Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember
ABSTRAK
Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam
jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kekurangan air akan
menurunkan hasil tanaman dan ketersediaan air berlebih juga akan menurunkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
respon tumbuhan uji terhadap ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman cabai dan
jagung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober- November 2016, di Green
House Jurusan Biologi, FMIPA UNEJ. Tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini
adalah tanaman cabai dan jagung yang berumur 0 hari, 5 hari, 17 hari dan 29 hari.
Penelitian disusun dengan menyediakan 24 polybag . setiap polybag ditanam 2
tumbuhan. Disediakan dua jenis tanaman dan ditanam sesuai umur tanaman. Setiap
umur tanaman akan dilakukan penyiraman dengan perlakuan volume air yang
berbeda. Volume air yang digunakan adalah 50 ml, 100 ml dan 200 ml. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian volume air yang berbeda pada setiap umur
tanaman tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman , jumlah daun ,berat kering
dan cadangan karbon tanaman serta kondisi daun. Kondisi daun pada tanaman cabai
hijau segar. Sedangkan pada jagung kondisi daun beragam dari mulai layu
menguning , nekrosis hingga mati.
ABSTRACT
Water is one of the physical components that are vital and needed in large
quantities for plant growth and development. Lack of water will reduce crop yields
and water availability to much will also reduce plant growth and development. This
study aims to find out the response of plants to water availability for plant growth of
chili and corn. This research was conducted in October-November 2016, at the Green
House Department of Biology, FMIPA UNEJ. Plants used in this study is the chili
and corn plants that were 0 days, 5 days, 17 days and 29 days. Research compiled by
providing 24 polybag. each polybag planted two plants. Provided two types of plants
and crops grown with age. Every age will be watering plants with different water
treatment volume. The volume of water used is 50 ml, 100 ml and 200 ml. The results
showed that the volume of water that is different on each plant age not significantly
affected toward height ,the number of leaves ,weight and reserve carbon and leaf
condition. The condition leaves chili plant is fresh green. While the corn leaf shape
varies from wilted yellowing, necrosis and death.
I. PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman dan sebagai bahan
utama penyusun protoplasma sel. Tanaman selalu membutuhkan air selama siklus
hidupnya dan semua proses metabolismenya membutuhkan air. Air pada tanaman
berpengaruh terhadap produksi biomassa tanaman dan hanya sebagian kecil air yang
diserap akan ditanspirasikan melalui stomata ( Harwati, 2007).
Kekurangan air pada jaringan tanaman dapat menurunkan turgor sel,
meningkatkan konsentrasi makro molekul ,mempengaruhi membran sel dan potensial
aktivitas kimia air dalam tanaman (Mubiyanto, 1997). Kekurangan air juga akan
menyebabkan terganggunya aktifitas fisiologis maupun marfologis sehingga
mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Tanaman dikatakan mengalami kekurangan
air pada saat keteserdiaan air dari lingkungannya terbatas. Kurangnya suplai air
didaerah perakaran dan permintaan air yang berlebihan oleh daun merupakan salah
satu penyebab kekurangan air (Levit 1980; Bray 1997). Adanya kekurangan air di
daerah perakaran menyebabkan aktivitas pembelahan sel didaerah meristem akar
menurun sehingga menurunkan berat kering akar dan potensial air ( Lestari, 2006).
Stres lingkungan abiotik tidak hanya kekurangan air, akan tetapi kelebihan air
pada jaringan tanaman juga menjadi cekaman bagi tumbuhan. Pada tanaman yang
tidak toleran terhadap kelebihan air akan terjadi kerusakan pada akar , mengakibatkan
kematian sel akibat kondisi hipoksia yang terjadi dibagian korteks. Metabolisme akar
yang tidak berlangsung dengan baik juga mengakibatkan daun klorosis , gugur
,pertumbuhan terhenti dan akhirnya mati (Jane et al, 2010).
Air bagi tanaman diperlukan dalam jumlah banyak untuk pertumbuhan dan
perkembangan, akan tetapi air berlebihan akan menganggu pengisapan air oleh akar
tanaman karena kekurangan oksigen. Air merupakan sistem pelarut dalam sel dan
medium pengangkutan partikel dalam tanah. Air dapat mempertahankan turgor
sehingga tanaman dapat melakukan proses transpirasi. Ketersediaan air yang cukup
sesuai dengan keperluan tanaman dapat berpengaruh terhadap percepatan
pertumbuhan daun dan perbanyakan daun. Penelitian ini bertujuan mengetahui respon
tumbuhan terhadap ketersediaan air pada pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays)
dan Cabai (Capsicum sp.) dengan perlakuan kekeringan dan kelebihan air.
Jagung
30
Tinggi Tanaman (cm)
Rata-rata Tinggi
25
Minggu 1
20 Rata-rata Tinggi
Minggu 2
15
Rata-rata Tinggi
10 Minggu 3
5 Rata-rata Tinggi
Minggu 4
0
Rata-rata Tinggi
50
50
50
50
100
200
100
200
100
200
100
200
Minggu 5
0 Hari 5 Hari 17 Hari 29 Hari
25 Rata-rata Tinggi
20 Minggu 1
15 Rata-rata Tinggi
Minggu 2
10
Rata-rata Tinggi
5
Minggu 3
0
Rata-rata Tinggi
50
50
50
50
100
200
100
200
100
200
100
200
Minggu 4
0 Hari 5 Hari 17 Hari 29 Hari
Gambar 2. Grafik Tinggi Tanaman Cabe (cm)
100
200
100
200
100
200
50
50
50
50
Rata-rata Daun
Minggu 5
0 Hari 5 Hari 17 Hari 29 Hari
Jagung
12
Rata-rata Daun
10 Minggu 1
Jumlah Daun
8 Rata-rata Daun
Minggu 2
6
Rata-rata Daun
4 Minggu 3
2 Rata-rata Daun
Minggu 4
0
100
200
100
200
100
200
100
200
50
50
50
50
Rata-rata Daun
Minggu 5
0 Hari 5 Hari 17 Hari 29 Hari
Gambar 4. Grafik Jumlah Daun Tanaman Jagung
Hasil pengamatan jumlah daun tanaman jagung menunjukkan bahwa semakin
lama perlakuan maka jumlah daun yang dihasilkan akan semakin banyak. Rata-rata
jumlah daun terbanyak dicapai pada minggu ke 5 . Rata-rata jumlah daun terbanyak
dicapai pada tanaman umur 29 hari dengan perlakuan volume 100 ml. Hal ini
menunjukkan kemungkinan bahwa semakin tua umur tanaman maka jumlah daun
akan semakin banyak dan perlakuan volume air 100 ml sudah cukup memenuhi
kebutuhan air optimal tanaman cabai dibandingkan dengan volume yang lainnya.
Sedangkan jumlah rata-rata daun terendah yakni pada tanaman umur 5 hari perlakuan
volume air 50 ml pada minggu ke 1.
Tanaman cabai dan tanaman jagung pada pertumbuhannya memiliki jumlah
daun yang berbeda . Hal ini dikarenakan tanaman jagung lebih resisten terhadap
lingkungan ketersediaan air. Selain itu tanaman jagung dan cabai memiliki karakter
fisiologi, anatomi dan morfologi yang berbeda. Salah satu organ tanaman yang
berperan penting adalah akar. Akar berperan penting pada saat tanaman merespon
kekurangan dan kelebihan air (Cambpell et al, 2003). Akar memiliki kemampuan
mengabsorbsi air . Tanaman jagung dengan volume akar yang besar akan mampu
mengabsorbsi air lebih banyak sehingga lebih mampu bertahan pada kondisi
kekurangan atau kelebihan air.
50
50
50
200
100
200
100
200
100
100
200
(g) Akar)
0 Hari 5 Hari 17 Hari 29 Hari
50
50
50
100
200
100
200
100
200
100
200
(g) Akar)
0 Hari 5 Hari 17 Hari 29 Hari
50
50
50
200
100
200
100
200
100
100
200
0 Hari 5 Hari 17 Hari 29 Hari
0.4
Cadangan Karbon Akar
0.3
0.2 Cadangan Karbon
0.1 Batang
Cadangan Karbon Daun
0
50
50
50
50
100
200
100
200
100
200
100
200
IV. KESIMPULAN
Ketersediaan air pada volume 50 ml, 100 ml dan 200 ml tidak berpengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering dan cadangan karbon serta
kondisi daun tanaman. Tinggi tanaman, tidak dipengaruhi oleh umur tanaman
sedangkan jumlah daun dan berat kering dipengaruhi oleh umur tanaman serta lama
perlakuan. Semakin tua umur tanaman jumlah daun akan semakin banyak dan berat
kering tanaman akan semakin tinggi. Perlakuan volume juga tidak berpengaruh
terhadap kondisi tanaman. Kondisi tanaman cabai pada semua tanaman hijau segar
sedangkan pada tanaman jagung kondisi tanaman layu menguning , nekrosis bahkan
mati.
DAFTAR PUSTAKA
Hakiem, N., Yusuf, N., Lubis, A.M., Sutopo dan Rusdi, M. 1986. Dasar dasar Ilmu
Tanah. Universitas ampung. Lampung.
Harwati TC .2007.Pengaruh kekurangan air (water deficit) terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tembakau. Jurnal Inovasi Pertanian 6 (1):44-
51
Levitt J .1980. Responses of plants to environmental stresses. II Water, radiation, salt
and other stresses. 2nd Ed. New York : Academic Press
Mubiyanto, B.M. 1997. Tanggapan Tanaman Kopi Terhadap Cekaman Air. Warta
Puslit Kopi dan Kakao 13(2): 83-95.
Setyowati, Eka. 2001. Tugas Akhir Uji Pemanfaatan Unsur N dan P dalam Limbah
Tahu Sebagai Pupuk Pada Tanaman Padi. Surabaya: Tugas Akhir,
Teknik Lingkungan, FTSP, ITS
Solichatun, E. Anggarwulan dan W. Mudyantini. 2005. Pengaruh Ketersediaan Air
terhadap pertumbuhan dan Kandungan Bahan Aktif Saponin Tanaman
Gingseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Biofarmasi 3 (2): 47-
51, Agustus 2005