Anda di halaman 1dari 3

Step 3 no 1

Lapisan kulit

1. Epidermis
- Lapisan kulit dinamis
- Selalu beregenerasi
- Respon terhadap rangsang luar maupun dalam
- Disusun sebagian besar oleh keratosit
2. Dermis
- Mengandung serabut kolagen yang berfungsi untuk mempertahankan elastisitas dan
memberi kekuatan pada kulit
- Ditemukan adanya fibroblast, makrofag, dan sel mast
3. Subcutis
- Terdiri dari jaringan lemak yang mempertahankan suhu tubuh
( Djuanda, 2007 )

Djuanda Adhi., 2007., Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi kelima. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta

Step 3 no 3

Pustule semakin banyak dikarenakan oleh aktivitas reproduksi dari tungau yang terus menerus
akibat tidak dihentikan oleh penanganan medis. Tungau dengan species S. scabei ini merupakan
tungau yang bereproduksi dengan cara bertelur. S. Scabei betina bertelur dengan membuat
terowongan pada kulit sehingga zat-zat yang dikeluarkan oleh S. Scabei ini menimbulkan
munculnya pustule. (Wolf, 2008)

Wolf, Klaus. (2008). Fitzpatrick Dermatology in General Medicine. New York: Mc Graw Hill

step 3 no 6
Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan penderita terinfeksi parasit pada saat
berada dipenjara terkait dengan kebersihan dan lingkungan dari penjara itu sendiri. Setelah itu,
saat berada kembali di lingkungan rumah tentunya penderita melakukan kontak fisik dengan
anak dan istrinya, sehingga besar kemungkinan penularan parasit ini baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ditambah lagi dengan keluhan dari anak dan istrinya yang terjadi satu
bulan setelah Mr. Bawor pulang menandakan masa inkubasi dari parasit tersebut (Amiruddin,
2003).

Amiruddin MD. Skabies. In. Amiruddin MD, editor. 2003. Ilmu Penyakit Kulit. Ed 1. Makassar:
Bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin fakultas kedokteran universitas hasanuddin.

Step 7 no terakhir

Penyakit akibat gigitan serangga

1. Scabies
Penyakit kulit menular akibat infestasi & sensitisasi thdp tungau Sarcoptes scabiei
serta produknya berada dalam terowongan lapisan tanduk pada tempat predileksi.

2. Pedikulosis
Penyakit kulit menular akibat infestasi pedikulus (tuma), sejenis kutu yang hidup
dari darah manusia, pada rambut kepala & kemaluan atau baju, memberi keluhan gatal
akibat gigitannya.
a. Pedikulosis Kapatis
Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan Pediculus humanus variasi
capitis. Kutu ini mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan
menjadi kemerahan jika telah menghisap darah. BEtina mempunyai ukuran yang
lebih besar (panjang 1,2-3,2 mm lebar lebih kurang setengah panjangnya) daripada
yang jantan (sekaligus jumlahnya lebih sedikit).
Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa, dan dewasa. Telur (nits)
diletakkan di sepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut (makin ke ujung
terdapat telur yang lebih panjang). (Djuanda,2007)

b. Pedikulosis Karparis
Infeksi kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus corporis. Pediculus
humanus corporis betina mempunyai ukuran panjang 1,2-4,2 mm dan lebar kira-kira
setengah panjangnya, sedangkan jantan relative lebih kecil. Siklus hidup sama dengan
pedikulosis pada kepala. (Djuanda,2007)
c. Pedikulosis Pubis
Infeksi rambut di daerah pubis dan sekitarnya Phthirus pubis. Kutu ini berukuran
panjang dan lebar yang sama (1-2 mm) pada betina. Pada jantan ukurannya lebih
kecil. (Djuanda,2007)

Djuanda Adhi., 2007., Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi kelima. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai