Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala
bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan
bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena
belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan
politik devide et impera. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah
membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah
padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara. Dalam perkembangan berikutnya, muncul
kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan
persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.
Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo
pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang
bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di
bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.Tekad
perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar Satu
Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.Wawasan
kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula
gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh
cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari
satu Wawasan Kebangsaan.Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat
kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Wawasan
kebangsaan tidak dilandasi atas asal-usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan
keyakinan. Jadi wawasan kebangsaan itu sangat mutlak untuk di miliki oleh setiap warga negara
Indonesia,wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya, tetapi muncul secara bertahap
pada diri seseorang, yaitu dengan seringnya menegakan wawasan yang diketahuinya dan
kemudian bisa di aplikasikan kepada kehidupannya sehari-hari.Dewasa ini, di Indonesia

1
wawasan kebangsaan sudah mulai tergeser oleh berbagai budaya asing yang masuk, dan warga
negara nya cenderung tidakpeduli terhadap wawasan kebangsaan tersebut, apalagi pada kalangan
generasi muda saat ini, mereka tidak bangga atas negaranya sendiri dan lebih membanggakan
negara lain yang menurut pandangan mereka lebih baik dan tentunya lebih modern. Apabila hal
.kebangsaan itu akan menghilang dari diri mereka. Jadi, dengan keadaan tersebut, kita sebagai
generasi muda sudah seharusnya untuk menjaga dan menegakan wawasan kebangsaan kita dan
senantiasa untuk bangga atas tanah air kita, yaitu Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat kami sampaikan dari latar belakang di atas sebagai
berikut.
1. Apa yang di maksud dengan wawasan kebangsaan ?
2. Apa pentingnya wawasan kebangsaan?
3. Apa hakekat dari wawasan kebangsaan?
4. Apa asas dari wawasan kebangsaan?
5. Bagaimana arah pandang wawasan kebangsaan?
6. Factor apa saja yang memepengaruhi wawasan kebangsaan?
7. Bagaimana kedudukan wawasan kebangsaan?
8. Apa fungsi wawasan kebangsaan?
9. Bagaimana wawasan kebangsaan bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita cita?
10. Bagaimana hubungan wawasan kebangsaan dengan ketahanan nasional?
11. Dampak Positive dan negative wawasan kebangsaan?

1.3Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian wawasan kebangsaan.
b. Untuk mengetahui pentingnya wawasan kebangsaan.
c. Untuk mengetahui hakekat wawasan kebangsaan.
d. Untuk mengetahui asas wawasan kebangsaan.
e. Untuk mengetahui arah pandang wawasan kebangsaan.
f. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi wawasan kebangsaan.
g. Untuk mengetahui kedudukan wawasan kebangsaan.

2
h. Untuk mengetahui fungsi wawasan kebangsaan.
i. Untuk mengetahui Bagaimana wawasan kebangsaan bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita cita.
j. Untuk mengetahuihubungan wawasan kebangsaan dengan ketahanan nasional.
k. Untuk mengetahui dampak positive dan negative wawasan kebangsaan.

1.4 manfaat
Adapun manfaat yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut.
Menjadi bahan informasi agar dapat mengetahui dan memahami wawasan kebangsaan.
Memberi masukan tentang upaya peningkatan atau pemahaman masyarakat atau pembaca
tentang apa dan apa pentingnya wawasan kebaangsaan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Kebangsaan


Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau memandang, jadi
kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.Wawasan Kebangsaan adalah cara
pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia
diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia adalah merupakan sebuah pedoman
yang masih bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan
yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan suasana lingkungan yang terus
berubah sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan
Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan
perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya.
Memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam konsepsi Wawasan
Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan
dari setiap warga bangsa tentang posisi dan peran masing-masing ditengah-tengah masyarakat
yang serba majemuk. Hal ini berarti suasana kondisi yang mendorong perkembangan setiap
individu sehingga terwujud ketahanan pribadi dapat menciptakan suatu ketahanan nasional
Indonesia.

B. Pentingnya wawasan kebangsaan


Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia
sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di
bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara
secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi
pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual,
geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan

4
Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Landasan Wawasan Kebangsaan
Idiil => Pancasila
Konstitusional => UUD 1945
Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan
1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam
budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai
kegiatan kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.
2. Isi (Content)
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional.
3. Tata laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :
Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.
Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah
air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

C. Hakekat Wawasan Kebangsaan


Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara
utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara.

5
D. Asas Wawasan Kebangsaan
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar
terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa
Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara terdiri
dari:
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

E. Arah Pandang Wawasan Kebangsaan


Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan
perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan kebangsaan meliputi:

Arah Pandang Kedalam


Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-
faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional
baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

Arah Pandang Keluar


Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk
mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.
Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia.

6
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Kebangsaan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Kebangsaan yaitu
1. Wilayah.
2. Geopolitik dan Geostrategi.
3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.

1. Wilayah ( Geografi )
a. Asas Kepulauan ( Archipelago )
Kata Archipelago dan Archipelagic berasal dari italia yaitu Archipelagos, kata archi yakni
terpenting dan kata pelagos berarti laut atau wilayah lautan. jadi dapat disimpulkan bahwa
archipelago adalah lautan terpenting. Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa
pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh semaentara tempat perairanatau lautan antara
pulau-pulau berfungsi sebagai penghubung dan bukan sebagai unsur pemisah.

b. Kepulauan Indonesia
Wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederandsch OostIndishe
Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayahNegara Kesatuan
Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai yaitu
Hindia Timur, Insulinde oleh Multatuli, Nusantara,Indonesia, Hindia Belanda
(Nederlandsch-indie) pada masa penjajahan Belanda. Nama Indonesia mengandung arti yang
tepat, yaitu kepulauan India. Dalam bahasa Yunani, Indo berarti India dan nesos berarti
pulau. Sebutan Indonesia merupakan ciptaan ilmuwan J.R Logan dalam Journal of The Indian
Archipelago And East Asia (1850). Maka pada awal abad ke-20 perkumpulan mahasiswa
Indonesia di Belanda menyebut dirinya sebagai Perhimpunan Indonesia. Berikutnya pada
peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28-10-1928 kata Indonesia di pakai sebagai sebutan bagi
bangsa, tanah air dan bahasa. Kemudian dipertegas lagi pada proklamasi kemerdekaan RI pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nam resmi negara dan bangsa Indonesia sampai
sekarang.
c. Konsep Tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsep mengenai kepemilikan
dan kepemilikan wilayah laut, yaitu Res Cimmunis menyatakan bahwa laut itu adalah milik

7
masyarakat dunia karena tidak dapat dimiliki oleh masing masing Negara. Negara Kepulauan
adalah negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau
pulau yang lain. Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan
diantaranya. LautTeritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut
diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surutterendah
sepanjangpantai.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara


Kepulauan Indonesia terletak pada batas astronomi sebagai berikut:
Utara : 608LU
Selatan : 1115LS
Barat : 9445BT
Timur : 14105 BT
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km, yang terdiri dari daratan seluas
2.027.087 km dan perairan seluas 3.166.163 km.

2. Geopolitik dan Geostrategi


a. Geopolitik
Geografi mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik menjelaskan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.

b. Geostrategi
Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapaitujuan atau
sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan keinginan politik.Sebagai contoh pertimbangan
geostrategis untuk negara dan bangsa.
Geografi : wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia; serta
diantara samudra Pasifik dan samudra Hindia.
Demografi : penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di selatan (Australia)
dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)

8
Ideologi : ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara liberalisme di selatan(
Australia dan Selandia Baru) dan komunisme di utara ( RRC, Vietnam dan KoreaUtara).
Politik : Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal di selatan dan
demokrasi rakyat ( diktatur proletar) di utara.
Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi Kapitalis dan selatan Sosialis di
utara.
Sosial : Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat individualisme di selatan dan
masyarakat sosialisme di utara.
Budaya : Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di selatan danbudaya Timur di
utara.

3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya


Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957
Pada masa tersebut wilayah Negara Republik Indonesia bertumpu pada wilayah daratan pulau-
pulau yang saling terpisah oleh perairan atau selat di antara pulau-pulauitu. Wilayah laut
teritorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3 mil di
sekelilingnya.

G. Kedudukan Wawasan Kebangsaan


Wawasan Kebangsaan merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan
tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan
tujuan nasional.
Wawasan Kebangsaan dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional
sbb:
Pancasila (dasar negara) => Landasan Idiil
UUD 1945 (Konstitusi negara) => Landasan Konstitusional
Wasantara (Visi bangsa) => Landasan Visional
Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) => Landasan Konsepsional
GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) => Landasan Operasional

9
H. Fungsi Wawasan Kebangsaan
Sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat
pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan
berbangsa.
Tujuan Wawasan Kebangsaan adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang
dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan
orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.

Implementasi Wawasan Kebangsaan


Penerapan Wawasan Kebangsaan harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

Wawasan Kebangsaan sebagai Pancaran Falsafah Pancasila


Wawasan kebangsaan menjadi pedoman bagi upayamewujudkan kesatuan aspek kehidupan
nasional untuk menjamin kesatuan, persatuandan keutuhan bangsa, serta upaya untuk
mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

Wawasan Kebangsaan dalam Pembangunan Nasional


Implementasi dalam kehidupan politik
Adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
Implementasi dalam kehidupan Ekonomi
Adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya
Adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati
segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang
pencipta.

10
Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan
Adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap
WNI

Keberhasilan Implementasi Wawasan Kebangsaan


Diperlukan kesadaran Warga Negara Indonesia untuk :
Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan
warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam
menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan kebangsaan sehingga sadar
sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan
terarah.
Tantangan Kedepan Bangsa Indonesia
Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme, komunisme dan
fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Disamping itu
yang patut diwaspadai adalah pengelompokan suku bangsa di Indonesia yang kini semakin kuat.
Ketika bangsa ini kembali dicoba oleh pengaruh asing untuk dikotak kotakan tidak saja oleh
konflik vertikal tetapi juga oleh pandangan terhadap KeTuhanan Yang Maha Esa.

I. Pemahaman Nasionalisme yang berkurang


Di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong, sebagian kecil
masyarakat terutama justru yang ada di perkotaan justru lebih mengutamakan kelompoknya,
golongannya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya. Untuk itu sebaiknya
setiap komponen masyarakat saling berinterospeksi diri untuk dikemudian bersatu bahu
membahu membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisis multidimensi.

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan


a. Menurut sifat/cara penyampaian
langsung => ceramah,diskusi,tatap muka

11
tidak langsung => media massa
b. Menurut metode penyampaian
Ketauladanan
Edukasi
Komunikasi dan integrasi
Materi Wasasan Kebangsaan disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta
lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.

J. Wawasan Kebangsaan Bangsa Indonesia Dalam Mencapai Cita-Cita


Nasional
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,kepercayaan,dsb)
memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara
keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari
pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik antara filosofi bangsa,
idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan
tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat
menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional
yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.

Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan


harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan
tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Dalam mewujudkan aspirasi dan
perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa :
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat
3. Lingkungan
Apa Cita-Cita Bangsa Indonesia?
Cita-cita bangsa Indonesia sangat sederhana. Bangsa Indonesia hanya ingin mewujudkan suatu
negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cita-cita bangsa Indonesia itu
diformulasikan dengan baik dalam alinea ke-2 Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Formulasi itu berbunyi : Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah

12
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia kedepan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur .

Selain itu, Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :
Membentuk suatu pemerintahan Negara Republike Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum / bersama
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.
K. Hubungan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional
Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap mengarah padapencapaian tujuan
nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang kokohberupa konsepsi wawasan
kebangsaan untuk mewujudkan aspirasi bangsa sertakepentingan dan tujuan nasional.

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi
proses pembangunan nasionalmenuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan
kondisi yang harusdiwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan
dengansukses. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan kebangsaan dan Ketahanan
Nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedomanbagi
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya danberkembang seterusnya.

L. Dampak positif dan negatif wawasan kebangsaan


Seiring dengan modernisasi dan perkembangan tekhnologi informasi yang berjalan sekarang ini
banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan, seperti maraknya kasus peredaran narkoba, kasus
pelecehan sexual, LGBT, perkelahian antar pelajar dan masih banyak kasus lainnya. Untuk
menangkal terjadinya degradasi moral anak bangsa ini, diperlukan adanya pemahaman dari
generasi muda tentang wawasan kebangsaan. Dengan semakin kuat dan kokohnya pemahaman
tentang wawasan kebangsaan diyakini dapat menjadi benteng kokoh dari pengaruh-pengaruh
negatif yang ditimbulkan dari perkembangan tekhnologi dan informasi tersebut. Generasi muda

13
sebagai penerus perjuangan bangsa dan cikal bakal perjuangan bangsa harus diperkuat mental
dan moralnya, sehingga tumbuh menjadi seorang yang berjiwa nasionalisme, Apalagi terpaan
isu-isu tertentu yang ingin agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bodoh, narkoba, free
Sex,geng motor, LGBT. Secara pribadi semua elemen termasuk anak bangsa sudah terkena
dampak globalisasi dan modernisasi, Ditambahkan, pemberian materi wawasan kebangsaan ini
diharapkan dapat menumbuhkan semangat untuk menghindari dan memerangi hal-hal negatif
seperti narkoba, komunisme, miras dan segala bentuk yang merusak sendi-sendi bangsa.
Karenanya pihaknya berupaya di setiap kecamatan dapat memberikan satu materi, yang
diharapkan sebulan ini dapat diselesaikan.

14
BAB III
PENUTUP

2.1 Simpulan
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia adalah merupakan sebuah
pedoman yang masih bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan semangat
kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Wawasan Kebangsaan juga merupakan konsep
politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi
tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara
tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup
segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Kebangsaan yaitu Wilayah. Geopolitik
,Geostrategi, dan Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya. Dampak positip dari
wawasan kebangsaan ini adalah dpat meningkatkan mutu dan kwalitas geerasi muda ke arah
yang lebih baik karena sudah memiliki banyak perkembangan. Dampak negatifnya di mana jika
salah mengartikan wawsan kebangsaan ini adalah dapat menimbulkan kesengsaraan bagi seluruh
lapisan masyarakat.

2.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan dari uraian makalah di atas adalah kita sebagai warga
atau masyarakat Indonesia hendakannya mampu lebih memahami dan mempelajari lebih dalam
lagi mengenai wawasan kebangsaan di mana yang telah kita ketahui bahwa perjuangan nenek
moyang kita sebelumnya sangat berat demi mewujudkan Indonesia merdeka sehingga apa yang
kita telah terima saat ini sedikit tidaknya kita harus dapat menjaga dan melestarikannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

DipoyudoKirdi, 1984, Pancasila arti dan Pelaksanaanya, CSIS, Jakarta.


Sulaiman setiawati, Tanpa Tahun, Sejarah Indonesia, Balai Pendidikan Guru, Bandung.

16

Anda mungkin juga menyukai