PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
adalah berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut. Dalam ilmu kimia
analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas beberapa analisis
dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
konstan)-nya. Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara
analisa gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja
kita sebagai insiyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting.
Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu
maupun dari pelarutnya. Selain itu Analisa gravimetri merupakan suatu cara
analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang
didapat dari proses pemisahan analit dari zat-zat lain dengan metode
pengendapan. Zat yang telah diendapkan ini disaring dan dikeringkan serta
mengenai analisis gravimetri untuk mengetahui proses dari analisis gravimetri itu,
selain itu dari praktikum ini dapat mengenal sejauh mana pemahaman mahasiswa
1. Untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa.
1. Penentuan jumlah mol air kristal yang terkait dalam suatu senyawa dengan
metode penguapan.
pendapatan yang larut dapat di saring, di cuci bebas dari murnian serta mengkonversi
ke produk. Produk ini mempertimbangkan sebagai contoh dalam suatu metode untuk
menentukan zat kapur di dalam air alami. Suatu kelebihan cuka oksalat, H2C2O4 yang
di tambahkan untuk suatu volume yang terukur dari contoh tersebut. Penambahan
amoniak menyebabkan semua zat kapur dapat mempercepat endapan zat kapur dalam
contoh(Daniel, 1991).
salah satu bagian utama dari kimia analitik. Langkah pengukuran pada cara
gravimetri adalah pengukuran berat. Analit secara fisik di pisahkan dari senyawa
tekhnik yang secara langsung di gunakan untuk memisahkan analit dari gangguan-
pengukuran perbedaan berat tanah (disebut metode gravimetri) dan secara tidak
gravimetri merupakan metode standar yang memiliki akurasi yang sangat tinggi.
Namun metode ini harus dilakukan dilaboratorium sehingga penerapannya sangat
membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak untuk mendapatkan satu nilai kadar .
Kebutuhan akan metode pengukuran tidak langsung menjadi sangat mendesak sebab
banyaknya waktu dan tenaga yang dibutuhkan metode gravimetri (Hermawan et all,
2004).
dipanaskan pada suhu 1400C selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam eksikator
dan ditimbang. Perlakuan yang sama diulang hingga berat konstan. Selanjutnya
ditimbang 10 gram resin sampel dalam cawan porselin, kemudian cawan berisi resin
tersebut dipanaskan pada suhu 1400C selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam
eksikator setelah dingin lalu ditimbang. Perlakuan yang sama diulang hingga
pada penghilangan ,basa penyusun kontituen yang mudah menguap (Atsiri). Ini dapat
dicapai dengan beberapa cara : dengan cara pemijaran sederhana dalam udara atau
aliran suatu gas yang tak bereaksi dengan pengelola dengan beberapa regensia kimia
dimana bahan penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah menguap dan dengan
pengelolaan dengan suatu regensia kimia dimana bahan penyusun dikehendaki tak
mudah menguap ini dapat diadsorpsi (diserap) dalam sejumlah medium yang telah
ditimbang bila penafsiran ini adalah penafsiran langsung atau bobot residu tertinggal
setelah suatu komponen dijadikan mudah menguap ditetapkan dan diproposi bahan
A. Alat
- Tanur 1 buah
- Eksikator 1 buah
- Pemanas 1 buah
- Filler 1 buah
- BaCl2
- Larutan BaCl2 5 %
- Padatan BaSO4
- aquadest
- kertas saring
Cawan porselin
Bobot tetap
B. Penentuan Kadar Sulfat Sebagai Barium Sulfat
- Ditimbang
- Dimasukkan ke dalam gelas piala 800 mL yang dilengkapi
dengan batang pengaduk dan gelas arloji
- Dilarutkan dengan 25 mL aquades
- Ditambahkan 0,5 mL HCl pekat
- Diencerkan hingga volume 200 mL
- Didihkan
- Ditetesi larutan BaCl2 5% 10-12 mL
- Diaduk
- Dibiarkan mengendap selama 1-2 menit
endapan
- Ditambahkan 3 mL BaCl2
- Diuji filtratnya dengan BaCl2 5%
- Dipanaskan dalam penangas air selama 1 jam
- Diuji kesempurnaan endapannya
- Disaring dengan kertas saring
- Dicuci dengan air panas
- Dilipat kertas saringnya
- Dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya
- Dipanaskan dan dipijarkan
Endapan putih
20,1 %
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
I. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil
1 0,3 gr garam sulfat + aquadest Larut dan berwarna
putih
2 Larutan garam sulfat 15 mL + 0,5 mL HCl Larutan berwarna putih
pekat dan berasap
3 Larutan tersebut + 12 mL BaCl2 lalu Terbentuk endapan,
diendapkan dan larutan menjadi
hangat
4 Hasil larutan tersebut + 3 mL BaCl2 Endapan mulai
berkurang
5 Larutan disaring Terdapat endapan
6 Dibilas 1 kali pada endapan dikertas saring Endapan mulai
berkurang
7 Endapan + 1 tetes H2SO4 Endapan berwarna
putih
8 Endapan dipanaskan dalam tanur Berwarna putih
kehitaman
9 Ditimbang berat endapan 0,1146 gram
II. Perhitungan
Penye :
(ba)gram (ca)gram
=
BM BaCl2.XH2O BM BaCl2
( 36,847035,3470) (36,625635,3470)
=
208+18 208
1,5 1,2786
=
208+18 208
23,0148x = 46,0512
46,0512
X =
23,0148
X = 2,0009
Penye:
0,1146 gr 0,3 gr
: :
169,3 233,3
: 0,0006769 : 0,001286
: 0,526
0,526 x 0,1146
: x 100 %
0,3
: 20,1 %
III. Pembahasan
tersebut diketahui rumus molekul dengan pasti dan berada dalam keadaan stabil.
Untuk mencapai itu analisis harus dapat berlangsung dengan baik antara lain
dapat dipisahkan dengan mudah dari larutannya dan zat yang ditimbang harus
zat dilarutkan alam pelarut yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap.
Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan atau dipijarkan dan setelah
dingin ditimbang. Kemudia jumlah zat yang ditentukan dihitung dari faktor
pertama pada penentuan air Kristal BaCl2.XH2O dan kedua pada penentuan kadar
mula-mula menimbang cawan porselin kosong lalu dipanaskan pada suhu 800-
900 0C, kemudian didinginkan lalu dimasukkan 1,5 gram BaCl2, dalam cawan
porselin, dipanaskan pada suhu tinggi. Pemanasan pada suhu tinggi bertujuan
untuk menyingkirkan air dengan sepenuhnya, air yang terarbsobsi dengan sangat
kuat pada Kristal ini hanya dapat terlepas dengan pemanasan pada suhu sekitar
800 900oC. hal ini terjadi karena pada suhu tersebut Kristal dapat meletus
karena tekanan uap yang dihasilkan dan air yang terkurung atau terabsorbsi dalam
Kristal dapat keluar atau terlepas. Setelah Kristal dipanaskan dan dipijarkan, lalu
didinginkan dalam eksikator agar Kristal tersebut dingin dan menguap agar yang
diserap dalam eksikator ini, sehingga dapat diperoleh Kristal BaCl2 dalam
kristalnya maka dilakukan pemanasan atau pemijaran. Maka jumlah mol air
barium sulfat. Pada percobaan ini dilakukan pencampuran antara garam sulfat
dimana berat dari garam sulfat yaitu 0,3 gram yang ditambahkan dengan HCl
pekat dan kemudian diencerkan hingga volume tertentu. Larutan garam yang
menjadi sampel diasamkan telah dengan HCl, lalu dipanaskan dan kemudian
dipijarkan. Berat endapan yang diperoleh dari percobaan ini adalah 0,1146 gram
I. Kesimpulan
1. Jumlah mol air kristal yang terikat dalam senyawa BaCl2 . XH2O sebesar
2,0009 mol.
II. Saran
Adapun saran yang saya ajukan pada praktikum ini yaitu saya harap
kepada praktikan yang akan melakukan percobaan analisis gravimetri ini agar
Daniel, Harris E. 1991. Quantitave Chemical Analisis. Freeman and Company . New
York.
Day, R.A. & Underwood, Al .1981. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Hermawan, Bandi. 2004. Penetapan Kadar Air Tanah melalui Pengukuran Sifat
Dielektrik pada Berbagai Tingkat Kepadatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Indonesia Vol 6 No.2. (diakses tanggal 16 November 2013).
Linggawati, A.dkk. 2002. Pemanfaatan Tanin Limbah Kayu Industri Kayu Lapis
untuk Modifikasi Resin Fenol Formaldehid. Jurnal Natur Indonesia. Vol. 5.
No. 1 (diakses tanggal 16 november 2013).
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang paling
sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri
adalah analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan)-nya. Analisis
gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan penimbangan berat zat setelah
diperlakukan sedemikian rupa sehingganzat tersebut diketahui rumus molekul dengan
pasti dan berada dalam keadaan stabil. Tujuan dari praktikum ini yaitu menentukan
jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa dan untuk menentukan kadar
sulfat dalam sampel sebagai gravimetri. Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah
Penentuan jumlah mol air kristal yang terkait dalam suatu senyawa dengan metode
penguapan dan penentukan kadar sulfat dalam sampel dengan metode pengendapan.
Pada praktikum analisis gravimetri ini dilakukan dua percobaan pertama pada
penentuan air Kristal BaCl2.XH2O dan kedua pada penentuan kadar sulfat pada
barium sulfat. Dari hasil percobaan didapatkan yaitu jumlah mol air kristal yang
terikat dalam senyawa BaCl2 . XH2O sebesar 2,0009 mol. Dan kadar sulfat yang
terkandung dalam senyawa BaSO4 sebesar 20,1 %.
OLEH