1) Dampak Ekologis
Kebakaran hutan memberikan dampak langsung terhadap ekologi dan lingkungan
yang diantaranya adalah:
Hilangnya sejumlah spesies; selain membakar aneka flora, kebakaran hutan juga
mengancam kelangsungan hidup sejumlah binatang. Bebrabagai spesies endemik
(tumbuhan maupun hewan) terancam punah akibat kebakaran hutan.
Erosi; Hutan dengan tanamannya berfungsi sebagai penahan erosi. Ketika tanaman
musnah akibat kebakaran hutan akan menyisakan lahan hutan yang mudah terkena
erosi baik oleh air hujan bahkan angin sekalipun.
Alih fungsi hutan; Kawasan hutan yang terbakar membutuhkan waktu yang lama
untuk kembali menjadi hutan. Bahkan sering kali hutan mengalami perubahan
peruntukan menjadi perkebunan atau padang ilalang.
Penurunan kualitas air; Salah satu fungsi ekologis hutan adalah dalam daur hidrologis.
Terbakarnya hutan memberikan dampak hilangnya kemampuan hutan menyerap dan
menyimpan air hujan.
Pemanasan global; Kebakaran hutan menghasilkan asap dan gas CO2 dan gas lainnya.
Selain itu, dengan terbakarnya hutan akan menurunkan kemampuan hutan sebagai
penyimpan karbon. Keduanya berpengaruh besar pada perubahan iklim dan pemansan
global.
Sendimentasi sungai; Debu dan sisa pembakaran yang terbawa erosi akan mengendap
di sungai dan menimbulkan pendangkalan.
Meningkatnya bencana alam; Terganggunya fungsi ekologi hutan akibat kebakaran
hutan membuat intensitas bencana alam (banjir, tanah longsor, dan kekeringan)
meningkat.
Transportasi terganggu
Pembakaran hutan yang terjadi di Riau mengakibatkan asap yg sangat pekat sehingga
terjadi kemacetan yg panjang karena jalan yg tidak bisa dilewati karena tertutup oleh asap
tebal. Jarak pandang pengendara yang sangat terbatas (300m) juga dapat mengakibatkan
kecelakaan. Kerugian dari terganggunya transportasi ini adalah waktu yg dibutuhkan untuk
menuju suatu tempat akan lebih lama dari biasanya, terjadi banyak kecelakaan pun membuat
masyarakat yg menjadi korban harus menjalani pengobatan dan mengeluarkan biaya yg
cukup banyak. Tidak hanya transportasi darat tetapi transportasi udara pun juga terhambat.
Pesawat dari luar daerah tidak dapat mendarat di bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru,
Riau karena asap yang sangat tebal menghalangi pendaratan pesawat maupun penerbangan
pesawat. Kerugian yangditimbulkan adalah kerugian secara nominal(finansial) bagi bandara
yang tidak dapat beroperasi dan kecelakaan serta menghambat kegiatan penduduk. Kerjasama
bilateral pun juga akan terganggu karena pesawat delay hingga batas waktu yang ditentukan.
Secara tidak langsungitu juga merugikan bagi daerah Riau maupun bagi negara.
Produktifitas Menurun
Pembakaran hutan yang disengaja dapat menimbulkan efek domino bagi masyarkat
disekitarnya. Salah saru dari dampak pembakaran hutan di Riau mengakibatkan produktifitas
pertanian menurun. Memang pembakarn hutan ini bertujuan untuk ekspansi tanah pertanian,
tetapi pembakaran ini memiliki kerugian yg teramat sangat fatal. Karena asap yang
ditimbulkan, tanaman yang seharusnya dapat berfotosintesis menjadi terhambat, tanaman
juga akan kesulitan untuk mencari air atau unsur hara karena cadangan air tanah menipis.
Kerugian dari menurunnya produktifitas ini adalah berkurangnya pendapatan masyarakat dan
kerugian secara nominal bagi daerah Riau san sekitarnya.