Anda di halaman 1dari 2

FILARIASIS

No. Dokumen : SOP/UKP/RI/01


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas Penyengat Olak Emaviarni Ahmad, S.KM


NIP. 197210302006041006
1. Pengertian Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat
menetap berupa pembesaran kaki,lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun
laki-laki.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk dokter dapat melakukan konseling
dan edukasi kepada pasien dan keluarga dan memberikan terapi dengan baik.
3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur / Langkah- PENATALAKSANAAN


langkah Terapi filariasis bertujuan untuk mencegah atau memperbaiki perjalanan
penyakit, antara lain dengan:
a. Memelihara kebersihan kulit.
b. Fisioterapi kadang diperlukan pada penderita limfedema kronis.
c. Obatantifilaria adalahDiethyl carbamazine citrate (DEC) dan
Ivermektin.
d. DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa, Ivermektin
merupakan antimikrofilaria yang kuat, tetapi tidak memiliki efek
makrofilarisida.
e. Dosis DEC 6 mg/kgBB, 3 dosis/hari setelah makan, selama 12 hari,
pada TropicalPulmonary Eosinophylia (TPE) pengobatan diberikan
selama tiga minggu.
f. Efek samping bisa terjadi sebagai reaksi terhadap DEC atau reaksi
terhadap cacing dewasa yang mati. Reaksi tubuh terhadap protein
yang dilepaskan pada saat cacingdewasa mati dapat terjadi beberapa
jam setelah pengobatan, didapat 2 bentuk yang mungkin terjadi yaitu
reaksi sistemik dan reaksi lokal:
1. Reaksi sistemik berupa demam,sakit kepala, nyeri badan, pusing,
anoreksia, malaise dan muntah-muntah. Reaksi sistemik
cenderung berhubungan dengan intensitas infeksi.
2. Reaksi lokal berbentuk limfadenitis,abses,dan transien
limfedema. Reaksi lokal terjadi lebih lambat namun berlangsung
lebih lama dari reaksi sistemik.
3. Efek samping DEC lebih berat pada penderita onchorcerciasis,
sehingga obat tersebut tidak diberikan dalam program
pengobatan masal didaerah endemis filariasis dengan ko-
endemis Onchorcercia valvulus.
g. Ivermektin diberikan dosis tunggal 150 ug/kg BB efektif terhadap
penurunan derajat mikrofilaria W.bancrofti, namun pada filariasis
oleh Brugia spp. penurunan tersebut bersifat gradual. Efek samping
ivermektin sama dengan DEC, kontraindikasi ivermektinyaitu wanita
hamil dan anakkurang dari 5 tahun. Karena tidak memiliki efek
terhadap cacing dewasa, ivermektin harus diberikan setiap 6 bulan
atau 12 bulan untuk menjaga agar derajat mikrofilaremia tetap rendah.
h. Pemberian antibiotik dan/atau antijamur akan mengurangi serangan
berulang, sehingga mencegah terjadinya limfedema kronis.
i. Antihistamin dan kortikosteroid diperlukan untuk mengatasi efek
samping pengobatan. Analgetik dapat diberikan bila diperlukan.
j. Pengobatan operatif, kadang-kadang hidrokel kronik memerlukan
tindakan operatif, demikian pula pada chyluria yang tidak membaik
dengan terapi konservatif.

KONSELING DAN EDUKASI


Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakit
filariasis terutama dampak akibat penyakit dan cara penularannya. Pasien dan
keluarga juga harus memahami pencegahan dan pengendalian penyakit
menular ini melalui:
a. Pemberantasan nyamuk dewasa.
b. Pemberantasan jentik nyamuk.
c. Mencegah gigitan nyamuk.
Setelah pengobatan, dilakukan kontrol ulang terhadap gejala dan mikrofilaria,
bila masih terdapat gejala dan mikrofilaria pada pemeriksaan darahnya,
pengobatan dapatdiulang 6 bulan kemudian.

KRITERIA RUJUKAN
Pasien dirujuk bila dibutuhkan pengobatan operatif atau bila gejala tidak
membaik dengan pengobatan konservatif.

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
Informasi yang dibutuhkan Pasien
diperhatikan
8. Unit terkait Poli Pengobatan, Kasir,UGD
9. Dokumen terkait Buku rekam medis pasien
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai