Anda di halaman 1dari 3

Definisi workshop ini adalah tim pendamping akreditasi puskesmas memandu dalam

memahami standar dan instrumen penilaian. Di dalam elemen penilaian terdapat 42 standar,
168 kriteria dan 776 elemen penilaian ( EP ). Tetapi tentunya tidak semuanya di bahas di
dalam workshop ini tetapi tim pendamping cukup membahas beberapa EP lalu memberikan
teknik dan trik dalam menyelesaikan setiap EP yang ada.

Peserta : seluruh staf puskeskas terlebih lagi tim yang sudah di bentuk pada saat lokakarya.

Waktu pelaksanaan : 2 hari. Disampaikan juga materi tentang tatalaksana Self Assesment,
audit internal dan pasien safety dan K3.

Tindaklanjut :

1. Pembagian tim untuk Self Assesment. Tim untuk pelaksanaan elf assesment ini
berlaku silang. Misalnya tim UKM melakukan assesment ke timUKP begitu juga
sebaliknya. Tidak boleh timnya sendiri melakukannya untuk timnya sendiri ( baca
pada teknis Self Assesment ).
2. Persiapan Self Assesment. Persiapan tekhnis Self Assesment.
3. Tim masing-masing pokja di berikan tugas ( pada hari pertama ). Tugas nya berupa
menyelesaikan EP yang ada dengan membuat tabel apa yang dikerjakan dan
dokumen apa yang harus disiapkan.

Tahapan Persiapan akreditasi puskesmas : Self Asessment

Pengertian self asessment adalah menilai diri sendiri. Dalam hal ini puskesmas menilai
dirinya sendiri berdasarkan elemen penilaian yang ada. Setiap elemen penilaian diberikan
skor sesuai dengan kondisi yang ada. Teknisnya adalah setiap pokja tidak boleh menilai
dirinya sendiri. Harus cross. Misal, pokja UKM menilai pokja UKP atau sebaliknya.

Berikut ini beberapa fungsi atau manfaat dilakukannya Self Assesment di puskesmas
akreditasi adalah

1. Menganalisis kondisi awal Puskesmas. Melihat kondisi atau memotret kondisi awal
puskesmas berdasarkan instrumen akreditasi. Berapa skor real yang di dapat
puskesmas. Kuncinya adalah berikan nilai serendah rendahnya agar mendapat
rekomendasi dan perbaikan.
2. Menemukan fakta-fakta & rekomendasi untuk perbaikan terkait kelengkapan
persyaratan akreditasi. Setelah menemukan fakta yang ada seyogya nya diberikan
rekomendasi perbaikan atau kelengkapan dalam setiap elemen penilaian yang bernilai
0 ( nol ) dan 5 ( lima ).
3. Setelah mendapat rekomendasi perbaikan hendaknya di lakukan pembahasan setiap
pokja yang ada dipimpin oleh ketua tim mutu.
4. Kemudian mapping dokumen yang belum ada atau yang belum tersedia agar
dilengkapi.
5. Penyusunan rencana aksi Misalnya ada rapat per pokja atau rapat internal tim mutu.

Artikel Behubungan ( wajib di baca )


Nilai yang wajib dimiliki oleh Ketua Tim Mutu Akreditasi Puskesmas

Setelah dilakukan lokakarya ( tahapan awal akreditasi ) dan akan menentukan tim mutu
akreditasi puskesmas, maka kepala puskesmas mempunyai hak prerogatif dalam menentukan
struktur tim mutu. Karena tim ini lah yang nanti akan bekerja sama dengan fasilitator atau
pengelola program puskesmas dalam menyukseskan akreditasi pada puskesmas tersebut.

Setidaknya tim mutu ini terdiri dari 4 tokoh kunci utama yang menjadi motor dalam
penyiapan dokumen, implementasi dan pemikir dalam menyelesaikan setiap elemen penilaian
yang ada. Adapun ke 4 ( empat ) tokoh kunci tersebut adalah :

1. Ketua Tim Mutu


2. Ketua Pokja ADMEN
3. Ketua Pokja UKM
4. Ketua Pokja UKP

Dari ke 4 ( empat ) masing masing ketua ini nantinya akan di bantu lagi oleh wakil ketua,
masing masing penanggung jawab BAB yang akan membantu dalam mempermudah
menyelesaikan elemen penilaian yang ada.

Nah, sebagai kepala Puskesmas dalam memilih 4 tokoh kunci ini paling tidak masing
masing ketua ini mempunyai kompetensi sebagai berikut :

1. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik. Ini wajib karena nanti akan membuat SK,
SOP, Pedoman, KAK yang semuanya menggunakan bahasa resmi atau bahasa baku.
2. Komitmen. Komitmen menjadi penting karena melatar belakangi keberlangsungan
penyusunan dokumen. Karena memakan waktu, fikiran, tenaga serta jam kerja
opsional sesuai kebutuhan.
3. Sinergi. Sikap ini sebagai arahan dari bagaimana bisa memanajemen tim dan bekerja
dalam tim. Sinergitas yang tinggi di tuntut dalam menyelesaikan setiap permasalahan
yang muncul.
4. Inovatif. Banyak hal yang dapat di modifikasi dalam menyelesaikan setiap elemen
penilaian ( EP ), maka strategi inovasi dan kiat mempermudah penyelesaian pekerjaan
lah yang dibutuhkan. Beragam inovasi mestinya muncul sehingga pekerjaan dapat
terselesaikan dengan sempurna.
5. Bertanggung jawab. Sikap tanggung jawab merupakan salah satu orientasi bahwa
ada niat yang kuat dalam merampungkan semua yang di minta dalam elemen
penilaian.

Mungkin masih banyak lagi tetapi pada prinsipnya ada tanggungjawab, sinergi, komitmen
dan inovasi dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut. Semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan masing masing Ketua Tim.

A
Tahapan Persiapan akreditasi puskesmas : Self Asessment

Pengertian self asessment adalah menilai diri sendiri. Dalam hal ini puskesmas menilai
dirinya sendiri berdasarkan elemen penilaian yang ada. Setiap elemen penilaian diberikan
skor sesuai dengan kondisi yang ada. Teknisnya adalah setiap pokja tidak boleh menilai
dirinya sendiri. Harus cross. Misal, pokja UKM menilai pokja UKP atau sebaliknya.

Berikut ini beberapa fungsi atau manfaat dilakukannya Self Assesment di puskesmas
akreditasi adalah

1. Menganalisis kondisi awal Puskesmas. Melihat kondisi atau memotret kondisi awal
puskesmas berdasarkan instrumen akreditasi. Berapa skor real yang di dapat
puskesmas. Kuncinya adalah berikan nilai serendah rendahnya agar mendapat
rekomendasi dan perbaikan.
2. Menemukan fakta-fakta & rekomendasi untuk perbaikan terkait kelengkapan
persyaratan akreditasi. Setelah menemukan fakta yang ada seyogya nya diberikan
rekomendasi perbaikan atau kelengkapan dalam setiap elemen penilaian yang bernilai
0 ( nol ) dan 5 ( lima ).
3. Setelah mendapat rekomendasi perbaikan hendaknya di lakukan pembahasan setiap
pokja yang ada dipimpin oleh ketua tim mutu.
4. Kemudian mapping dokumen yang belum ada atau yang belum tersedia agar
dilengkapi.
5. Penyusunan rencana aksi Misalnya ada rapat per pokja atau rapat internal tim mutu.

Art

Anda mungkin juga menyukai