Anda di halaman 1dari 25

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Proses pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data rekam
medis pasien sectio caesarea di RSUD Deli Serdang mulai dari Januari
sampai Maret 2015.

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian


Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang adalah rumah sakit kelas B
sesuai dengan SK Menkes RI No. 405/MENKES/SK/IV/2008 tanggal 25
April 2008 dan telah terakreditasi penuh 16 pelayanan tahun 2011.Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang
Lubuk Pakam dipimpin oleh seorang Direktur dan memiliki 14 jenis tenaga
spesialis (Spesialis : Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Obgyn, Mata, THT, Kulit
dan Kelamin, Paru, Jiwa, Neurologi, Anastesi, Radiologi,Patologi Klinik, Dan
Patologi Anatomi), S2; MARS,MM,Dokter Umum,Dokter gigi,Apoteker,
Sarjana Keperawatan, Ahli Penata Rontgen,SKM,Sarjana Gizi beserta tenaga
Non Medis lainnya (Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Sarajana Pertanian)
Dengan total pegawai sebanyak 406 orang.

Dengan predikat rumah sakit kelas B, Rumah Sakit Umum Daerah


Deli Serdang merupakan rumah sakit rujukan semua pasien, baik pasien
umum, pasien Askes, pasien Askeskin, pasien Jamsostek, pasien BPJS
kesehatan dan rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari rumah
sakit kabupaten yang memerlukan pelayanan kesehatan optimal. Rumah sakit
ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis
terbatas. Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang berada di jalan Thamrin
Lubuk Pakam, kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara.
37

Jarak Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang dengan ibu kota
provinsi Sumatera Utara (kota Medan) Berjarak + 29 KM dengan jarak
tempuh 30 menit.Rumah Sakit umum daerah deli serdang mempunyai wilayah
kerja Efektif di 14 kecamatan dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Deli
serdang dengan jumlah penduduk sekitar 1.700.000 Jiwa, yaitu :

1. Kec.Lubuk Pakam
2. Kec.Tanjung Morawa
3. Kec.Batang Kuis
4. Kec. Pantai Labu
5. Kec.Galang
6. Kec.Pagar Merbau
7. Kec.Deli Tua
8. Kec.Gunung Merah
9. Kec.STM Hilir
10. Kec.STM Hulu
11. Kec.Patumbak
12. Kec.Namo Rambe
13. Kec.Kotarih
14. Kec.Bangun Purba
38

Gambar 4.1 Peta Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang (google
maps, 2016)

4.1.2 DeskripsiProsedurPenelitian
39

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu


melakukan survey awal penelitian ke Rumah Sakit Umum Daerah Deli
Serdang pada tanggal 13 Januari 2016. Pada penelitian survey awal ini,
peneliti menyerahkan surat izin survey awal kepada direktur rumah sakit
tersebut dan setelah dikeluarkan surat izin riset dari direktur rumah sakit,
peneliti menyerahkan kembali surat izin riset kepada kepala ruang bagian
rekam medis. Peneliti melakukan pencatatan terhadap populasi sampel
melalui buku rawatan rekam medis, dimana yang dicatat adalah nama dan
nomor rekam medis kemudian diserahkan ke bagian rekam medis. Kepala
bagian rekam medis memberikan rekam medis sesuai daftar nama yang telah
diberikan, lalu peneliti mencatat semua populasi yang ke dalam lembar ceklis.

4.1.3 DeskripsiSampel Penelitian


Sampelpada penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi pasien
sectio caesarea yang tinjau dari lembar rekam medis periode Januari Maret
tahun 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang yang berjumlah 67
orang (13,11%) dari 511 pelahirandalam satu tahunnya.
Dari data tersebut, didapatkan insidensi kelahiran dengan tindakan
sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdangperiode Januari
Maret 2015 memiliki jumlah yang sama besar presentasenyadengan insidensi
kelahirantindakan sectio caesareadi Indonesia 15,3% sampel dari 20.591 ibu
yang melakukan persalinan sectio caesrea dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
yang diwawancara di 33 provinsi.

4.1.4 Analisis Univariat


40

Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis


fakta populasi atau bidang tertentu secara aktual dan cermat. Analisa univariat
ini terdiri dari distribusi frekuensi gambaran ibu bersalin dengan sectio
caesarea berdasarkan :faktor sosiodemografi,indikasi, dan mediko obstetri
dilakukannya tindakan sectio caesarea.
Data-data tersebut akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut :

Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Umur

Golongan Umur Frekuensi %

3
<20 tahun 4
52
20 35 tahun 78
12
>35 18

Total 67 100

Berdasarkan data Tabel 4.1 diatas, golongan umur < 20 tahun


sebanyak 3 kasus (4%), golongan umur 20 35 tahun sebanyak 52 kasus
(78%), dan golongan umur > 35 tahun sebanyak 12 kasus (18%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea


Berdasarkan Tingkat Pendidikan
41

Tingkat Pendidikan Frekuensi %

SD 3 4

SMP 12 18

SMA 43 64

Perguruan Tinggi 9 14

Total
67 100

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, didapatkan tingkat pendidikan ibu yamg


melakukan sectio caesarea adalah yang tamat dari SD 3 orang (6%), tamat
dari SMP 12 orang (18%), tamat dari SMA 43 orang (63%),dan tamat dari
perguruan tinggi 9 orang (13%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea


Berdasarkan Pekerjaan
42

Pekerjaan Frekuensi %

Ibu Rumah Tangga 59 88

Pegawai Negeri Sipil 5 8

Wiraswasta 0 0

Lainnya 3 4

Total
67 100

Berdasarkan tabel 4.3 pekerjaan ibu yang mengalami sectio caesarea


adalah ibu rumah tangga sebanyak 59 orang (88%), pegawai negeri sipil
sebanyak 5 orang (8%), tidak ditemukan pekerjaan ibu yang berwiraswasta,
dan lainnya seperti guru sebanyak 3 orang (4%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea


Berdasarkan Smber Biaya
43

Sumber Biaya Frekuensi %

Asuransi swasta 1 2

Asuransi pemerintah 63 94

Biaya sendiri 3 4

Total
67 100
Berdasarkan tabel 4.4 ibu yang mengalami sectio caesarea bahwa
biaya persalinannya bersumber dari asuransi swasta sebanyak 1 orang (2%),
asuransi pemerintah sebanyak 63 orang (94%), dan biaya sendiri sebanyak 3
orang (4%).

Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Pasien Sectio CaesareaBerdasarkan


Paritas

Paritas Frekuensi %

Nullipara 13 20

Primipara 21 31

Multipara 33 49

Grande Multipara 7 9

Total 67 100

Dari data Tabel 4.2 diatas, didapatkan nullipara 13 kasus (20%),


primipara 21 kasus (31%), multipara 33 kasus (49%), dan grande multipara7
kasus (9%).
44

Tabel 4.6 Disribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea


Berdasarkan Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Frekuensi %

Ada 4 6

Tidak ada 63 94

Total
67 100

Berdasarkan tabel 4.6 ibu yang mengalami sectio caesarea yang


memiliki riwayat penyakit sebanyak 4 kasus (6%) yaitu ada 3 kasus riwayat
hipertensi dan 1 kasus penyakit jantung, dan tidak memiliki riwayat penyakit
sebanyak 63 kasus (94%).

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea


Berdasarkan Riwayat Persalinan

Riwayat Persalinan Frekuensi %


45

Normal 48 72

Sectio caesarea 19 28

Total
67 100

Berdasarkan tabel 4.7 ibu yang mengalami sectio caesarea yang telah
mengalami sectio caesarea sebelumnya sebanyak 19 kasus (28%) dan ibu
yang mengalami persalinan normal sebanyak 48 kasus (72%).

Tabel 4.8Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Indikasi Faktor Janin

Indikasi Frekuensi %

Faktor Janin
46

Bayi terlalu besar 0 0

Letak sungsang 5 8

Letak lintang 10 15

Fetal distress 4 6

Bayi kembar 2 3

Plasenta previa 3 4

Solusia plasenta 1 2

Faktor Ibu

Disproporsi sefalopelvik 9 13

Ruptura uteri 12 18

Disfungsi uterus 0 0

Partus tak maju 5 7

Preeklampsia 2 3

Eklampsia 1 2

Ketuban pecah dini 13 19

Sosial 0 0

Total 67 100

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dilakukan sectio caesarea adalah dari


faktor janin berupa tidak ditemukan kasus bayi terlalu besar, letak sungsang 5
47

kasus (8%), letak lintang 10 kasus (15%), fetal distress 4 kasus (6%), bayi
kembar 2 kasus (3%), plasenta previa 3 kasus (4%), solusia plasenta 1 kasus
(2%). Dari faktor ibu berupadisproporsi sefalopelvik 9 kasus (13%), ruptura
uteri 12 kasus (18%), partus tak maju 5 kasus (7%), preeklampsia 2 kasus
(3%), eklampsia 1 kasus (2%), ketuban pecah dini 13 kasus (19%), dan tidak
ditemukan kasus indikasi sosial.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan
Umur
Berdasarkan tabel 4.1, dari 67 pasien sectio caesareadijumpai
mayoritas dalam golongan umur 20 35 tahun sebanyak 52 kasus (78%),
diikuti oleh pasien sectio caesarea dalam golongan umur > 35 tahun sebanyak
12 kasus (18%), dan pasien sectio caesarea dalam golongan umur < 20 tahun
sebanyak 3 kasus (4%).
48

Golongan Umur

> 20 tahun;
4.48%
> 35 tahun;
17.91%

20 - 35
tahun;
77.61%

> 20 tahun 20 - 35 tahun > 35 tahun

Gambar 4.2 Diagram Pie Gambaran Ibu Bersalin Dengan Sectio


Caesarea Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk
Pakam Periode Januari Maret Tahun 2015

Pada penelitian ini didapatkan jumlah ibu yang melahirkan dengan


sectio caesarea terbanyak pada golongan umur 21 35 tahun sebanyak 52
kasus (78%) dari 67 kasus yang melakukan persalinan dengan sectio caesarea
pada periode Januari Maret tahun 2015. Hal ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya oleh Sari (2013) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso
Pontianak tahun 2010 yang mana kecenderungan ibu yang mengalami
persalinan dengan sectio caesarea memiliki golongan umur terbanyak yaitu
20 35 tahun berjumlah 409 kasus (78,1%) dari 563 kasus. Begitu juga pada
49

penelitian sebelumnya oleh Sinaga (2009) di Rumah Sakit Umum Daerah


Sidikalang tahun 2007, yang mana kecenderungan ibu yang mengalami
persalinan dengan sectio caesareamemiliki golongan umur terbanyak yaitu 20
35 tahun berjumlah 203 kasus (78,7%) dari 259 kasus.
Faktor umur mempunyai pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan.
Bahwa umur 20 35 tahun merupakan golongan usia aman untuk hamil dan
melahirkan. Pada usia dibawah 20 tahun, kehamilan berpengaruh pada
kematangan fisik dan mental dalam menghadapi persalinan. Dan golongan
usia diatas 35 tahun, pada usia ini sudah mulai mengalami perubahan pada
jalan lahir dan kecenderungan didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu.

4.2.2 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tabel 4.2, dari 67 pasien sectio caesarea dijumpai
mayoritas tingkat pendidikan ibu dengan sectio caesarea adalah golongan
yang tamat dari SMA sebanyak 43 orang (63%), diikuti oleh pasien sectio
caesarea golongan yang tamat dari SMP sebanyak 12 orang (18%), pasien
sectio caesarea golongan yang tamat dari perguruan tinggi sebanyak 9 orang
(13%), dan pasien sectio caesarea yang tamat dari SD sebanyak 4 orang
(6%).
50

Tingkat Pendidikan

Perguruan SD; 5.88%


Tinggi; 13.24%
SMP; 17.65%

SMA; 63.24%
SD SMP SMA Perguruan Tinggi

Gambar 4.3 Diagram Pie Gambaran Ibu Bersalin Dengan Sectio


Caesarea Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Rumah Sakit Umum
Daerah Lubuk Pakam Periode Januari Maret Tahun 2015

Pada penelitian ini didapatkan jumlah ibu yang melahirkan dengan


sectio caesarea terbanyak pada golongan tingkat pendidikan yang tamat dari
SMA sebanyak 43 orang (63%) dari 67 orang yang melakukan persalinan
dengan sectio caesarea pada periode Januari Maret tahun 2015. Hal ini
sesuai denganpenelitian sebelumnya oleh Siregar (2013) di Rumah Sakit
Umum Daerah DR. Pirngadi Medan tahun 2011 2012 yang mana
kecenderungan ibu dengan persalinan sectio caesareamemiliki golongan
tingkat pendidikan terbanyak dari tamatan SMA berjumlah 73 orang (83,91%)
dari 87 orang. Begitu juga pada penelitian sebelumnya oleh Alduna (2012) di
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik tahun 2009 2011 yaitu
kecenderungan ibu dengan persalinan sectio caesarea memilki golongan
tingkat pendidikan terbanyak dari tamatan SMA berjumlah 172 orang (57,9%)
dari 297 orang .
51

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh sejak proses kehamilan sampai


dengan proses persalinan. Ibu yang berpendidikan cenderung untuk menikah
pada usia yang matang diatas 20 tahun. Karena, peningkatan tingkat
pendidikan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang mana dalam
usaha menjaga kesehatan ibu, anak, dan juga keluarga. Semakin tinggi tingkat
pendidikan formal seorang ibu maka semakin meningkat pengetahuan dan
kesadaran dalam mengantisipasi kesulitan dalam kehamilan dan persalinan.

4.2.3 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Pekerjaan
Berdasarkan tabel 4.3, dari 67 pasien sectio caesarea dijumpai
mayoritas pekerjaan ibu dengan sectio caesarea adalah ibu rumah tangga
sebanyak 59 orang (88%), diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil sebanyak 5
orang (8%), dan lainnya seperti guru ada 3 orang (4%), tidak ditemukan
pekerjaan wiraswasta ibu yang melakukan persalinan sectio caesarea.

Pekerjaan Ibu

Pegawai lainnya(Guru)
Negeri Sipil; ; 4.48%
7.46%

Ibu Rumah
Tangga;
Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil
88.06% Wiraswasta
lainnya(Guru)

Gambar 4.4 Diagram Pie Gambaran Ibu Bersalin Dengan Sectio


Caesarea Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk
Pakam Periode Januari Maret Tahun 2015
52

Pada penelitian ini didapatkan jumlah ibu yang melahirkan dengan


section caesarea terbanyak pada ibu yang memiliki pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga sebanyak 59 orang (88%) dari 67 orang yang melakukan
persalinan dengan sectio caesarea pada periode Januari Maret 2015. Hal ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Siregar (2013) di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan tahun 2011 2012 yang mana
kecenderungan ibu dengan persalinan sectio caesarea bekerja sebagai ibu
rumah tangga sebanyak 66 orang (78%) dari 87 orang.
Semakin rendah pendapatan semakin rendah pula motivasi ibu dalam
memeriksa kehamilannya dan kurangnya motivasi untuk memmanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu, maka
ibu hamil dapat mengatur jarak kehamilan, jumlah anak, pemanfaatan fasilitas
kesehatan dalam pemeriksaaan kehamilan dan persalinan.

4.2.4. Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Sumber Biaya
Berdasarkan tabel 4.4, dari 67 pasien sectio caesarea dijumpai
mayoritas sumber biaya ibu dengan sectio caesarea adalah bersumber dari
asuransi pemerintah sebanyak 63 orang (94%), lalu bersumber dari biaya
sendiri sebanyak 3 orang (4%), dan asuransi swasta sebanyak 1 orang (2%).
53

Sumber Biaya

Asuransi Biaya
Swasta; Sendiri;
4.48% 1.49%

Asuransi
Pemerinta
h; 94.03%

Asuransi Pemerintah Asuransi Swasta


Biaya Sendiri

Gambar 4.5 Diagram Pie Gambaran Ibu Bersalin Dengan Sectio


Caesarea Berdasarkan Sumber Biaya di Rumah Sakit Umum Daerah
Lubuk Pakam Periode Januari Maret Tahun 2015

Pada penelitian ini didapatkan jumlahibu yang melahirkan dengan


sectio caesarea sumber biaya yang terbanyak dari asuransi pemerintah
sebanyak 63 orang (94 %) dari 67 orang yang melakukan persalinan dengan
sectio caesarea pada periode Januari Maret tahun 2015. Hal ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya oleh Sinaga (2009) di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidikalang tahun 2007 yang kecenderungan ibu dengan persalinan
54

sectio caesarea sumber biaya yang terbanyak berasal dari asuransi pemerintah
sebanyak 226 orang (87%) dari 258 orang.
Biaya persalinan dengan sectio caesarea biasanya lebih mahal
biayanya dibandingkan persalinan pervaginam di rumah sakit. Hal ini juga
menyangkut tentang pekerjaan ibu karena masalah pendapatan dan biaya
persalinan. Pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga kemungkinan besar
memiliki tingkat ekonomi rendah atau menengah ke bawah. Oleh karena itu
banyak ibu yang cenderung memakai asuransi pemerintah sebagai sumber
biaya persalinan.

4.2.5 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Paritas
Berdasarkan tabel 4.5, dari 67 pasien sectio caesarea dijumpai
mayoritas memiliki paritas yaitu multipara sebanyak 33 kasus (49%),
kemudian primipara sebanyak 21 kasus (31%), nullipara sebanyak 13 kasus
(20%), dan grande multiparasebanyak 7 kasus(9%).

Paritas
Grand
e Nullipa
Multip ra;
ara; 17.57
9.46% %

Multip Primip
ara; ara;
44.59 28.38
Nullipara
% Primipara%
Multipara Grande Multipara
55

Gambar 4.6 Diagram Pie Gambaran Ibu Bersalin Dengan Sectio


Caesarea Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk
Pakam Periode Januari Maret Tahun 2015

Pada penelitian ini didapatkan jumlah ibu yang melahirkan dengan


sectio caesarea terbanyak yang memiliki paritas yaitu multipara sebanyak 33
kasus (49%) dari 67 kasus yang melakukan persalinan dengan sectio caesarea
pada periode Januari Maret tahun 2015.Hal ini sesuai pada penelitian
sebelumnya, oleh Alduna (2012) di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
Malik tahun 2009 2011 yang memiliki paritas terbanyak yaitu persalinan 2
4 anak (multipara) berjumlah 122 kasus (41,1%) dari 297 kasus.
Paritas 2 4 merupakan paritas paling aman di tinjau dari sudut
kematian maternal. Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu yang
melahirkan, paritas berpengaruh pada ketahanan uterus.Karena uterus akan
mengalami kekendoran pada dinding peut dan dinding uterus.

4.2.6 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Riwayat Penyakit
Berdasarkan tabel 4.6, dari 67 pasien sectio caesarea dijumpai yang
memiliki riwayat penyakit hanya 4 kasus (6%) dari 67 kasus dan selebihnya
tidak memiliki riwayat penyakit sebanyak 63 kasus (94%).
56

Riwayat Penyakit

Ada; 5.97%

Tidak Ada;
94.03%
Ada Tidak Ada

Gambar 4.7Diagram Pie Gambaran Ibu Bersalin Dengan Sectio Caesarea


Berdasarkan riwayat penyakit di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk
Pakam Periode Januari Maret Tahun 2015

Pada penelitian ini didapatkan jumlah ibu yangmelahirkan dengan


sectio caesarea yang memiliki riwayat penyakit hanya 4 kasus (6%) dari 67
kasus yang melakukan persalinan dengan sectio caesarea pada periode
Januari Maret tahun 2015. Hal ini sesuai pada penelitian sebelumnya oleh
Siregar (2013) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan tahun 2011
2012 yang memiliki riwayat penyakit hanya 21 kasus (24,14%) dari 87
kasus.
Daya tahan ibu pada saat hamil biasanya menurun yang memliki
riwayat penyakit, sehingga penyakit penyerta pada saat hamil termasuk dalam
risiko tinggi dalam mempengaruhi persalinan.
4.2.7 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan
Riwayat Persalinan
Berdasarkan tabel 4.7, dari 67 pasien sectio caesarea dijumpai yang
memiliki riwayat persalinan sectio caesarea sebelumnya hanya 19 kasus
(28%) dari 67 kasus dan selebihnya tidak memiliki riwayat persalinan yang
buruk (normal).
57

Sectio
Riwayat Persalinan
Caesare
a;
28.36%

Persalin
an
normal;
71.64%
Sectio Caesarea Persalinan normal

Gambar 4.8 Diagram Pie Gambaran Ibu Bersalin Dengan Sectio


Caesarea Berdasarkan riwayat persalinan di Rumah Sakit Umum
Daerah Lubuk Pakam Periode Januari Maret Tahun 2015

Pada penelitian ini didapatkan jumlah ibu yang melahirkan dengan


sectio caesarea yang memiliki riwayat persalinan yaitu riwayat persalinan
sectio caesarea sebelumnya hanya 19 kasus (28%) dari 67 kasus yang
melakukan persalinan dengan sectio caesarea pada periode Januari Maret
tahun 2015. Hal ini sesuai pada penelitian sebelumnya oleh Sari (2013) di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarsono Pontianak tahun 2010 yang
memiliki riwayat persalinan dengan sectio caesarea sebelumnya hanya 46
kasus (8,2%) dari 563 kasus.
Luka pada bekas persalinan sectio caesarea yang belum kering pada
persalinan berikutnya, maka harus dilakukan persalinan sectio caesarea.
Karena jika melakukan persalinan pervaginam akan mengalami ruptura uteri
yang akan menyebabkan perdarahan pada ibu dan bisa menajdi fatal yaitu
kematian ibu dan janin.
58

4.2.8 Gambaran Distribusi Frekuensi Pasien Sectio Caesarea Berdasarkan


Indikasi
Berdasarkan tabel 4.8, dari 67 pasien sectio caesarea dijumpai
mayoritas indikasi dari faktor janin yaitu letak lintang sebanyak 10 kasus
(15%), letak sungsang 5 kasus (8%), fetal distress 4 kasus (6%), plasenta
previa 3 kasus (4%), bayi kembar 2 kasus (3%), dan solusio plasenta 1 kasus
(2%). Dari mayoritas indikasi faktor ibu yaitu ketuban pecah dini 13 kasus
(19%), ruptura uteri 12 kasus (18%), disproporsi sefalopelvik 9 kasus (13%),
partus tak maju 5 kasus (7%), preeklampsia 2 kasus (3%), eklampsia 1 kasus
(2%), dan tidak ditemukan indikasi sosial.

uteri = =4 2
Rup Lainny
59

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Insidensi tindakan sectio caesarea di RSUD Gunung Tua periode 2014
2015 adalah sebanyak 77 orang (32%) dari seluruh pelahiran.
2. Indikasi terbanyak dilakukannya tindakan sectio caesarea di RSUD
Gunung Tua periode 2014 2015 adalah permintaan ibu sendiri, yaitu
sebanyak 29 orang (38%).
3. Golongan umur terbanyak pada pasien sectio caesarea di RSUD Gunung
Tua periode 2014 2015 adalah golongan umur 20 35 tahun, yaitu
sebanyak 67 orang (87%).
4. Jumlah paritas terbanyak pada pasien sectio caesarea di RSUD Gunung
Tua periode 2014 2015 adalah yang belum pernah melahirkan, yaitu
sebanyak 38 orang (49%).
5. Masih ada data rekam medis di RSUD Gunung Tua yang kurang lengkap
ataupun hilang sehingga ada data data yang tidak dapat dijadikan
sebagai sampel penelitian.
6. Masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui indikasi dan komplikasi
tindakan sectio caesarea, sehingga angka kejadian sectio caesarea terus
meningkat.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang bisa
peneliti rekomendasikan antara lain sebagai berikut:
Pangg
Obstru
Bayi
Infeksi
Ltk
Gemell
Solutio
Plasent
Dis
Sosial
Presen
Fetal
Prekla
ksi=
muka
besar
isungsa
aplasent
uterus
=
tasi
distres
ms
ul 12&
1811= 60
9tumor
ang
previa
=
sbokong
eklams
sempit
==
8=21
101110
= 59
12
17
18
29

1. Dengan banyaknya indikasi tindakan sectio caesarea atas permintaan ibu


dalam penelitian ini, diharapkan ibu hamil untuk lebih mempelajari atau
dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan tentang apa saja
indikasi serta komplikasi tindakan sectio caesarea.
2. Diharapkan bagi instansi terkait untuk dapat melakukan penyuluhan
tentang persalinan yang baik dan benar serta tentang baik dan buruknya
persalinan dengan tindakan section caesarea.
3. Bagi bagian rekam medis RSUD Gunung Tua, diharapkan dapat
menyimpan data dan informasi pasien seperti rekam medis dengan lebih
baik lagi, dan kepada dokter yang menulis informasi pada rekam medis
diharapkan dapat mencatat dengan lengkap segala informasi yang
penting, sehingga dapat digunakan khususnya untuk penelitian yang akan
datang.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
dalam lagi tentang sectio caesarea.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pro
    Pro
    Dokumen1 halaman
    Pro
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • J
    J
    Dokumen7 halaman
    J
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar: " Kista Ovarium "
    Kata Pengantar: " Kista Ovarium "
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar: " Kista Ovarium "
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • VR
    VR
    Dokumen2 halaman
    VR
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Halaman Persetujuan: Skripsi Dengan Judul
    Halaman Persetujuan: Skripsi Dengan Judul
    Dokumen13 halaman
    Halaman Persetujuan: Skripsi Dengan Judul
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Pro
    Pro
    Dokumen1 halaman
    Pro
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Skabies 1
    Kuisioner Skabies 1
    Dokumen43 halaman
    Kuisioner Skabies 1
    Athirahwanti Afany
    100% (1)
  • Kanker Serviks
    Kanker Serviks
    Dokumen14 halaman
    Kanker Serviks
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Trauma Kapitis
    Presentasi Trauma Kapitis
    Dokumen12 halaman
    Presentasi Trauma Kapitis
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • PP
    PP
    Dokumen20 halaman
    PP
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Bismillah Sidang
    Bismillah Sidang
    Dokumen58 halaman
    Bismillah Sidang
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Sss
    Sss
    Dokumen6 halaman
    Sss
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Trauma
    Trauma
    Dokumen9 halaman
    Trauma
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Refarat
    Refarat
    Dokumen17 halaman
    Refarat
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Kekurangan Vitamin D Pada Wanita Hamil Menyebabkan Vaginosis Bakteri
    Kekurangan Vitamin D Pada Wanita Hamil Menyebabkan Vaginosis Bakteri
    Dokumen16 halaman
    Kekurangan Vitamin D Pada Wanita Hamil Menyebabkan Vaginosis Bakteri
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • THT
    THT
    Dokumen21 halaman
    THT
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • REFARAT
    REFARAT
    Dokumen3 halaman
    REFARAT
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Proposal Penelitian 1
    Proposal Penelitian 1
    Dokumen2 halaman
    Proposal Penelitian 1
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Baru
    Baru
    Dokumen22 halaman
    Baru
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Trauma Kapitis
    Presentasi Trauma Kapitis
    Dokumen12 halaman
    Presentasi Trauma Kapitis
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Proposal Penelitian 1
    Proposal Penelitian 1
    Dokumen2 halaman
    Proposal Penelitian 1
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Kanker Serviks
    Kanker Serviks
    Dokumen14 halaman
    Kanker Serviks
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Refarat
    Refarat
    Dokumen17 halaman
    Refarat
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Appendix PDF
    Appendix PDF
    Dokumen8 halaman
    Appendix PDF
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Buletin Diare Final
    Buletin Diare Final
    Dokumen44 halaman
    Buletin Diare Final
    Cynthia Dewi Maharani
    100% (1)
  • Penda Hun Jan 111
    Penda Hun Jan 111
    Dokumen14 halaman
    Penda Hun Jan 111
    muhammad benni
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Trauma Kapitis
    Presentasi Trauma Kapitis
    Dokumen12 halaman
    Presentasi Trauma Kapitis
    muhammad benni
    Belum ada peringkat