Anda di halaman 1dari 10

TUGAS LANDASAN ILMU PENGETAHUAN

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA, MODERNISASI DAN


PEMBANGUNAN
(Inovasi)

Oleh
Kelompok 1
1. Hidayati (16176004)

2. Repdayanti (16176006)

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ellizar, M.Pd

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan yang Mahakuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang Perubahan Sosial Budaya, Modernisasi dan
Pembangunan (Inovasi) yang merupakan tugas dari mata kuliah Landasan Ilmu
Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ellizar, M.Pd sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Padang
dan semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Penulis terbuka terhadap saran dan kritikan yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang. Mudah-mudahan
makalah ini memberikan manfaat kepada semua pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Terima kasih.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak di bagian timur
dunia, negara yang bagian pulau-pulaunya termasuk dalam garis
khatulistiwa berbatasan dengan dua benua danjuga dua samudra dikatakan
oleh dunia sebagai tempat yang strategis untuk melakukankegiatan agraris
dan maritim sehingga tumbuhan-tumbuhan yang dapat memakmurkan
dapattumbuh subur disana. Karena terletak di garis khatulistiwa, Indonesia
memiliki beragam corak kebudayaan yang dimiliki oleh para penduduknya
mulai dari bagia timur sampaidengan bagian barat. Beragam kebudayaan
tersebut semakin bercorak lagi dengan kedatangan para pedagang-pedagang
asing yang datang dari Asia dan Eropa, adanyakemungkinan perubahan
sosial dapat terjadi di Indonesia, baik secara paksa ataupun kebudayaan
tersebut dapat diterima oleh masyarakat.
Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian
sosial budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan
atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. konsep-konsep tersebut
sangat perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan
kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang
disebt dinamika social.
Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-
perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya
menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran.
Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada
kalanya perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung demikian cepatnya,
sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Berikut ini
beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang batasan-batasan perubahan
sosial. Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan
kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi,
ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dimaksud dengan Inovasi?
2. Sebutkan empat macam inovasi menurut para ahli?
3. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap perubahan social budaya?

C. Tujuan
1. Mengetahui inovasi
2. Mengetahui empat macam inovasi menurut para ahli
3. Mengetahui pengaruh inovasi terhadap perubahan sosial budaya
BAB II
PEMBAHASAN

Sejalan dengan konsep kebudayaan yang dipakai dalam tulisan ini maka
konsep inovasi yang dikemukakan Homer Barnett akan dipakai sebagai titik
tolak. Menurut Barnett, inovasi adalah:
gagasan, perilaku, atau benda-
benda yang baru, sebab berbeda secara kualitatif dari bentuk-bentuk yang
ada . Setiap inovasi merupakan
sebuah gagasan atau konstelasi gagasan-gagasan;
. Beberpa inovasi karena sifatnya akan
tetap hanya merupakan organisasi mental, sementara yang lain dapat diberi
bentuk lahir dan dapat dilihat.
Dalam pengertian ini perubahan mulai ketika individu-individu
memberi respons dengan cara baru terhadap perubahan lingkungan. Namun
demikian perubahan sosial budaya yang sebenarnya baru akan terjadi bila
respons baru tersebut dipelajari dan disetujui oleh sejumlah anggota
masyarakat lain dan dengan demikian menjadi karakteristik masyarakat
tersebut.
Menurut C. M. Woods, para pengkaji masalah perubahan sosial
mengenal empat macam inovasi, yaitu: 1) Variasi jangka panjang, 2)
penemuan (discovery), 3) Penciptaan (invention), dan 4) diffusi. Variasi
jangka panjang merupakan perubahan-perubahan kecil yang perlahan-
perlahan dan menumpuk dalam pola-pola berfikir dan pola-pola perilaku
yang ada yang menghasilkan sesuatu yang secara kualitatif akan mengambil
bentuk baru. Perkembangan dari bentuk upacara bendera, perkembangan
organisasi sosial ke yang semakin kompleks dan perkembangan ilmiah ke
yang semakin canggih; maka perubahan-perubahan yang demikian dapat
disebut sebagai evolusi.
Penemuan yang dinamakan discovery mencakup kesadaran akan
adanya sesuatuu yang baru, yang sebelumnya telah ada, sedangkan
penemuan yang disebut penciptaan (invention) itu adalah sintesa baru dari
benda-benda, kondisi-kondisi dan praktek-praktek. Secara harfiah dapat
dikatakan bahwa discovery merupakan penemuan yang tidak disengaja,
sedangkan invention merupakan pembuatan sesuatu yang baru dari apa-apa
yang telah ada. Penemuan api, vitamin alamiah, dan evolusi biologis
merupakan discovery, seadangkan penggabungan unsur pesawat terbang
tanpa mesin (glider) dengan motor dan baling-baling, penemuan mesin uap,
mesin tenun, semuanya merupakan invention.
Difusi atau peminajaman elemen-elemen kebudayaan merupakan
bentuk inovasi yang paling umum. Tenunan kapas dari India, sutera dan
kertas dari Tiongok, tembakau dari Amerika telah menyebar keseluruh
bangsa-bangsa. Pinjam-meminjam berbagai elemen budaya, baik materiil
maupun non materil, telah berlangsung semenjak lama dalam kehidupan
masyarakat bangsa-bangsa, dari dulu sampai sekarang.
Sebagai ilustrasi proses perubahan sosial budaya, Woods membuat
sebuah model umum seperti terlihat di bawah ini.

GENERALIZED MODEL OF THE CHANGE PROCESS

VARIATION
(Sociocultural)
FAVORS DISCOVERY
ENVIRONMENTAL INNOVATION
NEW INVENTION
MODIVICATION
RESPONSES
(Physical) DIFFUSION

Skema di atas menunjukkan: adanya perubahan dalam lingkungan sosial


budaya atau lingkungan fisik merangsang respon-respon baru karena individu-
individu harus menyesuaikan diri terhadap keadaan yang berubah. Inovasi
menjadi sumber dari penyesuaian dan inovasi tersebut akan mengambil bentuk
variasi, discovery, invensi dan difusi. Dan seperti diungkapkan dimuka perubahan
sosial budaya yang sebenarnya baru akan terjadi bila anggota-anggota masyarakat
mempelajari dan menyetujui respons-respons baru tersebut sehingga elemen baru
itu menjadi bagian integral dari pola tingkah laku masyarakat.
Model di atas tidak bersifat searah seperti nampak ujung-ujung panah yang
bergerak ke kedua arah yang berlawanan. Proses perubahan dapat mulai dari
kedua ujung yang ditunjukkan oleh panah di atas, dan saling mempengaruhi
antara berbagai komponen biasa terjadi secara umum. Umpamanya difusi praktek-
praktek pemelihara kesehatan ke negara-negara terbelakang (inovasi) dapat
meningkatkan jumlah penduduk (perubahan lingkungan, fisik) yang mendorong
usaha sadar untuk menemukan alat pengendalian kelahiran (inovasi).
Pengintegrasian sebuah inovasi kedalam sebuah sistem sosial budaya melalui
urutan-urutan tertentu.
Murdock mengemukakan urutan sebagai berikut: inovasi akseptasi sosial
seleksi integrasi. Sedangkan Rogers secara lebih rinci mengemukakan urutan:
kesadaran akan adanya inovasi (awarness) timbulnya perhatian terhadap iovasi
adanya penilaian terhadap inovasi (evaluation) diadakan percobaan terhadap
inovasi (trial) pengintegrasian inovasi (integration).
Inovasi merupakan proses mental yang timbul karena dirasakan adanya
dorongan tertentu oleh seseorang untuk berbuat sesuatu sebagai akibatnya adanya
tantangan dari perubahan lingkungan (fisik atau sosial budaya), atau dirasakan
adanya kebutuhan yang perlu dipenuhi. Hal-hal itulah yang mendorong orang
untuk berpikir menciptakan sesuatu yang baru dengan cara merubah apa yang
telah ada, mengadakan kombinasi baru atau menciptakan sesuatu yang baru sama
sekali. Kegiatan yang bersifat proses mental inilah yang dinamakan kegiatan
inovatif.
Kegiatan inovatif dapat timbul dan berkembang dalam masyarakat berkat
berbagai kondisi. Kebudayaan yang terbuka dan relatif kaya akan mendorong
untuk timbulnya inovasi yang lebih banyak. Sikap masyarakat terhadap perubahan
akan menentukan apakah akan banyak terjadi inovasi atau tidak disamping cara
dan isi pendidikan dalam suatu masyarakat, yang sangat mempengaruhi timbulnya
individu-individu yang inovatif. Struktur sosial yang menyebabkan adanya
golongan-golongan masyarakat yang tertekan pada akhirnya juga akan
menghasilkan golongan masyarakat yang akan menjadi golongan inovator dalam
suatu masyarakat.
Menurut Hunt, inovasi khususnya invention, dipandang sebagai sebuah
proses pertambahan atau pertumbuhan dengan satu langkah mengikuti langkah
sebelumnya dan melibatkan makin banyak orang. Penciptaan (inventation) dalam
arti menggabungkan gagasan-gagasan yang telah ada dengan cara-cara baru
mempunyai implikasi bahwa makin luas landasan gagasan-gagasan yang ada
dalam suatu kebudayaan (yang termasuk di dalamnya gagasan sendiri dan pinjam-
pinjaman), maka akan makin banyak kombinasi-kombinasi baru berbagai gagasan
yang akan dapat dikembangkan.
Sebuah sistem sosial budaya yang sederhana dengan jumlah gagasan-gagasan
yang terbatas akan terbatas pula kemampuannya melaksanakan inovasi. Suatu
sistem sosial budaya kompleks, akan dapat membuat pilihan kombinasi baru dari
sejumlah besar gagasan-gagasan yang telah ada sebelumnya, dapat mengadakan
inovasi dengan kecepatan yang lebih besar, karena inovasi yang telah ada
mendorong munculnya inovasi baru. Semakin luas gagasan yang ada dalam
sebuah sistem sosial budaya yang ada dalam sebuah sistem sosial budaya. Akan
semakin cepat terjadinya inovasi. Perkembangan inovasi cencerung mengambil
bentuk deret ukur bukan deret hitung. Hal ini berarti bahwa negara yang maju
akan lebih cepat maju dan negara-negara terbelakang akan terus tertinggal. Jurang
antara negara maju dengan negara berkembang akan semakin besar.
Memperluas gagasan-gagasan yang ada dalam suatu masyarakat dan merubah
sikap terturup suatu masyarakat hanya dapat dilakukan dengan memperluas
pendidikan yang akan dapat membawa perubahan dalam sikap dan memberi
landasan bagi peminjaman gagasan-gagasan dari masyarakat yang lebih maju.
Pendidikan dengan isi dan cara yang tepat akan dapat mempercepat proses
pengejaran ketinggalan dan proses inovasi, yang akan dapat menghasilkan
pembangunan yang diingini oleh sebuah sistem sosial budaya. Pendidikan akan
dapat menghasilkan para pembaharu (inovator), pendukung pembaruan, dan
pelaksana pembaruan, yang semuanya diperlukan dalam proses perubahan sosial
budaya yang diingini oleh suatu masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi merupakan proses mental yang timbul karena dirasakan adanya
dorongan tertentu oleh seseorang untuk berbuat sesuatu sebagai akibatnya
adanya tantangan dari perubahan lingkungan (fisik atau sosial budaya), atau
dirasakan adanya kebutuhan yang perlu dipenuhi. Kegiatan inovatif dapat
timbul dan berkembang dalam masyarakat berkat berbagai kondisi.
Kebudayaan yang terbuka dan relatif kaya akan mendorong untuk timbulnya
inovasi yang lebih banyak. Sikap masyarakat terhadap perubahan akan
menentukan apakah akan banyak terjadi inovasi atau tidak disamping cara
dan isi pendidikan dalam suatu masyarakat, yang sangat mempengaruhi
timbulnya individu-individu yang inovatif. Struktur sosial yang
menyebabkan adanya golongan-golongan masyarakat yang tertekan pada
akhirnya juga akan menghasilkan golongan masyarakat yang akan menjadi
golongan inovator dalam suatu masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Manan, Imran. 1989. Dasar-Dasar Sosial Budaya Pendidikan. Jakarta :


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai