MAKALAH
REPRODUKSI SEL
(MITOSIS DAN MEIOSIS)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas
berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda
kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam
menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester I (Pertama), adapun judul yang
penulis buat didalam makalah ini adalah mengenai REPRODUKSI SEL.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, serta doa dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini
penulis menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan
hati kepada:
1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa mendukung
secara moril & materiil serta yang selalu mendoakan penulis didalam menempuh pendidikan
ini.
2. Bapak Rudi Pramadi, selaku guru mata kuliah Biologi yang dengan segala keikhlasannya
telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada penulis hingga terselesaikannya
makalah ini
3. Teman-teman seperjuangan khususnya fakultas SI-MATEMATIKA yang senantiasa
memberi masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini
Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik
saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
1.3 Manfaat Pembuatan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reproduksi Sel
2.2 Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel
2.2.1 Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
2.2.2 Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
2.2.2.1 Pembelahan Mitosis
2.2.2.2 Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)
2.3 Proses Pembentukan Gamet (Gametosis)
2.4 Hubungan Pembelahan Mitosis dan Meiosis dengan Pewarisan Sifat
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru melalui proses
pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal, pembelahan sel tersebut merupakan
cara untuk berkembang biak. Misalnya pada bakteri atau protozoa, terjadi proses
pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, empat, delapan dan seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel mengakibatkan bertambah
banyaknya sel-sel tubuh, dan dengan demikian terjadilah pertumbuhan tubuh makhluk
hidup. Misalnya, sel-sel pada tubuh anak kucing membelah diri mengakibatkan tubuh
anak kucing bertambah besar. Selain itu, reproduksi sel juga menyebabkan
dihasilkannya sel-sel gamet(sel kelamin). Kucing jantan menghasilkan sperma dan
kucing betina menghasilkan ovum.
Pada dasarnya, reproduksi sel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara
langsung tidak melalui tahapan, disebut pula amitosis. Sedangkan pembelahan sel
secara tak langsung melalui tahapan dan dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis. Mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik satu sama lain
dan identik pula dengan induknya dalam hal jumlah kromosom dan komposisi genetik.
Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing-masing memiliki setengan jumlah kromosom
induk, dan dengan komposisi genetik berbeda.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi focus
pembahasan dalam makalah ini, yaitu bagaimana penjelasan tentang kehidupan sel dan
perkembangan sel baik secara mitosis maupun secara meiosis ?
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
Untuk mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.
1.3 Manfaat Pembuatan Makalah
Dapat mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah
diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada
organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan
jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel
memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain
itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang
berguna pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA)
yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki
materi genetik yang sama.
Tujuan sel bereproduksi adalah:
1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya.
4. Pembentukan Jaringan
5. Regenerasi sel
6. Pembentukan individu baru dan lain-lain
Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel anak. Sel
induk memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke sel anak.
Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika melalui tahapan (mitosis/miosis)
Untuk menyampaikan informasi genetik tersebut tentu sel induk harus melipat gandakan
informasi genetik yang dimilikinya (DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum
melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel, replikasi itu terjadi pada waktu Interfase (
istirahat sel tidak membelah) tepatnya pada fase Sintesa (S).
2.2 Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel
Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap pembelahan, reproduksi sel dibedakan atas:
2.2.1 Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang bersel satu,
terjadi proses pembelahan secara langsung, yang artinya proses pembelahan itu tidak
melalui tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga dengan
pembelahan amitosis. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua,
dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnyadi dua, dua menjadi empat,
empat menjadi delapan dan seterusnya hingga sel itu bertambah banyak. Setiap sel
membelah menjadi dua sel yang sama (identik) sehingga disebut juga pembelahan
biner. Pembelahan biner terjadi misalnya pada perkembangbiakan amoeba.
Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya.
Dengan kata lain, pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang
identik. Prosesnya didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan
sitoplasma dan akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
Gambar perbandingan
meiosis dan mitosis
Terlihat pada Gambar pada Miosis 1 (sebelah kiri) terjadi pengurangan (reduksi) kromosom
2n - n
Spermatogonium ( 2n) - spermatosit primer (2n) - jadi 2 spermatosit sekunder (n)
sedangkan pada miosis Ke 2 (gambar sebelah kanan) sebenarnya itu terjadi mitosis karena
dari n - n
2 Spermatocyt II membelah mitosis - 4 spermatid (n) - yang akhirnya muncul ekor
membentuk spermatozoid ( n) yang berjumlah empat sel anakan sperma yang semua hidup
2. Proses Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari pada
sperma dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh sepasang ovarium atau
kelenjar telur, kiri dan kanan. Berbeda dengan testis yang berada di luar tubuh, ovarium
berada di dalam rongga tubuh, di sekitar pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan
mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah oosit primer. Pada proses
meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua sel yang tidak sama, yaitu satu sel berukuran
besar disebut oosit sekunder dan satu sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah menjadi dua sel yang tidak sama
besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang mengandung nukleus, kuning telur dan
sitoplasma sel. Sedangkan satu sel yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus
dan disebut badan kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II membentuk
dua sel kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian pada akhir meiosis II berbentuk 4 buah
sel, yaitu satu sel besar yang disebut ootid, dan tiga sel kecil yang disebut dengan badan
kutub(polosit).
Ootid dapat tumbuh menjadi ovum dewasa tanppa mengalami pembelahan sel lagi.
Sementara itu tiga sel badan kutub yang berukuran kecil mengalami degenerasi (penyusutan)
dan tidak berfungsi. Sehingga pada akhir proses oogenesis hanya satu tinggal satu sel ovum
yang fungsional. Satu sel ovum tersebut mengandung nukleus, kuning telur, sitoplasma,
ribosom, dan organel sel lainnya dalam jumlah yang cukup. Keadaan demikian penting untuk
proses pertumbuhan zigot kelak dikemudian hari.
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat mengelurakan sperma dengan
jumlah banyak, individu betina biasanya hanya menghasilkan satu ovum dalam setiap
ovulasi. Pada bebarapa mamalia misalnya tikus , kelinci, dan kambing, individu betina dapat
menghasilkan ovum lebih dari satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi pada ovarium
sebelah kiri dan atau kanan atau secara bersaman.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan dari sebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-
masing layaknya indivudu. Didalam sel terdapat bagian-bagian yang terdiri dari bagian
hidup mati seperti dinding sel dan vakuola dan bagian yang hidup seperti, plasma sel,
dan organel-organel sel. Bagian-bagian tersebut bekerja sama dalam melakukan
kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bgian tersebut. Pada sebagian sel prokariot
hanya memiliki beberapa bagian saja.
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik
secara Amitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada
sel meristem stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel
manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://biologi-news.blogspot.com/2011/01/teori-reproduksi-sel.html#ixzz1hoVtIYkk