Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO KASUS DAN MEGACODE

Sdr H (17 tahun), datang ke IGD RS Waton Waras diantar oleh teman-
temannya karena tenggelam saat berenang di sungai, oleh petugas triage pasien
dibawa ke ruang resusitasi untuk mendapatkan penanganan. Setelah dilakukan
observasi pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS E2,M4,V1
(soporuscoma), keadaan umum lemah, dan sesak nafas. Kemudian petugas
memasang O2 dengan nasal kanul, bedside monitor dan pemasangan infus NaCl
0,9% 20 tpm. Didapatkan hasil bedside monitor RR 30x/menit, HR 112x/menit,
TD 90/70 mmHg, SpO2 92%. Tiba-tiba pasien mengalami penurunan SpO2
menjadi 86% dan peningkatan frekuensi pernafasan menjadi 36x/menit, kemudian
dilakukan penggantian oksigenasi dengan NRM 10 lpm, diduga terjadi sumbatan
jalan nafas kemudian dilakukan pemasangan OPA dan suction, namun SpO2
menurun menjadi 80%, akral pasien dingin, HR 122 x/menit dan teraba lemah, TD
60/40 mmHg, kesadaran menurun. Diusulkan pemasangan intubasi dan pemberian
ephineprin. Saat sedang melakukan intubasi, tiba tiba alarm monitor berbunyi
dan gambaran EKG menunjukkan Ventrikel Takhikardi. Lalu dilakukan
defibrilasi dan RJP.
Algoritma ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
Algoritma Intubasi
Algoritme Pulseless Arrest

Anda mungkin juga menyukai