Anda di halaman 1dari 4

Kasus

Asuhan pada ibu hamil dengan Eklampsia (tingkat kejang klonik)

Data subjektif: Ny.S (37 th) datang pada tanggal 6 April 2009 jam 10.00 WIB diantar oleh
suami dan kelurga, ibu datang dengan kejang, mata menonjol, terbuka tanpa melihat,
tangan bergetar dan mengepal, seluruh otot-ototnya berkontraksi dengan cepat, mulut
membuka dan menutup dari mulut keluar ludah yang berbusa, suami mengatakan ibu
kejang sejak 2 menit yang lau, sebelum terjadi kejang ibu mengeluh nyeri kepala hebat,
pandangan kabur dan nyeri ulu hati, suami Ny.S mengatakan istrinya tidak mempunyai
penyakit keturunan seperti diabetes dan epilepsy, sebelum hamil istrinya tidak punya
penyakit apa-apa dan saat hamil muda pun istrinya tidak pernah mengalami kejang seperti
ini, suami Ny.S mengatakan istrinya hamil 8 bulan HPHT 24 September 2008 TP 1 Juli
2009 dan suami mengatakan ini kehamilan yang ke 4, sudah memiliki 3 orang anak dan
belum pernah keguguran. Suami Ny.S mengaku istrinya sering mengatakan bahwa
janinnya sering bergerak dan saat janinnya bergerak tidak merasakan sakit.

Data Objektif: keadaan umum kejang. Kesadaran spoor, TD: 160/140 mmHg, suhu 39,5,
Nadi: 110x/m, Respirasi: 40x/m. pemeriksaan sistemis rambut hitam, lurus, wajah terlihat
sianosis dan kaku, mata: bola mata menonjol, oedema pada kelopak mata, telinga simetris,
serume (-), hidung simetris, mulut: mengeluarkan ludah berbusa, leher kaku, tidak ada
pembengkakan kelenjar thyroid, tumor tidak ada, jantung frekuenis cepat, mur-mur (-),
pemeriksaan payudara aerola hitam kecoklat-coklatan, simetris, hiperpigmentasi,
kolostrum (-), Ekstremitas tungkai simetris, tangan mengepal dan bergetar, pada kaki dan
tangan oedema (+). Pemeriksaan obstetric, perut/abdomen membesar dengan arah melebar,
pembesaran vena (-), linea nigra (+) striae alba (+), kelainan lain tidak ada. Pemeriksaan
palpasi TFU 27 cm, Leopold I FU terisi satu bagian bulat, lunak, tidak melenting (bokong),
Leopold II kanan teraba satu tahanan, panjang keras seperti papan (punggung), kiri teraba
bagian-bagian kecil (ekstremitas), Leopold III: bagian bawah terisi satu bagian bulat, keras,
melenting (kepala), Leopold IV tangan convergen. Tapsiran Berat Janin (TBJ): (27-
11)X155 = 2480 gr. Pemeriksaan auskultasi DJJ punctum maximum kuadran kanan 2 jari
bawah pusat frekuensi = 165x/m. pemeriksaan laboratorium pemeriksaan urine protein
(++++) reduksi (-), sedimen (-), HCG (+).

Assesment: diagnose ibu G4P3A0 hamil 32 minggu 8 hari dengan eklampsi, janin hdup,
tunggal, intra uterine. Potensial masalah Ibu: gangguan pernafasan, solusio plasenta, dan
perdarahan otak sedangkan potensial masalah pada janin: hipoksia intrauterine dan
prematuritas.
Tindakan segera:
a) Bebaskan jalan nafas, dengan memasang tong spatel pada mulut ibu agar lidah
tidak tergigit dan jalan nafas bisa terbuka.
b) Beri oksigen 4-6 liter/menit.
c) Baringkan pasien pada sisi kiri dengan posisi trendelenburg untuk mengurangi
risiko aspirasi.
d) Rujuk untuk penatalaksanaan selanjutnya.
Penatalaksanaan:
a) Memberitahu keluarga hasil pemeriksaan ibu saat ini bahwa keadaan umum:
kejang, kesadaran: sopoor, TD: 160/140mmHg, suhu: 39,5, Nadi: 110x/m,
Respirasi: 40x/m. Tafsiran Berat Janin: 2480. Pemeriksaaan auskultasi: 165x/m.
urine: /jam, protein urine: 4+, reflex patella: +/+, keluarga sudah mengeetahui hasil
pemeriksaan.
b) Melakukan kolaborasi dnegan dokter SpOG untuk pemberian therapy selanjutnya.
Kolaborasi telah dilakukan dan dokter memberi instruksi agar pasie diberi 4g 40%
MgSO4 dalam larutan 10ml intravena secara perlahan-lahan, diikuti 8g IM dan
sediakan kalsium glukonas 1 g dalam 10 ml sebagai antidotum, pasang infus
dekstran 5% dengan tetesan 20 tetes/menit, pasien telah diberi therapy oleh bidan
sesuai dengan instruksi dari dokter SpOG.
c) Memasang dauer kateter untuk mengetahui diuresis dan untuk menentukan protein
dalam air kencing secara kuantitatif, dauer kateter telah terpasang, dan langsung
dilakukan pemeriksaan protein urin dengan hasil (++++).
d) Menganjurkan keluarga untuk membantu mengatur posisi ibu dengan kaki sedikit
lebih tinggi dari pada kepala untuk mengeluarkan lender yang menghambat jalan
nafas ibu dan selanjutnya posisikan miring kiri dan kanan tiap jam untuk
menghindari rasa pegal pada ibu, keluarga telah mengerti dan mampu
melaksanakannya.
e) Memantau perkembangan yang adekuat dan ukur keseimbangan cairan
(intake&output), kaekterisasi urine, observasi tekanan darah, nadi, pernafasan dan
DJJ 30 menit, suhu, reflek setiap jam agar tidak terjadi kejang berulang sebelum
ibu sampai di tempat rujukan. Pemantauan telah dilakukan oleh bidan sebelum
melakukan rujukan.
f) Memberikan ibu dan kelurga motivasi berupa dukungan dan semangat emosional
pada ibu bahwa ibu akan baik-baik saja selama dalam pengawasan dan senantiasa
berdoa. ibu dan keluarga telah mendapatkan dukungan dan motivasi.
g) Memberitahu ibu dan keluarga bahwa saat ini ibu harus segera dirujuk agar
mendapat penanganan yang lebih intensif, ibu dan keluarga mengerti dan
menyatakan siap dirujuk.
h) Membuat informed consent untuk diisi oleh keluarga sehingga tindakan yang akan
dilakukakn telah mendapat persetujuan dari suami dan keluarga yaitu tindakan
untuk merujuk ke RS. Bayu Asih. Informed consent telah diisi dan ditandatangani
oelh suami.
i) Menyiapkan manajemen rujukan berupa BAKSOKU (B: Bidan, bidan Desti dan
bidan Vanna mengantarkan Ny.S ke rumah sakit, A: alat, alat resusitasi ambu bag,
oksigen, telah siap untuk dibawa, standar infus dan cairan infus sudah terpasnag
dan siap untuk dibawa, Spigmanometer, thermometer, dan dopller juga telah siap
untuk dibawa agar kondisi ibu tetap terpantau selama perjalanan menuju RS, K:
Kendaraan, kendaraan yang dipakai adalah ambulance dari RB Sahabat Kita, S:
Surat, surat rujukan yang telah dibuat dan sudah lengkap. O: Obat, Obat yang
dibawa yaitu MgSO4, Lignokain, dan kalsium glukonas, K: Kleuarga, keluarga dan
suami sudah siap mengntarkan NY.S ke RS, keluarga juga ikut mempersiapkan
membantu mengikat tubuh ibu dengan kain panjang agar posisi ibu baik dan ibu
tidak jatuh saat perjalanan rujukan bila kejang berulang. U: Uang, uang sudah siap
atas peenyataan suami NY.S. manajemen rujukan telah disiapkan,
j) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan dalam
SOAP. Pendokumentasian telah dilakukan.
SURAT RUJUKAN

Nama BPM
Alamat
No.tlp
NO
Hal

Kepada, RS budi asih


Bagian Kebidanan

Dengn hormat,
Bersama ini kami mohon pemeriksaan dan penangan lebih lanjut atas penderita :
Nama : Ny. S
Umur : 37 thn
Alamat : jl.
Hasil pemeriksaan : Keadaan umum: kejang, kesadaran: sopoor, TD: 160/140mmHg,
suhu: 39,5, Nadi: 110x/m, Respirasi: 40x/m. Tafsiran Berat Janin:
2480. Pemeriksaaan auskultasi: 165x/m. urine: /jam, protein urine:
4+, reflex patella: +/+. G4P3A0 UK 33 > 1 hari dengan eklamsi.
Pengobatan sementara : Pasien diberi 4g 40% MgSO4 dalam larutan 10ml intravena secara
perlahan-lahan, diikuti 8g IM dan, pasang infus dekstran 5% dengan
tetesan 20 tetes/menit.
Keadaan waktu dirujuk : Kejang, terpasang infus dekstran 5%, TTV
Atas perhatiaan dan penerimaannya diucapkan terimakasih.

Yang merujuk

Bd. Desti

Anda mungkin juga menyukai