Anda di halaman 1dari 8

Persamaan Nernst

1)
HELENA LEVIA, 2)MORI NOFRIKA, 3)NADIA MINANGI DASMAN,
4)
NURHAYATI, 5)TRAYDA AFRIANTI
Laboratory of Physical Chemistry, Padang state of chemisrty, west Sumatra Barat, Padang

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan dengan judul Persamaan Nerst dengan tujuan untuk menyusun
dan mengukur GGL sel Galvani dan mencoba menguji persamaan Nernst. Pada percobaan
ini, larutan elektrolit yang digunakan adalah CuSO4 dan ZnSO4. Selanjutnya, E sel
ditentukan. Kemudian ditentukan E sel melalui persamaan Nernst. Berdasarkan dari hasil
eksperimen yang telah dilakukan, didapatkan bahwa konsentrasi mempengaruhi E sel reaksi.

I. PENDAHULUAN dianugerahi Hadiah Nobel


1.1 Latar Belakang Kimia 1920 untuk penemuannya
pada Hukum Ketiga Termodinamika, yang
Walther Hermann Nernst (25 menyatakan bahwa entropi mencapai
Juni 1864 18November 1941) minimum karena suhu mendekati nol
adalah kimiawan Jerman yang menerapkan mutlak. Ia juga menciptakan lampu Nernst.
asas-asas termodinamika ke sel listrik. Ia
menciptakan sebuah persamaan yang Potensial sel non standar dapat dihitung
dikenal sebagai persamaan Nernst, yang dengan persamaan Nernst sebagai berikut
menghubungkan voltase selke propertinya. Eo adalah potensial elektroda normal
Lepas dari Joseph Thomson, (potensial elektroda semua zat dalam
iamenjelaskanmengapa senyawa terionisas reaksi sel dalam keadaan standar), n
i dengan mudah dalam air. Penjelasan ini, jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi,
disebut aturanNernst-Thomson sedangkan oks dan red masing-masing
menyatakan bahwa sulit halnya menyatakan konsentrasi partikel hasil
bagiion yang ditangkap untuk menarik satu oksidasi dan konsentrasi partikel hasil
sama lain melalui insulasi molekul air, reduksi.
sehingga terdisosiasi. Nernst Reaksi kimia dapat menghasikan energi
atau menyerap energi. Energi yang terjadi
biasannya dalam bentuk panas, tatapi bisa potensial elektroda standar. Contohnya,
diubah dalam bentuk energi listrik, seperti untuk sel Zn/ Zn2+ Cu2+/Cu:
yang terjadi pada sel Galvani. Sel ini
Cu2+(aq) + 2e Cu(s) E0 = 0,34 V
terdiri dari batang logam Zn tercelup
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e E0= 0,76 V
sebagian dalam larutan Zn2+ dalam batang
logam Cu yang tercelup sebagian dalam Cu2+(aq) + Zn(s) Zn2+(aq) + Cu(s)

E0 = 1,10 V (Tim Kimia Fisika , 2015: 38-39).


larutan Cu2+. Kedua larutan dihubungkan
dengan jembatan garam (salt bridge).

Jika suatu zat terlarut dilarutkan


Logam Zn dalam larutan Zn2+ dan logam
dalam dua pelarut yang tidak
Cu dalam larutan Cu2+ masing-masing
salingbercampur, rasio fraksi mol zat
mempunyai potensial listrik tertentu
terlarut dalam dua pelarut pada
sehingga keduanya disebut elektroda dan
kesetimbangan adalah suatu konstanta K,
nilai potensialnya disebut potensial
yakni:Dimana K2, K2 adalah konstanta
elektroda. Nilai potensial elektroda itu
Henry dalam dua pelarut, X2 dan X2 fraksi
bergantung pada jenis logam dan
mol zat terlarut masing-masing dalam dua
konsentrasi larutan logam tersebut. Nilai
pelarut. Hubungan di atas dapat juga
potensial reduksi suatu elektroda logam
dinyatakan dalam batasan satuan
dalam larutannya berkonsentrasi 1,0
konsentrasi, misalnya satuan molaritas
Mpada suhu 250C disebut potensial
(Mansyur, 1990).
reduksi elektroda standar. Jika logam Zn
dan logam Cu dihubungkan dengan
Kasus khusus pada persamaan Nernst
potensiometer akan menggerakkan jarum
mempunyai arti penting dalam
sebagai bukti adanya listrik (elektron).
elektrokimia. Andaikan reaksi sudah
Ketika kedua elektroda belum mencapai kesetimbangan, maka Q = K,
dihubungkan maka tidak ada arus listrik dengan K sebagai kosntanta
yang mengalir dan perbedaan potensial kesetimbangan reaksi sel. Walaupun
elektroda kedua elektroda adalah demikian, reaksi kimia pada
maksimum, maka disebut GGL sel atau kesetimbangan tidak dapat melakukan
Esel. Nilai Esel pada keadaan standar kerja, sehingga menghasilkan beda
(konsentrasi larutan 1,0M dan 298 K potensial nol antara kedua elektroda sel
0 0
(25 C) dilambangkan sebagai E sel. Nilai galvani. Oleh karena itu, dengan
0
E sel dapat ditentukan langsung dari nilai menentukan E = 0 dan Q = K dan
persamaan Nernst, 2.2. PROSEDUR KERJA
menghasilkan(kartohadiprodjo, 1994).
Disiapkan potongan lembaran tembaga dan
seng dengan ukuran 6 x 2 cm. Dibersihkan
Elektrokimia adalah cabang ilmu
permukaan lembaran logam tersebut
yang mempelajari hubungan antara energi
menggunakan kertas amplas. Disiapkan
listrik dan reaksi kimia. Dasar elektrokimia
larutan jenuh amonium nitrat atau kalsium
adalah reaksi redoks yaitu serah terima
nitrat kurang lebih 10-20 ml sebagai
elektron dari suaatu pereaksi ke pereaksi
jembatan garam. Diambil selembar kertas
lain. Sel elektrokimia adalah alat khusus
saring, digulung dan direkatkan
yang dapat membuat interaksi energi kimia
menggunakan selotip pada bagian
dengan energi listrik (syukri, 1997).
tengahnya untuk mencegah gulungan
terbuka. Disiapkan dua gelas piala 100 ml
1.2 Tujuan Percobaan
yang satu diisi dengan 1 M CuSO4 dan satu
Adapun tujuan dari percoban ini
lagi diisi dengan ZnSO4. Dicelupan
adalah menyusun dan mengukur GGL sel
elektroda-elektroda logam dan
Galvani dan mencoba menguji persamaan
dihubungkan dengan kabel. Dicelupkan
Nernst
kertas saring yang digulung tadi dalam
larutan ammonium nitrat, dihilangkan
II EKSPERIMENTAL kelebihan ammonium nitrat dengan kertas
saring lain. Ditempatkan sedemikian rupa
2.1. ALAT DAN BAHAN
sehingga kedua ujung gulungan tercelup
Alat yang digunakan dalam ke dalam larutan yang berada pada kedua
percobaan ini adalah pH meter gelas piala. Diamati nilai GGL dengan
(potensiometer), 2 gelas piala 100 menggunakan pH meter yang distel pada
mL,kertas saring, kabel penjepit, labu takar posisi mV. Dicatat polaritas kedua
100 mL, pipet gondok 10 mL, termometer elektroda pada pengukuran tersebut dan
0-1000C. Bahan yang digunakan dalam dicatat suhu larutan. Disiapkan 100ml
percobaan ini adalah CuSO4.5H2O (1 M, larutan 0,1M CuSO4 dengan jalan
0,1M,0,01 M,0,001 M), ZnSO4.7H2O(1 mengencerkan larutan 1,0 M CuSO4.
M), lempengan tembaga, dan lempengan Diganti larutan CuSO4 1,0M dengan
seng. larutan CuSO4 0,1 M , larutan ZnSO4
jangan diganti. Dicuci dan dibersihkan
kembali kedua elektroda dengan kertas
amplas. Diganti jembatan garam dengan anoda ke katoda. Hal ini akan
yang baru dan kembali diukur dan dicatat menimbulkan perbedaan potensial antara
nilai GGL dengan pH meter. Diulang kedua elektroda. Perbedaan potensial akan
langkah di atas, tetapi dengan mencapai maksimum jika tidak ada arus
menggunakan larutan CuSO4 yang lebih listrik yang mengalir. Perbedaan
encer yaitu 0,1 M, 0,01M, 0,001 M. maksimum ini dinamakan GGL sel atau
Esel pada bagian faktor.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Salah satu faktor yang
3.1. HASIL mempengaruhi E sel adalah konsentrasi.
Persamaan yang menghubungkan
konsentrasi dengan E sel dinamakan
Larutan Larutan ESel t 0C persamaan Nernst. Bentuk persamaannya
pada pada adalah
(volt)
bagian bagian 0,0592 (2+)
Esel = E0sel - ln ( 2+ )

anoda katoda
Zn/Zn2+ Cu/Cu2 Pada percobaan nerst bertujuan untuk
(M) (M) menyusun atau mengukur GGL sel elektrik
(sel elektrokimia) dan menguji persamaan
1,0 1,0 1,05 30
Nerst juga membandingkan Esel teoritis
1,0 0,1 0,99 30 dan E sel praktis. Elektroda yang digunakan
adalah Zn dan Cu , menyebabkan
1,0 0,01 0,84 30
terjadinya serah terima elektron karena
1,0 0,001 0,81 30 karena logam Zn mempunyai
kecendrungan untuk melarut membentuk
2+
ion Zn tetapi ion Zn dalam larutan
3.2 PEMBAHASAN cenderung mengendap sebagai atom Zn .
Kecendrungan Zn untuk melarut lebih
Persamaan nernst merupakan 2+
besar daripada kenderungan Zn untuk
persamaan yang menyatakan hubungan
mengendap , maka kesetimbangan
antara potensial dari sebuah elektron ion-
bergeser kekanan , menyebabkan logam
ion metal dan konsentrasi dari ion dalam
Zn kelebihan elektron, memberikan
sebuah larutan. Pada sel elektrokimia
muatan (-) pada logam sedangkan pada Cu
sederhana, elektron akan mengalir dari
, kecendrungan Cu 2+ untuk mengendap
lebih besar daripada kecendrungan Cu elektroda, konsentrasi larutan dan suhu.
untuk melarut . Sehingga menyebabkan Dalam persamaan, suhu berada disebelah
logam Cu kekurangan elektron dan Cu kanan yang bertanda negatif sehingga
lebih positif terhadap larutan . Sehingga semakin besar suhu maka semakin
terjadilah serah terima elektron , dimana potensial sel (Esel) semakin kecil. Secara
kelebihan elektron menyebabkan Logam tertulis karena menyebabkan log
2+
Zn akan larut dalam larutan Zn dan ion [Zn2+]/[Cu2+] semakin besar.
Cu 2+ akan terus mengendap sebagai Cu
Pada percobaan dilakukan pengenceran
Pada sel elektrik elektron akan mengalir CuSO4 dengan berbagai konsentrasi
dari anoda seng ke katoda tembaga. Hal ini dengan kata lain larutan yang digunakan
menimbulkan perbedaan potensial antara sama tapi konsentrasinya berbeda. CuSO4
kedua elektroda . Perbedaan potensial akan yang digunakan adalah 1 M, 0,1 M, 0,01
mencapai maksimum ketika ada arus M, 0,001 M. Akibat variasi dari
listrik yang mengalir . Perbedaan konsentrasi menghasilkan Esel yang
maksimum itu dinamakan GGL sel atau E berbeda-beda. Didalam praktikum
sel didapatkan hubungan bahwa semakin
besar konsentrasi Cu2+ menyebabakan Esel
Nilai Esel bergantung pada berbagai
yang dihasilkan semakin besar. Hal ini
faktor. Bila konsentrasi larutan seng dan
sesuai dengan teori dimana hubungan
tembaga adalah 1 M akan suhu sistem 298
0
konsentrasi dengan potensial sel (Esel)
K (25 0C )Esel berada pada keadaan
berbanding lurus.
standar dan diberi simbol E0 sel . Salah
satu faktor yang mempengaruhi E sel
adalah konsentrasi . Persamaan yang
1V. KESIMPULAN
menghubungkan konsentrasi dengan Esel
dinamakan persamaan Nerst . Reaksi yang Sel elektrokimia merupakan reaksi
terjadi adalah: kimia yang dapat mengubah energi kimia

Cu2+(aq) + 2e Cu(s) E0 = 0,34 V menjadi energi listrik,Persamaan nernst


melibatkan elektroda potensial
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e E0= 0,76 V
sel,Persamaan nernst dapat diamati pada
Cu2+(aq) + Zn(s) Zn2+(aq) + Cu(s)
sel elektrokimia,Persamaan nernst
E0 = 1,10 V
bergantung pada konsentrasi elektrolit dan
Dari hasil percobaan diatas dapat diketahui
bahwa potensial sel di pengaruhi oleh jenis
Esel yang didapat secara eksperimen Syukri, 1997, Kimia Dasar, ITB,
berbeda dengan nilai secara teoritis. Bandung.

V. DAFTAR KEPUSTAKAAN Tim Kimia Fisika, 2015. Modul Praktikum


Kimia Fisika II. Padang : UNP.
Kartohadiprodjo, 1994, Kimia Fisika,
terjemahan dari Physical
Chemistry, oleh P.W. Atkins,
Erlangga, Jakarta.

Mansyur, Umar, 1990, Kimia Fisik dan


Soal-soal, terjemahan dari
Physical Chemistry Trough
Problems, oleh Dogra, UI-Press,
Jakarta.
Lampiran

Reaksi yang terjadi pada kedua elektroda :

Anoda : Zn (s) Zn 2+ + 2e - E0 Sel = + 0,763

Katoda : Cu 2+(s)+2e - Cu (s) E0Sel = +0,337

Reaksi sel : Zn(s) +Cu 2+ (aq) Zn 2+ (aq) + Cu(s) E0Sel = +1,1

0,0592 (2+)
Esel = E0sel - ln ( 2+ )

Secara teoritis

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =1 M

0,059 1
E Sel = 1,1 - ln
2 1

= 1,1 Volt

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =0,1 M

0,059 1
E Sel = 1,1 - ln
2 0,1

= 1,03 Volt

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =0,01 M

0,059 1
E Sel = 1,1 - ln 0,01
2

= 0,96Volt

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =0,001 M

0,059 1
E Sel = 1,1 - ln
2 0,001

= 0,90Volt

Pembuktian persamaan nerst berdasarkan hasil percobaan :


0,0592 (2+)
E0sel = Esel + ln ( 2+ )

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =1 M

0,059 1
E 0Sel = 1,05 + ln
2 1

= 1,08 Volt

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =0,1 M

0,059 1
E 0Sel = 0,99 + ln
2 0,1

= 1,05 Volt

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =0,01 M

0,059 1
E 0Sel = 0,84 + ln
2 0,01

= 0,97 Volt

untuk ( Zn2+) = 1 M dan (Cu 2+) =0,001 M

0,059 1
E 0Sel = 0,81 + ln 0,001
2

= 1,01Volt

Grafik hubungan antara ln[Zn2+]/[Cu2+] dengan Esel

1.2

0.8
Esel

0.6
E Sel
0.4

0.2

0
0 2 4 6 8
ln[Zn2+]/[Cu2+]

Anda mungkin juga menyukai