DINAS KESEHATAN
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DUREN
Jl. Mayor Soeyoto No.19 Telp/Fax (0298) 711 355
e-mail : puskesmasduren@yahoo.com
BANDUNGAN - 50651
DHARMOTTAMA SATYA PRAJA
A. PENDAHULUAN
Filariasis atau sering disebut kaki Gajah ialah penyakit menular menahun yang disebabkan
oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut berada di kelenjar
getah bening terutama di daerah pangkal paha dan ketiak serta kelenjar getah bening besar
lainnya.
Kelenjar getah bening tersebut dapat mengalami kerusakan dan terganggu fungsinya untuk
menanggulangi infeksi bakteri dan jamur pada luka yang terjadi pada kaki atau tangan. Gejala
yang timbul adalah peradangan kelenjar getah bening (limfangitis, limfadenitis dan
adenolimfangitis) disertai demam dan gejala akut lainnya kemudian akan timbul gejala kronis
beruapa pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur hidup.
Sampai saat ini pada tahun 2002-2014 lebih dari 14 ribu penderita filariasis kronis (kaki
gajah) ditemukan di 418 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 241 kabupaten/kota diantaranya
merupakan kabupaten/kota endemis filariasis dengan risiko penularan diantaranya
penduduknya yang cukup tinggi (microfilaria rate lebih dari 1% penduduk). Untuk
menghentikan penularan filariasis maka 142 kabuapten/kota telah dan sedang melaksanakan
program penanggulangan penyakit kaki gajah dengan melaksanakan kegiatan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis.
B. LATAR BELAKANG
Setiap penduduk Indonesia yang tinggal di daerah endemis filariasis berisiko tinggi
tertular penyakit ini dan terjadi siklus penularan dari satu orang ke orang lain sampai upaya
penularan filariasis dilaksanakan.
Pemberian obat secara massal terhadap penduduk yang tinggal di Kabupaten/Kota
endemis filariasis dapat mematikan semua anak cacing yang ada di dalam peredaran darah setiap
penduduk dalam waktu bersamaan dan mencegah cacing filaria (cacing dewasa) mengahsilkan
anak-anak cacing baru. Oleh karena itu pemberian obat secara massal dapat menghentikan rantai
penularan filariasis antar penduduk selama setahun pasca pemberian obat massal.
1
Pemberian obat pencegahan filariasis tahun pertama saja tidak cukup mematikan cacing
filariasis pada tahun-tahun berikutnya cacing filariasis akan kembali subur dan berkembang biak
dengan menghasilkan ribuan anak cacing setiap hari dalam peredaran darahnya yang siap
ditularkan. Untuk menghentikan siklus hidup cacing filariasis secara permanen, pemberian obat
pencegahan secara masssal (POPM filariasis) tersebut harus dilaksanakan sekali setiap tahun
selama minimal 5 tahun berturut-turut di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Endemis Filariasis.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan POPM Filariasis terhadap seluruh penduduk sasaran di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Duren dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan merata agar
terhentinya mata rantai penularan filariasis secara efektif.
b. Tujuan Khusus:
1. Masyarakat mengetahui adanya kegiatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah terutama tujuan
atau minum obat pencegahan filariasis, perlunya minum obat secara serentak,
mengetahui tempat dan waktu pelaksanaan.
2. Diperolehnya daftar keluarga dan anggotanya menurut umur pada masing-masing
wilayah kerja Pos Minum Obat.
2
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
Penduduk yang mendapat obat massal pencegahan filariasis adalah semua
penduduk usia 2 sampai 70 tahun yang tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Duren
dan dilaksanakan secara massal bersama.
.
G. JADWAL PELAKSANAAN
Bulan Eliminasi Kaki Gajah serentak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Duren
selama bulan Oktober. Waktu pelayanan minum obat di pos-pos minum obat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat.
3
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaporan dibagi 2 tahap yaitu :
1. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan POPM Filariasis di setiap Pos Minum Obat
2. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan POPM Filariasis di setiap Puskesmas menurut
desa dan pos minum obat.