Definisi
Wawancara adalah salah satu metode dasar yang bersifat kualitatif. Metode ini
banyak digunakan untuk memperoleh data mengenai latar belakang perilaku seseorang.
Sebagai salah satu metode kualitatif, pembuatan pedomannya mudah tetapi pelaksanaannya
sangat tergantung pada keterampilan pewawancara. Makin berpengalaman seorang
pewawancara, data yang diperoleh semakin kaya dan sesuai dengan yang dimaksudkan.
Wawancara mendalam adalah teknik penelitian kualitatif melalui wawancara
individu secara intensif yang melibatkan sejumlah kecil responden untuk mengeksplorasi
perspektif mereka tentang ide, program, atau situasi tertentu. Sebagai contoh, kita mungkin
bertanya pada peserta atau responden yang terkait tentang pengalaman dan harapan mereka
terkait dengan program yang sedang berjalan, pikiran mereka mengenai operasi program,
proses, dan hasil, dan tentang perubahan apapun yang mereka anggap dalam diri mereka
sebagai hasilnya keterlibatan mereka dalam program ini.
Prinsip yang digunakan dalam menyiapkan pedoman yang baik tergantung pada penggunaan
ungkapan-ungkapan yang umum, tidak langsung dari pertanyaan-pertanyaan yang
memberikan jawaban ya atau tidak. Sasaran umum ungkapan ini dalah untuk mendorong
responden untuk berbicara tentang topik yang dimunculkan. Berikut ini ada beberapa garis
pedoman praktis dan berguna yang dapat membantu dalam menyusun pedoman wawancara:
2) Tulis bagian paling pokok atau sub-tema masing-masing sasaran yang spesifik
4) Periksa setiap pertanyaan dan cocokkan dengan maksud dan tujuan penelitian, kemudian
buang pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat.
9. Urutan-urutan topik
Secara umum, urutan topik dalam wawancara mendalam tidak ditentukan secara kaku. Hal ini
lebih banyak diserahkan kepada kebijaksanaan pewawancara dan juga lebih ditentukan oleh
alur diskusi yang terjadi. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mendapatkan
pewawancara yang betul-betul telah terlatih dalam seni wawancara untuk memandu diskusi
yang dilaksanakan. Pedoman dirancang sedemikian rupa sehingga didapatkan bentuk
informasi yang mirip dari semua responden. Meskipun demikian, ungkapan pertanyaan-
pertanyaan tertentu dan urutan-urutannya ditentukan kembali untuk dicocokkan dengan
karakteristik masing-masing responden. Oleh karena itu sangatlah penting bagi pewawancara
untuk betul-betul siap memastikan bahwa diskusi berjalan secara natural dan memandu setiap
responden dari satu topik ke topik lainnya.
Peran pewawancara adalah bertindak sebagai moderator untuk menjaga agar diskusi tetap
berjalan dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan sampai ia
mendapatkan jalaban tepat dari responden.mIa harus mampu menciptakan suasana
informal dan bersahabat agar opini dan ide pemberi informasi dapat mengalir secara
natural. Secara umum, peran pewawancara menuntut hal-hal sebagai berikut:
1) Usaha keras untuk membimbing responden dari satu topik ke topik yang lain
2) Sabar dalam mendengarkan, sediakan sedikit waktu untuk berhenti untuk mendorong
responden berpikir dan memberi keterangan tentang isu-isu yang didiskusikan
3) Ciptakan humor yang menyenangkan agar pemberi informasi dapat rileks dalam
mendiskusikan isu-isu sensitif
4) Tanyakan secara mendalam, tetapi dalam waktu yang sama dengarkan secara serius
jawaban yang diberikan.
3) Berpindah dari satu topik ke topik lain dengan cepat tanpa penanganan secara
menyeluruh terhadap topik-topik terdahulu
1) Pewawancara harus mengenal dengan baik pokok persoalan, tempat dan alasan
pemberi informasi ketika mereka kurang bersedia berpartisipasi dalam wawancara.
c) Memusatkan perhatian pada dimensi baru tentang isu yang disampaikan: Kami
ingin Anda memikirkan aspek lain pengunaan obat ........
4) Pewawancara harus tetap waspada terhadap informasi verbal dan perilaku nonverbal,
serta hal-hal yang menimbulkan gangguan. Pewawancara dapat beristirahat untuk
membaca catatan-catatan atau memeriksa pedoman wawancaraa untuk memastikan
bahwa wawancara tetap pada fokusnya.
d) Apabila kunci pokoknya sudah muncul dalam diskusi, hal ini harus diikuti
terus
f) Usahakan untuk mengarahkan diskusi dari waktu ke waktu dan dari topik ke
topik.