Anda di halaman 1dari 1

Potret Keterpurukan

Perempuan Pengungsi
Konflik selalu membawa korban menjadi salah satu penyebab
bagi berbagai pihak, terlebih bagi munculnya permasalahan itu.
perempuan. Dalam berbagai situasi, Kasus kehamilan tak dikehendaki
perempuan seringkali dikorbankan. tak hanya menimpa perempuan
Secara umum, perempuan hampir pengungsi yang telah menikah. Remaja
selalu menjadi target atau sasaran dari perempuan dan perempuan dewasa
kekerasan dalam konflik bersenjata, baik yang belum menikah pun tidak terlepas
langsung maupun tidak langsung. Begitu dari masalah kehamilan yang tak
juga konflik yang terjadi di wilayah dikehendaki. Intensitas pergaulan
Maluku Utara telah mengakibatkan remaja laki-laki dan perempuan selama
banyak orang menjadi pengungsi. tinggal di pengungsian menjadi salah
Perempuan dari Provinsi Maluku Utara satu pemicu munculnya permasalahan
yang mengungsi di wilayah Provinsi tersebut.
Sulawesi Utara cukup banyak Fakta bahwa ketimpangan relasi
jumlahnya. Dan akibat konflik yang gender dialami oleh para pengungsi
terjadi, perempuan merupakan pihak perempuan semakin nampak dalam
yang paling rentan terhadap buku ini, karena ternyata
berbagai tindak pelecehan Judul buku : Perempuan Yang Terpuruk; Kehamilan dalam menghadapi
dan kekerasan yang Tidak Dikehendaki di Kalangan kehamilan yang tak
mungkin terjadi. Lebih dari dikehendaki kaum
Pengungsi
itu, kondisi pengungsian perempuanlah yang
Penulis : Susi Eja Yuarsi
yang tidak cukup memadai disibukkan mencari
membuat perempuan Penerbit : PSKK UGM - Ford Foundation a l t e r n a t i f
pengungsi tidak dapat Halaman : xvii + 89 halaman pemecahannya. Peran
memperoleh fasilitas yang Tahun : 2005 gender telah
berkaitan dengan menempatkan
kebutuhan mereka akan perempuan sebagai
kesehatan reproduksi. pihak yang paling harus bertanggungjawab atas
Buku setebal 89 halaman ini didasarkan atas penelitian pemeliharaan kehamilan dan pengasuhan anak. Sehingga
yang dilakukan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan tanpa memperhatikan faktor risiko, tidak sedikit perempuan
(PSKK) UGM serta Ford Foundation di wilayah pengungsi yang mencari alternatif untuk menggugurkan
pengungsian, yakni Manado dan Bitung tahun 2004 lalu. Salah kandungannya agar terhindar dari kesulitan jangka panjang.
satu permasalahan yang dihadapi perempuan pengungsi yang Berbagai upaya ditempuh, seperti penggunaan obat-obatan,
menjadi kajian penelitian ini adalah terjadinya kehamilan yang ramuan tradisional, hingga pijat untuk melunturkan
tidak dikehendaki di kalangan pengungsi. kandungan atau menggugurkan kandungan (hal 67-75).
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan Ketika upaya pengguguran kandungan tak mampu
yang tidak dikehendaki. Di antaranya adalah masalah mengatasi permasalahan, lagi-lagi perempuanlah yang harus
keterbatasan finansial pengungsi yang menyebabkan menanggung. Terlebih perempuan yang harus mengalami
ketidakmampuan pengungsi mengakses fasilitas kesehatan kehamilan tak dikehendaki yang belum menikah. Mereka
dan alat kontrasepsi. Selain itu, relasi gender yang menanggung beban ganda, yakni menghadapi masalah
menempatkan perempuan sebagai pihak pasif dan cenderung
menuruti kemauan pasangan dalam berhubungan seks, juga bersambung ke hal 15.........

14

Anda mungkin juga menyukai