Pendahuluan
A. Latar Belakang
Neisseriaceae adalah keluarga Beta Proteobacteria terdiri dari bakteri aerobik Gram-negatif
(Bergey tahun 2005), termasuk Neisseria, Chromobacterium, Kingella, dan Aquaspirillum.
Genus Neisseria berisi dua patogen manusia penting, N. gonorrheae dan N. meningitidis. N.
gonorrhoeae menyebabkan gonore, dan N. meningitidis adalah penyebab meningitis
meningokokus. N. gonorrhoeae infeksi memiliki prevalensi tinggi dan mortalitas rendah,
sedangkan Infeksi N. meningitidis memiliki prevalensi rendah dan kematian yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Neisseriacea?
2. Apa saja jenis jenis dari Neisseriacea?
3. Bagamaina tanda dan gejala penyakitnya?
4. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit nya?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Neisseriacea?
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang termasuk kedalam Neisseriacea?
3. Mahasiswa dapat mengetahui gejala yang timbul pada penyakit tersebut
4. Mahasiswa dapat mengetahui pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identifikasi Neisseria
Gonokokus dan meningokokus memiliki hubungan yang erat, dengan 70% homologi
DNA, keduanya dibedakan dengan beberapa tes laboratorium dan sifat khasnya.
Meningokokus jarang memiliki plasmid, sedangkan Gonokokus punya. Yang terpenting,
kedua spesies ini dibedakan olegh gambaran klinis umum dari penyakit yang
ditimbulkannya. Meningokokus secara khas ditemukan di saluran pernapasan abgian atas
dan menyebabkan meningitis, sedangkan gonokokus menyebabkan infeksi saluran kelamin.
Ciri khas Neisseria adalah diplococcus gram negatife, tak bergerak, diiametrnya kira-
kira 0,8 m. Bila sendiri-sendiri, coccus berbetuk seperti ginjal, bila organism ini terlihat
berpasangan bagian yang rata atau vekung saling berdekatan.
Bila ditanam pada perbenihan yang diperkaya (misalnya Mueller Hinton, dimodifikasi
oleh Thayer Martin), dalam 48 jam Gonokokus dan Meningokokus akan membentuk koloni
mukoid, cembung, mengkilat dan mennonjol.
Neisseria paling baik tumbuh pada lingkungan aerob, tetapi ada beberapa yang
tumbuh dilingkungan anaerob. Kebanyakan bakteri ini meragikan karbohidrat, membentuk
asam, tetapi tidak menghasilkan gas.
A. Neisseria gonorrhoeae
Istilah gonorrhoe mula-mula diperkenalkan oleh Galen pada 130 tahun sebelum
masehi. Penyakit ini sudah dikenal orang sejak zaman tiongkok purba dan mesir purba.
Pada tahun 1874, Neisser menemukan penyebab penyakit ini dari secret purulen dari
urethra seorang yang menderita urethritis akut, vaginitas dan pada secret mata penderita
konjungtivitas akut. Pada tahun 1885, Bumm berhasil membiakan kultur murni kuman ini
dan berhasil menularkan penyakit ini dengan jalan menginokulasikannya pada sukarelawan.
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Ordo : Neisseriales
Familia : Neisseriaceae
Genus : Neisseria
Dari secret urethra yang purulen (ecoulemnet) yang dibuat apusan, tampak bakteri Neiserria
gonorrhoeae berbentuk oval dengan ukuran 0,8 m x 0,6 m, berpasangan (kadang-kadang
breupa single coccus) dan berhadapan menurut sumbu panjangnya menyerupai biji kopi.
Dari biakan murni, 25% tampak dalam betuk berpasangan / diplococcus, 75% tampak
single coccus, tetras 8 atau lebih.
Letak bakteri didalam specimen bisa terletak dalam sel PMN pada stadium akut, atau
diluar sel pada stadium yang lanjut.Neiserria gonorrhoeae tidak bergerak dan tidak
membentuk spora. Bakteri ini tidak berkapsul, kecuali pada varians yang mukkoid terdapat
kapsul yang dapat dilihat dengan pewarnaan negative atau tes Quellung..
Pada pewarnaan Gram, bersifat Gram negative. Dapat diwarnai baik dengan metilen
blue + eosin. Hasil pewaranaan terbaik adalah dengan pewarnaan polikromasi, misalnya
dengan pewarnaan Pappheim saashoff dengan bahan methyl green-pyronine. Deteksi
terhadapNeiserria gonorrhoeae dapat pula denganfluorescent antibody staining.
B. Perbenihan dan reaksi biokimia.
Neisseria yang kokus Gram-negatif yang membutuhkan suplemen nutrisi untuk tumbuh di
dalam kultur laboratorium. Khususnya, mereka tumbuh pada agar-agar
cokelat dengankarbon dioksida . Coccus ini adalah fakultatif intraseluler dan biasanya
muncul secara berpasangan (diplococci), dalam bentuk biji kopi.. N. Dari sebelas
spesies Neisseria yang mengkolonisasi manusia, hanya dua yang
patogen. gonorrhoeae adalah agen penyebabgonore (juga disebut "The Clap," yang berasal
dari kata Perancis "clapier," yang berarti "bordil") dan ditularkan melalui kontak seksual .
Pada media sederhana sukar tumbuh dan diperlukan medium yang diperkaya. Bersifat
aerob, suhu optimal yang dibutuhkan adalah 34-37C dengann pH 7,2-7,6. Pertumbuhan
terhenti pada suhu 30C atau 38,5C. untuk pertumbuhannya juga memerlukan Co2 2-
10%(sungkup lilin).
Koloni yang tumbuh pada agar coklat (CAP) yang diinkubasikan 48 jam, berbentuk
bulat, konveks, halus, berwarna putih keabuan dengan diameter 0.5-1 mm. pada inkubasi
lebih lanjut koloni menjadi besar, kasar permukaannya, konsistensinya lunak. Media selektif
yang biasa digunakan adalah Thayer Martin yang terdiri atas agar coklat yang mengandung:
Pada medium ini, setelah inkubasi 48 jam akan tampak koloni yang transparan.
Sedikit cembung, halus mukoid dan kecil-kecil sperti ujung jarum. Neiserria non pathogen
(Neiserria sicca, Neiserria catarrhalis) tidak tumbuh pada media ini. Media yang digunakan
unutk media transport adalah sedium Muller Hinton dan Transgrow.
Pseudomonas
Aeromonas
Acinotobacter
Bordetella
Haemophillus
Pasteurella
Neiserria gonorrhoeae meragikan glukosa dengan membentuk asam tanpa gas dan tidak
meragikan gula-gula lainnya.
Dalam keadaan kering, bakteri mati dalam 1-2 jam, dan dengan pemanasan basah
suhu 55C bakteri mati dalam 5 menit. Pada pemberian argentum nitrat (AgNo3) 1/4000
bakteri mati dalam 2 menit dan biakan pada suhu kamar mati dalam 1-2 hari, sedangkan
biakan pada 37C mati dalam 406 hari.
Gonococcus sangat peka terhadap sulfonamide dan penisilin, tetapi galur yang panas
cepat resisten terhadap sulfonamide. Gonococcus dapat mengandung plasmid yang
menurunkan sifat genetic dengan menghasilkan beta-laktamase yang menyebabkan resisten
terhadap penisilin.
D. Variabilitas.
Ada 5 macam tipe koloni berdasarkan perbedaan pada antigen permukaan. Tipe 1 dan
2 virulen untuk manusia, sedangkan tipe 3, 4, 5 avirulen. Tipe yang virulen relative resisten
terhadap fagositosis oleh sel PMN (polimorfonukleur) dan tipe ini mempunyai pili.
E. Struktur antigen.
6. Metabolit bacterial.
Polisakarida spesifik
Enzim katalase
Enzim endofenol oksidase
b. Toksin
7. Bentuk klinis.
Masa inkubasi penyakit bervariasi antara 1-32 hari, biasanya sekitar 4 hari atau 2-8
hari.
Keluhan mula-mula terasa gatal dan panasa seperti terbakar dibagian distal urethra.
Kadang-kadang terdapat pula ereksi-erksi yang nyeri, demam dan leukositas. Tetapi pada
10% penderita terjadi tanpa gejala sama sekali, disebut urethtritis gonorrhoeica yang
asimptomatik. Kemudian dari mulut urethra, akan keluar secret yang mukopurlen
berwarna kuning.
2. Urethritis posterior
Biasanya, terjadi 2 minggu sesudah urethritis akut. Keluhan yangtimbul sama dengan
urethritis anterior, hanya tempat yang sakit di bagian proksimal urethra. Terdapat
keluhan-keluhan miksi, seperti disuria, polakisuria, misuria bahkan hematuria.
Di sini gejala hanya ringan saja, berupa tetesan-tetesan nanah atau bercak padad
celana pada pagi hari, yang disebut bonjour drops, la goutte millitaire atau good morning
drops.
Sekitar 20-80%, gonorrhoe pada wanita bersifat asimptomatik. Pada wanita I nfeksinya
bisa dibagi meurut letak organ, yaitu sebagai berikut:
Kelenjar skene.
Menyebabkan Pelvic inflammatory Disease (P.I.D), juga salpingitis (pada tuba falopii)
yang biasanya bilateral dan bila kedua tuba sampai tertutup dapat menyebabakan sterilitas
pada wanita. Sekitar 40%, gonorrhoe pada wanita disertai proctitis gonorrhoe-ica, karena
hubungan seks melalui anus, sedang pada laki-laki proktitis terjadi pada homoseksual.
Selain gejala-gejala diatas, baik pada laki-laki maupun wanita, sering didapati
adanya ekstragenital gonorrhoe pada farings. Hal itu dapat terjadi karena hubungan seks
yang tidak wajar (fellatio, cunnilingus). Juga pada bayi baru lahir, gonococcus dapat
menyerang mata karena mata berhubungan dengan vulva dan vagina ibu yang menderita
gonorrhoe. Pencegahan dilakukan dengan tindakan credeyaitu dengan meneteskan 1%
AgNo3 atau sekarang bisa pula dengan salep teramisin atau salep antibiotika yang lain,
namun demikian sering gagal pada kondisi premature dan PRM. Gejala pada mata
disebut conjunctivitis gonorrhoica atau gonoblenorrhoe dan bisa menimbulakan kebutaan.
Pada anak perempuan umur 2-8 tahun dapat terjadi vulvivaginitas karena epitel anak
perempuan adalah kolumnar. Juga dapat disebabkan karena pH vagina yang alkalis.
Komplikasi
1. Septisemia (bakterimia), dengan gejala menggigil dan timbulnya lesi-lesi pada kulit
berupa papula hemoragik atau pustule.
2. Arthritis
Dapat terjadi oleh karena penyebaran secara hematogen. Bentuk ini sangat ganas
dan infeksius, bisa menyerang satu atau dua sendi, biasanya ssendi lutut,
pergelangan tangan dan siku. Namun demikian, pemeriksaan biakan dari cairan sendi
seringkali negative.
3. Osteomielitis
5. Meningitis
6. Perihepatitis
7. Peritonitis umum
8. Penularan
9. Diagnosis laboratorium
1. Kapas steril.
2. Lidi kapas (kapas yang diberi tangkai dengan panjang 10-20 cm) steril.
3. Speculum vagina, khususn untuk pengambilan bahan pada wanita dari vagina dan
serviks uteri.
4. Tabung steril untuk mengirimkan bahan ke laboraturium atau lebih baik specimen
dimasukkan kedalam medium transport.
2. Bila terjadi urethritis posterior, bahan pemeriksaan diambil dengan cara memasukan
lidi kapas steril yang dibasahi aquadest kedalam urethra.
4. Pada prostatitis, specimen diperoleh dari endapan urin setelah pemijatan kelenjar
prostat.
Selain itu, specimen pada wanita dan laki-laki juga bisa diambil dari rectum (prokitis),
sendi (arthritis), mata (gonoblenorrhoe), darah (gonokoksemia), faring (faringitis), kulit (lesi
kutaneus).
3. Rangsangan artificial:
Khemis.
Minum alcohol.
Selanjutnya terhadap specimen dilakukan:
3. Fermentasi gula.
Pada diagnosis laboraturium, perlu diingat adanya bakteri atau organisme lain yang
terdapat didaerah system urogenital eksterna yang sering ikut terambil oleh lidi kapas steril
yang digunakan sehingga harus berhati-hati dalam menegakkan diagnosis gonorrhoe.
10. Pengobatan
Untuk pengobatan, penisilin merupakan obat pilihan, tetapi sekarang diperlukan dosis yang
sangat besar karena mekanisme resistensi bakteri.
Procaine peniciline G (injeksi) atau ampicilin (per oral), yang dikombinasi dengan
probenisid.
Terdapat kesulitan untuk melakukan control terhadap penyakit gonorrhoe oleh karena
beberapa hal berikut ini:
11. Pencegahan
B. Neisseria menigitidis
Neisseria menigitidis
A. MORFOLOGI
3. Patogenitas
4. Sifat Biakan
5. Diagnosis
Jika bakteri mencapai sirkulasi, maka kultur darah harus ditarik dan diproses
sesuai.
Uji klinis yang digunakan saat ini untuk diagnosis penyakit meningokokus
memakan waktu antara 2 dan 48 jam dan sering bergantung pada kultur bakteri
baik dari darah atau cairan serebrospinal (CSF) sampel. Namun,reaksi rantai
polimerase tes dapat digunakan untuk mengidentifikasi organisme bahkan setelah
antibiotik telah mulai mengurangi infeksi. Sebagai penyakit memiliki risiko kematian
mendekati 15% dalam waktu 12 jam infeksi, sangat penting untuk memulai
pengujian secepat mungkin tapi tidak untuk menunggu hasil sebelum memulai
terapi antibiotik.
6. Pengobatan
7. Pencegahan
Semua kontak terbaru dari pasien yang terinfeksi selama 7 hari sebelum
timbulnya harus menerima obat untuk mencegah mereka dari tertular infeksi Hal ini
terutama mencakup anak-anak dan pengasuh anak mereka atau nursery-sekolah
kontak, serta siapa saja yang telah kontak langsung dengan pasien melalui ciuman,
berbagi peralatan, atau intervensi medis sepertimulut-ke mulut resusitasi . Siapapun
yang sering makan, tidur atau tinggal di rumah pasien selama 7 hari sebelum timbulnya
gejala, atau mereka yang duduk di samping pasien pada penerbangan pesawat dari 8 jam
atau lebih, juga harus menerimakemoprofilaksis .
Saat ini ada tiga vaksin ini tersedia di AS untuk mencegah penyakit
meningokokus. Semua tiga vaksin yang efektif terhadap serogrup yang sama: A, C,
Y, dan W-135. Dua vaksin konjugat meningokokus (MCV4) diizinkan untuk
penggunaan di AS vaksin konjugasi pertama berlisensi pada tahun 2005, kedua
pada 2010. Vaksin konjugasi adalah vaksin yang lebih disukai untuk orang 2 sampai
55 tahun. Sebuah vaksin polisakarida meningokokus (MPSV4) telah tersedia sejak
1970-an dan adalah vaksin meningokokus hanya dilisensikan untuk orang tua dari
55. MPSV4 dapat digunakan pada orang usia 2 - 55 tahun jika MCV4 vaksin tidak
tersedia atau kontraindikasi. Informasi tentang siapa yang harus menerima vaksin
meningokokus tersedia dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neisseria adalah coccus gram negative yang biasanya tampak berpasangan.
Neisseriagonorrhae (gonokokus) Neiserriameninngitidis (meningokokus) bersifat
patogen pada manusia, bakteri-bakteri ini secara khas ditemukan bersama atau
didalam sel polimorfonuklir. Beberapa Neisseria merupakan penghuni normal pada
saluran pernapasan manusia, jarang menimbulkan penyakit, dan hidup diluar sel
(ekstraseluler).
B. Daftar Pustaka
1. Jawetz, M. & A., 1995, Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, Edisi 16, 258-260,
EGC, Jakarta
2. Jawetz, M. & A., 1996, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 20, 281-285 EGC, Jakarta
3. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993, Mikrobilogi
Kedokteran, 98-99, Binarupa Aksara, Jakarta
4. www.blogger.com/feeds/1618934887094632271/posts/default
5. neisseriagonorrhoeae.blogspot.com/feeds/posts/default
6. puspasca.ugm.ac.id/files/(2843-H-2004)
7. www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/p321202
8. journal.unair.ac.id/filerPDF/IJCPML-12-2-06