Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ASURANSI KESEHATAN

PERBANDINGAN SISTEM ASURANSI KESEHATAN DI NEGARA


LAIN DENGAN DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Devina Ginarti

NPM :16420067

Pembimbing :

Nurbaiti, SKM, MKM, AAK

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2017
1. Sejarah Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan secara umum dapat didefinisikan sebuah jenis produk asuransi
yang secara khusus menjamin biaya kesehatan para anggota jika mereka sakit atau
mengalami kecelakaan, adapun asuransi kesehatan mencakup produk asuransi kesehatan
sosial dan komersial.

Asuransi kesehatan sosial adalah asuransi yang bersifat wajib dan diatur oleh
perundang-undangan, serta premi yang dibayarkan bukan nilai tetapi prosentase dari upah.
Sedangkan asuransi kesehatan komersial adalah asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan
asuransi, bersifat sukarela/tergantung orang ingin membeli atau tidak, premi ditentukan
sesuai dengan benefit yang ditawarkan, makin banyak benefit yang didapat biasanya premi
akan semakin mahal.

Sejarah asuransi didapatkan sejak 1000 tahun yang lalu dikenal sebagai “Hukum
Laut”. Hukum laut ini timbul karena pada zaman dahulu laut gelap gulita dan kapal-kapal
menjadi sulit untuk bersandar, maka timbul ide apapun yang dileparkan kelaut yang berguna
untuk menerangi lautan ditanggung/dipikul bersama, karena dinikmati bersama. Hal inilah
yang dijadikan dasar dari asuransi “A common contribution for common goods”

Konsep asuransi sosial bersifat wajib dimulai pertama kali di Jerman oleh Otto Van
Bismarck pada tahun 1883 yang mewajibkan seluruh pekerja untuk bergabung dalam Dana
Sakit (sicknesss fund). Bismarck mengatakan bahwa penduduk semua harus mendapatkan
hak nya saat mereka jatuh sakit dan melewati masa-masa yang sulit. Ada tiga kunci
kebijakan di Jerman : Setiap pekerja wajib mengikuti program (sickness fund), dana itu
sendiri dikelola oleh kelompoknya karena tradisi sudah berkembang demikian, dan sumber
dana bukan dari pemerintah melainkan dari pekerja itu sendiri. Model asuransi sosial inilah
yang kemudian dijadikan dasar penyelenggaraan asuransi/jaminan sosial diseluruh dunia
dengan berbagaimacam variasi.

2. Asuransi Kesehatan Nasional / National Health Insurance

Awalnya konsep asuransi kesehatan tidak dimaksudkan untuk menjamin seluruh


penduduk.Namun, perkembangan zaman membuktikan bahwa konsep asuransi sosial luas
yang diselenggarakan di suatu negara untuk seluruh penduduknya menjadi konsep yang
handal.Maka berkembanglah konsep Asuransi Kesehatan Nasional.Istilah Asuransi
Kesehatan Nasional (AKN) atau National Health Insurance (NHI) kini semakin banyak
digunakan di dunia.

2.1 AKN di Inggris


Inggris merupakan negara pertama yang memperkenalkan AKN di tahun 1911. Sistem
kesehatan di Inggris sekarang lebih dikenal dengan istilah National Health Service (NHS)
sistem kesehatan yang didanai pajak penghasilan (tax funded) dan dikelola oleh pemerintah

2
secara nasional (tidak terpusat), karena pemungutan iuran wajib dipadukan dengan
pemungutan pajak penghasilan sehingga penduduk Inggris tidak merasakan ada
perbedaan.Sistem di Inggris tersebut disebut NHS karena penyaluran dananya melalui
anggaran belanja negara yang sebagian besar bersumber pajak umum .
Baik NHS maupun AKN mempunyai tujuan yang sama yaitu menjamin bahwa
seluruh penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis tanpa
mempertimbangkan kemampuan ekonomi orang per orang. Perbedaan NHS dan AKN
terletak pada mekanisme pendanaan.AKN lebih bertumpu pada kontribusi khusus yang
bersifat wajib dan dikelola secara terpisah dan anggaran belanja negara, baik dikelola
langsung oleh pemerintah maupun oleh suatu badan kuasai pemerintah yang otonom, seperti
BPJS di Indonesia.

2.2 AKN di Kanada


Di Kanada Sistem asuransi kesehatan yang menjamin akses kepada pelayanan
komprehensif berkembang sejak lebih dari 60 tahun yang lalu. Sebelum tahun 1940an,
penduduk Kanada mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cara membayar dari kantong
sendiri (out of pocket) sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Penduduk yang mampu
bisa membeli asuransi kesehatan komersial, tetapi sebagian besar penduduk tidak mampu
membelinya.Hal itu menimbulkan banyak masalah akses dan kemanusiaan akibat penduduk
tidak mampu membayar pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.
Kanada memperkenalkan AKN yang kini disebut Canadian Medicare di tahun 1961
dengan prinsip dasar menjamin akses universal, portabel, paket jaminan yang sama bagi
semua penduduk dan dilaksanakan secara otononi di tiap propinsi. Pendanaan AKN
rnerapakan kombinasi dari kontribusi wajib dan subsidi anggaran pemerintah pusat.Pada
awalnya, hanya rawat inap yang dijamin oleh AKN.Pada tahun 1972, paket jaminan diperluas
dengan rawat jalan untuk semua penduduk.Kini seluruh penduduk Kanada menikmati
pelayanan kesehatan komprehensif tanpa harus memikirkan berapa besar biaya yang harus
mereka keluarkan dari kantong sendiri bahkan untuk penyakit berat sekalipun. Tahun 1979,
sebuah telah sistem kesehatan Kanada menunjukkan bahwa sistem kesehatan di Kanada
merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

2.3 AKN di Amerika Serikat


Pada saat ini, AS dapat dikatakan mempunyai asuransi kesehatan nasional rawat inap
untuk penduduk di atas 65 tahun saja (lansia) yang disebut Medicare part A. Karena AKN di

3
Amerika Serikat hanya berlaku bagi penduduk lansia, tidak semua penduduk Amerika yang
berjumlah sekitar 300 juta jiwa memiliki asuransi kesehatan. Sekitar 50 juta penduduk AS
yang berusia di bawah 65 tahun (sekitar 25% penduduk usia produktif) tidak memiliki
asuransi kesehatan. Ini merupakan suatu bukti kegagalan mekanisme pasar dalam bidang
kesehatan, karena AS memang didominisasi oleh asuransi kesehatan komersial.
Untuk ukuran negara maju, Amerika adalah satu-satunya negara maju yang tidak
memiliki sistem asuransi kesehatan nasional yang baik. Di Amerika di tahun 1970an, terdapat
15 usulan RUU AKN yang semuanya kandas akibat banyaknya kepentingan bisnis dan
kebobrokan politik sehingga kepentingan masyarakat diabaikan.Di kala itu, 23% penduduk
AS tidak memiliki asuransi kesehatan
AS juga telah mengusulkan banyak model pendanaan dan penyelenggaraan yang
dapat digolongkan menjadi tiga model yaitu (1) kombinasi kontribusi wajib (payroll taxes)
dan anggaran pemerintah seperti model Inggris, (2) perluasan program Medicare dengan
kontribusi wajib kepada seluruh penduduk seperti model umum di negara maju lain, dan (3)
bantuan premi dari pemerintah untuk penduduk miskin dan tidak mampu.
Upaya terakhir untuk mewujudkan AKN di Amerika dilakukan oleh Presiden Bill
Clinton di tabun 1993.yang juga gagal karena kekuatan perusahaan asuransi, yang takut
kehilangan pasar dan memiliki dana lebih besar, perusahaan asuransi menyogok/menyuap
para politisi di AS dan anggota Kongres untuk menolak usulan Clinton. Kegagalan AS dalam
mengembangkan AKN yang lebih mementingkan kepentingan pebisnis asuransi, merupakan
hal buruk bagi sejarah AS.
Bahkan jika dibandingkan dengan penjara paling mengerikan tempat pada teroris dan
penjahat kelas kakap yang menyerang AS pada peristiwa 911 di penjarakan yaitu penjara
“GUANTANAMO BAY”,sistem kesehatan di penjara tersebut sangat lengkap dan menjamin
kesehatan seluruh narapidana, dilengkapi dengan meja operasi dan peralatan pengobatan
kanker.

2.4 AKN di Perancis


Pada tahun 2000, WHO memberikan peringkat pertama pada Perancis dalam hal
memberikan perawatan kesehatan yang terbaik secara keseluruhan kepada warga negaranya.
Warga negara Prancis menikmati perawatan kesehatan universal yang didanai oleh
pemerintah melalui pajak penghasilan.. Harga yang ditetapkan oleh dokter swasta sudah
ditetapkan pemerintah.

4
Sebagai sesama negara penganut demokrasi liberal, Perancis sangat bertolak belakang
dengan Amerika. Di Perancis pelayanan kesehatannya sangatlah murah bahkan bila pasien
hanya ingin berkonsultasi dengan dokternya mengenai penyakit apa yang mungkin
menimpanya, mereka tidaklah dipungut biaya sama sekali. Ada pula kebijakan pelayanan
kesehatan selama 24 jam yang memungkinkan seseorang memesan obat atau berkonsultasi
dengan dokter, dokter akan segera meluncur ke rumah pasien jam berapa pun dan tidak
dipungut biaya, mereka memiliki ambulance/mobil khusus untuk mempersingkat waktu serta
Tidak ada biaya lain yang dikenakan oleh pihak rumah sakit.
Di Perancis, Anda dilindungi, titik. Itu tidak tergantung pada pekerjaan, tidak
tergantung pada organisasi pemeliharaan kesehatan, dan hal itu tidak tergantung pada apakah
Anda mengisi formulir dengan benar.
Dibagian pelayanan kesehatan ibu dan anak, pemerintah Perancis menyediakan tenaga
asisten rumah-tangga secara cuma-cuma bagi ibu-ibu yang bekerja diinstansi pemerintah,
ibu-ibu yang suaminya bekerja pada pemerintah dan mereka yang tercatat sebagai warga,
negara yang baru saja melahirkan bayi dimana tidak ada orang untuk merawat sang bayi pada
waktu tertentu. Jadi bagi mereka yang baru saja melahirkan dapat merasa tenang
meninggalkan rumah untuk bekerja. Lagipula, bila sang ibu adalah pegawai pemerintah maka
ada pemotongan jam kerja sekitar sepertiga dari jam seharusnya tanpa pemotongan gaji atau
upah. Ini sangatlah manusiawi mengingat peran ibu dalam lingkup keluarga dan pekerjaannya
yang tidak bisa mereka tinggalkan. Karena itu kebijakan pemerintah Perancis dinilai sangat
melindungi warga negaranya.

2.5 AKN di Kuba


Sistem kesehatan Kuba pada satu sisi diawali dengan rumah sakit tenda di medan
pertempuran pada zaman revolusi tahun 1950an. Bentuk lain adalah beberapa praktik dokter
pribadi dan layanan kesehatan yang “diwariskan penjajah” Amerika Serikat (1905-1960an).
Proses pengembangan sistem itu terus melaju bersama dengan perkembangan pembangunan
Kuba yang memberikan prioritas pada pembangunan sumber daya manusia. Secara umum
sistem kesehatan di Kuba seperti halnya di negara lain, menempel pada sistem pemerintahan
negara yang bersangkutan. Artinya ada sistem di tingkat nasional, propinsi, dan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab dari layanan kesehatan primer hingga tertier.
Moore (dalam film Sicko) berangkat ke Kuba bersama suatu kelompok warga
Amerika Serikat (AS) yang mengalami masalah kesehatan akibat bekerja sebagai
sukarelawan di reruntuhan World Trade Center, New York, sesudah serangan 11 September

5
2001. Film dokumenter yang mulai dipertunjukkan di bioskop AS pada 29 Juni itu
membuktikan bahwa perawatan kesehatan yang tidak didapatkan di AS, justru tersedia secara
cuma-cuma di Kuba. Berdasarkan data-data statistik pokok yang dibuat oleh badan kesehatan
dunia (WHO) , Kuba berada sejajar dengan Amerika Serikat (AS). Angka harapan hidup rata-
rata seorang anak yang dilahirkan di Kuba adalah 77.2 tahun, sedangkan di AS 77,9 tahun.
Jumlah anak-anak yang meninggal sebelum hari ulang tahun kelima mereka adalah tujuh per
seribu kelahiran hidup, sedangkan di AS angkanya delapan per seribu kelahiran hidup.
Bedanya, AS membelanjakan dana kesehatan 26 kali lebih banyak dari Kuba, yaitu 6.096
dolar per tahun untuk setiap orang, sedangkan Kuba hanya 229 dolar per tahun, sebagaimana
data WHO. Kuba mempunyai 73.000 dokter atau dua kali lebih banyak dibanding dokter per
kapita di AS. Pada tahun-tahun terakhir, 15.000 dokter Kuba bekerja di perkampungan-
perkampungan kumuh di Venezuela, negara sekutu utama politik Kuba. Keberadaan para
dokter Kuba tersebut ditukar dengan pasokan minyak. Di klinik di Havana, rombongan
Moore pada Maret mendapat check-up gratis untuk masalah-masalah pernafasan dan patah
tulang yang diakibatkan bekerja di "Ground Zero", lokasi serangan WTC tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa sistem kesehatan di Kuba bisa dibilang lebih baik
daripada sistem kesehatan di Amerika yang notabene Amerika pernah menjajah Kuba.

2.6 AKN di Indonesia

1960-1970

 Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 865 tahun 1960 memperkenalkan


program pemeliharaan kesehatan yang disebut "Jakarta Pilot Project" di Jakarta.
 Menteri Kesehatan Prof. Dr. G.A Siwabessy mengeluarkan instruksi pembentukan
komite dana sakit pada 1966.
 Menteri Kesehatan Prof. Dr. G.A Siwabessy membentuk Badan Penyelenggara
dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) yang berada di departemen kesehatan
untuk mengelola asuransi kesehatan pegawai negeri.
 Menteri Tenaga Kerja Awaloedin Djamin membentuk tim Kerja Kesejahteraan
Pegawai Negeri (TKKPN).
 KePres No 122 tahun 1968 menetapkan potongan gaji pegawai negeri sebesar 5%
untuk membiayai pemeliharaan kesehatan.

1971-1980

 Perpres No 8 tahun 1977 menetapkan iuran sebesar 2% gaji pokok berlaku kepada
pegawai aktif dan pensiunan
 Sistem kapitasi kepada mulai diperkenalkan di puskesmas Jakarta
 BPDPK membatasi jumlah anak yang ditanggung sebanyak 3 orang

6
1981-1990

 PP 2No 22 dan 23 tahun 1984 mentapkan pengelolaan asuransi kesehatan PNS


dipisahkan dari Departemen Kesehatan
 BPDBPK berubah menjadi perusahaan umum Husada Bahakti atau
disingkat Perum PHB

1991-2000

 Perum PHB ditingkatkan keleluasaannya menjadi PT Asuransi Kesehatan Persero


atau PT Askes melalui PP No 6 tahun 1992.
 UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan mewajibkan Pemerintah
menyelenggarakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JPKM).
 PerMenKes No 571 Tahun 1993 Pemerintah menyelenggarakan JPKM.
 Kepmenkes No 1122 Tahun 1994 mengatur pemberian tanda pengenal bagi
keluarga miskin dalam bentuk kartu Sehat untuk berobat ke Puskesmas.
 Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dapat digunakan untuk pengobatan ke
fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah.
 Pengembangan dokter keluarga dalam penyelenggaraan Program JPKM
Berdasarkan KepMenkes No 56 Tahun 1996
 Pemerintah mengembangkan program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan
(JPS-BK)

2000-2014

 Berdasarkan KepMenKes No 781 tahun 2003, No 1099 tahun 2003, dan 1141
Tahun 2003 pemerintah melaksanakan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga
Miskin (JPK Gakin) di 3 propinsi dan 13 kabupaten.
 Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
(JKMM/Askeskin)
 Pemerintah mengesahkan UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
 Pemerintah membentuk UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan
Sosial (BPJS).
 Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional melalui UU SJSN
 PT Askes dibubarkan diganti dengan BPJS Kesehatan mulai beroperasi mulai 1
Januari 2014.

3. Perbandingan Asuransi Kesehatan Negara Lain dengan Indonesia

Kata ”nasional” sebetulnya sudah melekat pada nomenklatur Jaminan Kesehatan


Nasional (JKN). Sistem pelayanan ditata dari tidak terstruktur jadi terstruktur atau rujukan
berjenjang. Sistem pembiayaan kesehatan akan diubah dari cara pembayaran langsung dari
kantong penderita (out of pocket) jadi pembayaran dari pihak ketiga, yaitu BPJS Kesehatan

Jika Indonesia dengan BPJS Kesehatan dibandingkan dengan Inggris dengan National
Health Service ataupun dengan Kanada dengan canadian Medicare akan sulit diterapkan di
Indonesia karena Inggris merupakan negara maju dan penghasilan perkapita masyarakat yang

7
tinggi sekitar $41.000/tahun, Kanada dengan $51.000 dan penghasilan tersebut langsung
dipotong pajak. Sedangkan di Indonesia penghasilan perkapita $3500/tahun, dan banyak
penduduk Indonesia yang bekerja tidak pada instansi pemerintah, melainkan bekerja pada
usaha perorangan, sehingga tidak bisa otomatis dipotong pajak. Kesadaran untuk membayar
pajak di Indonesia juga tergolong rendah menyulitkan program tersebut jika
diimplementasikan di Indonesia.

Lain halnya dengan di Amerika Serikat, negara seolah-olah dikuasai oleh “raksasa”
perusahaan asuransi yang bisa menyuap anggota parlemen untuk kepentingan perusahaan
mereka. Di Amerika penghasilan penduduknya tinggi sehingga permintaan akan asuransi
kesehatan komersial tinggi, namun hal itu bertolak belakang dengan keinginan perusahaan
untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan cara menghindari dan mencari celah
untuk tidak membayar klaim. Di Indonesia saya merasa belum waktunya mengkhawatirkan
fenomena yang terjadi di Amerika, karena mengingat minat untuk memperoleh asuransi
komersial yang rendah di Indonesia karena sebagian masyarakat Indonesia belum mampu
untuk membeli asuransi komersial, sehingga perusahaan asuransi di Indonesia masih
berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar minat masyarakat Indonesia
akan asuransi komersial meningkat.

Jika kita melihat sistem asuransi kesehatan di Perancis yang serba gratis , bahkan
dokter/perawat dapat dipanggil kapan pun 24 jam. Hal ini tidak bisa diimplementasikan di
Indonesia, mengingat besar wilayah Indonesia dan infrastruktur, sarana dan prasarana yang
tidak memadai.

Di Kuba, begitu revolusi dimenangkan tahun 1959, kesehatan menjadi prioritas kunci
pemerintah. Anggaran negara dimobilisasi untuk menyediakan akses kesehatan bagi seluruh
rakyatnya. Pemerintah Kuba berpendapat “kesehatan buat semua”.

Konstitusi Kuba tegas mengamanatkan: ‘setiap orang memiliki hak untuk


diperhatikan dan dilindungi kesehatannya. Negara menjamin hak ini: melalui penyediaan
rumah sakit dan layanan kesehatan gratis : melalui penyediaan pemeriksaan gigi gratis,
melalui pembangunan layanan kebersihan, pendidikan kesehatan, uji pemeriksaan kesehatan
secara periodik, vaksinasi umum, dan tindakan-tindakan pencegahan medis lainnya.’

Karena itu, sejak revolusi hingga sekarang, anggaran kesehatan Kuba tidak pernah di
bawah 10% dari anggaran nasionalnya. Bahkan, pada tahun 2010, pemerintah Kuba
menganggar 14,5% untuk memastikan seluruh rakyatnya bisa berobat gratis. Bandingkan
dengan Indonesia: sejak tahun 2003 hingga 2013, anggaran kesehatan hanya rata-rata 2% dari
APBN.

8
Jadinya, di Kuba, sebagai realisasi dari perintah konstitusi, setiap warga negara Kuba–
tanpa melihat latar-belakang ekonominya (kaya-miskin), jabatan, ataupun warna kulit–berhak
dan bebas mengakses layanan kesehatan berkualitas tanpa dipungut biaya.

Berkat konsistensi negara terhadap konstitusinya, peranan pemerintah dalam layanan


kesehatan berhasil menjangkau 99% penduduknya. Sistem kesehatannya pun sangat
revolusioner. Para dokter tinggal di komunitas yang dilayaninya. Jadi, bukan rakyat yang
mendatangi dokter, tapi dokter ada di tengah-tengah rakyat.

Anda mungkin juga menyukai