Anda di halaman 1dari 3

HIDUNG

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu
dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah
busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan
tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
Anatomi dan fisiologi penafasan bagian atas yaitu:

1. Rongga Hidung

Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal berupa
rongga hidung sebagai alat penyalur udara. Hidung bagian luar tertutup oleh kulit dan
disupport oleh sepasang tulang hidung. Rongga hidung terdiri atas :

- Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi

- Dalam rongga hidung terdapat rambut yang berperan sebagai penapis udara

- Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena
strukturnya yang berlapis.

- Sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk
membersihkan jalan napas.

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung
kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Masing-masing
rongga hidung dibagi menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi atau konka dari dinding
lateral. Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung
vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel
goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh
gerakan silia.

Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagian anterior ke bagian posterior yang
berbatasan dengan nasofaring. Rongga hidung terbagi atas 2 bagian, yakni secara longitudinal
oleh septum hidung dan secara transversal oleh konka superior, medialis, dan inferior.

Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan napas ini
berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkanudara yang
dihirupkan ke dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktori atau penghidu
karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini berkurang sejalan dengan
pertambahan usia.

Terdapat 3 fungsi Rongga Hidung, antara lain :

a. Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung akan menjalani
tiga proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan pelembaban. Penyaringan
dilakukan oleh membran mukosa pada rongga hidung yang sangat kaya akan pembuluh darah
dan glandula serosa yang mensekresikan mukus cair untuk membersihkan udara sebelum
masuk ke Oropharynx. Penghangatan dilakukan oleh jaringan pembuluh darah yang sangat
kaya pada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas dari rongga hidung. Dan
pelembaban dilakukan oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang yangdilapisi oleh
mukosa.

b. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam
penerimaan sensasi bau.

c. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara-suara fenotik dimana


ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

2. Faring

Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan
nasal dan rongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak. Faring terdiri atas:

a. Nasopharinx ada saluran penghubung antara nasopharinx dengan telinga bagian


tengah, yaitu Tuba Eustachius dan Tuba Auditory ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak
pada bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian dari jaringan Lymphatic pada
permukaan posterior lidah.

b. Oropharynx, merupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid.
Refleks menelanberawal dari orofaring menimbulkan dua perubahan, makanan terdorong
masuk kesaluran pencernaan (oesephagus) dan secara simultan katup menutup laring untuk
mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasan.

c. Laringopharynx, merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian bawahnya,


sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk ke bagian belakang,
oesephagus dan udara masuk ke arah depan masuk ke laring.

3. Laring

Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ). Terbesar adalah
Cartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan
membentuk adams apple, dan di dalam cartilago ini ada pita suara. Sedikit di bawah
cartilago thyroid terdapat cartilago cricoid. Laring menghubungkan Laringopharynx dengan
trachea, terletak pada garis tengah anterior dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.

Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga
melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk. Laring
sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:

a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama
menelan.

b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring.

c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea.


4. Bagian-Bagian Hidung Manusia

Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan
Nostri l. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat
tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut danmembran yang mensekresi lendir lengket.

Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan
menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan Palate.

Mucous membrane berfungsi mengahangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini


membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bagkteri, dan
partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.

5. Cara Kerja Alat Penciuman (Hidung) Manusia

Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Dia atap
rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul- molekul
bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini
jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor,
sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang
mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium
oleh hidung kita, apakah itu harumnyabau sate padang atau menyengat nya bau selokan.

6. Peranan Penciuman

- Menimbulkan sekresi saliva dan getah lambung; respon bau menyenangkan, bau
busuk.

- Memantau kebersihan; keringat, kotoran

- Membentuk info sosial; penciuman keluarga dan orang luar

- Mempengaruhi tingkah laku seksual

- Mempengaruhi emosi; gembira, lesu

7. Kelainan Penciuman

- Anosmia: tak ada indera penciuman

- Hiposmia: sensitifitas penciuman yang berkurang

- Disosmia: indera penciuman yang berubah

Anda mungkin juga menyukai