BAB IV
Jarak Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang dengan ibu kota
provinsi Sumatera Utara (kota Medan) Berjarak + 29 KM dengan jarak
tempuh 30 menit.Rumah Sakit umum daerah deli serdang mempunyai wilayah
kerja Efektif di 14 kecamatan dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Deli
serdang dengan jumlah penduduk sekitar 1.700.000 Jiwa, yaitu :
1. Kec.Lubuk Pakam
2. Kec.Tanjung Morawa
3. Kec.Batang Kuis
4. Kec. Pantai Labu
5. Kec.Galang
6. Kec.Pagar Merbau
7. Kec.Deli Tua
8. Kec.Gunung Merah
9. Kec.STM Hilir
10. Kec.STM Hulu
11. Kec.Patumbak
12. Kec.Namo Rambe
13. Kec.Kotarih
14. Kec.Bangun Purba
38
Gambar 4.1 Peta Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang (google
maps, 2016)
4.1.2 DeskripsiProsedurPenelitian
39
3
<20 tahun 4
52
20 35 tahun 78
12
>35 18
Total 67 100
SD 3 4
SMP 12 18
SMA 43 64
Perguruan Tinggi 9 14
Total
67 100
Pekerjaan Frekuensi %
Wiraswasta 0 0
Lainnya 3 4
Total
67 100
Asuransi swasta 1 2
Asuransi pemerintah 63 94
Biaya sendiri 3 4
Total
67 100
Berdasarkan tabel 4.4 ibu yang mengalami sectio caesarea bahwa
biaya persalinannya bersumber dari asuransi swasta sebanyak 1 orang (2%),
asuransi pemerintah sebanyak 63 orang (94%), dan biaya sendiri sebanyak 3
orang (4%).
Paritas Frekuensi %
Nullipara 13 20
Primipara 21 31
Multipara 33 49
Grande Multipara 7 9
Total 67 100
Ada 4 6
Tidak ada 63 94
Total
67 100
Normal 48 72
Sectio caesarea 19 28
Total
67 100
Berdasarkan tabel 4.7 ibu yang mengalami sectio caesarea yang telah
mengalami sectio caesarea sebelumnya sebanyak 19 kasus (28%) dan ibu
yang mengalami persalinan normal sebanyak 48 kasus (72%).
Indikasi Frekuensi %
Faktor Janin
46
Letak sungsang 5 8
Letak lintang 10 15
Fetal distress 4 6
Bayi kembar 2 3
Plasenta previa 3 4
Solusia plasenta 1 2
Faktor Ibu
Disproporsi sefalopelvik 9 13
Ruptura uteri 12 18
Disfungsi uterus 0 0
Preeklampsia 2 3
Eklampsia 1 2
Sosial 0 0
Total 67 100
kasus (8%), letak lintang 10 kasus (15%), fetal distress 4 kasus (6%), bayi
kembar 2 kasus (3%), plasenta previa 3 kasus (4%), solusia plasenta 1 kasus
(2%). Dari faktor ibu berupadisproporsi sefalopelvik 9 kasus (13%), ruptura
uteri 12 kasus (18%), partus tak maju 5 kasus (7%), preeklampsia 2 kasus
(3%), eklampsia 1 kasus (2%), ketuban pecah dini 13 kasus (19%), dan tidak
ditemukan kasus indikasi sosial.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan
Umur
Berdasarkan tabel 4.1, dari 67 pasien sectio caesareadijumpai
mayoritas dalam golongan umur 20 35 tahun sebanyak 52 kasus (78%),
diikuti oleh pasien sectio caesarea dalam golongan umur > 35 tahun sebanyak
12 kasus (18%), dan pasien sectio caesarea dalam golongan umur < 20 tahun
sebanyak 3 kasus (4%).
48
Golongan Umur
> 20 tahun;
4.48%
> 35 tahun;
17.91%
20 - 35
tahun;
77.61%
Tingkat Pendidikan
SMA; 63.24%
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
Pekerjaan Ibu
Pegawai lainnya(Guru)
Negeri Sipil; ; 4.48%
7.46%
Ibu Rumah
Tangga;
Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil
88.06% Wiraswasta
lainnya(Guru)
Sumber Biaya
Asuransi Biaya
Swasta; Sendiri;
4.48% 1.49%
Asuransi
Pemerinta
h; 94.03%
sectio caesarea sumber biaya yang terbanyak berasal dari asuransi pemerintah
sebanyak 226 orang (87%) dari 258 orang.
Biaya persalinan dengan sectio caesarea biasanya lebih mahal
biayanya dibandingkan persalinan pervaginam di rumah sakit. Hal ini juga
menyangkut tentang pekerjaan ibu karena masalah pendapatan dan biaya
persalinan. Pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga kemungkinan besar
memiliki tingkat ekonomi rendah atau menengah ke bawah. Oleh karena itu
banyak ibu yang cenderung memakai asuransi pemerintah sebagai sumber
biaya persalinan.
Paritas
Grand
e Nullipa
Multip ra;
ara; 17.57
9.46% %
Multip Primip
ara; ara;
44.59 28.38
Nullipara
% Primipara%
Multipara Grande Multipara
55
Riwayat Penyakit
Ada; 5.97%
Tidak Ada;
94.03%
Ada Tidak Ada
Sectio
Riwayat Persalinan
Caesare
a;
28.36%
Persalin
an
normal;
71.64%
Sectio Caesarea Persalinan normal
uteri = =4 2
Rup Lainny
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Insidensi tindakan sectio caesarea di RSUD Gunung Tua periode 2014
2015 adalah sebanyak 77 orang (32%) dari seluruh pelahiran.
2. Indikasi terbanyak dilakukannya tindakan sectio caesarea di RSUD
Gunung Tua periode 2014 2015 adalah permintaan ibu sendiri, yaitu
sebanyak 29 orang (38%).
3. Golongan umur terbanyak pada pasien sectio caesarea di RSUD Gunung
Tua periode 2014 2015 adalah golongan umur 20 35 tahun, yaitu
sebanyak 67 orang (87%).
4. Jumlah paritas terbanyak pada pasien sectio caesarea di RSUD Gunung
Tua periode 2014 2015 adalah yang belum pernah melahirkan, yaitu
sebanyak 38 orang (49%).
5. Masih ada data rekam medis di RSUD Gunung Tua yang kurang lengkap
ataupun hilang sehingga ada data data yang tidak dapat dijadikan
sebagai sampel penelitian.
6. Masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui indikasi dan komplikasi
tindakan sectio caesarea, sehingga angka kejadian sectio caesarea terus
meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang bisa
peneliti rekomendasikan antara lain sebagai berikut:
Pangg
Obstru
Bayi
Infeksi
Ltk
Gemell
Solutio
Plasent
Dis
Sosial
Presen
Fetal
Prekla
ksi=
muka
besar
isungsa
aplasent
uterus
=
tasi
distres
ms
ul 12&
1811= 60
9tumor
ang
previa
=
sbokong
eklams
sempit
==
8=21
101110
= 59
12
17
18
29