Anda di halaman 1dari 13

lailafkg10

{January 27, 2011} makalah kesehatan gigi dan mulut

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Oleh :

Laila Fitrotuz Zahro

112100143

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2011

DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL.. i

DAFTAR ISI
.. . ii

ABSI
RAK.
iii

BAB I PENDAHULUAN .
. 1

BAB II MULUT DAN BAGIAN-BAGIANNYA . . 2


A. KARIES . 3

B. GINGIVITIS . 5

BAB III MEMELIHARA KESEHATAN GIGI. 10

BAB IV KESIMPULAN
12

DAFTAR PUSTAKA
13
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

ABSTRAK

Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat
akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan
tubuh lainnya. Banyaknya karies, gingivitis dan gigi berjejal harus segera ditangani da
semuanya dapat dicegah. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk
memperoleh kesehatan tubuh kita.

Kata kunci ; Karies, Gingivitis, Kesehatan Gigi

BABI

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan
rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang
perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut,
karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan
tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara urnum.

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan
secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu
banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.

Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya
jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan
penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa
dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap
enam bulan sekali balk ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut
yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan
akan meningkatkan etos kerja yang lebih baik lagi. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani
seperti yang diharapkan akan tercapai.
BAB II

MULUT DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Mulut dibentuk oleh 2 rahang, yakni rahang atas dan rahang bawah. Pada rahang ini terdapat
gigi dan gusi. Gigi dan mulut sendiri berfungsi mengunyah , berbicara, dan memberikan
bentuk yang harmonis pada muka.

2.1 Bagian bagian Gigi

Gigi tersusun atas lapisan-lapisan. Lapisan lapisan pada gigi yakni :

Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas:

Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.


Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi
melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi.
Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada
gusi. Terdiri atas:

Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.


Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.

1. A. Karies

Karies gigi (Kavitasi)adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit
ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan
nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian.

Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya
menyebabkan gigi tanggal.

Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan menjadi:

1. Pembusukan permukaan yang licin/rata.

Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling
lambat. Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari
email.

Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.

2. Pembusukan lubang dan lekukan.

Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat.

Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada permukaan gigi
untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. Daerah ini sulit
dibersihkan karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.

3. Pembusukan akar gigi.

Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar
(sementum). Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir. Pembusukan ini sering terjadi
karena penderita mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena
makanan yang kaya akan gula. Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling
sulit dicegah.

4. Pembusukan dalam email.

Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh secara
perlahan.

Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar
lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung saraf dan
pembuluh darah).
Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke
pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun. Karena itu pembusukan akar yang berasal dari
dalam dentin bisa merusak berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat.

Struktur gigi yang rusak tidak dapat sembuh sempurna, walaupun remineralisasi pada karies
yang sangat kecil dapat timbul bila kebersihan dapat dipertahankan. Untuk lesi yang kecil,
florida topikal dapat digunakan untuk merangsang remineralisasi. Untuk lesi yang besar dapat
diberikan perawatan khusus. Perawatan ini bertujuan untuk menjaga struktur lainnya dan
mencegah perusakan lebih lanjut.

Amalgam dapat digunakan sebagai media untuk penyembuhan karies. Secara umum,
pengobatan lebih awal akan lebih nyaman dan murah dibandingkan perawatan lanjut karena
lubang yang lebih buruk. Anestesi lokal, oksida nitro, atau obat lainnya dapat meredam nyeri.
Pembuangan bor dapat membuang struktur yang sudah berlubang. Sebuah alat seperti sendok
dapat membersihkan lubang dengan baik.N Ketika lubang sudah dibersihkan, maka
diperlukan sebuah teknik penyembuhan untuk mengembalikan fungsi dan keadaan
estetikanya.

Material untuk penyembuhan meliputi amalgam, resin untuk gigi, porselin, dan emas. Resin
dan porselin dapat digunakan untuk menyamakan warna dengan gigi asal dan lebih sering
digunakan. Bila bahan di atas tidak dapat digunakan, maka diperlukan zat crown yang
terbutat dari emas, porselin atau porselin yang dicampur logam.

Pada kasus tertentu, diperlukan terapi kanal akar pada gigi. Terapi kanal gigi atau terapi
endodontik, direkomendasikan bila pulpa telah mati karena infeksi atau trauma. Saat terapi,
pulpa, termasuk saraf dan pembuluh darahnya, dibuang. Bekas gigi akan diberikan material
seperti karet yang disebut gutta percha. Pencabutan atau ekstraksi gigi juga menjadi pilihan
perawatan karies, bila gigi tersebut telah hancur karena proses pelubangan.

1. B. GINGIVITIS

Definisi

Gingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva).

Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.
Penyebab

Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing (membersihkan gigi dengan
menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga plak tetap ada di sepanjang garis gusi.

Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri. Plak lebih sering menempel
pada tambalan yang salah atau di sekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu
yang jarang dibersihkan.

Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan mengeras dan
membentuk karang gigi (kalkulusflosing (benang gigi). Plak merupakan penyebab utama dari
gingivitis.

Faktor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah:

kehamilan

pubertas

pil KB.

Obat-obat tertentu bisa menyebabkan pertumbuhan gusi yang berlebihan sehingga plak sulit
dibersihkan dan terjadilah gingivitis.

Obat-obatan tersebut adalah:

fenitoin (obat anti kejang)

siklosporin (diminum oleh penderita yang menjalani pencangkokan organ)

calcium channel blockers (misalnya nifedipin, obat untuk mengendalikan tekanan


darah dan kelainan irama jantung)

pil atau suntikan KB.

Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan gingivitis, dimana gusi meradang dan mudah
berdarah.

Kekurangan niasin ( pellagra) juga bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan gusi, serta
mempermudah terjadinya infeksi mulut.

Pada kehamilan, gingivitis bisa semakin memburuk. Hal ini terutama disebabkan oleh
perubahan hormonal.

Keadaan ini didukung oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering
merasa mual di pagi hari.

Selama kehamilan, iritasi ringan (yang paling sering adalah pembentukan karang gigi) bisa
menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi yang menyerupai benjolan. Keadaan
ini disebut tumor kehamilan. Jika terluka atau pada saat makan, jaringan gusi yang
membengkak ini mudah mengalami perdarahan.

Gingivitis deskuamativa merupakan suatu keadaan yang paling sering ditemukan pada wanita
pasca menopause.

Lapisan gusi yang paling luar terpisah dari jaringan dibawahnya. Gusi menjadi sangat
longgar sehingga lapisan terluarnya bisa digerakkan dengan kapas lidi.

Pada perikoronitis, yang membengkak adalah gusi pada sebuah gigi yang belum keluar
seluruhnya. Cairan, potongan makanan dan bakteri bisa terperangkap di dalam bagian gusi
yang menutupi gigi ini.

Bisa terjadi infeksi, yang selanjutnya bisa menyebar ke tenggorokan atau pipi.

Gejala

Pada gingivitis simplek, gusi tampak merah, bukan pink. Gusi membengkak dan mudah
digerakkan. Jika penderita menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah. Jika
gingivitisnya berat, maka pada saat bangun pagi bantal akan dipenuhi oleh bercak darah,
terutama jika pada saat tidur penderita bernafas melalui mulutnya.

Pembengkakan gusi

Gingivostomatitis herpetik akut merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya,
yang menimbulkan nyeri.

Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih
atau kuning di dalam mulut.

Gingivitis pada leukemia merupakan tanda awal dari leukemia pada sekitar 25% penderita
anak-anak.

Penyusupan (infiltrasi) sel-sel leukemia ke dalam gusi menyebabkan gingivitis dan


berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin memperburuk keadaan ini.
Gusi tampak merah dan mudah berdarah.

Perdarahan seringkali berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena pada penderita
leukemia, darah tidak membeku secara norma.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Gusi yang meradang
tampak merah, membengkak dan mudah berdarah.
Pengobatan

Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi. Jika
penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat
melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan
vitamin.

Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita
makan dan minum.

Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali
selama kehamilan masih berlangsung.

Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon. Pilihan pengobatan lainnya
adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.

Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita membersihkan


giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan bantalan atau busa.

Obat kumur klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi
mulut.

Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter
gigi.

Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara
sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik selama beberapa hari
sebelum gigi geraham bawah juga dicabut.

Pencegahan

Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.

Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus
diangkat melalui pembedahan.

Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.

Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.

Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita
makan dan minum.

Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali
selama kehamilan masih berlangsung.
Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon. Pilihan pengobatan lainnya
adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.

Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita membersihkan


giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan bantalan atau busa. Obat kumur
klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut. Pada
perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.

Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara
sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik selama beberapa hari
sebelum gigi geraham bawah juga dicabut.
BAB III

MEMELIHARA KESEHATAN GIGI

Pertama, biasakan diri untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu sesudah sarapan
dan sebelum tidur di malam hari. Ketika tidur, mulut tertutup dan menyebabkan air liur tidak
bersirkulasi, bakteri akan berkembang biak dua kali lipat lebih banyak. Bakteri yang semakin
banyak akan merusak gigi dan gusi. Oleh karena itu, sikat gigi sebelum tidur sangat penting
untuk menghindari terjadinya gangguan gigi dan gusi yang lebih buruk.

Kedua, sebaiknya segera menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan yang manis dan
lengket. Sisa makanan manis yang tidak segera dibersihkan menjadi penyebab utama
terjadinya gigi berlubang. Begitu pula makanan yang lengket, makanan ini harus segera
dibersihkan agar tidak tertimbun dan semakin sulit dibersihkan nantinya.

Ketiga, pilihlah sikat gigi yang mempunyai bulu sikat yang lembut. Bbanyak orang yang
beranggapan bahwa semakin keras menyikat gigi akan semakin bersih hasilnya. Anggapan ini
salah karena menyikat gigi dengan keras akan menyebabkan terkikisnya email (lapisan
pelindung) gigi.

Keempat, terapkanlah cara menyikat gigi yang baik dan benar. Sikatlah gigi Anda dengan
arah ke atas lalu ke bawah atau dari arah gusi ke arah ujung gigi.

Kelima, sebaiknya Anda mengganti sikat gigi Anda tiga bulan sekali atau bila bulu sikat
sudah mekar. Penempatan sikat gigi pun harus diperhatikan. Letakkanlah sikat gigi di dalam
kamar mandi dengan wadah tertutup atau dimasukkan ke dalam lemari di balik cermin di
kamar mandi Anda untuk menghindari kontaminasi kuman dan bakteri.

Keenam, lakukanlah pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi untuk mencegah timbulnya plak
dan karang gigi yang tertimbun tebal, karena akan semakin sulit dibersihkan.

Ketujuh, kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan makanan yang bisa
menimbulkan warna pada gigi, seperti teh dan kopi. Hentikan juga kebiasaan merokok karena
selain membuat gigi berwarna kuning, rokok juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan
kanker mulut.

Kedelapan, jangan lupa untuk membersihkan lidah Anda ketika menyikat gigi. Permukaan
lidah menjadi tempat bertumbuhnya bakteri dan oleh karena itu sebaiknya dibersihkan untuk
mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut.

Kesembilan, pergunakanlah benang floss untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang


terselip di antara gigi.

Kesepuluh, pergunakanlah pasta gigi yang aman dan menyehatkan, seperti Tiens Herbal
Toothpaste. Pasta gigi ini diperkaya dengan nullipore (bahan anti bakteri/virus), kamperfull,
ekstrak tanaman krisan liar, vitamin A, vitamin B1, luteolin, inositol, dan ginsenoside yang
mampu memberikan fungsi pembersihan dan perlindungan menyeluruh, yang tentunya dapat
memberikan efek aman dan menyehatkan daripada menggunakan pasta gigi yang hanya
mengandung fluoride. Tiens Herbal Toothpaste mampu membersihkan dan mencegah
kerusakan gigi, mencegah stomatitis dan nyeri gigi, mencegah gusi bengkak dan berdarah,
mengatasi bau mulut dan mengatasi hemodia dan eritrisme.

BAB IV

KESIMPULAN

Gigi yang sehat adalah gigi yang rapih, bersih, sehat ,bercahaya dan didukung oleh gusi yang
sehat, yaitu gusi yang kencang dan berwarna merah muda . untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala, sehingga
didapatakan kondisi gigi dan jaringan rongga mulut yang sehat. Hal itu dapat dicapai dengan
memeriksakan gigi dan mulut ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan bukan hanya
terdapat apabilan keluahan saja .

Anda mungkin juga menyukai