Anda di halaman 1dari 13

99 Asmaul Husna (Lengkap Arti dan Penjelasan)

Pengertian Asmaul Husna


Arti secara Bahasa dan Istilah
Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab Al-Asmaau yang memiliki arti nama-nama,
beberapa nama dan al-Husnaa yang berarti yang baik, yang indah. Asmaul Husna hanya
layak disandang oleh Allah SWT, sesuai kebesaran dan keagungan-Nya. Asmaul
Husna artinya nama-nama Allah yang indah, baik, agung dan mulia sesuai dengan sifat-sifat
Nya. Asmaul husna Allah bersifat sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia
banyak memiliki kelemahan.
Asmaul Husna merujuk kepada nama-nama, sebutan, gelar, sekaligus sifat-sifat Allah SWT
yang indah dan baik. Istilah Asmaul Husna juga dikemukakan oleh Allah SWT dalam Surat
Thaha:8 yang artinya:
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai
asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)" (Q.S. Thaha:8).
Allah SWT juga berfirman dalam Surat Al-Baqara:31 dan Al-Ar'raaf:130, sebagai berikut:
"Milik Allahlah nama-nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-
nama tersebut" (Al-A'raaf:180)
"Dia telah mengajari Adam seluruh nama" (Q.S Al-Baqarah:31)
Nama Allah yang mulia dan agung tersebut merupakan kebesaran dan kekuasaan Allah,
sebagai pencipta serta pemelihara alam semesta beserta segala isinya ini. Bagi seorang
muslim salah satu cara mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifat-sifat Allah
serta mengenal 99 asma Allah (99 nama Allah).
Berikut 99 Asmaul Husna (99 nama baik allah) beserta Arti nama allah dalam bahasa
indonesia:

No Nama Indonesia Arab


Allah Allah
1 Ar Rahman Allah Yang Maha Pengasih
2 Ar Rahiim Allah Yang Maha Penyayang
3 Al Malik Allah Yang Maha Merajai (bisa di artikanRaja dari semua Raja)
4 Al Quddus Allah Yang Maha Suci
5 As Salaam Allah Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu`min Allah Yang Maha Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin Allah Yang Maha Mengatur
8 Al `Aziiz Allah Yang Maha Perkasa
9 Al Jabbar Allah Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
10 Al Mutakabbir Allah Yang Maha Megah, Yang MemilikiKebesaran
11 Al Khaliq Allah Yang Maha Pencipta
12 Al Baari` Allah Yang Maha Melepaskan (Membuat,Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir Allah Yang Maha Membentuk Rupa(makhluknya)
14 Al Ghaffaar Allah Yang Maha Pengampun
15 Al Qahhaar Allah Yang Maha Menundukkan / Menaklukkan Segala Sesuatu
16 Al Wahhaab Allah Yang Maha Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq Allah Yang Maha Pemberi Rezeki
18 Al Fattaah Allah Yang Maha Pembuka Rahmat
19 Al `Aliim Allah Yang Maha Mengetahui (MemilikiIlmu)
20 Al Qaabidh Allah Yang Maha Menyempitkan(makhluknya)
21 Al Baasith Allah Yang Maha Melapangkan(makhluknya)
22 Al Khaafidh Allah Yang Maha Merendahkan(makhluknya)
23 Ar Raafi` Allah Yang Maha Meninggikan(makhluknya)
24 Al Mu`izz Allah Yang Maha Memuliakan(makhluknya)
25 Al Mudzil Allah Yang Maha Menghinakan(makhluknya)
26 Al Samii` Allah Yang Maha Mendengar
27 Al Bashiir Allah Yang Maha Melihat
28 Al Hakam Allah Yang Maha Menetapkan
29 Al `Adl Allah Yang Maha Adil
30 Al Lathiif Allah Yang Maha Lembut
31 Al Khabiir Allah Yang Maha Mengenal
32 Al Haliim Allah Yang Maha Penyantun
33 Al `Azhiim Allah Yang Maha Agung
34 Al Ghafuur Allah Yang Maha Memberi Pengampunan
35 As Syakuur Allah Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36 Al `Aliy Allah Yang Maha Tinggi
37 Al Kabiir Allah Yang Maha Besar
38 Al Hafizh Allah Yang Maha Memelihara
39 Al Muqiit Allah Yang Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib Allah Yang Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil Allah Yang Maha Luhur
42 Al Kariim Allah Yang Maha Pemurah
43 Ar Raqiib Allah Yang Maha Mengawasi
44 Al Mujiib Allah Yang Maha Mengabulkan
45 Al Waasi` Allah Yang Maha Luas
46 Al Hakim Allah Yang Maha Bijaksana
47 Al Waduud Allah Yang Maha Mengasihi
48 Al Majiid Allah Yang Maha Mulia
49 Al Baa`its Allah Yang Maha Membangkitkan
50 As Syahiid Allah Yang Maha Menyaksikan
51 Al Haqq Allah Yang Maha Benar
52 Al Wakiil Allah Yang Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu Allah Yang Maha Kuat
54 Al Matiin Allah Yang Maha Kokoh
55 Al Waliyy Allah Yang Maha Melindungi
56 Al Hamiid Allah Yang Maha Terpuji
57 Al Muhshii Allah Yang Maha Mengalkulasi(Menghitung Segala Sesuatu)
58 Al Mubdi` Allah Yang Maha Memulai
59 Al Mu`iid Allah Yang Maha MengembalikanKehidupan
60 Al Muhyii Allah Yang Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu Allah Yang Maha Mematikan
62 Al Hayyu Allah Yang Maha Hidup
63 Al Qayyuum Allah Yang Maha Mandiri
64 Al Waajid Allah Yang Maha Penemu
65 Al Maajid Allah Yang Maha Mulia
66 Al Wahid Allah Yang Maha Tunggal
67 Al Ahad Allah Yang Maha Esa
68 As Shamad Allah Yang Maha Dibutuhkan, TempatMeminta
69 Al Qaadir Allah Yang Maha Menentukan, MahaMenyeimbangkan
70 Al Muqtadir Allah Yang Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim Allah Yang Maha Mendahulukan
72 Al Mu`akkhir Allah Yang Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal Allah Yang Maha Awal
74 Al Aakhir Allah Yang Maha Akhir
75 Az Zhaahir Allah Yang Maha Nyata
76 Al Baathin Allah Yang Maha Ghaib
77 Al Waali Allah Yang Maha Memerintah
78 Al Muta`aalii Allah Yang Maha Tinggi
79 Al Barru Allah Yang Maha Penderma (MahaPemberi Kebajikan)
80 At Tawwaab Allah Yang Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim Allah Yang Maha Pemberi Balasan
82 Al Afuww Allah Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf Allah Yang Maha Pengasuh
84 Malikul Mulk Allah Yang Maha Penguasa Kerajaan(Semesta)
Dzul Jalaali WalIkra
85 am Allah Yang Maha Pemilik Kebesaran danKemuliaan
86 Al Muqsith Allah Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` Allah Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy Allah Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii Allah Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani Allah Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar Allah Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92 An Nafii` Allah Yang Maha Memberi Manfaat
93 An Nuur Allah Yang Maha Bercahaya (Menerangi,Memberi Cahaya)
94 Al Haadii Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Badii Allah Yang Maha Pencipta Yang TiadaBandingannya
96 Al Baaqii Allah Yang Maha Kekal
97 Al Waarits Allah Yang Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid Allah Yang Maha Pandai
99 As Shabuur Allah Yang Maha Sabar

Sejarah Diturunkan Ayat tentang Asmaul Husna


Di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah melakukan
shalat di Mekah dan berdoa dengan kata-kata: "Ya Rahman, Ya Rahim". kemudian Doa
tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. saat itu kamu musyrikin berkata,
"Perhatikan orang yang murtad dari agamanya! dia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan
ia sendiri menyeru dua Tuhan".
Dari adanya ucapan tersebut, turunlah Surat Al-Isra:110:





Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu
seru, Dia mempunyai al asmaaul husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam
shalat mu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua
itu".(Q.S. Al-Isra:110)
Berdasarkan Surat Al-Isra:110, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah, menyebut nama
Allah dan Ar-Rahman karena sepengetahuan mereka di daerah Yamamah ada orang yang
mempunyai nama Rahman. Dengan turunnya Q.S. al-Isra ayat 110, hal tersebut
mematahkan dugaan mereka (kaum musyrikin). kemudian Pada ayat lain, Allah SWT
berfirman:


"Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut
Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan". (Q.S. Al-Araf:180).
Ayat diatas mengajarkan kepada kita agar menyebut nama Allah SWT dengan nama
kebesaranNya, yakni dengan asmaul husna.
Asmaul Husna Tambahan (Versi Lain)
Selain 99 Nama Asmaul Husna di atas, terdapat versi tambahan. Jumlah 99 adalah yang
paling masyhur berdasarkan hadis shahih:
"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama. Barangsiapa menghafal seluruhannya maka dia
masuk surga" (HR Bukhari).
"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barangsiapa memeliharanya dia masuk
syurga" (HR. Turmudzi dari Abu Hurairah).
Selain kedua riwayat di atas, Ibnu Majah meriwayatkan jumlah Asmaul-Husna sampai 114
nama. Al-Qurtubhy menyebutkan 117 nama. Imam Thabrani bahkan meriwayatkan Asmaul
Husna sampai 130 nama.
Tambahan Asma-Ul-Husna Menurut Versi Thabrani
1. ar-Raab = Maha Memelihara
2. al-Ilah = Tuhan
3. al-Hanan = Maha Kasih
4. al-Manan = Maha Pemberi Anugerah
5. al-Bari = Maha Menjadikan
6. al-Qaimul Fard = Maha Berdiri Sendiri
7. al-Qadir = Maha Menentukan
8. al-Farad = Maha Sendiri
9. al-Mughits = Maha Membantu
10. ad-Daim = Maha Kekal
11. al-Hamid = Maha Terpuji
12. al-Jamil = Maha Indah
13. as-Shadiq = Maha Benar
14. al-Muwalli = Maha Memimpin
15. an-Nashir = Maha Penolong
16. al-Qadim = Maha Dahulu
17. al-Witru = Maha Esa
18. al-Fathir = Maha Pencipta
19. al-Allam = Maha Mengetahui
20. al-Malik = Maha Raja
21. al-Ikram = Maha Mulia
22. al-Mudabbir= Maha Mengatur
23. al-Maalik = Maha Memiliki
24. as-Syakur = Maha Mensyukuri
25. ar-Rafi = Maha Tinggi
26. Zul Thawil = Maha Mempunyai Kekuasaan
27.ZulMaarij=MahaMempunyaiJenjang/tahapan
28. Zul Fadhlil = Khalaq Maha Mempunyai Kelebihan Makhluk
29. al-Munim = Maha Pemberi Nikmat
30. al-Mutafadhal = Maha Utama
31. as-Sari = Maha Cepat
Tambahan Asma-Ul-Husna versi Ibnu Hazmi
1. al-Khafi = Maha Tersembunyi
2. al-Ghallab = Maha Menang
3. al-Mustaan = Maha Penolong
Tambahan Asma-Ul-Husna versi Ibnu Majah Dari Al-Araj
1. al-Bari = Maha Pemelihara
2. al-Rasyid = Maha Cendikiawan
3. al-Burhan = Maha Pembukti
4. as-Syadid = Maha Keras
5. al-Waqi = Maha Pemelihara
6. al-Qaim = Maha Berdidi
7. al-Hafiz = Maha Menjaga
8. an-Nazhir = Maha Melihat
9. as-Sami = Maha Mendengar
10. al-Muthi = Maha Pemberi
11. al-Abad = Maha Abadi
12. al-Munir = Maha Menerangi
13. at-Taam = Maha Sempurna
14. al-Qadim = Maha Kekal
15. al-Witru = Maha Esa
20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)
Sifat Allah merupakan sifat sempurna yang hanya dimili oleh Allah SWT. sebagai seorang
muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang
dimiliki Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib
dan Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:
1. Wujud (Ada) -
Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-
Nya sendiri.
Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu
ada, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang
membuatnya.
Dalil Naqli

"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu)
enam hari."(QS. AS sajdah:4)
2. Qidam (Dahulu/Awal) -
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada
semesta alam (yang Ia ciptakan).
Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak
qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah
hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A
mesti membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti
membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung),
maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada
Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil
menurut akal sehat. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya
Allah adalah mustahil, maka Allah wajib dan pasti bersifat Qidam.
Dalil Naqli

"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)
3. Baqa(Kekal) -
Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga'
(Kekal).
Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan
Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam
(dahulu).
Dalil Naqli

"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)
4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya) -
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di
dunia ini yang menyerupainya.
Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah
baru adalah sebuah hal yang mustahil.
Dalil Naqli

"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha
mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)
5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) -
Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang
lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang
mengadakan atau menciptakan.Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini
karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun.
Dalil Aqli
Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang
selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk
berdirinya.
Apabila Allah Sifat adalah mustahil, sebab apabila Allah sifat, maka Allah tidak akan
disifatidengansifatMaanidanManawiyah,sedangkansifattersebutadalahtermasuksifat-
sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati
dengan sifat Maani dan Manawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang
mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada
dzat maka tetap Maha kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang
membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya.
Dan mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang
pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau
tasalul (peristiwa berantau).
Dalil Naqli

"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam
semesta." (QS. Al Ankabut:6)
6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) -
Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya,
maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan
dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya
semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk
yang diciptakan Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri
oleh perbuatan mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat
karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.
Dalil Naqli

"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan
rusak."(QS. Al Anbiya:22)
7. Qudrat (Berkuasa) -
Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada
yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda
dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi.
Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(Ajzun), dan apabila Allah lemah maka
tidak akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.
Dalil Naqli

"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)
8. Iradah (berkehendak) -
Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri,
tanpa ada campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan
terjadi.
Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah
bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak
disifatinya Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat
lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan
mampu membuat sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli

"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." (QS.
Hud:107)
9. Ilmu (Mengetahui) -
Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam
semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati
manusia sekali pun.
Dalil Aqli
Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak
berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak
disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan
lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu
sedikitpun.
Dalil Naqli

"Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)
10. Hayat (Hidup) -
Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya
sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.
Contohnya: Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan
makanan, minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua
itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian.
Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan Qudrot merupakan hal mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan
lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu
barang sedikitpun.
Dalil Naqli

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)
11. Sama (Mendengar) -
Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang
terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.
Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak
terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan
waktu.
DanAllah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)
12. Basar ( Melihat ) -
Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat
mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang (misal:
dinding).
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak,
pasti semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.
DanAllahmahaMelihatapayangkamukerjakan. (QS. al-Baqarah: 265)
13. Kalam (Berbicara / Berfirman) -
Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada
para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan
manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang
dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk
apapun sebab sifat kalam Allah sangat sempurna.
Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al quran yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum
Nabi Muhammad SAW.
"DanAllahberkatakepadaMusadengansatuperkataanyangjelas. (QS.AnNisa:164)
14. Kaunuhu Qadirun -
YaituKeadaanAllahTaalaYangBerkuasaMengadakanDanMentiadakan.
Sesungguhnya Alllahberkuasaatassegalasesuatu. (QS. Al Baqarah:20).
15. Kaunuhu Muridun -
Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia
berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
SesungguhnyaTuhanmuMahaMelaksanakanapayang Dia kehendaki." (QS. Hud:107)
16. Kaunuhu Alimun -
Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala
hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan
pikiran manusia.
DanAlllahMahaMengetahuisesuatu. (QS.AnNisa:176)
17. Kaunuhu Hayyun -
Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan
pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)
18. Kaunuhu Samiun -
Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan
manusia, permintaan atau doa hambaNya.
AllahMahaMendengardanMahaMengetahui. (QS. Al Baqoroh:256)
19. Kaunuhu Basirun -
YaituKeadaanAllahTaalaYangMelihatakan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada).
Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
DanAllahMahaMelihatapayangkamukerjakan. (QS. Al Hujurat :18)
20. Kaunuhu Mutakallimun -
YaituKeadaanAllahTaalaYangBerkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman
melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah
patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.
Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah
Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat
Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini
adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT:
1. Adam - :artinya tiada (bisa mati)
2. Huduth - :artinya baharu (bisa di perbaharui)
3. Fana - :artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)
4. Mumathalatuhu Lilhawadith - :artinya menyerupai akan makhlukNya.
5. Qiyamuhu Bighayrih - :artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
6. Taaddud - :artinya berbilang bilang / banyak (lebih dari satu).
7. Ajz - :artinya lemah (tidak kuat).
8. Karahah - :artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).
9. Jahlun - :artinya jahil (bodoh).
10. Maut - :artinya mati (bisa mati).
11. Syamam - :artinya tuli.
12. Umyu - :artinya buta.
13. Bukmu - :artinya bisu.
14. Kaunuhu Ajizan - :artinya Keadaannya yang Lemah.
15. Kaunuhu Karihan - :artinya Keadaannya yang Terpaksa.
16. Kaunuhu Jahilan - :artinya Keadaannya yang Bodoh.
17. Kaunuhu Mayyitan - :artinya Keadaannya yang Mati.
18. Kaunuhu Asam - :artinya Keadaanya yang Tuli.
19. Kaunuhu Ama - :artinya Keadaannya yang Buta.
20. Kaunuhu Abkam - :artinya Keadaannya yang Bisu.
MAKALAH
AQIDAH ASYARIAH
(SIFAT-SIFAT ALLAH)

DISUSUN OLEH

KELOMPOK IV

KETUA : NURCANA

ANGGOTA : SITI HUMAIRAH

BAHRUL

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS ILMU PERTANIAN
UNIVERSITAS AL-ASYARIAH MANDAR
2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
SIFAT-SIFAT ALLAH ini dengan baik. Makalah ini berisi materi menguraikan 10 Asmaul
Husna yakni (Al-Muqsith, An-Naffi,Al-Waarist, Ar-Raafi,Al-Baasith, Al-Hafizh, Al-Waduud,
Al-Waalii, Al-Muizz,Al-Afuww).

Penyelesaian makalah ini tentu saja tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Muh. Alwi, S.SY., M.E.I selaku dosen mata kuliah yang selalu memberikan ilmu,
pengalaman dan motivasi
2. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat, dukungan dan ilmunya
3. Seluruh pihak yang membantu penyusunan makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa hasil yang dicapai makalah ini,
masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penyusun harapkan.

Polewali, Maret 2017

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai