Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah Kepala Sekolah di SMA Binaan di

Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 4 kepala sekolah, yaitu kepala sekolah

SMA Negeri 1 Balen, SMA Negeri Model Terpadu, SMA Plus Arrahmat dan

SMA Plus Al fatimah. Ke empat SMA Tersbut merupakan Sekolah baru.

Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah peningkatan kinerja kepala

sekolah dalam menyusun perangkat akerditasi sekolah.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dipusatkan di SMAN Plus Arrahmat yang beralamat di

Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan tahun pelajaran 2015 dari bulan Agustus sampai

dengan bulan Oktober 2015. Sebelum penelitian dimulai, peneliti

mengawali dengan observasi untuk menemukan permasalahan yang

dihadapi dalam proses persiapan akreditasi sekolah pada ke 4 SMA Binaan

tersebut.

34
35

C. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

wawancara, observasi, dan diskusi.

a. Wawancara dipergunakan untuk mendapatkan data atau informasi

pemahaman kepala sekolah tentang penyusunan perangkat akreditasi

sekolah.

b. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data dan mengetahui

kinerja kepala dalam menyusun perangkat akreditasi sekolah dengan

lengkap dan benar sesuai dengan petunjuk.

c. Dokumentasi, dipergunakan mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, dan sebagainya yang

berhubungan dengan dokumen pendukung kelengkapan perangkat

akreditasi sekolah.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam PTS ini sebagai berikut.

a. Wawancara menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui

kemampuan awal yang dimiliki dalam menyusun perangkat

administrasi akreditasi sekolah.

b. Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengetahui yang

telah dibuat dan yang belum dibuat oleh kepala sekolah (terlampir

pada lampiran)
36

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Sekolah, Dengan empat

langkah pokok yaitu : Perencanaan tindakan, Pelaksanaan tindakan,

Pengamatan (observasi), dan Refleksi, dengan melibatkan 3 orang Kepala

Sekolah, sebagai subjek penelitian, dilaksanakan dalam dua tahapan secara

berkelanjutan selama 3 bulan. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah

peningkatan kinerja kepala sekolah dalam mempersiapkan perangkat akreditasi

sekolah.

Langkah-langkah PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi. Langkah-langkah PTS seperti Gambar 1 berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah PTS (Arikunto, dkk, 2010:58)


37

Penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan kegiatan workshop

peningkatan kinerja kepala sekolah dalam menyusun perangkat akreditasi

sekolah dapat dijelaskan di bawah ini.

1. Perencanaan Tindakan

a. Menyusun rencana kegiatan workshop atau lokakarya

b. Menyusun review Perangkat Akreditasi Sekolah

c. Pemberian latihan berupa pemodelan dan diskusi.

d. Pelatihan tahapan penyusunan Perangkat Akreditasi Sekolah

e. Evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis Perangkat Akreditasi Sekolah

2. Pelaksanan Tindakan

Menerapkan pelaksanan tindakan sesuai dengan rencana-rencana

tindakan:

a. Setiap peserta menerima bimbingan teori penyusunan Perangkat

Akreditasi Sekolah yang di tuliskan dalam jurnal belajar .

b. Peserta diberi tugas untuk mencari contoh studi kasus sebagai dasar

perencanaan penyusunan Perangkat Akreditasi Sekolah.

c. Peserta diminta untuk menpresentasikan tugas-tugas yang diberikan dan

ditanggapi oleh peserta lainnya.

3. Pengamatan (observasi)

1. Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan

lembar observasi

2. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.


38

3. Pada tahap ini salah seorang peserta melakukan implementasi rencana

yang telah disusun, pakar dan guru lain melakukan observasi dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu

dilakukan pemotretan yang meng-close up kejadian-kejadian khusus

selama pelaksanaan lokakarya penyusunan Perangkat Akreditasi

Sekolah

4. Refleksi

a. Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya setelah kegiatan

pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru

observer, dan akhirnya komentar dari dosen atau pakar luar tentang

keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan kemampuan

penyusunan Perangkat Akreditasi Sekolah.

b. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan

tindakan bersama dengan pengamat/observer.

c. Kesan penyaji materi bimbingan Perangkat Akreditasi Sekolah.

d. Tanggapan-tanggapan observer yang difokuskan pada bimbingan

praktek penyusunan Perangkat Akreditasi Sekolah

e. Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada tahap berikutnya.

E. Metode Analisis Data

Analisis data dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu mereduksi data,

mendeskripsikan data dan membuat kesimpulan. Mereduksi data merupakan

kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus permasalahan. Pada tahap ini
39

peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data untuk dikelompokkan sesuai masalah. Hal ini juga

memungkinkan peneliti untuk membuang data yang tidak diperlukan.

Mendeskripsikan data dilakukan agar data yang telah diorganisir menjadi

bermakna. Bentuk deskripsi tersebut dapat berupa naratif, grafik atau dalam

bentuk tabel. Tahap terakhir adalah membuat kesimpulan dari data yang telah

dideskripsikan. Tahap menganalisis dan menginterpretasikan data merupakan

tahap yang paling penting karena hal ini untuk memberikan makna dari data

yang telah dikumpulkan. Hasil analisis dan interpretasi data merupakan

jawaban dari rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Analisis

data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif

serta kuantitatif.

Penghitungan data kuantitatif adalah dengan menghitung rata-rata

peningkatan kinerja berdasarkan skor yang diperoleh dari lembar observasi

yang telah disusun sebelumnya. Dengan rata-rata yang diperoleh dapat

diketahui persentase peningkatan kinerja. Adapun cara menghitung hasil (skor)

yang diperoleh dengan rumus mean atau rerata nilai menurut Suharsimi

Arikunto (2010: 284-285) yaitu sebagai berikut:

x
X
N
Keterangan :
x = Mean (rata-rata)
x = Jumlah nilai
N = Jumlah yang akan dirata-rata
40

Suharsimi Arikunto (2010: 269) menjelaskan analisis data deskriptif

kualitatif yaitu sebagai berikut : Analisis data yang menggunakan teknik

deskriptif kualitatif memanfaatkan persentase merupakan langkah awal saja

dari keseluruhan proses analisis. Persentase yang dinyatakan dalam bilangan

sudah jelas merupakan ukuran yang bersifat kuantitatif, bukan kualitatif. Jadi

pernyataan persentase bukan hasil analisis kualitatif. Analisis kualitatif tentu

harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan

keadaan, ukuran kualitas.

Berdasarkan pendapat di atas agar diperoleh hasil analisis kualitatif maka

dari perhitungan persentase kemudian dimasukkan ke dalam lima kategori

predikat. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:269) lima kategori predikat

tersebut yaitu seperti pada tabel berikut:

No Rentang Skor Kriteria Penilaian Keterangan


1 0-20 Sangat Kurang Belum Tuntas
2 21-40 Kurang Belum Tuntas
3 41-60 Cukup Belum Tuntas
4 61-80 Baik Tuntas
4 81-100 Sangat Baik Tuntas

Adapun analisis data secara deskriptif kualitatif dalam penelitian ini

adalah memaknai data dengan cara membandingkan hasil dari sebelum

dilakukan tindakan dan sesudah tindakan. Analisis data ini dilakukan pada saat

tahapan refleksi. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk

melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya.


41

F. Indikator dan Kriteria Keberhasilan

Secara keseluruhan setelah data terkumpul, selanjutnya dipergunakan

untuk menilai keberhasilan tindakan, dengan indikator sebagai berikut :

1. Terjadi peningkatan kinerja kepala sekolah dalam menyusun perangkat

akreditasi sekolah.

2. Terjadi peningkatan kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan

penyusunan perangkat akreditasi sekolah.

3. Terjadi peningkatan kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan tindak

lanjut pelaksanaan penilaian akreditasi sekolah.

4. Minimal hasil penilaian kinerja kepala sekolah adalah BAIK atau berada

dalam rentang nilai 61-80.

Anda mungkin juga menyukai