Anda di halaman 1dari 1

Postulat Koch merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membuktikan

penyebab suatu penyakit.metode yang ditemukan pertama kali oleh Robert Koch (1843-1910) memiliki
4 syarat yang harus di penuhi untuk dapat membuktikan suatu pathogen apakah benar-benar dapat
menimbulkan penyakit pada inangnya atau tidak.Semua dari syarat tersebut harus terpenuhi untuk
dapat menentukan hubungan,apakah keterkaitan Antara pathogen penyebab penyakit dan inangnya.

Robert Koch menerapkan metode ini untuk menentukan tuberculosis dan etiologu antraks yang
sekarang telah diujikan pada berbagai jenis penyakit.

isi postulat Koch :

1. Organisme atau parasite harus ditemukan dalam tanaman yang sakit,tidak pada tanaman yang
sehat.
2. Organisme harus di isolasi dari tanaman sakit dan dibiakkan dalam kultur murni
3. Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit pada tanaman yang sehat
4. Organisme trsebut harus diisolasi ulang dari tanaman yang dicobakan tersebut.

Postulat Koch berkembang pada abad ke 19,Teknik postulat Koch meliputi 4 tahapan,yaitu ada
asosiasi,isolasi,inokulasi,dan reisolasi. Tahapan asosiasi atau mencari gejala penyakit dan tanda penyakit
(pathogen) pada tanaman yang sakit setelah diketahui gejala dan tanda nya dilakukan lah isolasi pada
tanaman tersebut dengan menginkubasi potongan bagian tanaman yang sakit di media buatan selama 7
hari,pada tahap seperti ini dilakukan pengamatan pada hari ke 1 dan ke empat.pada hari ke empat
dilihat banyaknya dari cawan setiap kelompok tanaman di tumbuhi jamur atau terinfeksi,dan ada
beberapa yang sedikit terkena jamur dan dilakukan secara cepat pemindahannya agar tidak
terinfeksi,pada minggu kedua yaitu setelah dilakukan isolasi maka di lihat terlebih dahulu
keberhasilannya dan di lanjutkan ke tahap inokulasi dimana inokulasi menginfeksi tanaman sehat
dengan pathogen hasil isolasi,dengan tujuan mendapatkan gejala yang sama dengan tahap
asosiasi.Sebelum menginfeksi tanaman atau inokulasi biasakan dilihat terlebih dahulu dibawah
mikroskop,setelah di lihat apakah pathogen tersebut yang menyebabkan gejala penyakit sama dengan
tahap asosiasi, maka jika benar lakukanlah tahap inokulasi dimana tahap inokulasi ini dilakukan dalam
waktu 2 minggu,pada minggu pertama menggunakan sansivera (lidah mertua/tanaman hias) yang mati
atau dilepas dari pertanaman,dan hasilnnya gagal,pathogennya tidak menyebar ke tanaman inang yang
di infeksi,dan pada minggu yang kedua dilakukan dengan sansivera yang hidup dan hasilnya
berhasil,pathogen menyerang ke tanaman inang,maka setelah itu dapat dilakukan tahap resiolasi,pada
tahap ini lakukanlah dengan mengisolasi kembali pathogen hasil inokulasi untuk mendapatkan biakan
pathogen yang sama dengan tahap isolasi ke dalam media buatan. Setelah di dapatkan tanaman yang
terinfeksi,tanaman tersebut dipotong bagian kecil yang terkena infeksi untuk dilakukan
resiolasi,dilihatnya setiap hari.Rata-rata terkena infeksi,beberapa yang tidak dan itu dikatakan berhasil
setelah dilihat pathogennya dibawah mikroskop

Perkembangan penyakit pada tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan setelah setelah
factor inang dan pathogen.

Anda mungkin juga menyukai