IDENTIFIKASI PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Tn. SM
No. MR : 068070
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 65 tahun
Alamat : Jl.Rajawali Blok C no.16
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
MRS : 23 mei 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sesak napas yang semakin berat 2 hari SMRS
Keluhan tambahan :
Nyeri dada, batuk
Riwayat Kebiasaan
Riwayat kebiasaan merokok perhari > 2 bungkus, mengkonsumsi kopi
Keadaan Spesifik
Kulit
Warna sawo matang, efloresensi (-), pigmentasi normal, ikterus (-), sianosis (-),
spidernevi (-), telapak tangan dan kaki pucat (-), pertumbuhan rambut normal.
KGB
Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba.
Kepala
Bentuk lonjong, simetris, warna rambut hitam, rambut mudah rontok (-),
deformitas (-).
Mata
Eksophtalmus (-), endophtalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra
pucat (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, reflek cahaya (+), pergerakan mata ke
segala arah baik, mata cekung (+).
Hidung
Bagian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan
baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-).
Telinga
Pendengaran baik.
Mulut
Pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), lidah kering (-), tepi lidah hiperemis (-),
lidah tremor (-), atrofi papil(-), stomatitis(-), bau pernapasan khas (-).
Leher
Pembesaran kelenjar thyroid (-), JVP (5-0) mmH2O, hipertrofi musculus
sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk (-).
Thorax
Cor
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi
Kiri: atas, ics II linea parasternalis sinistra
Bawah, ics V linea axilla anterior sinistra
Kanan : atas, ics II linea parasternalis dextra
Bawah, ics IV linea parasternalis dextra
Auskultasi : murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi, kiri : simetris, spidernevi (-)
Kanan : simetris, spidernevi (-)
Palpasi, Fremitus vocal kanan dan kiri normal
Perkusi, kiri : Hipersonor
Kanan : Hipersonor
Auskultasi, kiri rongki pada basal paru
Kanan : rongki pada basal paru
ABDOMEN
Inspeksi : datar, distended (-), asites (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Hati : tidak teraba
Limpa : tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi :peristaltik (+), bruit hepar (-), bruit epigastrium (-)
Ekstremitas
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
HEMATOLOGI
Eosinofil 0 1-3%
Batang 1 2-6 %
Segmen 56 50-70 %
Limposit 35 20-40 %
Monosit 8 2-8 %
Rontgen Thorax :
EKSPERTISE
Posisi trakea ditengah
Mediastinum medial tidak melebar
Cor :
Jantung tampak membesar ke lateral kiri demgam apex tertanam pada
diafragma, pinggang jantung normal ( CTR > 50% )
Sinus costophrenicus kanan tertutup perselubungan, kiri terpotong (sulit
dinilai)
Sinus cardiophrenicus bilateral normal
Diafragma kanan tertutup perselubungan, kiri terpotong (sulit dinilai)
Pulmo :
Hilus kanan dan kiri normal
Corakan bronkovaskuler bertambah
Tampak perselubungan opak homogen di hemithorax kanan bawah
Kranialisasi (-)
Skletal : dalam batas normal
KESAN :
Kardiomegali (LV) tanpa bendungan paru
Effusi pleura kanan
RESUME
Melalui anamnesis didapatkan bahwa os merasa sesak nafas yang
bertambah hebat saat aktivitas, nyeri dada dan batuk sejak 2 hari SMRS.
Riwayat Hipertensi (+)
Melalui pemeriksaan fisik didapatkan : Jantung : Perkusi batas jantung kiri
bawah terletak pada ics V linea axilla anterior sinistra. Paru-paru :
Auskultasi terdapat rongki pada basal paru kanan dan kiri
Tanda Vital
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 86 kali permenit, regular
Pernafasaan : 28 kali permenit
Suhu : 36,0 o C
Pemeriksaan Rontgen :
- Kardiomegali (LV) tanpa bendungan paru
- Effusi pleura kanan
DIAGNOSIS KERJA :
- Kardiomegali + effusi pleura kanan e.c CHF ( Congestif Heart
Failure )
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologis :
- Istirahat (posisi setengah duduk)
- Oksigen 3 liter
- Diet rendah garam
Farmakologis :
- IVFD RL xx gtt/m makro
- O2 2-3 L/m
- Cellocid 750 mg 3x1
- Ventolin
- Flexotide
- Captopril 12,5 mg 2x tab
- Racikan caps 3x1
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
PERMASALAHAN
1. Apakah diagnosis pada kasus ini sudah tepat ?
2. Hubungan antara klinis dan hasil pemeriksaan penujang ?
3. Apakah rencana terapi yang tepat ?
BAB IV
ANALISIS KASUS
2) Antagonis aldosteron
Menurunkan mortalitas pasien dengan gagal jantung sedang sampai berat.
3) Obat inotropik
Meningkatkan kontraksi otot jantung dan curah jantung.
4) Glikosida digitalis
Meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung menyebabkan penurunan
volume distribusi.
6) Inhibitor ACE
Mengurangi kadar angiostensin II dalam sirkulasi dan mengurangi sekresi
aldosteron sehingga menyebabkan penurunan sekresi natrium dan air. Inhibitor
ini juga menurunkan retensi vaskuler vena dan tekanan darah yg menyebabkan
peningkatan curah jantung.