Anda di halaman 1dari 11

1.

Gelagar Beton Bertulang Tipe T


2. Gelagar Beton Pratekan Tipe I
3. Gelagar Beton Pratekan Tipe T
4. Girder Komposit Bentang 20 s.d 30 m
5. Voided Slab Bentang 6 s.d 16 m
6. Rangka Baja Bentang 40 s.d 60 m
7. Gorong gorong :
Gorong gorong Persegi Beton Bertulang (box culvert) Single
Gorong gorong Persegi Beton Bertulang (box culvert) Double
Gorong gorong Persegi Beton Bertulang (box culvert) Triple
1. Rangka Baja 2. Gelagar Komposit Baja
Berat Baja Berat Baja
Bentang
Bent Permanen Semi Trans A B C
ang Permanen Panel
A B (m) (ton) (ton) (ton)
(m) (ton) (ton) (ton) (ton) 15.0 15 13 11
17.5 19 17 13
10 - - - 8
20.0 23 20 16
20 - - - 15
22.5 28 24 19
30 - - 30 32
25.0 35 30 24
35 - - 34 -
27.5 42 35 28
40 95 75 38 49
30.0 50 41 33
45 110 85 43 61
32.5 63 53 43
50 122 97 50 -
35.0 71 60 48
55 145 112 58 -
37.5 80 67 54
60 165 129 65 -
40.0 89 75 60
80 - - - -
100 - - - -

Bentang Ton
3. Berat Beton Prategang Type-I
25 m 34
33 m 54
4. Berat lantai beton: 5 - 7 ton/meter
40 m 80
No Jenis Penanganan Biaya/m
Pembangunan Baru
1. Jembatan Standar 50 100
Jembatan Khusus 100 - 200
Berkala/Rehabilitasi 5 20
2.

Pemeliharaan Rutin
3. Masuk dalam program jalan 50 100
Jembatan 0.2
Harga
No. Jenis Jembatan Region
Rp.Juta/m
1. Jembatan Gelagar Balok T 63 Jawa
2. Jembatan Gelagar I Pratekan Pracetak 91 Jawa
3. Jembatan Gelagar Komposit 133 Jawa
4. Jembatan Rangka Baja 119 Jawa
5. Jembatan Pelengkung Beton 63 Jawa
6. Jembatan Pelengkung Rangka Baja 175 Kalimantan
7. Jembatan Pelengkung Rangka Baja 140 Riau
8. Jembatan Pelengkung Box Baja 154 Kalimantan
9. Jembatan Box Balance Cantilever 70 Riau
10. Jembatan Cable-Stayed Baja 280 Jawa
11. Jembatan Cable-Stayed Beton 140 Riau
12. Jembatan Gantung Baja 154 Kalimantan
Tipe abutmen berdasarkan hubungan antara Tinggi vs Kesesuaian Jembatan

No Tipe Abutmen Tinggi Pangkal (m)


Pangkal tembok penahan
1 0-4
gravitasi
Pangkal tembok penahan
2 0-8
kantilever
Pangkal tembok penahan
3 6 - 20
kontrafort
Pangkal kolom spill
4 0 - 20
through
Pangkal balok cap tiang
5 0 - 20
sederhana
6 Pangkal tanah bertulang 5 - 15
1. Dipergunakan bila tanah pondasi:
Cukup keras
Daya dukung izin tanah > 3,0 kg/cm
Kedalaman > 4 m dari dasar sungai
Bebas dari pengaruh scouring vertikal
2. Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal
3. Bila tanah pondasi berpasir, hati hati dlm penggalian
4. Pengambilan tanah jangan sampai terbawa airnya
5. Usahakan pondasi sumuran dengan diameter > 3 m
Untuk lebih kemudahan pengambilan tanah dari dalam sumuran dan lebih mudah
penanganannya bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan penurunan sumuran.
6. Tidak dianjurkan pelaksanaan penurunan sumuran dengan cara
penggalian terbuka
7. Persyaratan:
Cukup kuat
h < tinggi kritis timbunan
D > kedalaman scouring max (s)
Bila D < s < D, perlu proteksi
1. Unit beton pracetak dicetak pada landasan pengecoran
2. Tidak boleh diangkut sebelum berumur 14 hari atau mencapai 85% dari kuat
tekan
3. Tidak boleh diturunkan sebelum sambungan berumur 24 jam
4. Penurunan sumuran disesuaikan
5. Dinding sumuran disesuaikan dengan kondisi tanah
6. Dasar sumuran diberi beton
7. Sumuran diisi dengan mutu beton K-250 sampai 1 m dibawah poer
bangunan bawah
8. Bagian atas sumuran tidak boleh lebih tinggi daripada dasar poer
9. Baja tulangan dari sumuran harus dimasukkan dalam poer 40 x diameter
1. Unit beton pracetak dicetak pada landasan pengecoran
2. Tidak boleh diangkut sebelum berumur 14 hari atau mencapai 85% dari kuat
tekan
3. Tidak boleh diturunkan sebelum sambungan berumur 24 jam
4. Penurunan sumuran disesuaikan
5. Dinding sumuran disesuaikan dengan kondisi tanah
6. Dasar sumuran diberi beton
7. Sumuran diisi dengan mutu beton K-250 sampai 1 m dibawah poer
bangunan bawah
8. Bagian atas sumuran tidak boleh lebih tinggi daripada dasar poer
9. Baja tulangan dari sumuran harus dimasukkan dalam poer 40 x diameter

Anda mungkin juga menyukai