Anda di halaman 1dari 63

STUDI ALTERNATIF DESAIN GEOTEKNIK

PADA TIMBUNAN JALAN REL RUAS SIDOARJO-BANGIL DI


STA38+750-STA42+000

Laela Fauziah 3105 100 049


Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Herman Wahyudi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan
Batasan Masalah
Manfaat
Latar Belakang
Transportasi Kereta Api Sidoarjo-Bangil terganggu akibat semburan lumpur
lapindo.
Telah dilakukan perencanaan relokasi rel Sidoarjo-Bangil.
Terdapat desain tubuh jalan rel yang berupa timbunan dengan ketinggian > 5
meter
Kondisi tanah dasar adalah dominan lempung dengan kedalaman rata-
rata=20 meter
Perumusan Masalah
Kondisi eksisting :
Desain tubuh jalan untuk Relokasi Rel Sidoarjo-Bangil merupakan timbunan
yang rawan mengalami failure karena terdapat ketinggian timbunan yang
mencapai 8 meter.

Perumusan Masalah :
Bagaimana merencanakan beberapa alternatif perkuatan timbunan dan tanah
dasar sesuai dengan kasus dan kondisi tanah di lapangan, untuk perencanaan
jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track), ditinjau dari
aspek stabilitas lereng dan penurunan tanah.
Bagaimana metode pelaksanaan yang tepat dari masing-masing alternatif
desain perkuatan tanah.
Berapa biaya dari masing-masing alternatif desain perkuatan untuk
perencanaan jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track).
Tujuan
Mendapatkan alternatif desain perkuatan timbunan dan tanah dasar sesuai
dengan kasus dan kondisi tanah di lapangan, untuk perencanaan jangka
pendek (single track) dan jangka panjang (double track), ditinjau dari aspek
stabilitas lereng dan penurunan tanah.
Mendapatkan metode pelaksanaan yang tepat dari masing-masing desain
perkuatan tanah.
Mendapatkan perbandingan biaya dari masing-masing desain perkuatan
untuk jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track).
Batasan Masalah
Tidak membahas perencanaan dan evaluasi trase relokasi rel ruas Sidoarjo-
Bangil.
Tidak membahas desain struktur jalan rel (rel, bantalan, balas).
Tidak membahas sistem drainase jalan rel.
Tidak melakukan pengambilan data primer.
Manfaat
Dengan Tugas Akhir ini, diharapkan akan didapat alternatif desain perkuatan
timbunan tanah dasar yang lebih stabil dan lebih ekonomis untuk
perencanaan jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track)
pada perencanaan relokasi rel Ruas Sidoarjo-Bangil.

back
METODOLOGI
Bagan Alir
Penjelasan Bagan Alir
Pengumpulan Data

Bagan Alir Studi Literatur: Data Detail Engineering Data Tanah pada Data Lokomotif
Parameter tanah Design Relokasi Jalan Rel Relokasi Jalan pada Relokasi
Stabilitas talud Sidoarjo-Bangil: Rel Sidoarjo- Jalan Rel Sidoarjo-
Program Dx Stabl Layout Bangil: Bangil.
Penurunan tanah Cross section Hasil tes sondir
Metode perbaikan Data desain struktur Hasil bor
tanah jalan rel (profil bantalan, dangkal
Rencana Anggaran jarak antar bantalan,

Analisa Penurunan Tanah terhadap Analisa Stabilitas Timbunan dan


Perencanaan Jangka Pendek (Single Tanah Dasar terhadap
Track) dan Panjang (Double Track) Perencanaan Jangka Pendek
(Single Track) dan Panjang

Analisa Perbaikan Tanah terhadap


Perencanaan Jangka Pendek
(Single Track) dan Panjang

Perencanaan Metode Pelaksanaan Perencanaan Metode Pelaksanaan


terhadap Perencanaan Jangka Pendek terhadap Perencanaan Jangka Panjang
(Single Track) (Double Track)

Perhitungan Rencana Anggaran


Perhitungan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) terhadap
Biaya (RAB) terhadap
Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan Jangka Panjang
(Single Track)

Kajian Pelaksanaan Timbunan


untuk Single Track Menjadi
Double Track

Kesimpulan dari Perbandingan


ANALISA DATA PERENCANAAN
Data Tanah
Data Timbunan
Analisa Pembebanan
Data Tanah
Tinjauan STA 38+750- STA 42+000
Data Tes Sondir (13 titik)
Data SPT (5 titik)
Hasil Tes Laboratorium (5 titik)

Zonifikasi arah vertikal dan horizontal


Tujuan : Mendapatkan Data Tanah yang paling kritis (parameter tanah,
kedalaman lapisan lempung)
Data Tanah (Sondir)
CV FR dan q < 35 %
c

Kedalaman FR qc Konsistensi Tanah


2
m % kg/cm
0-4 5.07 7.38 Inorganic Clay, Firm
4-9 3.34 17.92 Inorganic Clay, Stiff
9-11 2.47 18.6 Sandy Clay
11-27 3.58 17.188 Inorganic Clay, Stiff
27-30 2.25 35.000 Sandy Clay
Data Tanah (Sondir)
Memperkirakan parameter tanah : lempung : kohesi (Cu) dan tegangan
geser undrained (qu). (persamaan 2.8)

Tebal Lapisan Kedalaman z sat po Ip NK Su qu


m m m (t/m3) kg/cm2 % (kg/cm2) (kg/cm2)
4 0-4 2 1.55 0.001 45.33 12.5 0.32 0.63
5 4-9 6.5 1.81 0.005 45.33 12.5 0.71 1.43
2 9-11 10 1.81 0.008 39.26 18 1.24 2.48
16 11-27 19 1.62 0.012 33.37 15.2 0.78 1.55
3 27-30 28.5 1.67 0.019 34.68 13.75 1.88 3.77
Data Tanah (SPT)
Memperkirakan parameter tanah :

kohesi (Cu)
Terzaghi&Peck sesuai (2.11) sampai dengan (2.13).
korelasi dari Bowles(Tabel 2.2)

Kedalaman N Jenis Tanah N' Cu(kg/cm2)


2 2
(m) HargaNkoreksi Terzaghi &Peck(kg/cm) Tabel Bowles (kg/cm)
3 4 LempungBerlanau 9.5 0.95 0.1
Data Tanah (SPT)
sudut geser antar butiran tanah ()
metode Dunham(2.15)
metode Osaki(2.16)
metode Mayerhof (cara grafis)(Gambar 2.3)
korelasi dari Tabel Bowles(Tabel 2.2)

Parameter Berdasar Hasil SPT di BH-2


Kedalaman N Jenis Tanah
(m) Dunham Osaki Meyerhof (grafis) Tabel Bowles
9 5 Pasir 32.75 25.00 32 26.17
Pengelompokan Data Tanah (Zonifikasi)
S TA 12+7
50

S TA 12+8
S 10/III
00

S TA 12+8
50

S TA 12+9
00

S TA 12+9
50

S TA 13+0
S 11/III
00

S TA 13+0
50

S TA 13+1
00

S TA 13+1
50

S 12/III
S TA 13+2
00

S TA 13+2
50

S TA 13+3
00

S TA 13+3
S 13/III
50

S TA 13+4
00

S TA 13+4
50

S TA 13+5
00
S 14/III
S TA 13+5
50
Keterangan Gambar:
S TA 13+6
00

S TA 13+6
50

S TA 13+7
00
Zona 1 Zona 4
S TA 13+7
50

S TA 13+8
00 Zona 2 Zona 5
S TA 13+8
50

S TA 13+9
Zona 3
00

S TA 13+9

B -4 III
50

S TA 14+0
00

S TA 14+0
50

S TA 14+1
00

S TA 14+1
50

S TA 14+2
00

S TA 14+2
50

S TA 14+3
00

S TA 14+3
50

S TA 14+4
00

S TA 14+4
50

B -5 III S TA 14+5
00
S TA 14+5
50
S TA 14+6
00
S TA 14+6
50
S TA 14+7
00
S TA 14+7
50
S TA 14+8
00
S TA 14+8
50
S TA 14+9
00
S TA 14+9
50
S TA 15+0
00
S TA 15+0
50
S TA 15+1
00
S TA 15+1
50
S TA 15+2
00
S TA 15+2
50
S TA 15+3
00 B -6 III
S TA 15+3
50
S TA 15+4
00
S TA 15+4
50
Analisa Pembebanan
Menghitung tekanan di bawah bantalan (1).(2.1)
= 4.2 kg/cm2
Menghitung tekanan pada permukaan badan jalan (2).(2.4)
= 1.18 kg/cm2 = 11.8 t/m2

back
Perkiraan Parameter SPT
sat 0.08 N SPT 1.47

d 0.09 N SPT 0.78


Lempung plastis, Cu = 12.5 N (2.11)
Lempung berlanau, Cu = 10 N (2.12)
Lempung berpasir, Cu = 6.7 N (2.13)
Cohesionless Soil / Sol Pulverent
N (blows) 0-3 4-10 11-30 31-50 > 50
(KN/m3) - 12-16 14-18 16-20 18-23

(o) - 25-32 28-36 30-40 > 35

Very
State Very Loose Loose Medium Dense Dense
Dr (%) 0-15 15-35 35-65 65-85 85-100
Cohesive Soil / Sol Coherent
N (blows) <4 4-6 6-15 16-25 > 50
(KN/m3) 14-18 16-18 16-18 16-20 > 20
Qu (KN/m2) < 25 20-50 30-60 40-200 > 100

Consistency Very Soft Soft Medium Stiff Hard

back
Perkiraan Parameter SPT

Sudut geser antar butiran tanah () (Dunham)


= (12N)0.5+25

Sudut geser antar butiran tanah () (Osaki)


= (20N)0.5+15

Sudut geser antar butiran tanah () (Meyerhof)

back
PERENCANAAN ALTERNATIF DESAIN METODE
PERBAIKAN TANAH
Penentuan HR (m)
Perhitungan Faktor Keamanan
Alternatif Desain Metode Perbaikan Tanah
Menentukan Ketingggian Awal (HR)
Tinggi final (HF) = 8 meter
Tinjauan : timbunan dengan single track
timbunan dengan double track
Settlement : Immediate
Primary Consolidation Settlement
NSPT kurang dari 20 (lapisan stiff clay)
Waktu konsolidasi (t)
Menentukan Ketingggian Awal (HR)
Settlement
distribusi tegangan akibat komponen jalan rel
6.0 m
q

z1 = 12.5 m
.5
z2 = 23 m 1:1
8.0 m

OGL
0 m

z komponen 1
1

jalan rel z timbunan

Layer 1

-9m

z2 kompenen
z2 timbunan
jalan rel

Layer 2

-21 m

N SPT > 20 Lapisan Permeabel


Menentukan Ketingggian Awal (HR)
Settlement
distribusi tegangan akibat komponen jalan rel
x = 3 m (single track)
x = 5 m (double track)

q = 11.8 t/m2

y 0.5 m

y
0.5 m

x x

3 m 3m
Menentukan Ketingggian Awal (HR)
Settlement
faktor pengaruh (I) dari distribusi tegangan akibat komponen jalan rel.(Gambar
2.5)
dengan nilai m.(2.26)
n..(2.27)
distribusi tegangan (p1).(2.25)
didapatkan :
timbunan dengan single track
z n = x/z m = y/z I p1 = q.I.4 (t/m2)
12.5 0.20 0.040 0.011 0.518
23 0.11 0.022 0.0065 0.306

timbunan dengan double track


z n = x/z m= y/z I p1 = q.I.4 (t/m2)
12.5 0.40 0.040 0.018 0.848
23 0.22 0.022 0.012 0.565
Menentukan Ketingggian Awal (HR)
Settlement Primary Consolidation Settlement (Layer 1, HR = 10 m)
Menghitung effective overburden pressure (o') pada masing-masing kedalaman (z) :
o' = ' . z
= (sat w) . z (t/m2)
= (1.641 1) . 4.5 = 2.885 t/m2
Menghitung effective past overburden pressure (c') :
c' = o' + Fluktuasi Muka Air Tanah (t/m2)
c' = 2.885 + 1.5 = 4.385 t/m2
Menghitung total tegangan yang terjadi pada tiap layer () :5
= p1 + p2
= 0.518 + 16.9 = 17.4 t/m2
Menghitung besar pemampatan konsolidasi yang terjadi :
cek : + o' > c, .(2.22):
Sc1 = 2.460 m
Menentukan Ketingggian Awal (HR)
Settlement Immediate Settlement (Layer 1, HR = 10 m) (2.18)
Menghitung Modulus Oedometrik (E') dengan Persamaan (2.19) :
Harga modulus elastisitas (E) pada lapisan 1 diambil dari nilai rata-rata E untuk
lempung keras (NSPT = 6-10), dimana E = 5865 13800 KN/m2. Didapat harga E =
9832.5
= 0.35
E' =157806KN/m2 = 1578.1 t/m2
q = tegangan yang bekerja pada permukaan tanah
= 18 t/m2
S1 = 0.103 m
Menentukan Ketingggian Awal (HR)
H F (m) H R (m) H R -H F (m) HR (m) Sc+Si (m) H R (m ) S c +S i (m )
8 10.00 2.00 10.00 4.824 10.00 5.141
11.00 3.00 11.00 5.197 11.00 5.498
12.00 4.00 12.00 5.550 12.00 5.836
13.00 5.00 13.00 5.886 13.00 6.158
14.00 6.00 14.00 6.207 14.00 6.465
15.00 7.00 15.00 6.514 15.00 6.759
16.00 8.00 16.00 6.807 16.00 7.041
17.00 9.00 17.00 7.089 17.00 7.312
18.00 10.00 18.00 7.360 18.00 7.574

Grafik Penentuan HR (single track) Grafik Penentuan HR (double track)


HR = 14.4 m HR = 14.9 m
Menentukan Ketingggian Awal (HR)
Settlement
Waktu Konsolidasi (t).(2.24)
(U) 90 % = 0,848
Cv = 0.0012 cm2/dtk = 3.484 m2/tahun
Hdr = 10.5 m
maka :
t = 26.84 tahun
Menghitung Faktor Keamanan
Terhadap Kelongsoran
X-STABL
Jenis Track HR (m) SF (Safety Factor)
Single Track 14.4 0.652
Double Track 14.9 0.546

Terhadap Kelongsoran Poinonnement.(2.33)


Jenis Track HR (m) SF (Safety Factor)

Single Track 14.4 0.241

Double Track 14.9 0.232

SF < 1 diperlukan suatu perkuatan untuk stabilitas talud dan penimbunan


dilakukan secara bertahap.
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Preloading yang dikombinasi dengan PVD
Tujuan : mempercepat waktu konsolidasi
Perencanaan PVD dengan cara grafis Magnan (LCPC,1981) :
Hdr = 10.5 m
Cvgab = 0.0012 cm2/dtk
Ch = 0.0024 cm2/dtk = 2,4.10-7 m2/dtk.(2.51)
t = 5 bulan
U = 90 %
PVD 10 cm x 0.5 cm
Pola pemasangan = segiempat
(dw) = (10+0.5)/2 = 5.25 cm
Uv (Gambar 2.11)
D (Gambar 2.12)
S.(2.52)
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Preloading yang dikombinasi dengan PVD
U=90 % U=80 %
t (bulan) Cv(m2/s) Uv(%)
Uh (%) D(m) S(m) Uh (%) D(m) S(m)
5 1.20E-07 13 88.51 1.7 1.5 82.76 2 1.8
4 1.20E-07 12.5 88.57 1.6 1.4 82.86 1.9 1.7
3 1.20E-07 12 88.64 1.5 1.3 82.95 1.6 1.4
2 1.20E-07 9 89.01 1.3 1.2 83.52 1.3 1.2

U = 90%
t = 5 bulan
spacing (S) PVD sebesar 1.3 m.
PVD dipasang sedalam lapisan tanah lunak (21 m)
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Geotextile (single track) Geotextile (double track)
Dari Data X-STABLE didapatkan : Dari Data X-STABLE didapatkan :
SF = 0.652 SF = 0.546
MR = 29890 KNm MR = 33470KNm
Direncanakan : Direncanakan :
Geotextile tipe STABILENKA 300/45 Geotextile tipe STABILENKA 300/45
Sfrencana = 1.35 Sfrencana = 1.35
Jarak antar geotextile = 0.6 m Jarak antar geotextile = 0.6 m
MR = 31998.80 KNm MR = 49285.49 KNm
Lapis H timbunan Jumlah Mgeotextile L Ltot Geotextile (1 Sisi)
ke- (m) Lembar (KNm) (m) (m)
1 14.4 2 2926.14 1.05 19.10
2 13.8 2 2812.50 0.56 18.22
3 13.2 2 2698.86 0.58 17.84
4 12.6 2 2585.23 0.61 17.44
5 12 2 2471.59 0.64 16.99
6 11.4 2 2357.95 0.67 16.54
7 10.8 2 2244.32 0.71 16.05
8 10.2 2 2130.68 0.75 15.53
9 9.6 2 2017.05 0.80 15.02
10 9 2 1903.41 0.85 14.47
11 8.4 2 1789.77 0.92 13.91
12 7.8 2 1676.14 0.99 13.35
13 7.2 2 1562.50 1.07 12.77
14 6.6 2 1448.86 1.16 12.18
15 6 2 1335.23 1.28 11.62
16 5.4 2 1221.59 1.42 11.05
Total 33181.82

Mgeotextile > MR
33181.82 KNm > 31998.80 KNm OK
3m

Timbunan Tubuh Jalan Rel


(sirtu) Ltot
16
15

HR = 14.4 m .5 14

1:1
13
12
11
10
9
8
7
6
5 Sv = 0.6 m
4
OGL 2
3

Geotextil Woven 300 KN/m


Garis Kelongsoran

Sket Pemasangan Geotextile (single track)


Timbunan Tubuh Jalan Rel
(sirtu)
Ltot
5 16

1:1. 15
HR = 14.9 m 14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4 Sv = 0.6 m
OGL 2
3

Geotextil Woven 300 KN/m


Garis Kelongsoran

Sket Pemasangan Geotextile (double track)


Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Micropile (single track) Micropile (single track)
Direncanakan : t
Direncanakan :
Diameter : 300 mm Diameter : 300 mm
t : 60 mm t : 60 mm
Kedalaman (L) dari permukaan tanah Kedalaman (L) dari permukaan tanah
dasar : 14.8 m dasar : 13.8 m
Didapatkan Didapatkan
Jumlah (n) = 11 micropile/m Jumlah (n) = 23 micropile/m
Jarak arah melintang micropile (S) = 3 m Jarak arah melintang micropile (S) = 1.4 m

S S
1m

S S
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Stone Column
Direncanakan :
Diameter (D) : 0.9 m
Jarak as ke as SC (S) : 2D = 1.8 m
Faktor konsentrasi tegangan (n) : 5
s = 42 (kerikil)
Cs = 0 t/m2
s = 2 t/m3
Stone Column (single track)
Data Dx-Stabl
SF = 0.652
MR = 2989 tm
SFrencana = 1.2
MR (yang harus dipikul SC) = 2512.23 tm
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Stone Column (single track)
Dari perhitungan didapatkan
MRSC1 + MRSC2 + MRSC3 + HR = 14.4 m
Tanah Timbunan 1:1
.5

MRSC4 + MRSC5+ h1

MRSC6 + MRSC11 OGL


h10
0 m z
1

= 2568.88 tm z
11
z
10

MRSC > MR yang harus Bidang Gelincir L stone column

sipikul SC
2568.88 tm > 2512.23 tm.OK

-21 m
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Stone Column (double track)
Data Dx-Stabl
SF = 0.546
MR = 3347 tm
SFrencana = 1.2
MR (yang harus dipikul SC) = 3702.54 tm

Dari perhitungan didapatkan


MRSC1 + MRSC2 + MRSC3 + MRSC4 + MRSC5+ MRSC6 + MRSC18
= 3754.53 tm
MRSC > MR yang harus sipikul SC
3754.53 tm > 3702.54 tm.OK
5
1.
H R = 14.4 m
Tanah Tim bunan 1:
h1

OGL
0 m h10
z 1

z 11
z 10

B idang G elincir L stone colum n

-21 m

back
METODE PELAKSANAAN
Preloading kombinasi PVD
Geotextile
Micropile
Stone Column
Preloading kombinasi PVD
Instalasi PVD
Preloading kombinasi PVD
Instalasi PVD
Geotextile
Penggelaran Geotextile
Geotextile
Penggelaran Geotextile
Micropile
Persiapan Alat dan Material
Micropile
Persiapan Alat dan Material
Micropile
Instalasi Stone Column

back
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Alternatif 1 = Perkuatan talud dengan geotextile


Alternatif II = Perkuatan talud dengan micropile
Alternatif III = Perkuatan talud dengan stone column
HSPK
Alternatif 1
RAB
Alternatif I
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume
(Rp.) (Rp.)
Pengurugan Tanah dengan
A Pemadatan menggunakan Alat m3 24.6 162,064.00 3,986,774.40
Berat (Lantai Kerja)
B Pemasangan Geotextile m2 1452.5 31,636.98 45,952,856.01
Pengurugan Tanah dengan
C Pemadatan menggunakan Alat m3 397.44 162,064.00 64,410,716.16
Berat
Jumlah : 114,350,346.57

Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Pekerjaan Satuan Volume
(Rp.) (Rp.)
Pengurugan Tanah dengan
A Pemadatan menggunakan Alat m3 24.6 162,064.00 3,986,774.40
Berat (Lantai Kerja)
B Pemasangan Geotextile m2 1673.3 31,636.98 52,937,015.60
Pengurugan Tanah dengan
C Pemadatan menggunakan Alat m3 511.815 162,064.00 82,946,786.16
Berat
Jumlah : 139,870,576.16
KAJIAN PELAKSANAAN TIMBUNAN UNTUK
DOUBLE TRACK
10.0 m
6.0 m
3.0 m
4.0 m 3.0 m

1.5
1:
8.0 m

0 m

-21 m
10.0 m
6.0 m
3.0 m
4.0 m 3.0 m

.5
1:1
8.0 m

0 m

-21 m
Tabel 8.1 Matriks Kerugian dan Keuntungan dari Pelaksanaan Double Track
Keadaan Pada Keadaan Pada Keuntungan Kerugian
No. Tinjauan Aspek
Kondisi-I Kondisi-II Kondisi-I Kondisi-II Kondisi-I Kondisi-II
A Biaya
1 Perbaikan Tanah

Hasil perhitungan biaya didapat : Hasil perhitungan biaya didapat : Biaya yang diperlukan
PVD
Rp 19,479,903.3 Rp 22,476,811.5 diperkirakan lebih kecil
Kemungkinan harga material, Biaya lebih mahal
dibanding Kondisi-I
Biaya lebih sedikit pada upah dan sewa alat naik pada pada awal
Hasil perhitungan biaya didapat : Hasil perhitungan biaya didapat : karena pekerjaan
Geotextile awal pembangunan tahun-tahun berikut sehingga pembangunan
Rp 45,925,856.95 Rp 52,937,015.06 perbaikan tanah dan
relokasi biaya diperkirakan akan lebih relokasi dibanding
timbunan sudah selesai
mahal dibanding Kondisi-II Kondisi-I
Hasil perhitungan biaya didapat : Hasil perhitungan biaya didapat : dilakukan di awal
2 Material Urug Untuk HR pembangunan
Rp 64,410,716.16 Rp 82,946,786.16

Diperkirakan membutuhkan
Disekitar kaki timbunan yang Disekitar kaki timbunan mungkin Tidak perlu melakukan biaya lebih untuk pembebasan
akan diperlebar menjadi ditempati oleh penduduk dan pembebasan lahan dari lahan dari penduduk atau
timbunan untuk jalur ganda bangunan-bangunan liar namun di penduduk atau bangunan liar pada saat akan
B Kondisi Sekitar - -
mungkin ditempati oleh luar daerah yang akan diperlebar bangunan liar pada saat dibangun perluasan timbunan
penduduk dan bangunan- menjadi timbunan untuk jalur akan dibangun jalur karena harga tanah cenderung
bangunan liar ganda ganda terus meningkat setiap
tahunnya.
Pada saat pekerjaan
jalur ganda tidak akan Pada saat dilakukan perluasan,
mengganggu stabilitas dapat mengganggu stabilitas
C Stabilitas Stabil untuk jalur tunggal Stabil untuk jalur ganda - timbunan eksisting timbunan eksisting yang -
karena sudah pada hanya di desain untuk
keadaan stabil untuk timbunan dengan jalur tunggal
jalur ganda.
tidak akan terganggu
oleh penurunan tanah pemampatan akan masih
karena pemampatan berlangsung pada saat
sudah selesai sehingga pengurugan untuk timbunan
D Pemampatan Tanah Selesai untuk jalur tunggal Sudah selesai untuk jalur ganda - timbunan dan tanah dengan jalur ganda. Hal -
dasar pada saat tersebut dapat mempengaruhi
dibebani oleh jalur stabilitas timbunan yang
kereta api baru akan sudah ada.
tetap stabil
Kondisi-I : 0 poin keuntungan
Kondisi-II : 3 poin keuntungan
Dipilih kondisi-II

back
Kesimpulan
1. Alternatif :
a. preloading yang dikombinasi dengan PVD. Dengan kecepatan preloading yang
direncanakan 60 cm/minggu, waktu konsolidasi diperkirakan selesai dalam waktu 6
bulan. Hasil perencanaan PVD :
Ukuran PVD = 10 cm x 0.5 cm
S = 1.5 m
L = 21 m
b. Geotextile
Jarak
Kebutuhan
Pemasangan Kebutuhan
(HR) Stabilenka Lembar tiap
Jenis Track antar Lapisan Lapisan
Lapisan
Geotextile Geotextile
Geotextile
(m) Type (m)
tiap lapis @ 2
single 14.4 300/45 0.6 16
lembar
(lapis ke 1-12
@3 lembar,
double 14.9 300/45 0.6 16
lapis ke 13-
16@2 lembar)
Kesimpulan
b. Geotextile
Timbunan dengan single track Timbunan dengan double track
Lapis Geotextile L tot Jumlah Lembar tiap Lapis Geotextile L tot Jumlah Lembar tiap
ke- (m) Lapis Geotextile ke- (m) Lapis Geotextile
1 19.1 2 1 22.5 3
2 18.2 2 2 21.7 3
3 17.8 2 3 21.3 3
4 17.4 2 4 20.9 3
5 17.0 2 5 20.5 3
6 16.5 2 6 20.1 3
7 16.1 2 7 19.6 3
8 15.5 2 8 19.2 3
9 15.0 2 9 18.6 3
10 14.5 2 10 18.1 3
11 13.9 2 11 17.6 3
12 13.3 2 12 17.0 3
13 12.8 2 13 16.5 3
14 12.2 2 14 15.9 3
15 11.6 2 15 15.3 3
16 11.0 2 16 14.7 3
Kesimpulan
c. Micropile
Kedalaman
Jarak
Pemancangan (dari
HR Pemasangan antar
Jenis Track Jumlah permukaan tanah
Micropile
dasar)
(m) (m) (m)
single 14.4 3.0 22 14.8
double 14.9 1.4 46 13.8

c. Stone Column
Jarak Kedalaman Stone
Pemasangan Column (dari
HR Pola
Jenis Track antar Stone Jumlah permukaan tanah
Pemasangan
Column dasar)
(m) (m) (m)
single 14.4 1.8 22 14.8 segiempat
double 14.9 1.8 36 13.8 segiempat
Kesimpulan
2. Metode pelaksanaan untuk masing- masing alternatif desain untuk perbaikan tanah
timbunan dengan single dan double pada umumnya adalah sama.
Pelaksanaan Preloading kombinasi PVD
Pembuatan lantai kerja
Pemasangan sepatu pelat
Instalasi mandrel sedalam lapisan tanah lunak
Pencabutan Mandrel
Pemotongan PVD
Penimbunan bertahap dengan kecepatan penimbunan adalah 60 cm/minggu
Pelaksanaan Pemasangan Geotextile
Geotextile dipasang pada tiap lapisan penimbunan setinggi 60 cm (sesuai dengan
kecepatan penimbunan bertahap).
Kesimpulan
2. Metode pelaksanaan untuk masing- masing alternatif desain untuk perbaikan tanah
timbunan dengan single dan double pada umumnya adalah sama.
Metode Pelaksanaan Micropile
Metode pelaksanaan micropile pada prinsipnya sama dengan pekerjaan pemancangan
tiang pancang :
Pembuatan lantai kerja
Setting alat pancang (pile driving hammer) dan micropile di titik pemancangan.
Pancang tiang dengan hammer sampai dengan kedalaman yang direncanakan tercapai.
Metode Pelaksanaan Stone Column
Metode pelaksanaan stone column menggunakan metode dry-bottom feed
Pembuatan lantai kerja
Setting vibroflot dan material batu pecah.
Vibroflot dipenetrasikan ke kedalaman stone column yang direncanakan
Skip vibroflot diisi dengan material batu pecah kemudian di semprotkan dari ujung
vibroflot.
Kesimpulan
3. Perkuatan talud yang memakan biaya paling sedikit adalah perkuatan talud dengan
geotextile. Perbandingan biaya pemasangan geotextile untuk single dan double track
dapat dilihat pada tabel berikut:

Perbandingan Biaya Kebutuhan Geotextile/tahun 2009

Jenis Track Volum kebutuhan Harga


geotextile (m2) (Rp.)
Single 1452.50 45,952,856.01
Double 1673.26 52,937,015.60
Saran
pembangunan timbunan untuk rel dengan double track sebaiknya tidak dibangun
untuk single track terlebih dahulu namun langsung dibangun untuk double track

back
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai