PARAMETRIK
A. Uji Beda
Uji beda rata-rata sampel tunggal digunakan untuk menguji suatu pernyataan
(hipotesis) sebelumnya, apakah benar atau salah menurut kajian statistik dimana
pernyataan tersebut bisa benar, namun juga bisa salah. Untuk menguji pernyataan
(hipotesis) itu benar atau salah diperlukan data sebagai faktariil observasi pada
obyek penelitian. Misalnya pernyataan (hipotesis) tersebut:
d. Terdapat perbedaan yang signifikan berat berat badan balita sebelum dan
sesudah diberi nutrisi “Z”.
Ho : U = Uo.
1
Ha : U ≠ Uo (pengujian dua sisi)
Kriteria Pengujian
- Zα / 2 + Zα / 2
-t(α/2;df(n-1)) +t(α/2;df(n-1))
Ho diterima jika:
Ho ditolak jika:
Ho ditolak Ho diterima
2
- Zα / 2
-t(α;dt(n-1))
Ho diterima jika: -Zα ≤ Z hitung atau –t(α;df(n-1)) ≤ t hitung
Ho ditolak jika: Z dihitung < -Zα atau t hitung <-t(α;df(n-1))
Ho diterima Ho ditolak
- Zα / 2
+t(α;df(n-1))
Ho ditrima jika: Z hitung ≤ +Zα atau t hitung ≤ +t(α;df(n-1))
Ho ditolak jika: -Z hitung > +Zα atau t hitung > +t(α;df(n-1))
Pengujian
X – Uo
n > 30 maka rumusnya : Z hitung =
X – Uo
n ≤ 30 maka rumusnya : t hitung =
S
Kesimpulan
3
Seorang pemilik pabrik rokok mempunyai asumsi bahwa rata-rata kadar
nikotin yang dikandung oleh setiap batang rokok adalah sebesar 20 mg,
dengan alternatif lebih kecil dari itu. Dari 9 batang rokok yang dipilih secara
acak diperoleh hasil sebagai berikut: 20mg, 23mg, 18mg, 24mg, 25mg, 17mg,
16mg, 21mg, dan 18mg. Dengan menggunakan taraf keyakinan 95%, ujilah
anggapan itu!.
Jawab:
Diketahui Uo = 20mg, n = 9
20 + 23 + 18 + 24 + 25 + 17 + 16 +21 + 18
X= = 20,22
Langkah pengujian:
Menentukan Ho dan Ha
Dalam hal ini taraf keyakinan (CC) 95% dan tingkat toleransi kesalahan
(α) = 5%
Kriteria Pengujian
n = 9 < 30, maka menggunakan nilai t tabel, dan pengujian satu sisi kiri,
nilai t tabelnya:
Ho diterima Ho ditolak
4
-1,860
Ho diterima jika t hitung ≥ - 1,860
Ho ditolak jika t hitung < - 1,860
Pengujian
(X–X)
(20-20,22)2 = 0,0484
(23-20,22)2 = 7,7284
(18-20,22)2 = 4,9284
(24-20,22)2 = 14,2884
(25-20,22)2 = 22,8484
(17-20,22)2 = 10,3684
(16-20,22)2 = 17,8084
(21-20,22)2 = 0,6084
(18-20,22)2 = 4,9284
Total = 83,5556
S=
S= =
S = 3,23
t hitung =
s
5
20,22 – 20 0,22
t hitung = =
3,23 1,076
t hitung = 0,204
Kesimpulan
2) Perhitungan SPSS
Dengan contoh soal yang sama, dapat dilakukan perhitungan dan pengujian
beda rata-rata sampel tunggal dengan langkah operasional komputer SPSS
sebagai berikut:
Klik Options:
- Klik continue
One-Sample Statistic
One-Sample Statistic
Test Value = 20
95% Confidence Interval
of the Difference
t df Sig. (2- Mean Lower Upper
tailed) Difference
Tabel T-Test
Langkah Pengujian:
Menentukan Ho dan Ha
Ho : U1 – U2 = 0
Dalam hal ini menentukan taraf keyakinan dan tingkat toleransi kesalahan
(α).
Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian juga sama dengan uji perbedaan harga dua mean tanpa
berpasangan.
- Zα / 2 + Zα / 2
-t(α / 2 ;df(n-1)) +t(α / 2 ;df(n-1))
Ho ditolak Ho diterima
- Zα
-t(α;df(n-1))
Ho diterima jika: -Zα ≤ Z hitung atau -t(α;df(n-1)) ≤ t hitung
Ho ditolak jika: Z hitung < -Zα atau t hitung < -t(α;df(n-1))
Ho diterima Ho ditolak
+Zα
+t(α;df(n-1))
Ho diterima jika: Z hitung ≤ +Zα atau t hitung ≤ +t(α;df(n-1))
Pengujian
D
Rumus statistik pengujian: t hitung =
SD
Keterangan:
D = Selisih data berpasangan
D = Rata-rata dari D
SD = Deviasi standar dari D
Kesimpulan
9
Berdasarkan pengujian dan kriteria pengujian, menentukan Ho diterima
atau ditolak.
10
Taraf keyakinan (CC) = 90% dan tingkat toleransi kesalahan (α) = 10%
Kriteria Pengujian
Banyak data (n) ada 10 pasang, jadi menggunakan nilai t yaitu t hitung
dan t tabel.
Nilai t yaitu:
- 1,833 + 1,833
Ho diterima jika -1,833 ≤ t hitung ≤ +1,833
Pengujian
Sebelum Sesudah D
(D – D)2
Perhitungan :
D = -50/10 = -5
SD =
SD =
SD = 39.2287
D -5
T hitung = =
SD 39.2287
T hitung = -0,403
Kesimpulan
2) Perhitungan SPSS
Berikut ini dengan soal yang sama diatas, dilakukan perhitungan komputer
program SPSS. Langkah operasional SPSS sebagai berikut:
Buka filename: Penyuluhan (seperti di bawah ini)
Klik Analyze: pilih Compare Means
Klik Continue
Klik OK (muncul output data)
14