Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN MALARIA

Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas


Topik : Malaria
Hari/Tanggal : Jumat, 03 Maret 2017
Waktu : 20 menit
Tempat : Kampus 3 Universitas Negeri Gorontalo
Sasaran : Mahasiswa
Metode : Ceramah, Tanya-Jawab dan Diskusi
Media : Leaflet dan Power Point
Materi : Terlampir

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui tentang penyakit malaria dan mampu merawat dirinya sendiri dan
keluarganya
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menyebutkan Pengertian Malaria
2. Menyebutkan Penyebab Malaria
3. Menyebutkan Tanda dan Gejala Malaria
4. Menyebutkan Penularan Malaria
5. Menyebutkan Cara Pencegahan Malaria
6. Menyebutkan pertolongan pertama yang dilakukan pada penderita
malaria
7. Menyebutan pengobatan pada penderita malaria
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

1
IV. Media
1. Leaflet
2. Power Point
V. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan waktu
1. Pendahuluan Memberi salam terapeutik 3 menit
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu

2. Penyajian Menyebutkan pengertian malaria 10 menit


Menyebutkan penyebab malaria
Menyebutkan gejala malaria
Menyebutkan cara penularan malaria
Cara pencegahan malaria
Pertolongan pertama pada penderita
malaria
Pengobatan pada penderita malaria

3. Penutup Memberikan kesempatan kepada 7 menit


sasaran untuk bertanya
Menjelaskan kembali hal yang belum
dimengerti oleh sasaran.
Menanyakan kembali materi yang
telah diberikan
Salam terapeutik

2
VI. Evaluasi
1. Menyebutkan pengertian malaria
Baik : Dapat menyebutkan pengertian malaria secara lengkap
Cukup : Dapat menyebutkan sebagian dari pengertian malaria
Kurang: Tidak dapat menyebutkan pengertian dari malaria
2. Menyebutkan penyebab malaria
Baik : Dapat menyebutkan penyebab malaria secara lengkap
Cukup : Dapat menyebutkan 2 dari 4 penyebab malaria
Kurang: Hanya menyebutkan < 2 dari 4 penyebab malaria
3. Menyebutkan tanda dan gejala malaria
Baik : Dapat menyebutkan secara lengkap tanda dan gejala malaria
Cukup : Dapat menyebutkan 2 dari 3 tanda dan gejala malaria
Kurang : Tidak dapat menyebutkan tanda dan gejala malaria
4. Menyebutkan cara penularan malaria
Baik : Dapat menyebutkan secara lengkap cara penularan malaria
Cukup : Dapat menyebutkan 1 dari 2 cara penularan malaria
Kurang : Tidak dapat menyebutkan cara penularan malaria
5. Menyebutkan tentang cara pencegahan malaria
Baik : Dapat menyebutkan pencegahan hipertensi secara lengkap.
Cukup : Dapat menyebutkan 3 dari 7 cara pencegahan malaria
Kurang : Tidak dapat menyebutkan cara pencegahan malaria
6. Menyebutkan tentang pertolongan pertama pada penderita malaria
Baik : Dapat menyebutkan pertolongan pertama pada penderita malaria
secara lengkap
Cukup : Dapat menyebutkan 1 dari 3 pertolongan pertama pada
penderita malaria
Kurang : Tidak dapat menyebutkan pertolongan pertama pada
penderita malaria
7. Menyebutkan pengobatan pada penderita malaria
Baik : Dapat menyebutkan pengobatan pada penderita malaria secara
lengkap
Cukup : Dapat menyebutkan 1 dari 3 pengobatan pada penderita malaria

3
Kurang: Tidak dapat menyebutkan pengobatan pada penderita malaria

MALARIA
1. Pengertian
Malaria adalah penyakit yang bersipat akut maupun kronik, disebabkan
oleh protozoa genus ditandai dengan demam, anemia, dan splenomegali.
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan
oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia
melalui air liur nyamuk.
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat
intraseluler dari genus plasmodium.
Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan
oleh Parasit Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles
2. Penyebab
1) Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria falciparum atau malaria tertiana yang
maligna (ganas) atau dikenal dengan nama lain sebagai malaria tropika
yang menyebabkan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan
yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan
malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam).
2) P. vivax
Menyebabkan infeksi yang paling sering dan menyebabkan
malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).
3) P. malariae
Malaria kuartana atau malaria malariae jarang ditemukan dan
menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat)
4) P. ovale
Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan
Pasifik Barat, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh
spontan tanpa pengobatan, dan menyebabkan malaria ovale.

4
3. Tanda dan Gejala
Malaria dengan gejala khas yaitu :
1) Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon
matang (sporolasi). Pada Malaria Tertiana (P.Vivax dan P. Ovale),
pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari
ke-3, sedangkan Malaria Kuartana (P. Malariae) pematangannya tiap 72
jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan di tandai
dengan beberapa serangan demam periodik. Serangan malaria biasanya
berlangsung selama 6-10 jam dan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :
a. Stadium Dingin
Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat
dingin. Gigi gemeretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya
dengan segala macam pakaian dan selimut yang tersedia nadi cepat
tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya pucat kebiru-biruan, kulit kering
dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pada anak-anak sering terjadi
kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.
b. Stadium Demam
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa
kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti
terbakar, sakit kepala dan muntah sering terjadi, nadi menjadi kuat lagi.
Biasanya penderita merasa sangat haus dan suhu badan dapat
meningkat sampai 41C atau lebih. Stadium ini berlangsung antara 2
sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya skizon darah yang
telah matang dan masuknya merozoit darah ke dalam aliran darah.
Pada P. vivax dan P. ovale skizon-skizon dari setiap generasi
menjadi matang setiap 48 jam sekali sehingga demam timbul setiap tiga
hari terhitung dari serangan demam sebelumnya. Nama malaria tertiana
bersumber dari fenomena ini. Pada P. malaria, fenomena tersebut 72
jam sehingga disebut malaria P. vivax/P. ovale, hanya interval
demamnya tidak jelas. Serangan demam diikuti oleh periode laten yang
lamanya tergantung pada proses pertumbuhan parasit dan tingkat
kekebalan yang kemudian timbul pada penderita.

5
c. Stadium Berkeringat
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai
tempat tidurnya basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-
kadang sampai dibawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur
nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada
gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam.
2) Splenomegali
Splenomegali adalah pembesaran limpa yang merupakan gejala
khas Malaria Kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam dan
menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat
bertambah. Pembesaran limpa terjadi pada beberapa infeksi ketika
membesar sekitar 3 kali lipat. Lien dapat teraba di bawah arkus costa
kiri, lekukan pada batas anterior. Pada batasan anteriornya merupakan
gambaran pada palpasi yang membedakan jika lien membesar lebih
lanjut. Lien akan terdorong ke bawah ke kanan, mendekat umbilicus dan
fossa iliaca dekstra
3) Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat
adalah anemia karena Falcifarum. Anemia di sebabkan oleh :
a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time).
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam
sumsum tulang

4. Penularan Malaria
1) Penularan secara alamiah
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina
yang infektif. Nyamuk menggigit orang sakit malaria maka parasit akan
ikut terhisap bersama darah penderita malaria. Di dalam tubuh nyamuk
parasit akan berkembang dan bertambah banyak, kemudian nyamuk
menggigit orang sehat, maka melalui gigitan tersebut parasit ditularkan
ke orang lain.

6
2) Penularan yang tidak alamiah
a. Malaria bawaan (congenital)
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita
malaria. Disebabkan adanya kelainan pada sawar plasenta sehingga
tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi yang
dikandungnya.
b. Secara mekanik
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum
suntik. Penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada para
pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril.
c. Secara oral (melalui mulut)
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam
(P.gallinasium) burung dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi)

5. Cara Pencegahan Malaria


1) Sanitasi lingkungan yang bersih.
2) Hindari air yang tergenang.
3) Hindari pakaian-pakaian yang di kamar-kamar.
4) Memasang kelambu saat tidur.
5) Gunakan obat nyamuk semprot, bakar, atau lotion anti nyamuk.
6) Melakukan 3M (Mengubur, Membakar, dan Menguras).
7) Fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk.

6. Pertolongan pertama pada penderita Malaria


1) Jika penderita demam, berikan kompres hangat dan berikan minum yang
banyak hal ini bertujuan untuk menurunkan suhu panas.
2) Untuk mengatasi dehidrasi (kehilangan cairan) diberikan minum air
putih sebanyaknya.
3) Jika panas belum turun rujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

7. Pengobatan

7
Penagobatan pada kasus- kasus malaria dapat diberikan tergantung dari
jenis plasmodium, antara lain sebagai berikut:
1) Malaria Tersiana/ Kuartana
Biasanya di tanggulangi dengan kloroquin namun jika resisten
perlu di tambahkan mefloquin single dose 500 mg p.c (atau kinin 3 dd
600 mg selama 4-7 hari). Terapi ini disusul dengan pemberian primaquin
15 mg /hari selama 14 hari)
2) Malaria Ovale
Berikan kinin dan doksisklin (hari pertama 200 mg, lalu 1 dd 100
mg selama 6 hari). Atau mefloquin (2 dosis dari masing-masing 15 dan
10 mg/ kg dengan interval 4-6 jam). Pirimethamin-sulfadoksin (dosis
tunggal dari 3 tablet ) yang biasanya di kombinasikan dengan kinin (3 dd
600 mg selama 3 hari).
3) Malaria Falcifarum
Kombinasi sulfadoksin 1000 mg dan pirimetamin 25 mg per
tablet dalam dosis tunggal sebanyak 2-3 tablet. Kina 3 x 650 mg selama
7 hari. Antibiotik seperti tetrasiklin 4 x 250 mg/ hari selama 7-10 hari
dan aminosiklin 2 x 100 mg/ hari selama 7 hari

DAFTAR PUSTAKA

8
Brunner & Suddarth.2051.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Volume 3 ). Jakarta :
EGC
Karpenito, Lynda jual.2009.Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Muttakin, Arif,S.kep,2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
kardiovaskular dan hematilogi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai