PENDAHULUAN
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan
tertentu.
Secara umum metode geofisika terdii atas metode aktif dan metode pasif.
respons yang dilakukan oleh bumi contohnya metode geolistrik. Metode pasif
dilakuka dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi contohnya
Metode Self potensial atau SP adalah salah satu metode geofisika pasif yang
mengukur besaran beda potensial diatas permukaan dari sumber yang dihasilkan
secara alami oleh medium dibawah permukaan bumi. Sedangkan metode Magnetik
1
Pemahaman tentang beberapa metode diatas tidak cukup tanpa dilandasi atau
metode diatas.
a. Maksud
alam ?
air laut ?
alam ?
b. Tujuan
daya alam
2
I.3 Instrumentasi yang digunakan
Adapun instrumen/alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat
5 batang elektroda
(2 buah elektroda
buahsebagaititikteng
ah)
Sumberenergiketikamenginjeksikana
5. Aki 12 Volt
rus
Menghubungkanakidenganresistivity
6. KabelPenghubung 1 meter
meter
3
Untukmenancapkanbatangelektroda
7. Palu 2,5 kg
arusdanpotensialkedalamtanah
Mengukurpanjangbentanganelektrod
8. Rol meter 100 meter
a
11. Satu unit Laptop Intel inside yang digunakan dalam pengolahan
data
Memperlihatkan Penampang 2D
14. Software RES2DInv
bawah permukaan
Penghubung elektroda-elektroda
15. Voltmeter
4
Untuk Menerima data dari alat MS2k
18. Suseptibilitas Meter
5
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Teori Dasar
sifat aliran listrik di dalam bumi dengan cara pendeteksian di permukaan bumi.
Penyelidikan air tanah secara tidak langsung dapat dilakukan dengan metode ini.
Pengukuran dengan metode ini relatif mudah untuk dilakukan. Pada prinsipnya,
tingkat hambatanya terhadap arus listrik. Bahan yang mempunyai resistivitas makin
besar, berarti makin sukar untuk dilalui arus listrik. Biasanya tahanan jenis diberi
simbol . Tahanan jenis adalah kebalikan dari daya hantar jenis yang diberi simbul
. Metode ini didasarkan dengan anggapan bahwa bumi bersifat homogen isotropis.
lapisan tersebut dan menyebabkan nilai tahanan jenis yang terukur tergantung pada
jarak elektroda. Nilai tahanan jenis yang terukur bukanlah tahanan jenis yang
6
1. Hukum ohm sebgai hukum dasar resistivitas
Hubungan antara beda potensial, arus dan hambatan listrik diberikan oleh
I = Arus (Ampere)
hambatan R dan memiliki tahanan jenis ( Gambar .9) maka hubungan yang
R = Hambatan ()
7
2. Potensial arus dalam bumi
Apabila titik arus terpasang dekat permukaan bumi maka perambatan arus
radial berupa permukaan setengah bola dan terlihat pemukaan ekipotensial berupa
Gambar 2.1.2 Pola arus listrik yang dipancarkanoleh elektroda arus tunggal di
Oleh karena permukaan yang dilalui arus I adalah luas setengah permukaan
bola = 2 2 dan arus mengalir secara radial setengah lingkaran pada jarak r dari
8
b. Arus ganda dekat permukaan
Gambar 2.1.3. Arus listrik dilewatkan pada elektroda arusA dan B (Anonim, 2013).
arus (C1 dan C2) dan beda potensialnya diukur diantara dua titik P1 dan P2 (Gambar
2.11) disebabkan oleh arus +I dan I yang di injeksikan melalui elektroda arus C1
dan C2, maka dengan menggunakan persamaan (2.3), potensial di titik M oleh arus
I 1 1
VM (4)
2 r1 r2
Tanda negatif pada persamaan (4) disebabkan oleh arus yang harus
I 1 1
VN (5)
2 r3 r4
9
1 1 1 1
= 2 ( + ) (6)
1 2 3 4
Persamaan (6) adalah nilai beda potensial dari sebuah media dengan nilai
tanah, kondisi sangat berbeda sehingga bidang equipotensial yang muncul akan
sangat tidak beraturan. Oleh karena itu, dalam pengukuran di lapangan dikenal
istilah resistivitas semu (apparent resistivity). Nilai resisitivitas semu tergantung pada
2 1 1 1 1 1
=
( + ) (7)
1 2 3 4
persamaan (7) adalah persamaan dasar dari metode resistivitas dan sering
dituliskan :
=
(8)
1 1 1 1 1
dimana, = 2 ( + ) (9)
1 2 3 4
3. Konfigurasi Schlumberger
1912, dan banyak digunakan di Eropa. Konfigurasi ini juga dapat digunakan untuk
10
Gambar 2.1.4. Konfigurasi Schlumberger.
1 1 1 1 1 (2 2 )
= 2 ( + + + ) = 2
(10)
2
(11)
2
sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan alat
ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah.
Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.
kedalaman secara vertikal dan mendeteksi adanya sifat tidak homogen lapisan
batuan pada permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai resistivitas semu ketika
1. Ukuran butir penyusun batuan, semakin kecil besar butir maka kelolosan arus
11
2. Komposisi mineral dari batuan, semakin meningkat kandungan mineral lempung
3. Kandungan air, air tanah atau air permukaan merupakan media yang mereduksi
4. Konfigurasi Wenner
geolistrik dengan susunan jarak spasi sama panjang (r1 = r4 = a dan r2 = r3 = 2a).
Jarak antara elektroda arus adalah tiga kali jarak elektroda potensial, jarak potensial
dengan titik souding-nya adalah 2/a , maka jarak masing elektroda arus dengan titik
soundingnya adalah 2/3a . Target kedalaman yang mampudicapai pada metode ini
adalah 2/a .
menjadi:
I 1 1 1 1 I
V (10)
2 a 2a 2a a 2 a
V
sehingga: 2 a (11)
I
atau, K 2 a
12
Gambar2.1.5. Susunan konigurasi wenner
resistivitas yang terukur bukan merupakan resistivitas sebenarnya; oleh sebab itu,
harga resistivitas yang diukur seolah-olah merupakan harga untuk satu lapisan saja
(Gambar.9) terutama untuk spasi yang lebar. Maka resistivitas yang terukur adalah
1
2
Medium berlapis yang ditinjau misalnya terdiri dari 2 lapis dan mempunyai
medium satu lapis homogen yang memiliki satu harga resistivitas yaitu resistivitas
13
=
(12)
dengan :
K = Faktor geometri
Sifat listrik batuan adalah kelistrikan batuan jika dialirkan arus listrik ke
dalamnya. Arus listrik ini dapat berasal dari alam itu sendiri akibat adanya ketidak
(1998) menyatakan bahwa sifat listrik batuan merupakan karakteristik dari batuan
yang dialiri arus listrik ke dalam batuan tersebut. Arus listrik ini dapat berasal dari
alam sendiri sebagai akibat dari ketidakseimbangan konsentrasi atau dapat juga
Telford dkk (1990) mengemukakan bahwa aliran arus listrik di dalam batuan
dapat digolongkan menjadi tiga macam besarnya dipengaruhi oleh porositas batuan
dan juga dipengaruhi oleh jumlah air yang terperangkap dalam pori-pori batuan,
yaitu:
1. Konduksi elektronik jika batuan mempunyai elektron bebas sehingga arus listrik
14
2. Konduksi elektrolit terjadi jika batuan bersifat poros dan pori-pori terisi oleh
cairan elektrolit. Konduksi ini bergantung pada jenis ion, konsentrasi dan
Sifat dari mineral golongan logam mempunyai sifat konduktivitas listrik yang
sangat baik dan mempunyai nilai resistivitas listrik yang rendah. Resistivitas
Resistivitas juga merupakan perbandingan antara kuat medan listrik dengan rapat
arus, dengan teori arus dapat mengalir bila ada beda potensial atau diberikan
C. Resistivitas Batuan
Dari semua sifat fisika batuan dan mineral, resistivitas memperlihatkan variasi
bervariasi pula, sehingga range resistivitas maksimum yang mungkin adalah dari
Dalam konduktor berisi banyak elektron bebas dengan mobilitas yang sangat
Isolator dicirikan oleh ikatan ionik sehingga elektron-elektron valensi tidak bebas
bergerak.
15
Secara umum, berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuan dan mineral
walaupun beberapa logam asli dan grafit menghantarkan listrik. Resistivitas yang
terukur pada material bumi utamanya ditentukan oleh pergerakan ion-ion bermuatan
dalam pori-pori fluida. Air tanah secara umum berisi campuran terlarut yang dapat
konduktor listrik yang baik. Variasi resistivitas material bumi ditunjukkan pada Tabel
2 Lempung Kering 30
16
10 Batugamping 60-107
1. Prosedur penelitian
a. Survei pendahuluan
Agar data yang diperoleh berkualitas baik dan mewakili daerah penelitian,
maka dilakukan pendahuluan dengan membuat desain survey dan menentukan titik-
titik pengukuran serta pengambilan data sumur bor sebagai data pendukung.
b. Penyiapan alat
meter.
17
e. Mengaktifkan power pada resistivitymeter, mengukur dan mencatat
arahlintasan, lalu mengukur kembali kuat arus dan bedapotensial untuk datum
kemudian menekan tombol Hold secara bersamaan untuk mengetahui nilai Arus dan
Tegangan, kemudian mencatat data pada table pengamatan seperti Tabel 3.Pada
Pada konfigurasiini, elektroda arus dipindahkan lebih jauh dari titik tengah setiap
selesai melakukan pengukuran, langkah ini dilakukan untuk menghasilkan arus yang
Untuk jarak elektroda arus (AB) yang sudah cukup jauh, jarak antara elektroda
potensial (MN) juga diperbesar dengan aturan jarak elektroda potensial 1/5 dari jarak
elektroda arus. Pengukuran dilakukan pada tiap titik sounding dengan mencatat
posisi koordinat, data yang diperoleh dari pengukuran ini berupa arus (I) dan beda
potensial (V).
tersebutadalahsebagaiberikut:
13). Catat kuat arus listrik dan beda potensial yang terukur. Hitung a dan plot
18
hasilnya (a sebagai fungsi jarak setengah bentangan AB2) pada kertas skala
log-log.
2) Pindah elektroda arus (elektroda potensial tetap) pada jarak ke 2 yang telah
ditentukan. Catat I dan V yang terukur. Hitung dan plot a seperti pada point 1.
(elektroda potensial tetap) dapat ditetapkan sampai beberapa kali (4 atau 5 kali)
elektroda arus tetap. Hitung dan plot a yang dihasilkan. Bila harga a tidak
meloncat terlalu jauh, maka maka hasil pengukuran kita cukup baik. Akan tetapi
kalau meloncat cukup jauh, maka hasil pengukuran kita tidak baik sehingga
berpindah tempat.
5) Kalau point 4 tidak ada masalah, maka lakukan langkah langkah 2 s/d 4 berkali-
Catatan:
ada ketidak homoginan secara lateral terutama disekitar elektroda potensial. Oleh
karena itu apabila perpindahan elektroda arus selalu dibarengi dengan perpindahan
19
selalu ada (walaupun kecil). Ketidak homoginan lateral yang cukup besar dapat
terjadi bila arah strike perlapisan tanah berbeda dengan arah bentangan.
Hal-hal lain yang perlu dihindari pada saat pengukuran di lapangan adalah:
mengukur dengan bentangan sejajar kabel listrik PLN atau pipa-pipa (baik dibawah
1) Nilai ra tidak berubah secara dratis, tapi perlahan-lahan (dapat dilihat pada tabel
2) Bila arus yang dimasukkan tetap, maka DV dan R yang terbaca (pada
jenis semu. Untuk mengetahui informasi tentang kondisi Litologi bawah permukaan
bumi diperlukan nilai tahanan jenis sebenarnya dari setiap lapisan batuan bawah
lunak komputer (software) dan metodei nterpretasi tak langsung dengan cara
pencocokan kurva lapangan dengan kurva standar atau metode pencocokan kurva
manual.
20
b. Akuisisi Data
pengukuran pada suatu titik sounding dilakukan dengan jalan mengubah-ubah jarak
sebagaiberikut:
kealatnaniura.
5. Mencatat hasil pengukuran berupa nilai arus (I) dan potensial (V).
chlumberger
21
7. Melakukan poin (4) sampai (6) sebanyak jumlah data yang diinginkan.
bentuk (*.ind)
22
Gambar 2.1.8. Nilai a, log a, dan AB/2
23
2. Buka program Progress.exe
6. Isi table Model Parameters dengan angka pada Depth untuk perkiraan
7. Lakukanperintah :
24
Gambar 2.1.11. Grafik forward modelling
Dalam melakukan invers processing parameter Max Iteration dan RMS cut
yang kecil.
25
8. Interpretasi
26
II.2 Metode Self Potensial
a. Teori Dasar
potensial alami tanah diukur melalui dua titik dipermukaan tanah. Potensial yang
Self potensial adalah potensial spontan yang ada di permukaan bumi yang
diakibatkan oleh adanya proses mekanis ataupun oleh proses elektrokimia yang di
kontrol oleh air tanah. Proses mekanis akan menghasilkan potensial elektrokinetik
berbeda, yaitu efek topografi (TE) ), SP noise (SPN ) dan SP sisa (SPR). Metode
potensial diri (SP) merupakan salah satu metode geofisika yang prinsip kerjanya
adalah mengukur tegangan statis alam (static natural voltage) yang berada di
kontak geologi, aktifitas bioelektrik dari material organik, korosi, perbedaan suhu dan
27
Prinsip dasar dari metode potensial diri adalah pengukuran tegangan statis
alam (Static Natural Voltage) pada permukaan tanah. Orang yang pertama kali
mineral logam.
b. Akuisisi Data
ada base elektroda dan elektroda rover (elektroda yang berjalan) sepanjang
kontak dengan tanah tak berpolarisasi atau non polarisasi. Porous pots adalah
elektroda logam yang digantung di dalam larutan super jenuh (seperti Tembaga di
dalam larutan copper sulfate / CuSO4) di dalam tempat yang porous. Elektroda
porous pots menghasilkan kontak potensial elektrolitik yang sangat rendah seperti
potensial di bawah permukaan yang kecil juga. Model porous pots yang terbuat dari
porcelain yang bagus akan menghidari evaporasi dari larutan garam di dalamnya.
28
Porous pots yang digunakan harus tertutup karena agar menjaga larutan didalamnya
tetap dalam keadaan jenuh untuk waktu lebih dari seminggu, bahkan dalam keadaan
kering. Untuk pengisian kembali larutan CuSO4 harus dilakukan sehari sebelum
selama pengukuran dilakukan. Dan salah satu tips yang berguna dalam pengisian
ulang porous pot ketika telah digunakan adalah mencampur larutan sisa CuSo4
yang lama dengan larutan CuSO4 yang baru kemudian dilarutkan menjadi satu
pengukuran harus sama, tidak boleh digantikan selama pengukuran. Pots untuk
lebih besar karena untuk menjamin kontak elektrikal yang konstan terhadap waktu
dalam pengukuran. Elektroda (pots) yang berjalan ukurannya lebih kecil dari dari
Elektroda dari bahan tembaga selalu digunakan dalam porous pot karena
merupakan elektroda yang non polarisasi. Sedangkan elektroda dari bahan steel
harus dihindari dalam pengukuran SP karena kontak potensial yang cukup tinggi dan
error yang besar akan mungkin berkembang jika pada pengukuran SP elektroda
Milivoltmeter yang harganya tidak terlalu mahal dapat digunakan untuk pengukuran
metode Self Potensial ini dimana alat milivoltmeter yang digunakan harus mampu
membaca nilai potensial dalam range milivolt. Background potensial untuk suatu
penelitian metode SP adalah 10 mV. Nilai potensial yang terbaca juga mungkin bisa
29
melebihi 1.0 V dan ini terjadi pada kedalaman dangkal atau pengukuran lubang bor
dimana mengevaluasi profil amplitude atau grid kontur. Suatu sumber aliran di
c. Pengolahan data
30
+ S2.27 -2.6 -2.5 -2.5 -2.4 -2.4 10.28 -2.48 2.9 -5.38 -28.72
- S2.28 -6.8 -6.8 -6.7 -6.7 -6.8 10.32 -6.76 1.9 -8.66 -20.06
+ S2.29 -5.2 -5.2 -5.2 -5 -5 10.35 -5.12 2.3 -7.42 -27.48
- S2.30 6.2 6.3 6.2 6 6.3 12.23 6.20 2.9 3.30 -30.78
+ S2.31 7.7 7.6 7.6 7.6 7.6 12.25 7.62 2.9 4.72 -26.06
- S2.32 2.2 2.6 2.6 2.5 2.5 12.27 2.48 2.9 -0.42 -25.64
+ S2.33 -4 -4.1 -4.1 -4.1 -4.1 12.32 -4.08 3 -7.08 -32.72
- S2.34 -2.9 -2.9 -2.9 -2.9 -2.9 12.35 -2.90 3 -5.90 -26.82
+ S2.35 2.2 2.1 2.2 2.1 2.2 12.37 2.16 3 -0.84 -27.66
- S2.36 7.6 7.6 7.6 7.6 7.6 12.4 7.60 2.9 4.70 -32.36
+ S2.37 5.7 5.7 5.7 5.6 5.7 12.43 5.68 3.2 2.48 -29.88
- S2.38 1.6 1.5 1.6 1.5 1.6 12.46 1.56 3.2 -1.64 -28.24
+ S2.39 -2.2 -2.3 -2.3 -2.3 -2.3 12.49 -2.28 3.1 -5.38 -33.62
- S2.40 -6.4 -6.4 -6.4 -6.4 -6.4 12.54 -6.40 3.2 -9.60 -24.02
+ S2.41 -7.5 -7.6 -7.6 -7.6 -7.6 12.58 -7.58 3.2 -10.78 -34.80
- S2.42 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 13 4.70 3.2 1.50 -36.30
+ S2.43 8.6 8.6 8.5 8.6 8.5 13.03 8.56 3.1 5.46 -30.84
- S2.44 0.7 0.7 0.8 0.7 0.8 13.08 0.74 3.1 -2.36 -28.48
+ S2.45 1.3 1.2 1.1 1.2 1.2 13.16 1.20 3.1 -1.90 -30.38
- S2.46 0.8 0.7 0.8 0.7 0.7 13.18 0.74 2.9 -2.16 -28.22
+ S2.47 -1.6 -1.7 -1.7 -1.7 -1.7 13.2 -1.68 3.9 -5.58 -33.80
- S2.48 -2.8 -2.7 -2.7 -2.8 -2.8 13.21 -2.76 3.9 -6.66 -27.14
+ S2.49 -2.5 -2.5 -2.4 -2.5 -2.5 13.24 -2.48 3.9 -6.38 -33.52
- S2.50 1.5 1.4 1.5 1.6 1.7 13.27 1.54 2.9 -1.36 -32.16
+ S2.51 -4.4 -4.5 -4.5 -4.3 -4.2 13.3 -4.38 2.9 -7.28 -39.44
- S2.52 -3.6 -3.6 -3.6 -3.6 -3.6 13.33 -3.60 2.8 -6.40 -33.04
+ S2.53 1.6 1.5 1.6 1.6 1.6 13.35 1.58 2.8 -1.22 -34.26
- S2.54 4.7 4.8 4.9 4.9 4.8 13.39 4.82 2.7 2.12 -36.38
UNTUK
PROSES
+ S2.55 1.1 1.1 1.2 1.1 1.2 13.44 1.14 2.8 -1.66 -38.04 LOOPING
31
20.00
10.00
0.00
0 200 400 600 800 1000 ANOMALI
-10.00
ELEVASI DITURUNKAN
-20.00
-30.00
-40.00
a. Teori Dasar
dimagnetisasi yang ditentukan oleh nilai suseptibilitas magnet yang ditunjukkan oleh
persamaan:
M = kH...................................(1)
dengan M adalah intensitas magnet dalam A/m, k adalah nilai suseptibilitas suatu
bahan dan tidak memiliki dimensi serta H adalah kuat medan magnet dalam A/m.
Nilai k adalah parameter dasar yang digunakan dalam metode magnet. Nilai
suseptibilitas batuan semakin besar jika dalam batuan tersebut dijumpai banyak
mineral yang bersifat magnet. Litologi (karakteristik) dan kandungan mineral batuan
adalah faktor yang mempengaruhi harga suseptibilitas suatu bahan (Telford et al,
1990).
32
mineral dalam bumi, mencari nilai suseptibilitas magnetik tanah dan lain sebagainya.
penggunaan alat yang relatif mudah, sehingga banyak digunakan untuk proses
eksplorasi bumi. Sedangkan pada hasil penelitian metode geomagnet masih dirasa
kurang, karena memerlukan proses pengolahan data yang cukup banyak dan perlu
ketelitian yang sangat tinggi. Sehingga masih diperlukan metode geofisika lain untuk
Dasar teori dari metode geomagnetik adalah Gaya Coulomb (Nuha,2012). Jika
dua buah benda atau kutub magnetik terpisah pada jarak r dan muatannya masing-
masing m1 dan m2, maka gaya magnetik yang dihasilkan adalah (Rusli,2007): F =
Dimana : F adalah gaya yang bekerja diantara dua magnet dengan kuat
medan magnet m1 dan m2. adalah permeabilitas medium yang melingkupi kedua
magnet. r adalah jarak kedua magnet. m1 adalah kuat kutub magnet 1. m2 adalah
kuat kutub magnet 2 Kuat Medan Magnetik Kuat medan magnetik pada suatu titik
medan magnet dengan kuat medan H, maka akan terjadi polarisasi atau intensitas
adalah kuat medan magnetik Induksi Magnetik Adanya medan magnetik regional
yang berasal dari bumi dapat menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada
batuan yang mempunyai suseptibilitas baik. Total medan magnetik yang dihasilkan
33
suatu benda magnetik diletakkan dalam suatu medan magnetik H maka benda
magnet total yang terukur oleh magnetometer disebut sebagai Induksi Magnetik B
yang merupakan jumlah dari medan magnetik pada benda dengan medan magnet
B = H+H = 0 (H + M) = 0 (1+ ) H
remanen dan luar bumi diabaikan, medan magnet total yang terukur oleh
untuk setiap bahan berbeda-beda, hal ini bergantung dengan jenis bahan.
Suseptibilitas magnetik ini akan menentukan sifat magnetik pada setiap bahan.
Harga pada batuan semakin besar apabila dalam batuan semakin banyak dijumpai
34
mineral-mineral yang bersifat magnetik. Berdasarkan harga suseptibilitas , benda-
2. Paramagnetik adalah benda magnetik yang mempunyai nilai kecil dan positif.
3. Ferromagnetik adalah benda magnetik yang mempunyai nilai positif dan besar.
5. ferrimagnetik adalah benda magnetik yang mempunyai nilai tinggi tetapi jauh
Tabel 4 Hubungan antara sifat magnetik dan suseptibilitas magnetik (Dearing, 1999
dalam Dian,2012)
berharga positif
Ferromagnetik
Contoh:Fe2S(magnetite,
pyrotite,maghmemite,gregeite)
Antiferromagnetik positif
35
Suseptibilitas rendah dan berharga
Parramagnetik positif
Diamagnetik negatif
Suseptibilitas
Tipe batuan
Nilai Rerata
Batuan Beku
Rhyolite 0.2-35
Dolorite 1-35 17
Augite-syenite 30-40
Olivine-diabase 25
Diabase 1-160 55
Porphyry 0.3-200 60
Gabbro 1-90 70
Basalts 0.2-175 70
Diorite 0.6-120 85
36
Pyroxenite 125
igneous
b. Akuisisi Data
1 0 97 41 40 181
2 1 30 42 41 123
3 2 111 43 42 106
4 3 332 44 43 229
5 4 294 45 44 84
6 5 210 46 45 134
7 6 284 47 46 89
8 7 252 48 47 125
9 8 364 49 48 109
37
10 9 1 50 49 253
11 10 182 51 50 156
12 11 73 52 51 -73
13 12 170 53 52 245
14 13 477 54 53 215
15 14 99 55 54 200
16 15 26 56 55 240
17 16 72 57 56 141
18 17 161 58 57 247
19 18 365 59 58 90
20 19 55 60 59 66
21 20 270 61 60 -3
22 21 361 62 61 156
23 22 42 63 62 -55
24 23 146 64 63 313
25 24 221 65 64 12
26 25 -47 66 65 248
27 26 156 67 66 69
28 27 234 68 67 -24
29 28 102 69 68 265
30 29 138 70 69 -48
31 30 156 71 70 287
32 31 88 72 71 -88
38
33 32 24 73 72 257
34 33 168 74 73 145
35 34 25 75 74 190
36 35 160 76 75 279
37 36 46 77 76 287
38 37 40 78 77 290
39 38 60 79 78 24
c. Pengolahan data
600
Grafik Nilai Suseptibilitas
500
400
Suseptibilitas
300
200
100
0
-100 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-200
Jarak
39