Anda di halaman 1dari 21

Bed Side Teaching

KONSELING PRAKONSEPSI, ANTENATAL


DAN PEMERIKSAAN LEOPOLD
MUTIA OKTAVIANI D
SUCI ESTETIKA SARI
Preseptor : dr. Bobby Indra Utama, Sp.OG (K)
BAB I
PENDAHULUAN
01

BAB I : Pendahuluan

Memiliki bayi yang sehat adalah harapan setiap


keluarga di semua komunitas. Selain itu,
mengurangi angka kematian bayi adalah tujuan
kesehatan nasional di sebagian besar negara.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 42% dari
kehamilan yang tidak diinginkan telah menyebabkan aborsi dan 14%
menyebabkan kematian janin. Di Belanda, 459 wanita hamil yang dirujuk ke
klinik perawatan prakehamilan, menunjukkan bahwa sekitar 65% dari ibu
memiliki setidaknya satu faktor risiko
01

BAB I : Pendahuluan

melakukan konseling dan pemeriksaan prakonsepsi serta


memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk hal itu,
dapat meminimalkan komplikasi selama masa kehamilan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konseling Prakonsepsi
01

DEFINISI
Konseling prakonsepsi/prakehamilan adalah serangkaian layanan,
terutama didasarkan pada upaya preventif, untuk membantu pria
dan wanita mempersiapkan kehamilan dengan cara meningkatkan
kesehatan mereka sebelum konsepsi, termasuk praktek-praktek
kesehatan yang berkaitan dengan menjaga kesuburan,
mempersiapkan kehamilan, serta mengidentifikasi dan mengatasi
faktor-faktor risiko melalui penyediaan konseling dan melakukan
diagnostik, terapi dan intervensi farmakologis. Dengan demikian,
konseling dan perawatan prakonsepsi penting untuk memberikan
kehamilan yang aman serta menjaga kesehatan ibu dan janin
01
Tujuan Konseling prakonsepsi

• 1.Meminimalkan kehamilan yang tidak direncanakan


• 2.Memaksimalkan penyakit-penyakit kronik untuk kehamilan
(DM, epilepsi, hipotiroid, gangguan kardiovaskular)
• 3.Menganjurkan perilaku sehat selama kehamilan
• 4.Konseling mengenai suplemen nutrisi, diet yang adekuat dan
olahraga cukup
• 5.Menawarkan vaksinasi yang tepat sebelum kehamilan (rubella,
difteri, hepatitis B)Perspective
• 6.Skrining terhadap kelainan genetik atau kromosomal
• 7.Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi
orang tua.
01
Manfaat Konseling prakonsepsi

• pencegahan mengenai risiko kehamilan yang mungkin terjadi

Perspective
01
Hal-hal yang Diperhatikan pada
Kunjungan Konseling Prakonseps
• Suplementasi Asam Folat
• Wanita dengan berat badan kurang
• Kondisi dimana kehamilan merupakan kontraindikasi
• Mengetahui Obat-obat Teratogen
• Komplikasi Obstetrik
• Masa Nifas

Perspective
01
Identifikasi Faktor Risiko

• Riwayat Pribadi dan Keluarga


• Riwayat Medis
• Riwayat Sosial
• Gaya Hidup dan Pekerjaan

Perspective
01
Skrining pada Semua Wanita Usia Reproduksi

• Rencana reproduksi dan risiko kehamilan yang tidak diinginkan


• Risiko terhadap Infeksi menular seksual
• Imunisasi
• Pemakaian rokok, alkohol
• Overweight dan obesitas
• Depresi
• Pekerjaan dan hobi
Perspective
01
Penyakit Genetik

Centers for Disease Control and Prevention (2007)


memperkirakan bahwa cacat lahir mengenai 1 dari setiap
33 bayi yang lahir di Amerika Serikat setiap tahun. Selain
itu, cacat-cacat ini saat ini menjadi penyebab utama
mortalitas bayi dan menyebabkan 20% kematian.
Manfaat konseling prakonsepsi biasanya diukur dengan
membandingkan insiden kasus baru sebelum dan setelah
Perspective
inisiasi program konseling. Sebagian dari contoh penyakit
kongenital yang jelas mendapat manfaat dari konseling
prakonsepsi adalah cacat tabung saraf, fenilketonuria,
talasemia, dan penyakit Tay-Sachs
01
Rekomendasi untuk Meningkatkan
Kesehatan Prakonsepsi
Terdapat 10 rekomendasi dari Department of Health and Human Service,
Centers for Disease Control and Prevention untuk meningkatkan kesehatan
wanita sebelum konsepsi.
1)tanggung jawab individu,
2) kesadaran klien,
3) kunjungan pencegahan
4) intervensi untuk risiko yang teridentifikasi,
5) perawatan interkonsepsi,
6) pemeriksaan pra kehamilan,
Perspective
7) cakupan asuransi kesehatan untuk wanita dengan pendapatan rendah,
8) program dan strategi kesehatan masyarakat,
9) penelitian, dan
10) monitoring perkembangan.
2.2 Pemeriksaan Leopold
01
pemeriksaan palpasi pada kehamilan

Perspective
01
LEOPOLD 1

Leopold I digunakan untuk menentukan tinggi fundus


uteri, bagian janin dalam fundus, dan konsistensi fundus.

Perspective
01
LEOPOLD 2

Menentukan batas samping rahim kanan/kiri dan


menentukan letak punggung.

Perspective
01
LEOPOLD 3

Menentukan bagian terbawah janin di atas simfisis ibu dan bagian


terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau masih
bisa digoyangkan.

Perspective
01
LEOPOLD 4

Menentukan bagian terbawah janin dan seberapa jauh


janin sudah masuk (pintu atas panggul) PAP

Perspective

Anda mungkin juga menyukai