LOMBOK UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 disusun sebagai sebuah
informasi utama bagi berbagai pihak yang ingin mengetahui derajat kesehatan dan
dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di
tingkat pusat dan daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
situasi kesehatan di Kabupaten Lombok Utara. Profil ini juga menggambarkan upaya
atau program yang bersifat percepatan dan berbagai inovasi untuk mengejar
ketertinggalan dibanding Kabupaten / Kota lain serta berupaya menjadi kabupaten yang
dengan garis pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Renstra tahun 2011-2015.
tersebut.
wilayah ini telah memberikan motivasi tersendiri bagi upaya percepatan pembangunan
kesehatan. Untuk itu telah dirumuskan visi dan misi pembangunan kesehatan
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
C. PENGUMPULAN DATA
dengan dua macam cara, yaitu secara pasif dan secara aktif. Secara pasif artinya
merupakan laporan hasil kegiatan Program/ Proyek dan dari Rumah Sakit serta UPT di
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten. Sedangkan pengumpulan data secara aktif
terkait.
dibandingkan dengan pengumpulan data secara pasif. Oleh karena itu diharapkan di
Dinas Kesehatan Kabupaten perlu memiliki tenaga pengelola data yang mempunyai
yang dihasilkan akan akurat apabila data yang dikumpulkan juga akurat.
Sedangkan ditinjau dari metode pengumpulan data, terdapat dua metode yaitu:
(a) metode rutin, dan (b) metode non-rutin. Pengumpulan data metode rutin dilakukan
secara terus menerus yang merupakan kegiatan pengelolaan data harian. Data ini
dikumpulkan dari catatan kegiatan harian atau rekam medik pasien baik yang
dilakukan oleh petugas unit kesehatan, namun demikian juga dapat dilakukan oleh
Dengan demikian pengumpulan data secara rutin dapat dilakukan dengan periode
1. Sumber Data
a. Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar
gedung.
(SIKDA).
Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Utara
Kesehatan, maka Profil Kesehatan Kabupaten selesai disusun bulan Maret. Profil
Kesehatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 selesai disusun pada bulan Maret
2016.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN UMUM
1. Luas Wilayah
wilayah yang berbukit dan pegunungan, berjarak 40 Km arah Utara Kota Mataram Ibu
Kota Propinsi NTB. Kabupaten Lombok Utara adalah salah satu dari kabupaten yang
ada di NTB dan disahkan sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 26
Tenggara Barat sekitar akhir tahun 2008. Kabupaten Lombok Utara di Resmikan
Terpisah dari Kabupaten Lombok Barat. dengan luas wilayah 810,3 Km2
Lombok Timur,
2. Jumlah Kecamatan
Tabel 2.1. Data Luas Wilayah, Jumlah Desa dan Dusun, Jumlah Penduduk,
Jumlah Rumah Tangga, Jumlah Jiwa/Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015.
3. Jumlah Desa
36037
48844
2015 44041
40732
48976
35364
48126
2014 43608
40206
48214 PEMENANG
TANJUNG
34545
47012 GANGGA
2013 42598
39275 KAYANGAN
47098 BAYAN
32934
45284
2012 43225
39109
45284
32456
44561
2011 40914
37401
44572
Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 adalah 218.630 jiwa dengan
jumlah 105.140 jiwa penduduk laki-laki dan 113.490 jiwa penduduk perempuan. Dengan
rasio jenis kelamin 92,64 dan Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 55
Dari tabel 2.1 diatas tertulis jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 65.466, dimana
6. Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Lombok Utara adalah 270 jiwa/Km2 meningkat dari
jumlah tahun 2012 yang tercatat 254 jiwa/km2, kecamatan terpadat adalah Kecamatan
Pemenang dengan angka kepadatan 440 jiwa/Km2. Bayan adalak Kecamatan terendah
Penduduk Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 adalah 218.630 jiwa dengan jumlah
105.140 jiwa penduduk laki-laki dan 113.490 jiwa penduduk perempuan. Dengan rasio
Data ini tidak tercatat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok
Utara.
Tabel 2.2. Data Sarana Kesehatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015.
Kecamatan
No Sarana Kesehatan
Pemenang Tanjung Gangga Kayanngan Bayan
1 Puskesmas Perawatan 1 1 1 1 1
2 Puskesmas non Perawatan 1 - - 1 1
3 Pustu 7 5 5 5 8
4 Poskesdes 8 9 10 12 11
5 Posyandu 51 84 75 89 90
6 Klinik Rawat Inap - - - - -
7 Balai Pengobatan - - - - -
8 Rumah Bersalin - - - - -
9 Rumag Sakit Umum Daerah - 1 - - -
Sumber: Data Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara 2015
Dari tabel 2.2 tersebut menunjukkan berbagai jenis sarana kesehatan yang tersebar di 5
pelayanan kesehatan kepada masyarakat hanya dimiliki oleh sarana kesehatan milik
pemerintah, itupun dengan sangat sarat keterbatasan SDM dan Prasarana sehingga
jaminan pelayanan kesehatan yang diharapkan dengan kualitas yang memadahi masih
Jika di proporsionalkan jumlah penduduk tahun 2015 dengan jumlah sarana dan
adalah 1 : 30.000. Saat ini Puskesmas di Lombok Utara berjumlah 8 unit, sedangkan
penduduk yang dilayani berjumlah 218.630 jiwa. Berarti satu Puskesmas melayani
26.940 jiwa, artinya, puskesmas yang ada dikabupaten Lombok Utara telah
buah Pustu yang tersebar di 33 desa pada tahun 2015 telah memenuhi standar ratio
yaitu 1 pustu melayani 7.287 penduduk. Tetapi dari segi pemenuhan penyebarannya
Jumlah ini belum memadai karena masih banyak wilayah-wilayah yang masih
dengan jumlah desa, paling tidak jumlah pustu yang ideal yaitu 33 pustu berarti
c. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dengan tenaga Bidan Desa adalah bentuk
desa, dengan harapan dapat mengambil alih peran dukun secara bertahap dengan
pola pendampingan persalinan oleh dukun bayi, sehingga Angka Kematian Bayi
(AKB) dapat ditekan seminimal mungkin. Polindes tahun 2015 berjumlah 50 buah
tersebar di 33 Desa. Bila dibandingkan dengan jumlah desa yang ada, dengan
asumsi 1 Polindes untuk 1 desa, maka masih telah memenuhi kebutuhan tetapi
dengan dana stimulan dari pemerintah yang jumlahnya sangat terbatas. Dipihak lain
kepada masyarakat. Saat ini jumlah Posyandu di Kabupaten Lombok Utara adalah
389 buah tersebar pada tiap-tiap dusun. Pengembangan Posyandu didasarkan atas
jumlah sasaran yang dilayani, bila sasaran ada ditempat yang agak jauh dari
posyandu induk maka dapat dibentuk posyandu satelit dengan dukungan dari
kesehatan ).
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Prioritas Program Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara tahun
2011-2015 adalah Kesehatan Ibu dan Anak; Pelayanan kesehatan masyarakat miskin;
pelayanan kesehatan.
Situasi Derajat Kesehatan Kabupaten Lombok Utara tahun 2015 dapat dijabarkan sebagai
berikut :
A. ANGKA KEMATIAN
Kematian Neonatal 60 yang tercatat pada tahun 2015 di Kabupaten Lombok Utara
meningkat dari angka Kematian Neonatal tahun 2014 tercatat 34 kasus. Kecamatan
21
19
17 BAYAN
15
14 14 KAYANGAN
11 11 GANGGA
10 10
9 9 9 TANJUNG
6 6 PEMENANG
5
4
3 3
1
2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas digambarkan bahwa terjadi kenaikan angak kematian neonatal di dua
tahun terakhir yaitu pada tahun 2014 dan 2015 di seluruh kecamatan di Kabupaten
Lombok Utara. Kenaikan yang terjadi di tahun 2015 tidak sedrastis angka kenaikan di
tahun 2012. Program kerja Dinas Kesehatan masih diarahkan untuk mengacu pada
Kasus kematian bayi usia 0 11 bulan (termasuk Neonatal) yang tercatat pada tahun
2015 sebanyak 22 kasus, meningkat dari 2014 sebanyak 7 kasus dan kecamatan Bayan
8
6 5
4 3 3
2
2
0
BAYAN KAYANGAN GANGGA TANJUNG PEMENANG
Dari grafik diatas digambarkan bahwa angak kematian Bayi terbanyak terjadi di
kasus dari tahun 2014 tercatat 7 kasus kematian Bayi. Program kerja Dinas Kesehatan
masih diarahkan untuk mengacu pada penurunan angka kematian baik ibu dan anak.
Anak Balita merupakan kelompok umur 12 35 bulan. Tidak ada Kasus kematian pada
Kematian Balita merupakan jumlah keseluruhan angka kematian Neonatal, Bayi dan
Anak Balita ( 3659 bulan ). Tahun 2015 tercatat angka kematian sebayak 1 kasus
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun
waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll.
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 setelah berhasil menurunkan angka kematian ibu
per-100.000 Kelahiran hidup menjadi angka 0, pada tahun 2013 kembali mendapati 2
kasus kematian ibu di kecamatan Bayan dan Pemenang. Tahun 2014 tercatat 6 kasus
dan tahun 2015 menurun kembali ke 2 kasus kematian ibu diwilayah kabupaten lombok
utara
3 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
B. ANGKA KESAKITAN
Angka Kesembuhan TB tahun 2015 tercatat 205 kasus baru dan 265 seluruh kasus TB
Suspek yang tercatat tahun 2015 sebanyak 1.329 kasus dan BTA (+) 263 kasus atau
19,79% dari suspek. Tercapai 59,70% angka kesembuhan (cure rate) atau 157 kasus
sembuh dari 263 yang diobati dan 7 kasus kematian selama pengobatan.
standar atau pneumonia berat dirujuk ke RS. Jumlah Balita tercatat tahun 2015
sebanyak 21.863 dengan perkiraan penderita 2.186 (10% sasaran). Dalam kurun waktu
tahun 2015 ditemukan 910 kasus (41,62%) dari sasaran dan keseluruhan tertangani.
Tahun 2015 ditemukan 2 kasus HIV dan 1 kasus AIDS di wilayah Kabupaten Lombok
Utara pada kelompok 25-49 tahun. Dan 1 kasus kematian akibat AIDS
Tidak tercatat adanya kasus Infeksi Menular Seksual pada tahun 2014
Dari target penemuan kasus 4.679 kasus yang ditemukan dan tertangani sebanyak
2608
2058
1470 1369
1219
1048 942 1045
872 771
8. Prevalensi Kusta
Angka Prevalensi Kusta tahun 2015 adalah 0,14 atau 3 kasus, merupakan Multi Basiler
10. Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Incidence Rate DBD tahun 2015 adalah 50,3/100.000 penduduk. Dimana seluruh kasus
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) per 1.000 penduduk adalah 0,48 %
tahun 2015.
C. STATUS GIZI
Berat Bayi Lahir Rendah adalah Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram yang
ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Bayi baru lahir
yang ditimbang sebanyak 4.377 atau 99,2% dari 4.411 kelahiran hidup dan didapat
kasus BBLR sebanyak 283 kasus atau 6,47%. Kasus terbanyak di kecamatan Bayan
sebanyak 73 kasus.
47
39
Adalah sebuah kondisi dimana Balita dengan berat badan dibawah garis merah yang
tertera dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Tahun 2015 tercatat dari kegiatan
penimbangan di posyandu sebanyak 202 kasus atau 17,8% dari 8,922 anak 0-23 bulan
ditimbang.
52
42
40
30
28
Kegiatan penimbangan di posyandu selama tahun 2015 tercatat 15 kasus Gizi Buruk.
Terjadi penurunan yang signifikan di tahun 2014 dimana ditemukan 27 kasus dapat
2 2 2
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN
Cakupan Kunjungan K-1 adalah Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di suatu wilayah
pada kurun waktu tahun 2015 dari sasaran 5.698 ibu hamil tercatat 5.260 atau
92,31% mendapat pelayanan K1. Penurunan dari tahun 2014 adalah 5.399 dari
sasaran jumlah ibu hamil 5.619 atau mencapai 96,1% dari jumlah sasaran.
Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit
satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan tahun 2015 tercatat 4.329 atau 75,97% mendapat pelayanan
K4. Terjadi penurunan dari tahun 2014 adalah 4.859 kunjungan atau 86,5% dari
sasaran ibu hamil proyeksi 5.619. Terjadi penurunan dari persentase capaian, hal ini
dikarenakan peningkatan jumlah proyeksi sasaran ibu hamil di tahun 2015 dan
peningkatan jumlah tersebut. Pelayanan yang diberikan; (1) Timbang badan dan
ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus (dan
pemberian tetanus toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi
(90 tablet selama kehamilan), (6) Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling), (7) Tes laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau
Target Nasional untuk capaian kunjungan K4 adalah 95%. Capaian kegiatan masih
96.38 99.00
92.94
86.50 85.31 87.69
77.62 77.70
72.68
66.93
K1 K4
Kabupaten Lombok Utara pada kurun waktu tahun 2015 sebanyak 4.377 atau
80,46% dari 5.440 sasaran ibu bersalin. Tercatat tahun 2014 sebanyak 4.656 atau
86.8%. Target SPM tahun 2015 untuk kegiatan ini adalah 90% sehingga cakupan
Pelayanan yang diberikan pada ibu bersalin sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca
persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke IV termasuk pemberian
Terjadi penurunan di tahun 2015 tercatat 4.432 atau 81,47% dimana tahun 2014
adalah 4.685 (87,3%) mendapat pelayanan. Target SPM nasional adalah 90%
Pemberian imunisasi TT ibu hamil sebanyak 2 dosis dengan interval saat atau
sebelum kehamilan di tahun 2015 mencapai 52,1% dari 5.419 ibu hamil.
Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (suplemen zat besi) selama periode
kehamilannya pada tahun 2015 adalah 4.329 atau 75,97% dari 5.698 ibu hamil Target
Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas
PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK) tahun 2015 sebanyak 1.534
Peningkatan di tahun 2015 dari perkiraan kasus 573 tercatat 572 atau 99,83% kasus
penanganan. Pada tahun 2014 adalah 60,56% dari perkiraan kasusu komplikasi
Neonatal sebanyak 766 kasus. Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat
Bayi 6-11 bln mendapat kapsul vitamin A dosis 100 A 1 kali per tahun di Kabupaten
Lombok Utara tahun 2015 adalah 5.102 bayi atau 86,68% dari 5.886 bayi yang
tercatat
Tahun 2015 tercatat 16.680 anak balita umur 12-59 bln mendapat kapsul vitamin A
dosis tinggi 200A 2 kali per tahun 16.989 balita yang ada atau 101,85%. Target SPM
2015 menetapkan 90% Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan Februari dan
Agustus.
Pemberian vitamin A 2 kali pada ibu bersalin saat periode nifas yaitu 6 jam sampai 42
hari pasca melahirkan tercatat pada tahun 2015 tercatat 81,74% atau absolut 4.432.
Tercatat peserta aktif KB di tahun 2015 sebanyak 33.301 peserta dengan persentase
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak
diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 bila tidak diberikan pada
saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standar sedikitnya 3
kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada -28 hari setelah lahir yang
dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah pada tahun 2014 adalah
90,3% Target SPM 2015 menetapkan 90% kunjungan neonatus dari kelahiran hidup.
71.07 70.98
KN1 KN Lengkap
(polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah,
posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan
petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali
pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan,
dan 1 kali pada umur 9-11 bulan pada tahun 2015 adalah 4.619 atau 89,14% dari
5.182 bayi.
Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-
3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)
bayi meliputi : konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak
usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan
Dari 33 desa di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2015 tercapai 33 Desa UCI.
Persentase Cakupan Imunisasi Bayi lengkap pada tahun 2015 mencapai 94,6% atau
Cakupan ASI Ekslusif atau Bayi yang hanya mendapat ASI (Air Susu Ibu) saja sejak
lahir sampai 5 bulan (sebelum mencapai usia 6 bulan) pada tahun 2015 adalah
98.25
89.74 89.93
88.55
83.87
Dari 21.053 balita yang ada 21.519 balita ditimbang didapat 587 (2,8%) mengalami
BGM
Seluruh balita gizi buruk mendapat perawatan dimana pada tahun 2015 terdapat 15
Terjadi penurunan kasus gizi buruk yang ditemukan pada tahun 2014 di wilayah
Pelayanan Anak Balita meliputi penilaian perkembangan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya
lihat. Jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk
hiperaktifitas. Kegiatan ini dilakukan pada tahun 2015 dari 16.781 sasaran tercatat
siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Tahun 2015 dilakukan kegiatan pelayanan kesehatan
dan tercatat 78,7% atau 3.646 siswa mendapan pelayanan kesehatan sesuai standar
USILA di tahun 2015 tercatat 49.753 Usila. Kegiatan pelayanan kesehatan yang
24. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan pelayanan
Gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki Dokter
Umum on site (berada di tempat) 24 jam dengan kualifikasi General Emergency Life
Suport (GELS) dan atau Advance Trauma Life Support (ATLS)+Advance Cardiac Life
Perawatan dan semuanya telah dapat memberikan pelayanan Gawat Darurat Level 1
Tahun 2015 terdapat 1 Desa/ kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan
sementara yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan. Tahun 2015 tercatat 362
kegiatan tumpatan gigi tetap dan 441 kegiatan pencabutan gigi tetap dengan rasio 0,8
27. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat
Kegiatan Penyuluhan yang merupakan usaha secara sadar dan berencana yang
biaya yang terkendali. Pada tahun 2015 tercatat 156.436 jiwa terbiayai oleh program
Jamkesmas.
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan hampir miskin)
Masyarakat Miskin yang mendapat pelayanan kesehatan rawat jalan pada strata 1
Masyarakat miskin di daerah yang tidak mempunyai Kartu JAMKESMAS (di luar
mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan dengan masyarakat miskin
Cakupan kunjungan Rawat Jalan diseluruh puskesmas dan Rumah Sakit Umum
Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit untuk tahun 2015 tercatat 98 pasien
Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit tahun 2014 adalah sebagai berikut
- BOR : 56,50
- BTO : 48,08
- TOI : 3,9
- ALOS : 4,1
Rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang
meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI
eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali
seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan
tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang
melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-
PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Kegiatan pemantauan PHBS
dilakukan melalui survey PHBS secara sampling di wilayah yang terpilih juga melalui
random sampling. Dari hasil survey tersebut didapatkan angka 38,03% Rumah Tangga
telah ber-PHBS.
D. KESEHATAN LINGKUNGAN
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang
sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes no.
Rumah yang ada di Kabupaten Lombok Utara 29.412 atau 56,11% masuk dalam kategori
rumah sehat
Sarana air bersih yang digunakan di Kabupaten Lombok Utara bervariasi dan tergantung
dari kondisi geografis masing-masing kecamatan/desa. Adapun sarana air bersih yang
digunakan adalah PDAM/Ledeng, SPT, SGL, PMA dan perpipaan. KK yang memiliki
Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar yang dimaksud adalah kepemilikan Jamban, Tempat
Tempat umum dan pengelolaan makanan meliputi Hotel, Rumah Makan dan Industri
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
Ketersediaan Obat di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 tidak menemui kendala
yang berarti. Awal tahun 2012 Kabupaten Lombok Utara telah mengoperasikan fasilitas
Perkembangan jumlah sarana kesehatan di tingkatkan baik dari segi kualitas sarana
serta jumlahnya. Ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat yang
Jumlah posyandu di Kabupaten Lombok Utara tahun 2015 sebanyak 389 pos,
BAYAN 2 58 30 0 90 90
KAYANGAN 2 72 15 0 89 89
GANGGA 3 72 0 75 75
TANJUNG 76 8 0 84 84
PEMENANG 16 35 0 51 51
JUMLAH 4 257 113 0 389 389
Semua posyandu telah menjadi Posyandu Aktif, sebagian besar strata posyandu masih
pada tingkat Madya dan tidak ada yang mencapai Strata Mandiri.
Posyandu Aktif adalah Posyandu aktif adalah posyandu yang melaksanakan kegiatan
hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang
bertugas 5 orang atau lebih, cakupan utama (KIA, KB, Gizi, imunisasi, dan
penanggulangan diare) lebih dari 50% dan sudah ada satu atau lebih program tambahan,
Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 2 orang Bidan dan
minimal 2 orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Tahun 2015
Seluruh desa telah menjadi Desa Siaga Aktif dan mempunyai Poskesdes. Desa lainnya
juga telah mempunyai Polindes dan Pustu sebagai tempat Pelayanan Kesehatan bagi
masyarakat.
B. TENAGA KESEHATAN
1. TENAGA DOKTER
a. Dokter Umum
Kebutuhan ideal tenaga Dokter menurut standar Depkes adalah 40/100.000 penduduk
dan Dokter Gigi adalah 11/100.000 penduduk. Ini berarti 1 Dokter Umum melayani
Jumlah Dokter Umum berstatus PNS di Kabupaten Lombok Utara 10 orang, sedangkan
untuk memenuhi standar 40 orang dokter per 100.000 penduduk dibutuhkan dokter 82
unit, dan asumsi 4 dokter di tiap puskemas maka jumlah Dokter umum di puskesmas
Kekurangan tenaga dokter telah diupayakan melalui usulan Dokter PTT, tetapi masih
b. Dokter Gigi
Jumlah Dokter Gigi di Kabupaten Lombok Utara 7 orang, sedangkan kebutuhan dokter
untuk memenuhi standar 11 orang dokter per 100.000 penduduk adalah 22 orang. Bila
dihitung jumlah Puskesmas 8 unit dan 1 rumah sakit jumlah dokter gigi yang
Upaya untuk pemenuhan tenaga dokter gigi di Puskesmas antara lain adalah dengan
penempatan dokter PTT, tetapi jumlah yang dialokasikan untuk Kabupaten Lombok
c. Dokter Spesialis
Kabupaten Lombok Utara tidak mempunyai Dokter Spesialis. Upaya pemenuhan dokter
spesialis di rumah sakit di Kabupaten Lombok Utara dilakukan melalui anggaran tahun
2015, beberapa Pemerintah Kabupaten telah dilakukan kontrak dengan dokter spesialis
dan memberi insentif berupa tunjangan, kenderaan roda empat, termasuk pemerintah
Provinsi untuk menarik minat dokter spesialis bertugas di kabupaten, tetapi belum juga
2. TENAGA PERAWAT
dengan jumlah penduduk Kabupaten Lombok Utara, kebutuhan ideal sebanyak 255
Dengan demikian Lombok Utara masih sangat kekurangan tenaga perawat jika
memperhatikan sebagian wilayah dengan letak geografis. Kekurangan tenaga bidan ini
diupayakan melalui terobosan dengan memberikan beasiswa pada putra daerah dari
3. TENAGA BIDAN
Jumlah tenaga bidan Puskesmas di Kabupaten Lombok Utara 44 orang dengan tingkat
pendidikan sekolah kebidanan, Bidan D-III, Bidan D-IV dan S2 Kebidanan. Jumlah
tenaga bidan yang dibutuhkan bila dibandingkan dengan jumlah desa telah memenuhi
Jumlah Bidan yang telah mencukupi dari segi jumlah baik ditinjau dari ratio penduduk
maupun kebutuhan sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan
desa.
Berdasarkan jumlah bidan yang ada dan banyak bidan yang bertugas di puskesmas
perlu kebijakan baru supaya bidan dapat ditempatkan di desa. belum mencapai target
penempatan bidan perlu diupayakan oleh semua pihak termasuk Bupati membuat
kebijakan khusus agar bidan di desa senang bertugas di desa, seperti memberi insentif,
4. TENAGA KEFARMASIAN
Jumlah tenaga kefarmasian yang dibutuhkan sebagnyak 22 orang. Lebih rinci jumlah
dan sebaran tenaga kefarmasian dapat dilihat pada (lampiran P4 dan lampiran 4).
Jumlah tenaga kefarmasian yang ada belum memenuhi karena ada beberapa
6. TENAGA GIZI
Jumlah tenaga gizi di Puskesmas Kabupaten Lombok Utara 10 orang dengan tingkat
pendidikan mulai Sekolah Pembantu Ahli Gizii (SPAG), D-III Gizi, D-IV Gizi, Sarjana
Gizi, Magister Gizi. Ratio tenaga gizi 22 orang per 100.000 penduduk, berarti
dibutuhkan 34 orang.
Jumlah tenaga non kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan UPTD
Daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) merupakan daerah yang menjadi
prioritas yang yang akan ditingkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Daerah
hanya ada satu yaitu 3 Gili (Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan). Untuk saat ini hanya
Kabupaten Lombok Utara belum ada mengangkat Dokter umum dan gigi PTT, semua
Kabupaten hanya mengangkat dokter/dokter gigi CPNS sesuai dengan formasi yang
ditetapkan Pusat.
Tenaga Kesehatan Yang di Uji Kompetensi Oleh Majelis Tenaga Kesehatan (MTKP)
dan Jumlah Organisasi Profesi Kesehatan dapat dilihat pada lampiran P 10. Majelis
Tenaga Kesehatan di Kabupaten Lombok Utara belum dibentuk, sehingga belum ada
dilakukan uji kompetensi kepada tenaga kesehatan yang akan memperoleh izin. Surat
izin tenaga yang sudah dilakukan adalah Izin Bidan dan Perawat.
C. PEMBIAYAAN KESEHATA
Total Anggaran Kesehatan Tahun 2015 adalah Rp. 53.312.650.894 atau 6,54 % dari
Anggaran lain yang bersumber dari APBN Tahun 2015 berupa Alokasi Dana Khusus
(BOK) Rp. 1.128.986.000 dan Dana BPJS Rp. 16.423.372.675 Penggunaan dana
Puskesmas. Anggaran Kesehatan Perkapita Tahun 2015 adalah Rp. 243.848,74 per
penduduk
BAB VI
KESIMPULAN
1. Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 adalah 218.630 jiwa dengan
jumlah 105.140 jiwa penduduk laki-laki dan 113.490 jiwa penduduk perempuan.
3. Kematian Neonatal 60 yang tercatat pada tahun 2015 di Kabupaten Lombok Utara
meningkat dari angka Kematian Neonatal tahun 2014 tercatat 34 kasus. Kecamatan
4. Kasus kematian bayi usia 0 11 bulan (termasuk Neonatal) yang tercatat pada tahun
2015 sebanyak 22 kasus, meningkat dari 2014 sebanyak 7 kasus dan kecamatan Bayan
5. Kematian ibu di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 setelah berhasil menurunkan
angka kematian ibu per-100.000 Kelahiran hidup menjadi angka 0, Tahun 2014 tercatat
6 kasus dan tahun 2015 menurun kembali ke 2 kasus kematian ibu diwilayah kabupaten
lombok utara
6. Tahun 2015 dari sasaran 5.698 ibu hamil tercatat 5.260 atau 92,31% mendapat
pelayanan K1. Penurunan dari tahun 2014 adalah 5.399 dari sasaran jumlah ibu hamil
7. Tahun 2015 tercatat 4.329 atau 75,97% mendapat pelayanan K4. Terjadi penurunan dari
tahun 2014 adalah 4.859 kunjungan atau 86,5% dari sasaran ibu hamil proyeksi 5.619.
Terjadi penurunan dari persentase capaian, hal ini dikarenakan peningkatan jumlah
proyeksi sasaran ibu hamil di tahun 2015 dan kemampuan petugas melayani sedangkan
8. Tahun 2015 tercatat 4.329 atau 75,97% mendapat pelayanan K4. Terjadi penurunan dari
tahun 2014 adalah 4.859 kunjungan atau 86,5% dari sasaran ibu hamil proyeksi 5.619.
Terjadi penurunan dari persentase capaian, hal ini dikarenakan peningkatan jumlah
proyeksi sasaran ibu hamil di tahun 2015 dan kemampuan petugas melayani sedangkan
9. Terjadi penurunan capaian cakupan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
Utara pada kurun waktu tahun 2015 sebanyak 4.377 atau 80,46% dari 5.440 sasaran ibu
10. Peningkatan di tahun 2015 dari perkiraan kasus 573 tercatat 572 atau 99,83% kasus
penanganan. Pada tahun 2014 adalah 60,56% dari perkiraan kasusu komplikasi
Neonatal sebanyak 766 kasus. Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat
11. Kegiatan pemantauan PHBS dilakukan melalui survey PHBS secara sampling di wilayah
yang terpilih juga melalui random sampling. Dari hasil survey tersebut didapatkan angka
12. Total Anggaran Kesehatan Tahun 2015 adalah Rp. 53.312.650.894 atau 6,54 % dari
Anggaran lain yang bersumber dari APBN Tahun 2015 berupa Alokasi Dana Khusus
(BOK) Rp. 1.128.986.000 dan Dana BPJS Rp. 16.423.372.675 Penggunaan dana
Puskesmas. Anggaran Kesehatan Perkapita Tahun 2015 adalah Rp. 243.848,74 per
penduduk.