Referat 2003
Referat 2003
I. DEFINISI
Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi pada wanita usia >16
tahun meskipun pertumbuhan seksual sekunder normal atau pada wanita > 14
1. Amenorea fisiologis
Dikatakan amenore fisiologis jika amenorea terjadi pada masa sebelum
menopause.
2. Amenorea patologis
a. Amenorea primer
Wanita usia>16 tahun belum menstruasi.
b. Amenorea sekunder
Wanita yang tidak menstruasi >6 bulan atau selama 3 siklus
serta bersiklus yang melalui vagina dari uterus yang tidak hamil. Sedangkan
siklus menstruasi adalah sebuah proses yang teratur dimana telur dilepaskan
uterus dan bila terjadi konsepsi, pengeluaran darah dan jaringan dari uterus
yang dikenal sebagai haid (menstruasi). Puncak biologik dari siklus haid
adalah ovulasi yaitu pelepasan ovum (sel telur) yang sudah matang dari
II. EPIDEMIOLOGI
Menurut Bieniasz et al (2009) tentang causes of menstrual disorder in
karena agenesis vagina dan obstruksi saluran genitalia dan 10% disebabkan
III. ETIOLOGI
1. Kegagalan gonad
Hipogonadisme Hipergonadotropik ditandai dengan gonad yang tampak
folikel) yang hanya terdiri dari stroma ovarium dan sel-sel hilus saja,
interna dan eksterna tidak terbentuk. Terdapat tiga bentuk dari agenesis
gonad, yaitu;7
a) Ulrich-Turner Sindrom
Yaitu genesis gonad dengan tubuh kecil dan anomalia pada bagian
esterogen.
b) Agenesis Gonad Murni (Sweyer-Sindrom)
Hingga kini belum diketahui penyebab tidak adanya folikel,
2. Disfungsi Hipotalamus
Hipogonadisme Hipogonadotropik menyebabkan kadar estrogen yang
tulang rangka (12%) dan penyebab lain seperti (Hymen imperforata dan
Septum vagina).6
4. Sindroma Feminisasi Testis
Penyebab terbanyak amenorea primer yang ke 3. Kelainan kongenital
kelaminya adalah testis yang relatif normal dengan sel-sel sertoli dan sel-
pregnantiol.7
penyebabnnya.
V. DIAGNOSIS
Diagnosis amenorea primer ditegakkan berdasarkan gejala, hasil
diagnostik.7
1. Diagnosis Agenesis Gonad
a. Ciri khas sindrom turner yaitu tubuh pendek, leher pendek dengan
dan ketiak sangat sedikit. Anomali lain yang dapat ditemukan adalah
menjadi ganas.
2. Diagnosis Sindrom Mayer-Kuster-Rokitansky-Hauser
a. Kelainan anatomik
Aplasia atau hipoplasia vagina di 1/3 proksimal, aplasia uterus dan
tuba, kelainan ini terjadi akibat tidak terbentuk kanalisasi alat genital.
Pemeriksaan suhu basal badan (SBB) bifasik, dan hal ini menandakan
fungsi ovarium baik. Hampir pada setiap 2 dari wanita dengan kelainan
ini ditemukan anomalia pada ginjal dan ureter, sehingga perlu dilakukan
pyelogram.
AGS;
Uretra berada divagina dan keluar melalui ujung klitoris, labio
minora menyatu
Pembesaran klitoris, muara vagina berada disinus urogenitalis,
pernah haid.
b. Payudara normal.
c. Rambut ketiak dan pubis tidak ada atau sangat sedikit (hairless women)
d. Vagina tidak ada atau jika ada terlihat pendek, namun introitus vagina
tampak normal.
e. Aplasia uteri.
f. Pemeriksaan kromosom ditemukan Barr body (-), kariotip XY.
g. Kadar testosteron serum tinggi.
h. Kadang-kadang ditemukan testis intraabdominal, inguinal atau labial.
VI. PENATALAKSANAAN
1. Kegagalan gonad
Penatalaksanaan dengan kontrasepsi oral yaitu dengan terapi esterogen
pengangkatan testis, karena sebanyak 10% dari kasus dengan dengan testis
VII.KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada amenorea primer adalah osteoporosis
VIII. PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada penyebabnya
Daftar pustaka
1. Speroff L, Glass RH, Kase NG. Clinical Gynecologic Endocrynologi And
Infertility Baltimore: Williams & Wilkins, 1994: 401-456.
3. Scherzer WJ, McClamrock H. Amenorrhea. In: Berek JS, Adashi EY, Hillard
PA. Novaks gynecology. 12th edition. Baltimore: Williams & Wilkins, 1996:
820-832.