Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA-GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA Tn P UMUR 31 TAHUN

DENGAN DIAGNOSA THYPOID FEVER

DI RUANG ZAAL PRIA

RS.MARINIR

OLEH

HURIN AZIFATUL JANNAH

1130029

PROGRAM STUDY DIPLOMA-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ARTHA BODHI ISWARA

SURABAYA

2012
LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

I. KONSEP DASAR PEMENUHAN NUTRISI

1. KEBUTUHAN NUTRISI

System yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah


system pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal, dan organ asesoris yang terdiri atas hati, kantong
empedu, dan pancreas (Uliyah,musrifatul, 2008)

2. PENGERTIAN NUTRISI

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengeluaran zat makanan


yang bertujuan untuk menghasilkan energi yang berguna untuk
tubuh yang nantinya akan menghasilkan aktivitas tubuh (Asmadi,
2008)

3. SISTEM PENCERNAAN

Terdiri dari :

1. MULUT

Merupakan bagian awal dari sistem pencernaan yang terdiri


dari dua bagian luar ( vestibulla) yaitu ruang antara gusi, gigi,
bibir, dan pipi serta bagian dalam yang terdiri atas rongga mulut,
di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui
proses mengunyah, dalam prosesnya makanan akan dihancurkan
sampai merata dengan bantuan enzim amilase yang akan
mengubah amilum menjadi maltosa. Didalam mulut juga
terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk
mencerna hidrat arang, khususnya amilum dan melicinkan bolus
sehingga mudah ditelan.

2. FARING DAN ESOFAGUS

Faring merupakan saluran pencernaan yang terletak di


belakang hidung, mulut, dan laring. Faring langsung
berhubungan dengan esofagus sebuah tabung yang memiliki
otot dengan pipa 20-25 cm. Yang terletak di belakang trakhea
dan didepan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks
menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan
abdomen dan menyambung dengan lambung.

Esofagus merupakan bagian yang mengahantarkan


makanan dari faring menuju lambung. Proses penghantaran
makanan dilakukan dengan kerja peristaltik.

3. LAMBUNG

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang


terdiri atas bagian atas (fundus),bagian utama,dan bagian bawah
yang horizontal (antrum pilorik). Lambung ini berhubungan
langsung dengan esofagus melalui orifisium kardia dan dengan
duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak diantara
diafragma dan didepan pankreas. Fungsi lambung adalah
sebagai berikut :

a. Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecah


makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan
asam lambung

b. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah mensekresi


pepsinogen renin dan lipase

4. USUS HALUS
Usus halus terletak di daerah umbilikus dan dikelilingi oleh
usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan
panjang 2,5 cm dalam keadaan hidup, kemudian akan
bertambah panjang menjadi 6 cm pada orang meninggal
akibat relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya.

Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat


beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter
dengan fungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada
umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorbsi
chyme dari lambung. Zat makanan yang telah halus akan
diabsorbsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Disini
terjadi absorbsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin A,D,E,K
dengan bantuan empedu dan asam folat.

5. USUS BESAR

Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus,


mulai dari katup illeokolik atau aleosaekal sebagai tempat
lewatnya makanan, kolon mempunyai panjang 1,5 cm. Fungsi
utama kolon adalah mengabsorbsi air ( 90%), elektrolit,
vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air
5000cc/hari. Kemudian flora yang terdapat dalam usus besar
berfungsi untuk mensintesis vitamin K dan B, Serta
memungkinkan pembusukan sisa makanan.

ORGAN ASESORIS :

Organ assesoris membantu terlaksananya sistem pencernaan


makanan secara kimiawi, yaitu :

1. HATI

Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, hati memiliki


berat 1500 gr ( kira-kira 2,5% orang dewasa) terletak
dibagian teratas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah
diafragma. Fungsi hati dalam menghasilkan cairan empedu,
membuat sel darah merah,dan menyimpan glikogen.

2. KANTONG EMPEDU

Merupakan sebuah kantong yang terletak dibawah kanan


hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai dipinggiran
depan yang memiliki panjang 8-12 cm, dengan kapasitas 40-60
cm3. Fungsi dari kantong empedu adalah sebagai tempat
menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu
dengan membran pH yang optimum dan mengsekresikan
berbagai zat yang digunakan oleh tubuh.

3. PANKREAS

Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar


ludah. Dengan memiliki panjang 15 cm. Pankreas memiliki
fungsi yaitu fungsi endokrin dan fungsi eksokrin, yaitu
endokrin tersebar diantara alveoli pankreas sedangkan fungsi
eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekresi membentuk getah
pankreas berisi enzim dan elektrolit.

(Uliyah,musrifatul, 2008)

4. FUNGSI ZAT GIZI :

a. Menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik

b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan gizi


jaringan sel-sel dalam tubuh

c. Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh

(Asmadi, 2008)

5. ZAT YANG TERDAPAT DALAM MAKANAN

1. KARBOHIDRAT
Merupakan zat gizi berbentuk amilum , dimulut amilum
diubah menjadi maltosa oleh enzim ptialin yang ada dalam air
ludah. Zat tersebut kemudian di teruskan ke lambung, dari
lambung hidrat arang dikirim terus ke usus dua belas jari dan
sisa amilum yang belum diubah menjadi maltosa oleh amilase
pankreas ini diubah seluruhnya menjadi maltosa.

2. LEMAK

Merupakan sumber energi paling besar. Pencernaan lemak


dimulai dalam lambung karena mulut tidak ada enzim pemecah
lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase mengubah
sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin.
Kemudian diangkat melalui getah bening dan selanjutnya
masuk ke dalam peredaran darah untuk kemudian tiba dihati.
Sintesis kembali lemak menjadi seperti aslinya terjadi didalam
saluran getah bening. Tidak semua lemak dapat diserap oleh
karena itu dapat katakan bahwa penyerapan lemak dilakukan
dengan cara selektif.

3. PROTEIN

Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan


menggantikan jaringan tubuh, bentuk sederhana dari protein
asam amino dimana terdapat dalm jaringan berbentuk hormon
dan enzim.

4. MINERAL

Mineral tidak dibutuhkan pencernaan, mineral hadir dalam


bentuk tertentu sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya.
Umumnya mineral diserap dengan mudah melalui usus halus
serta secara difusi pasif maupun transpor aktif. Mekanisme
transport aktif terjadi jika kebutuhan tubuh meningkat atau diet
yang rendah kadar mineralnya. Mekanisme transport aktif
diatur oleh hormon.

5. VITAMIN

Merupakan unsur yang paling penting untuk hidup,


kesehatan dan pertumbuhan yang diperlukan untuk kesehatan
metabolisme tubuh. Proses penyerapan vitamin dapat dilakukan
dengan difusi sederhana. Vitamin yang larut dalam lemak
diserap oleh sistem transport aktif yang membawa lemak ke
seluruh tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam air
mempunyai beberapa variasi mekanisme transport aktif.

6. AIR

Air sangat peenting bagi kesehatan 2/3 dari berat badan


terdiri dari air. Air berfungsi untuk melarutkan berbagai zat,
membantu perubahan kimiawi dalm alat pencernaan,
mempertahankan konsentrasi normal garam dalm tubuh
sehingga terjadi proses osmosis. Air merupakan zat gizi paling
mendasar tubuh manusia terdiri dari air 50-70% adalah air.
Asupan air secara teratur sangat penting dibandingkan dengan
asupan nutrisi lainnya.

(Uliyah,musrifatul, 2008)

6. MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN NUTRISI

1. OBESITAS

Merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20%


batas normal berat badan seseorang. Obesitas terjadi karena
adanya kelebihan asupan kalori dari kebutuhan normal dan
diiringi dengan penurunan penggunaan kalori (beraktivitas).
Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme
karena kelebihan asupan kalori dan penggunaan kalori.
2. MALNUTRISI

Merupakan masalah yang berhubungan dengan


kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan
sebagai masalah asupan gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan
rendah meskipun asupan makanannya cukup dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan
energi, kulit pucat, konjungtiva pucat.
(Uliyah,musrifatul.2008)

7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN


NUTRISI

1. PENGETAHUAN

Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi


dapat mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh kurangnya informasi, sehingga dapat
terjadi kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.

2. PRASANGKA

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis makanan yang


bernilai gizi tinggi dapat mempengaruhi status gizi seseorang.

3. KEBIASAAN

Adanya kebiasan yang merugikan atau pantangan terhadap


makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi seseorang.

4. KESUKAAN

Kesukaan yang berlebih terhadap satu jenis makanan dapat


mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh
tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan tubuh.

5. EKONOMI
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi.
Penyediaan makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak
sedikit, sehingga perubahan status gizi dipengaruhi oleh status
ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi
kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi.
Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah
untuk menyediakan makanan yang bergizi.

(Uliyah,musrifatul, 2008)

8. CARA-CARA/MACAM PEMBERIAN NUTRISI

macam pemberian nutrisi terdiri dari:

1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral

Tindakan ini merupakan tindakan keperawatan yang


dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi per oral secara mandiri

2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung

Tindakan ini dilakukan pada klien yang tidak mampu


memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan
fungsi menelan, tindakan pemberian nutrisi melalui pipa
lambung dapat dilakukan dengan pemasangan pipa
lambung terlebih dahulu kemudian dapat dilakukan
pemberian nutrisi.

3. Pemberian Nutrisi Parenteral

Pemberian nutrisi parenteral merupakn pemberian nutrisi


berupa cairan infus yang dimasukan kedalam tubuh melalui
darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total), atau
vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial). Pemberian
nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak
dapat dipenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral dan
enteral (Hidayat,A.aziz alimul, 2004).
TINJAUAN PUSTAKA

THYPOID FEVER

II. KONSEP DASAR TYPOID FEVER

1. PENGERTIAN

Thypoid fever disebut juga typhus abdominalis, bila istilah


thypoid saja maka yang dimaksud ialah penyakit yang
disebabkan oleh rickettsia, penyebab typhus abdominalis ialah
kuman genus salmonella yang dibagi atas 3 golongan, yaitu:

a. Salmonella thyphosa, s.parathypi A,B (schoott mulleri) dan


C (hirschfeldi)

b. S. typhi murium, S. choleraesius dan S. enteritidis

c. Salmonella yang hanya pathogen untuk binatang

(Himawan, 2003)

Thypus abdominalis merupakan penyakit infeksi hebat yang


diawalioleh selaput lendir usus dan jika tidak diobati,secara
progresif menyerbu jaringan seluruh tubuh (Tambayong, 2002).

2. ETIOLOGI

Penyebabnya adalah kuman sallmonella thypi (basil gram


negatif) yang memasuki tubuh melalui mulut dengan perantara
makanan/minuman yang telah terkontaminasi,kuman ini
terdapat dalam tinja,kemih dan darah dengan masa inkubasi
sekitar 10 hari (Tambayong, 2002).

Sebelum ditemukan anti biotika banyak dijumpai cara


infeksinya yang dikenal sebagai 5F (food, fingers, fly, fomites,
feces) dengan masa inkubasi10-14 hari, salmonella thyposa
mempunyai afinitas yang besar dalam empedu dan susunan
retikuloendotelia (Himawan, 2003).

3. PATOLOGI

Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai


cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food(makanan), Fingers(jari
tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan melalui Feses.

Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan


kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut
dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan
hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang
sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan
dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar
kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat
melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung,
sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan
sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai
jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman
berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-
sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian
melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan
bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan
kandung empedu.

Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid


disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian
eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan
merupakan penyebab utama demam pada typhoid.
Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena
membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam
disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya
merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit
pada jaringan yang meradang.

(Himawan, 2003)

4. MANIFESTASI KLINIK

Masa inkubasi thypoid 10-14 hari

a. Minggu 1

Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan


malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot,
nyeri kepala, anoreksia dan mual, batuk, epitaksis,
obtipasi/diare, perasaan tidak enak diperut

b. Minggu II

Pada minggu II grjala sudah jelas dapat berupa demam. Lidah


yang khas(putih, kotor, pinggirnya merah), penurunan
kesadaran.

(Himawan, 2003)

5. KOMPLIKASI

a. Komplikasi intestinal

1. Pendarah usus

2. Perporasi usus

3. Ilius paralitik

b. Komplikasi extra intestina

1) Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan


sepsis), miokarditis, trombosis, tromboplebitis.

2) Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan


syndroma uremia hemolitik.
3) Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.

4) Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis,


kolesistitis.

5) Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan


perinepritis.

6) Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis,


spondilitis dan arthritis.

7) Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus,


meningitis, polineuritis perifer, sindroma Guillain bare dan
sidroma katatonia.

(Himawan, 2003)

6. PENCEGAHAN

Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah cuci


tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau
mempersiapkan makanan, hindari minum susu mentah (yang belum
dipsteurisasi), hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih
dan hindari makanan pedas. (Himawan, 2003)
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.2008.Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.Salemba


Medika.Jakarta

Hidayat,Aziz Alimul.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.EGC.Jakarta

Himawan,Sutisna.2003.Patologi.universitas Indonesia.Jakarta

Uliyah,musrifatul.2008.Keterampilan Dasar Praktek Klinik.Salemba


Medika.Jakarta

Tambayong,Jan.2002.Patofisiologi Untuk Keperawatan.EGC.Jakarta


PENGKAJIAN KASUS

Hari/Tanggal/Jam Dilakukan Anamnesa : Selasa,17 Juli 2012 pukul


08.00

Hari/Tanggal MRS : Senin,16 Juli 2012

RS/Ruangan : Rs.Marinir/Zaal Pria

No.Registrasi : 00-01-91-59

Diagnosa Medis : Thypoid Fever

I. IDENTITAS

A. Pasien

Nama : TnP

Umur : 31 Tahun

Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Penghasilan :-

Alamat : Putat Gede Barat 52


A,Surabaya

B. Penanggung jawab

Nama : NyM
Umur : 29 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : 1.000.000/Bulan

Alamat : Putat Gede Barat 52


A,Surabaya

Hubungan Dengan Pasien : Istri

II. RIWAYAT KEKSEHATAN

A. Riwayat pasien

1. Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan utama : Panas 4 hari,nyeri


uluhati,mual.mumtah

Factor pencetus : Thypoid Fever

Awal serangan : Kamis,12 Juli 2012

Timbul keluhan : Akut

Upaya pengobatan : Pasien sempat diberi


paracetamol oleh keluarga dan langsung dibawa ke
Rs.Marinir Surabaya

Masalah : karena demam tubuh pasien


menjadi lemas

2. Riwayat kesehatan dahulu

Penyakit yang pernah diderita : tidak ada

Tindakan pengobatan : tidak ada


Dampak dari tindakan tersebut : tidak
ada

Penyakit yang diderita semasa anak2 : tidak ada

Masalah : tidak ada masalah pada riwayat


kesehatan terdahulu

B. Riwayat keluarga

1. Gambar genogram

Keterangan :

: Laki-laki : ibu pasien

: Perempuan : ayah pasien


: pasien

1. Riwayat kesehatan keluarga

Penyakit menular : Tidak ada

Penyakit keturunan : Tidak ada

Penyakit bawaan : Tidak ada

Masalah : tidak ada masalah pada riwayat


kesehatan keluarga

III. POLA KEBIASAAN PASIEN

1. Pola nutisi

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

a. Pola makan 3-4 x sehari 3 x sehari,porsi sedikit

b. Diet/suplemen Nasi,sayur dan lauk Nasi,sayur dan lauk

c. Sensasi Tidak ada Tidak ada

d. Kesukaan makan Tidak ada Tidak ada

e. Keadaan gizi Baik Baik

f. Alergi/pantangan Tidak ada Tidak ada

g. Cairan Air putih 7-8 Air putih 7 gelas/hari


gelas/hari
Infus RL 20 tetes/menit

h. konsumsi obat Tidak ada Ada

Tiamphenikol 3x1 1gr

Progamol 3 x 1 1gr
Cimetidine 3x1 1gr

Masalah : ada masalah dalam pola nutrisi, nafsu makan menurun.

2. pola eliminasi

A. BAB

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

a. Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari

b. Konsistensi Padat Lunak

c. Warna/bau Kuning,bau Kuning,bau khas


khas feses feses

d. Waktu/kebiasaan Pagi Pagi

e. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

f. Penggunaan laxative Tidak ada Tidak ada

Masalah : tidak ada masalah dalam pola BAB

B. BAK

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

a. Frekuensi 4 x sehari 4-5 x sehari

b. Konsistensi Cair Cair

c. Warna/bau Bening, bau khas Bening, bau khas urine


urine

d. Jumlah 300 cc/hari 200 cc/hari

e. Gangguan Tidak ada Tidak ada


perkemihan

f. Pancaran waktu
BAK
- Memancar Memancar Memancar

- Terputus putus Tidak terputus Tidak treputus putus


putus
- Menetes Tidak menetes
Tidak menetes

g. Alat bantu BAK Tidak ada Tidak ada

Masalah : tidak ada masalah dalam pola BAK,akan tetapi frekuensi


BAK bertambah.

3. Pola aktivitas, istirahat, dan tidur

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

a. Kegiatan sehari- Bekerja Istirahat,berbaring


hari

b. Alat bantu Tidak ada Tidak ada

c. Kemampuan Baik Menurun


aktivitas

d. Pola tidur Normal Normal

e. Lama waktu 8 jam malam,2 9 jam malam,2 jam


jam siang siang

f. Pemberian obat Tidak ada Tidak ada

Masalah : tidak ada masalah dalam pola aktivitas,akan tetapi ada


penurunan aktifitas

4. Pola kebiasaan diri

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

a. Kebiasaan mandi 2 x sehari 2 x sehari,diseka

b. Keadaan kulit Bersih Bersih


c. Keadaan rambut Bersih,hitam Agak Kusam

d. Kabiasaan 3x seminggu Dibersihkan


mencuci rambut perawat

e. Keadaan telinga Bersih Bersih

f. Keadaan mata Tidak Sayu,tidak icterus


anemis,tidak
akterus

g. Kaedaan mulut Bersih, bibir Bibir kering


lembab

h. Keadaan payudara Tidak terkaji Tidak terkaji

i. Keadaan genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji

Masalah : tidak ada masalah dalam pola kebiasaan diri

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum

Kesadaran : composmentis

Status gizi : Baik

Tinggi badan : 162 cm

Berat badan : 70 kg

TTV
TD : 120/90 mmHg

N : 64x/menit

S : 38 0C

B. Pemeriksaan cepalo caudal

1. Kepala

a. Bentuk kepala:
Simetiris tidak ada
benjolan,tidak
luka,kulit bersih

b. Pertumbuhan Rambut
:Tidak
rontok.tebal,warna
hitam

c. Kesan wajah : Sayu,lemah

d. Mata

- kebersihan : Bersih, tidaka ada


sekret

- Pmx celah mata,

- konjungtiva,sclera : Tidak pucat,tidak


anemis

- Pmx pupil : Normal

- Pmx bola mata : Normal

- Reflex terhadap cahaya : Normal

e. Telinga

- Bentuk : Simetris
- Kebersihan : Bersih

- Apakah keluar cairan : Tidak keluar


cairan

- Fungsi pendengaran : Baik

f. Hidung

- Kebersihan : Bersih

- Posisi septum : Normal

- Secret : Tidak ada

- Nyeri sinus,pelip : Tidak ada

- Fungsi pembauan : Normal/baik

g. Mulut dan tenggorokan

- Kemampuan berbicara : Normal

- Kadaan bibir : Bibir kering

- Warna lidah : Pucat,kotor


agak putih

- Gigi geligi,letak,kondisi : Normal,tidak


caries

- Orofaring :

bau nafas,suara parau.luka dahak : Tidak ada

2. Leher

- Bentuk : Simetris

- JVP (pembuluh
darah) : Tidak
ada pembesaran
- Pembesaran trachea : Tidak
ada

- Kelenjar
getah bening
: Tidak
ada
pembesaran

- Gerakan : Normal

- Tonsil : Tidak
ada

3. Tengkuk

- Kaku kuduk : Tidak


ada

4. Sirkulasi (Tidak terkaji)

- Arteri temporalis

- Arteri karotis

- Arteri bronkhiale

- Arteri radialis

- Arteri femoralis

- Arteri dorsalis pedis

5. Dada

a. Inspeksi

- Simetris/tidak : Simetris

- Bentuk : Normal
- Retraksi dada,ketinggian gerak : Normal

- Jenis pernafasan : Dada

b. Palpasi

- Simetris/tidak saat bernafas : Simetris

- Rasa nyeri,sakit,adanya massa : Tidak ada

- Pernafasan kecepatan : Normal

Kedalaman : Dalam

Jenis : Perut

c. Perkusi (Tidak terkaji)

- Bandingan suara perkusi dari seluruh permukaan


dada

- Bunyi dullness

- Platness

- Batas batas jantung

- Batas batas paru

d. Auskultasi (Tidak terkaji)

- Suara friction rub akibat sisa pleuritis

- Suara pernafasan

- Bunyi nafas

- Bunyi suara tambahan

- Bunyi jantung I,II,III

- Suara mur mur


- Suara rub

6. Punggung

- Bentuk : Normal

- Spina bifida,meningokel

,enchepalokel : Tidak ada

7. Abdomen

a. Inspeksi

- Simetris/tidak : Simetris

b. Auskultasi (tidak terkaji)

- Frekuensi peristaltic

- Intensitas peristaltic

c. Perkusi (Tidak terkaji)

- Udara

- Cairan/ tumor

- organ

d. palpasi

- Tonus otot : Aktif

- Kekenyalan organ : Tidak terkaji

- Massa : Tidak ada

- Hernia : Tidak ada

- Hepar :Tidak ada


gangguan
- Lien :Tidak ada
gangguan

8. Anus

- Pembesaran vena / hemorrhoid :Tidak ada


pembesaran

- Adanya tumor : Tidak ada


tumor

9. Genetalia (tidak terkaji)

- Scrotum

- Luka penis

- Secret

- Prostat

10. Ekstrimitas

a. Atas

- Kelengkapan anggota gerak : Lengkap

- Kelainan jari

(sindaktili,polidaktili) : Tidak ada

- Tonus otot : Lemah

- Kesimetrisan gerak : Simetris

b. Bawah

- Kelengkapan anggota gerak


: Lengkap

- Adanya edema
: Tidak ada
- Kekuatan otot : Lemah

- Bentuk kaki (x,o) : Normal

- Telapak kaki

(drop food,flat food) : Normal

- Adanya kaki gajah : Tidak ada

- Varises : Tidak ada

C. Pemeriksaan penunjang

Hasil pemeriksaan lab

Id.pasien : 00-01-91-59

Nama : Tn.priyono

Alamat : Putat Gede Barat 52 A,Surabaya

Tanggal : 16 Juli 2012

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Darah lengkap

Hemoglobin 15,8 P :11,5-16 gr %

L :13.0-17 gr %

Hematocrit/PCV 45,1 P :35-47 %

L :40-52 %

Leukosit 3100 4000-10.000


mm3
Trombosit 165.000
150.000-500.000
mm3

Test serologi
(widal) (+) 1/320

Thypi O (+) 1/80

Thypi H (+) 1/80

Parathypi A (+) 1/160

Parathypi B

Teraphy : Infus RL 20 tetes/menit

Progamol 3x1 1gr

Tiamphenikol 3x1 1gr

Cimetidine 3x1 1gr

Anda mungkin juga menyukai