Anda di halaman 1dari 8

Pasien : Fide, 52 tahun

ANAMNESIS

Keluhan utama : bercak bercak merah keunguan terasa gatal dan panas
pada sekitar pipi, bibir, dan lengan sejak lima hari yang lalu, sebagian basah
dan bergelembung.

Gejala lain :

- Keluhan serupa juga timbul di daerah genital


- Terjadi setelah meminum obat penghilang nyeri untuk ketiga
kalinya di tempat yang sama
- Terdapat bintik-bintik bewarna coklat yang timbul di wajah dan
lehernya serta bertambah banyak
- Rambut makin tipis dan tampak botak setempat
- Pekerjaan sering tertatap sinar UV

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan umum : keadaan umum baik

Status dermatologikus :

- Predileksi : di sekitar sudut bibir, pipi, lengan atas.


- Distribusi :
- Bentuk : bulat agak lonjong
- Batas :
- Ukuran : lentikular hingga numular
- Efloresensi :
plak merah keunguan, sekitarnya eritem, di atasnya terdapat
beberapa vesikel
erosi dan ekskoriasi pada penis
pada wajah : papul coklat terlokalisir, kenyal, batas tegas, ukuran
milier hingga lentikuler..\
DIAGNOSIS
Terminologi

- Bercak : perubahan warna. Pada efloresensi dapat diartikan sebagai


makula.
- Bergelumbung : pada efloresensi diartika sebagai vesikel atau bula.
- Botak :
- Lentikular : ukuran lesi sebesar biji jagung
- Numular : ukuran lesi seukuran dengan uang koin 100
- Plak :peninggian di atas permukaan kulit, permukaan rata dan berisi zat
padat, diameter 2 cm atau lebih
- Eritem : kemerahan pada kulit akibat pelebaran PD yang reversible.
- Vesikel : gelembung beratap yang berisi cairan serum berukuran kurang
dari 0.5 cm, serta memiliki dasar.
- Erosi : kelainan kuit yang tidak mencapai stratum basale sehingga bila
digaruk sampai stratum spinosum akan keluar cairan serous dari bekas
garukan.
- Ekskoriasi : kelainan kulit disebabkan hilangnya lapisan kulit hingga
stratum papilare sehingga saat digarukan akan keluar darah.
- Papul : penonjolan di atas permukaan ulit berisikan zat padat dengan
diameter kurang dari cm.
- Terlokalisir : luas lesi <30% permukaan tubuh (1% = luas telapak tangan
penderita.)
- Milier : ukuran lesi seukuran dengan kepala jarum pentul.

Rumusan masalah

1. Mengapa pak fide mengeluhkan bercak merah keunguan yang terasa gatal
dan panas dan sebagian ada yang basah dan bergelembung?
2. Mengapa keluhan juga muncul di daerah genital?
3. Apakah ada hubungan keluhan pak fide dengan penggunaan obat
penghilang nyeri yang dikonsumsi?
4. Apa hubungan jk dan usia pada keluhan pak fide?
5. Mengapa pula temannya mengalami kulit yang melepuh di seluruh tubuh
pasca mengkonsumsi obat?
6. Mengapa munculan lesi pada pak fide dan temannya berbeda?
7. Mengapa muncul bintik berwarna kecoklatan pada wajah dan leher pak
fide?
8. Mengapa pak fide mengalami kebotakan setempat?
9. Apa hubungan paparan sinar matahari dengan kejadian kanker kulit?
10. Bagaimana interpretasi hasil pemerikasaan pada pak fide?
11. Mengapa dokter mendiagnosis pak fide menderita alergi obat?
12. Apa diagnosis untuk keluhan bintik coklat dan botak pada pak fide, dan
kenapa dirujuk?
PEMERIKSAAN TELINGA

1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas pasien


2. Menanyakan keluhan
- Gangguan pendengaran
- Suara berdenging atau mendengung (tinitus)
- Rasa pusing berputar (vertigo)
- Rasa nyeri dalam telinga (otalgia)
- Keluar sekret dari liang telinga (otore) sekret sedikit biasanya
infeksi telinga luar, bila sekret banyak dan mukoid biasanya dr telinga
tengah, bila berbau busuk kolesteatom

Penilaian : telinga kanan/kiri, sejak kapan timbulnya, riwayat trauma,


gangguan teras di tempat bising atau tenang, pada nyeri tanyakan
penjalaran,

3. Jelaskan apa yang akan dilakukan, dan informed consent


4. Cuci tangan
5. Alat yang digunakan: lampu kepala, corong telinga, otoskop, pelilit
kapas, pengait serumen, pinset telinga dan garpu tala.
6. Menggunakan lampu kepala dengan benar : atur fokus lampu berjarak
sktr 30 cm dnegan diameter 2-3 cm
7. Melakukan pemeriksaan telinga luar
- Keadaan dan bentuk daun telinga : depan dan belakang, ada sikatrik,
luka, bengkak, tumor, kelainan kongenital, dll
- Memegang telinga kanan dgn tangan kiri (dan sebaliknya).
- Menilai liang telinga : lapang (bila dapat mengobservasi seluruh
membran timpani), sempit, serumen, massa (deskrip: ukuran,
permukaan, mudah berdarah), sekret (deskripsi: warna, bau, jenis,
banyaknya,)
- Membran timpani : utuh, atau ada perforasi. Jumlah perforasi
8. Melakukan pemeriksaan dengan otoskop
- Cara megang : kayak pegang pensil
- Cara fiksasi dengan jari kelingking
-Cara pegang telinga.
-Lakukan penilaian liang dan membran timpani.
-Refleks cahaya : selalu ke arah anterior wajah
-Bila ada sekret : serous atau mukosa, dari liang telinga atau MT,
baunya (busuk, asam, kolesteatom), berdarah/tdk.
9. Melakukan tindakan ekstraksi serumen dengan teknik irigasi
- Alat : tempat air, air, spuit 20cc, bengkok
- Menyiapkan air irigasi sesuai suhu tubuh : resiko vertiligo
- Memasang handuk leher
- Meletakan bengkok di bahu pasien
- Tuang air ke tempat air
- Sedot air dengan spuit
- Buat liang telinga lurus
- Semprot cairan ke arah interolateral, tunggu hingga air keluar, bila
tdak keluar miringkan kepala pasien ke arah cawan
- Keringkan dengan tampon kapas
10. Cucitangan setelah seleai
11. Menyampaikan hasil pada instruktur
12. Menyampaikan hasil pada pasien

KI :
ada perforasitanyakan riwayat keluar cairan dan sakit pada telinga
jika serumen keras beri obat tetes dulu
TES PENDENGARAN
1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas pasien
2. Menanyakan keluhan
- Gangguan pendengaran
- Suara berdenging atau mendengung (tinitus)
- Rasa pusing berputar (vertigo)
- Rasa nyeri dalam telinga (otalgia)
- Keluar sekret dari liang telinga (otore) sekret sedikit biasanya
infeksi telinga luar, bila sekret banyak dan mukoid biasanya dr telinga
tengah, bila berbau busuk kolesteatom

Penilaian : telinga kanan/kiri, sejak kapan timbulnya, riwayat trauma,


gangguan teras di tempat bising atau tenang, pada nyeri tanyakan
penjalaran,

3. Jelaskan apa yang akan dilakukan, dan informed consent


4. Cuci tangan
5. Pasien diinstruksikan untuk mengangkat tangan pada sisi telinga yang
mendengar suara apa bila mendengar suara dan menurunkan tangannya
bila tidak mendengar lagi
6. Melakukan pemeriksaan tes rinne
- Membandingan hantaran udara dan tulang pada telinga pasien
- Garpu tala di letakan di proc. Mastoid
- Setelah tidak mendengar geser ke arah liang telinga
- + (bila suara di liang telinga masih terdengar) normal atau tuli
sensorium
7. Melakukan pemeriksaan tes weber
- Membandingakan hantaran tulang telingan kana dan kiri pasien
- Penala di getarkan lalu di letakkan pada garis sumbu tengah wajah (
dahi, dagu, gigi invisus atas)
- N bunyi kanan dan kiri sama kuat
- Lateralisasi ke telinga yang sehat bila terdengar lebih keras pada
telinga yang sehat tuli sensorineural
- Lateralisasi ke telingan yang sakit bila terdengar lebih keras pada
telinga yang sakit tuli konduktif
8. Melakukan pemeriksaan tes schwabach
- Membandingkan hantaran tulangpasien dnegan pemeriksa (syarat
telinga pemeriksa harus normal)
- Penala di getarkan
- Diletakkan di mastoid penderita, lalu bila penderita sudah tidak
dengar lagi, pindahkan penala ke mastoid pemeriksa
- Bila pemeriksa juga tidak mendengar schwabach sama dengan
pemeriksa atau memanjang
- Ulangi lagi tapi dari pemeriksa ke pasien.
- Schwabach memanjang (tuli konduktif) saat pemeriksa sudah
tidak mendengar tapi pasien masih mendengar
- Schwabach memendek (tuli sensorineural) bila pasien tidak
mendengar, pemeriksa masih mendengar
9. Cuci tangan setelah tindakan
10. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada instruktur dan pasien

Anda mungkin juga menyukai