Anda di halaman 1dari 14

METODE ANALITIK

PARAMETRIK

A. Uji Beda

1. One Simple t-test

Uji beda rata-rata sampel tunggal digunakan untuk menguji suatu pernyataan
(hipotesis) sebelumnya, apakah benar atau salah menurut kajian statistik dimana
pernyataan tersebut bisa benar, namun juga bisa salah. Untuk menguji pernyataan
(hipotesis) itu benar atau salah diperlukan data sebagai faktariil observasi pada
obyek penelitian. Misalnya pernyataan (hipotesis) tersebut:

a. Terdapat perbedaan yang signifikan sikap dan perilaku ibu dalam


pemberian nutrisi pada bayi usia 0-1 tahun di kabupaten A dan kabupaten
B.

b. Terdapat perbedaan yang signifikan variabel yang menyebabkan orang tua


melakukan verbal abuse pada anak usia 3-6 tahun eksplorasi gangguan
makan pada remaja di provinsi X dan provinsi Y.

c. Terdapat perbedaan yang signifikan berat badan sebelum dan sesudah


menggunakan KB suntik di BPS “R”.

d. Terdapat perbedaan yang signifikan berat berat badan balita sebelum dan
sesudah diberi nutrisi “Z”.

e. Terdapat perbedaannya yang signifikan pemahaman tentang penggunaan


alat kontrasepsi sebelum dan sesudah penyuluhan.

f. Terdapat perbedaan yang signifikan sikap masyarakat terhadap kesehatan


lingkungan berdasarkan karakteristiknya.

Langkah uji beda rata-rata sebagai berikut:

 Menentukan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

Ho : U = Uo.
1
Ha : U ≠ Uo (pengujian dua sisi)

U > Uo (pengujian satu sisi kanan)

U < Uo (pengujian satu sisi kiri)

 Menentukan level of significance

Dalam hal ini menentukan taraf keyakinan dan tingkat toleransi


kesalahan (α).

 Kriteria Pengujian

Jika n > 30, maka menggunakan nilai Z tabel

Jika n ≤ 30, maka menggunakan nilai t tabel

Kurva pengujian dua sisi:

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

- Zα / 2 + Zα / 2
-t(α/2;df(n-1)) +t(α/2;df(n-1))
Ho diterima jika:

-Zα/2 ≤ Z hitung ≤ +Zα/2 atau -t(α/2;df(n-1)) ≤ t hitung ≤ +t(α/2;df(n-


1))

Ho ditolak jika:

Z hitung ˂ -Zα/2 atau Z hitung > +Zα/2

t hitung < -t(α/2;df(n-1)) atau t hitung > +t(α/2;df(n-1))

Kurva pengujian satu sisi kiri:

Ho ditolak Ho diterima
2
- Zα / 2
-t(α;dt(n-1))
Ho diterima jika: -Zα ≤ Z hitung atau –t(α;df(n-1)) ≤ t hitung
Ho ditolak jika: Z dihitung < -Zα atau t hitung <-t(α;df(n-1))

Kurva pengujian satu sisi kanan:

Ho diterima Ho ditolak

- Zα / 2
+t(α;df(n-1))
Ho ditrima jika: Z hitung ≤ +Zα atau t hitung ≤ +t(α;df(n-1))
Ho ditolak jika: -Z hitung > +Zα atau t hitung > +t(α;df(n-1))

 Pengujian
X – Uo
n > 30 maka rumusnya : Z hitung =

X – Uo
n ≤ 30 maka rumusnya : t hitung =
S

 Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan kriteria pengujian, menentukan Ho diterima


atau ditolak.

1) Perhitungan Rumus Statistik

Berikut ini contoh kasus diselesaikan dengan manual rumus statistik:

3
Seorang pemilik pabrik rokok mempunyai asumsi bahwa rata-rata kadar
nikotin yang dikandung oleh setiap batang rokok adalah sebesar 20 mg,
dengan alternatif lebih kecil dari itu. Dari 9 batang rokok yang dipilih secara
acak diperoleh hasil sebagai berikut: 20mg, 23mg, 18mg, 24mg, 25mg, 17mg,
16mg, 21mg, dan 18mg. Dengan menggunakan taraf keyakinan 95%, ujilah
anggapan itu!.

Jawab:

Diketahui Uo = 20mg, n = 9

20 + 23 + 18 + 24 + 25 + 17 + 16 +21 + 18

X= = 20,22

Langkah pengujian:

 Menentukan Ho dan Ha

Ho : U = Uo (20mg), berarti rata-rata kadar nikotin yang dikandung oleh


setiap batang rokok adalah 20mg.

Ha : U < Uo (20mg), berarti rata-rata kadar nikotin yang dikandung oleh


setiap batang rokok lebih kecil dari 20mg.

 Menentukan level of significance

Dalam hal ini taraf keyakinan (CC) 95% dan tingkat toleransi kesalahan
(α) = 5%

 Kriteria Pengujian

n = 9 < 30, maka menggunakan nilai t tabel, dan pengujian satu sisi kiri,
nilai t tabelnya:

t(α;df(n-1)) = t(5%;df(9-1)) = t (5%;8) = 1,860 (cari ditabel t).

Kurva pengujian satu sisi kiri

Ho diterima Ho ditolak
4
-1,860
Ho diterima jika t hitung ≥ - 1,860
Ho ditolak jika t hitung < - 1,860
 Pengujian

(X–X)

(20-20,22)2 = 0,0484
(23-20,22)2 = 7,7284
(18-20,22)2 = 4,9284
(24-20,22)2 = 14,2884
(25-20,22)2 = 22,8484
(17-20,22)2 = 10,3684
(16-20,22)2 = 17,8084
(21-20,22)2 = 0,6084
(18-20,22)2 = 4,9284

Total = 83,5556

S=

S= =

S = 3,23

t hitung =
s

5
20,22 – 20 0,22
t hitung = =
3,23 1,076

t hitung = 0,204

 Kesimpulan

Karena t hitung = 2,204 > -1,860, maka Ho diterima, berarti rata-rata


kadar nikotin yang dikandung oleh setiap batang rokok adalah 20mg.

2) Perhitungan SPSS

Dengan contoh soal yang sama, dapat dilakukan perhitungan dan pengujian
beda rata-rata sampel tunggal dengan langkah operasional komputer SPSS
sebagai berikut:

 Buat filename data: kadar nikotin (seperti dibawah ini)

 Klik Analyze: pilih Compare Means

 Klik One Sample T Test

 Kotak Test Variaabel (s): diisi Nikotin_mg

 Kotak Test Value: diisi 20 (rata-rata kadar nikotin)

 Klik Options:

- Confidence interval: 95%

- Missing values: pilih Exclude Cases Analysis

- Klik continue

 Klik OK (muncul output data)


6
T-Test

One-Sample Statistic

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nikotin_mg 9 20.222 3.232 1.077

One-Sample Statistic
Test Value = 20
95% Confidence Interval
of the Difference
t df Sig. (2- Mean Lower Upper
tailed) Difference

Nikotin_mg .206 8 3.232 .222 -2.26 2.71

Langkah pengujian dan analisis statistik:

 Tabel T-Test

Banyak sampel (N) = 9 batang rokok

Rata-rata kadar nikotin rokok = 20,222

Standar deviasi = 3,232

Standar error mean = 1,077

 Tabel One Sample Test

a) Dari t hitung = 0,206 > t tabel = - 1,860 maka Ho diterima


berarti rata-rata kadar nikotin rokok sebesar 20mg.

b) Dari signifikansi atau sig. (2 tailed) = 0,842 atau 84,2% > 5%


maka Ho diterima berarti rata-rata kadar nikotin rokok yang
diasuh oleh ibu bekerja dengan ibu yang tidak bekerja.

2. Paired Sample T-Test


7
Uji beda rata-rata sampel yang berhubungan ini sama dengan uji beda rata-rata
sampel tidak berhubungan yang telah dibicarakan sebelumnya, perbedaannya pada
sampel yang diuji mempunyai hubungan satu sama lain dan data selalu
berpasangan.

Langkah Pengujian:

 Menentukan Ho dan Ha

Ho : U1 – U2 = 0

Ha : U1 – U2 ≠ 0 (pengujian dua sisi)

U1 – U2 > 0 (pengujian satu sisi kanan)

U1 – U2 < 0 (pengujian satu sisi kiri)

 Menentukan level of significance

Dalam hal ini menentukan taraf keyakinan dan tingkat toleransi kesalahan
(α).

 Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian juga sama dengan uji perbedaan harga dua mean tanpa
berpasangan.

Jika n > 30, maka menggunakan nilai Z tabel.

Jika n ≤ 30, maka menggunakan nilai t tabel.

Kurva pengujian dua sisi:

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

- Zα / 2 + Zα / 2
-t(α / 2 ;df(n-1)) +t(α / 2 ;df(n-1))

Ho diterima jika: -Zα/2 ≤ Z hitung ≤ +Zα/2 atau –t (α/2 ; df (n-1)) ≤ t hitung


≤ + t (α/2 ; df (n-1))
8
Ho ditolak jika: Z hitung < -Zα/2 atau Z hitung > +Zα/2 (atau) t hitung < -t
(α/2 ; df (n-1)) atau t hitung > +t (α/2 ; df (n-1))

Kurva pengujian satu sisi kiri:

Ho ditolak Ho diterima

- Zα
-t(α;df(n-1))
Ho diterima jika: -Zα ≤ Z hitung atau -t(α;df(n-1)) ≤ t hitung
Ho ditolak jika: Z hitung < -Zα atau t hitung < -t(α;df(n-1))

Kurva pengujian satu sisi kanan:

Ho diterima Ho ditolak

+Zα
+t(α;df(n-1))
Ho diterima jika: Z hitung ≤ +Zα atau t hitung ≤ +t(α;df(n-1))

Ho ditolak jika: -Z hitung > +Zα atau t hitung > +t(α;df(n-1))

 Pengujian
D
Rumus statistik pengujian: t hitung =
SD
Keterangan:
D = Selisih data berpasangan
D = Rata-rata dari D
SD = Deviasi standar dari D

 Kesimpulan

9
Berdasarkan pengujian dan kriteria pengujian, menentukan Ho diterima
atau ditolak.

1) Perhitungan Rumus Statistik


Kasus:
Dilakukan penilaian mengenai pengetahuan wanita usia subur tentang tetanus
neonatorium di Kelurahan X antara sebelum diberi penyuluhan dan sesudah
diberi penyuluhan mengenai penyakit tersebut. Hasil penilaian dari 10 wanita
peserta penyuluhan sebagai sampel sebagai berikut:
Peserta Nilai Pengetahuan
Sebelum Penyuluhan Sesudah Penyuluhan
A 30 70
B 70 60
C 40 60
D 50 80
E 30 80
F 50 20
G 60 30
H 90 50
I 70 30
J 30 90
Dengan data tersebut, ada yang berpendapat bahwa rata-rata nilai pengetahuan
wanita usia subur tentang tetanus neonatorium sebelum dan sesudah
penyuluhan tersebut adalah sama. Ujilah pendapat tersebut dengan alpha 10%!
Jawab:
Langkah Pengujian:
 Menentukan Ho dan Ha
Ho : USblm – USsdh = 0 (Rata-rata nilai pengetahuan wanita usia subur
tentang tetanus neonatorium sebelum dan sesudah penyuluhan adalah
sama).
Ha : USblm – USsdh ≠ 0 (Rata-rata nilai pengetahuan wanita usia subur
tentang tetanus neonatorium sebelum dan sesudah penyuluhan adalah
berbeda).
 Menentukan level of significance

10
Taraf keyakinan (CC) = 90% dan tingkat toleransi kesalahan (α) = 10%
 Kriteria Pengujian
Banyak data (n) ada 10 pasang, jadi menggunakan nilai t yaitu t hitung
dan t tabel.

Pengujian untuk dua sisi.

Nilai t yaitu:

t (α/2 ;df (n-1)) = t(10%/2;df(10-1))

t (5%;df (9)) = 1,833 (dicari ditabel t).

Kurva pengujian dua sisi

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

- 1,833 + 1,833
Ho diterima jika -1,833 ≤ t hitung ≤ +1,833

Ho ditolak jika t hitung < -1,833 atau t hitung > +1,833

 Pengujian

Sebelum Sesudah D
(D – D)2

30 70 -40 (-40 - (-5))2 = 1.225


70 60 +10 (10 – (-5))2 = 225
40 60 -20 (-20 – (-5))2 = 225
50 80 -30 (-30 – (5))2 = 625
30 80 -50 (-50 – (5))2 = 2.025
50 20 +30 (30 – (5))2 = 1.225
60 30 +30 (30 – (5))2 = 1.225
90 50 +40 (40 – (5))2 = 2.025
70 30 +40 (40 – (5))2 = 2.025
30 90 -60 (-60 – (5))2 = 3.025
11
Jumlah -50 13.850

Perhitungan :

D = -50/10 = -5

SD =

SD =

SD = 39.2287

D -5
T hitung = =
SD 39.2287

T hitung = -0,403

 Kesimpulan

Karena t hitung = -0,403 terletak diantara ± 1,833 maka Ho diterima


berarti rata-rata nilai pengetahuan wanita usia subur tentang tetanus
neonatorium sebelum dan sesudah penyuluhan adalah sama.

2) Perhitungan SPSS
Berikut ini dengan soal yang sama diatas, dilakukan perhitungan komputer
program SPSS. Langkah operasional SPSS sebagai berikut:
 Buka filename: Penyuluhan (seperti di bawah ini)
 Klik Analyze: pilih Compare Means

 Klik Paired Sample T Test


Kotak Paired variable (s): diisi Sebelum, Sebelum
 Klik Option
Confidence Interval: diisi 99%
12
Missing Values: pilih Exclude cae analysis by analysis

 Klik Continue
 Klik OK (muncul output data)

Paired Sample Statistics


Mean N Std. Std. Error
Mean
Deviation
Pair 1 Nilai pengetahuan 52.00 10 20.440 6.464
sebelum
penyuluhan
Nilai pengetahuan 57.00 10 24.060 7.608
sesudah
penyuluhan

Paired Sample Test


Paired Differences
90%
Std. Confidence
Error Interval of
Sig.
Mean Std. Mean the t df
(2-
Difference tailed)
Lower
Pair 1 Nilai 39.229 12.405 -27.740 9 .696
pengetahuan
sebelum
penyuluhan
– Nilai
pengetahuan
sesudah
penyuluhan
Langkah pengujian dan analisis statistik:
 Tabel Paired Sample Statistic
13
Nilai pengetahuan sebelum penyuluhan:
Rata-rata Nilai = 52
Banyak data = 10
Standar deviasi = 20,44
Standar error mean = 6,464
Nilai pengetahuan sesudah penyuluhan:
Rata-rata Nilai = 57
Banyak data = 10
Standar deviasi = 24.060
Standar error mean = 7,608
 Tabel Paired Sample Test
1) Nilai beda rata-rata (mean) = -5
2) Deviasi standar = 39,229
3) Standard error mean = 12,405
4) Nilai t hitung = -0,403 berada diantara t tabel = ±
1,833maka Ho diterima berarti rata-rata nilai pengetahuan
wanita subur tentang tetanus neonatorium sebelum dan
sesudah penyuluhan adalah sama.
5) Nilai signifikansi atau sig. (2 tailed) = 0,696 atau 69,6% >
1% maka Ho diterima berarti rata-rata nilai pengetahuan

14

Anda mungkin juga menyukai