Bismillahhirrahmannirrahhim
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat,taufik, serta hidayah- Nya hingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Tahapan Kegiatan Pertambangan Emas
PT. ANTAM (Persero) Tbk UBPE Pongkor Jawa Barat. .
Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi
Besar Muhammad SAW. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dari segi penyusunandan isinya, oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya dengan penuh kerendahan hati saya harapkan makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi pembacanya.
Halaman
BAB
I. PENDAHULUAN
I.3. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya penulisan makalah penyelidikan dan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui aktivitas penambangan emas di PT. ANTAM (Persero),
Tbk UBPE Pongkor Jawa Barat.
2. Untuk mengetahui aktivitas pengolahan emas di PT. ANTAM (Persero),
Tbk UBPE Pongkor Jawa Barat.
I.4. Metode Penulisan
Dalam penulisan dan penyusunan makalah penyelidikan dan
penelitian tambang ini, penulis menerapkan metode studi literatur yang terkait
baik pada mata kuliah penyelidikan dan penelitian tambang dan juga di
internet pada masing masing website resmi perusahaan.
BAB II
TINJAUAN UMUM
Gambar 2.3. Data Cadangan dan Sumber Daya Emas PT. ANTAM UPBE
II.7. Produk
Komoditas utama PT. ANTAM adalah bijih nikel kadar tibnggi atau
saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan
bauksit. Khusus untuk di PT. ANTAM (Persero) Tbk UBPE produk yang
dihasilkan adalah emas dan perak.
a. Emas
Logam yang berwarna kuning terang, padat, lunak, mengkilat,
paling mudah untuk dibentuk serta sangat tahan terhadap karat ini adalah
logam mulia yang selama berabad - abad digunakan sebagai uang, nilai
penyimpan dan perhiasan. Logam emas ini terdapat di alam dalam bentuk
bongkahan atau butiran di bebatuan, urat batu (veins) di bawah tanah
ataupun endapan. Saat ini emas juga banyak digunakan di bidang
kedokteran gigi dan elektronika. ANTAM memproduksi emas dari
tambang Pongkor dan Cibaliung dengan total produksi logam emas
sekitar 5 ton per tahun.(lihat gambar 2.4.).
Gambar 2.4. Logam Emas
b. Perak
Perak adalah logam mulia yang lunak dan putih mengkilat yang
bernilai tinggi dan banyak digunakan sebagai perhiasan, perallatan meja
makan dan mata uang. Perak adalah konduktor listrik dan panas yang
terbaik diantara seluruh logam. Perak ditemukan sebagai logam bebas,
tercampur dengan emas atau dengan mineral mineral lainnya. Sebagian
besar perak merupakan by-product dari pertambangan emas, tembaga,
lead, dan zinc. ANTAM memproduksi perak dari tambang Pongkor dan
Cibaliung sebagai produk emas. (gambar 2.5.).
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini (gambar 3.4).
1. Pembongkaran
a. Pekerjaan Pengeboran,
Dalam penambangan suatu mineral, pembongkaran batuan
yang keras umumnya dilakukan dengan cara peledakan,urutan
sebelum pekerjaan peledakan adalah pengeboran terlebih dahulu.
Karena pada saat berada didalam tambang tidak diperbolehkan
adanya kegiatan pengambilan gambar untuk pengeboran, maka lihat
gambar 3.5. yang merupakan ilustrasi dari pengeboran.
Gambar 3.5. Ilustrasi Pengeboran
b. Pekerjaan Peledakan,
2. Pemuatan
3. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari
front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih
lanjut.Kegiatan pengangkutan dapat dilakukan dengan menggunakan
Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk
dilakukan proses peremukan atau crushing.
a) Kominusi
Kominusi adalah proses untuk mereduksi ukuran bijih dengan
tujuan untuk membebaskan logam berharga dari bijihnya dan tau
memperluas permukaan bijih agar dalam proses pelindian dapat
berlangsung dengan cepat. Faktor faktor yang mempengaruhi
kominusi diantaranya sifat fisik dari bijih, seperti tingkat homogenitas,
kekerasan, kandungan air. Bijih yang heterogen, porous, dan brittle
mudah dikecilkan. Sedangkan bijih yang homogen, kompak dan liat sulit
untuk dikecilkan. Agar partikel bijih dapat remuk harus ada tekanan yang
cukup besar dan melebihi daya tahan bijih terhadap tekanan.
Setidaknya ada empat gaya yang dapat digunakan untuk meremuk atau
mengecilkan ukuran bijih.
1. Compression, gaya tekan. Peremukan dilakukan dengan memberi
gaya tekan pada bijih. Peremukannya dilakukan diantara dua
permukaan plat. Gaya diberikan oleh satu atau kedua permukaan plat.
Pada kompresi, energi yang digunakan hanya pada sebagian lokasi,
bekerja pada sebagian tempat. Alat yang menerapkan gaya
compression ini adalah Jaw Crusher, Gyratory Crusher, dan Roll
Crusher.
2. Impact, gaya banting. Peremukan terjadi akibat adanya gaya impact
yang bekerja pada bijih. Bijih yang dibanting pada benda keras atau
benda keras yang memukul bijih. Gaya impact adalah gaya
compression yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi. Alat yang
mampu memberikan gaya impact pada bijih adalah impactor dan
hummer mill.
3. Attrition atau Abrasion. Peremukan atau pengecilan ukuran akibat
adanya gaya abrasi atau kikisan. Peremukan dengan abrasi, gaya
hanya bekerja pada daerah yang sempit atau terlokalisasi. Terjadi
ketika energi yang digunakan cukup kecil, tidak cukup untuk
memecah / meremuk bijih. Alat yang dapat memberikan gaya abrasi
terhadap bijih adalah ballmill dan rod mill.
4. Shear, potong. Pengecilan ukuran dengan cara pemotongan, seperti
dengan gergaji, cara ini jarang dilakukan untuk bijih.
Distribusi ukuran bijih hasil operasi pengecilan, kominusi ditentukan
oleh jenis gaya dan metoda yang digunakan. Pengecilan ukuran bijih
yang memanfaatkan gaya impact, akan menghasilkan ukuran dengan
rentang atau distribusi yang lebar. Sedangkan kominusi memanfaatkan
gaya abrasi akan menghasilkan dua kelompok distribusi ukuran yang
sempit. Gambar di bawah ini menunjukkan ilustrasi distribusi ukuran
bijih hasil kominusi dengan berbagai gaya yang berbeda. Untuk lebih
jelas, (lihat gambar 3.7. dibawah ini)
b) Screening
Screening atau pengayakan adalah pemisahan partikel partikel
secara mekanis berdasarkan ukuran, dan hanya dapat dilakukan pada
partikel partikel yang relatif berukuran kasar. Pemisahan dilakukan di
atas ayakan berupa batang batang sejajar (grizzly) atau plat berlubang
atau anyaman kawat yang dapat meloloskan material. Material yang tidak
lolos atau tinggal di atas ayakan disebut oversize atau material plus
sedangkan yang lolos disebut material minus atau undersize. Di dalam
industri mineral, tujuan pengayakan adalah :
1. Mencegah masuknya undersize ke proses kominusi sehingga
meningkatkan kapasitas dan efisiensi alat peremuk atau penggerus.
2. Mencegah oversize masuk ke tahap berikutnya pada operasi sirkuit
tertutup pada peremukan dan penggerusan sehingga alat peremuk atau
penggerus lebih awet.
3. Mempersiapkan umpan yang berselang ukuran kecil pada operasi
konsentrasi.
4. Menghasilkan produk dalam kelompok kelompok ukuran tertentu,
misalnya pada industri pasir dan batu.
Beberapa tipe ayakan adalah pelat berlubang, yaitu pelat baja yang
diberi lubang dengan bentuk tertentu, disamping pelat baja, pelat karet
keras, atau pelat plastik banyak digunakan terutama untuk material
abrasive. Ayakan terbuat dari anyaman kawat, yaitu kawat dari metal
dianyam sedemikian rupa sehingga menghasilkan lubang lubang. Batang
sejajar (grizzly) permukaan ayakan yang terbuat dari batang atau rel yang
disusun sejajar dengan jarak tertentu. Ayakan ada yang bergerak dan ada
yang diam. (untuk lebih jelas, lihat gambar 3.8. dibawah ini).
c) Klasifikasi
Klasifikasi adalah proses pemisahan antara ukuran partikel yang
diinginkan dan yang tidak diinginkan. Pemisahan ini biasanya dilakukan
dalam fluida (gas dan cairan). Tapi di industri pengolahan bahan galian
biasanya digunakan air. Alat untuk melakukan klasifikasi disebut
classifier. Fungsi classifier secara khusus adalah :
1. Mengeluarkan material yang ukurannya sudah memenuhi syarat
sebagai overflow.
2. Mencegah terjadinya overgrinding.
3. Mengembalikan material yang masih kasar untuk digerus kembali.
Classifier dapat dibedakan menjadi dua, yaitu classifier yang
memanfaatkan gaya gravitasi dan classifier yang memanfaatkan gaya
sentrifugal.
1. Classifier yang memanfaatkan gaya gravitasi disebut juga mechanical
classifier. Bagian bagian penting dari mechanical classifier adalah :
a. Kolam pengendapan yanng berupa tanki berbentuk mangkuk atau
saluran.
b. Alat yang berfungsi untuk mengeluarkan produk underflow. Alat ini
berupa rake atau spiral.
c. Rake atau spiral menarik produk endapan dari kolam pengendapan
sedangkan overflow akan keluar melalui bibir overflow yang dapat
diatur tingginya. Contohnya adalah thickener dan spiral classifier.
2. Classifier yang memanfaatkan gaya sentrifugal contohnya adalah
hydrocyclone. Gaya sentrifugal berfungsi untuk mempercepat laju
pengendapan.Setiap partikel yang berada dalam hydrocyclone akan
mengalami dua gaya yang saling berlawanan, yaitu gaya sentrifugal
yang mengarah keluar dan gaya drag yang mengarah ke dalam.
Partikel besar akan mengalami gaya sentrifugal lebih besar
dibandingkan dengan gaya drag, terlempar ke arah dinding, mengikuti
arus spiral mengarah ke bawah dan keluar melalui lubang apex
sebagai underflow. Sebaliknya, partikel kecil, gaya sentrifugal tidak
cukup untuk mendorongnya ke arah luar bergerak di spiral dalam yang
bergerak ke atas dan bergerak ke luar sebagai overflow. Untuk lebih
jelas, lihat gambar dibawah ini (lihat gambar 3.9).
Gambar 3.9. Hydrocyclone
d) Leaching
Leaching adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam
logam tertentu yang dapat larit. Pemilihan metode pelindian tergantung
pada kandungan logam berharga dalam bijih dan karakteristik bijih
khususnya mudah tidaknya bijih dilindi oleh reagen kimia tertentu. Secra
hidrometalurgi terdapat beberapa jenis leaching, yaitu :
1. Leaching in Place (in-situ leaching).
Leaching yang dilakukan di tempat bijih ditemukan atau di
tempat penimpanan bijih. Pada metode ini tidak ada proses
transportasi. Metode ini digunakan untuk bijih dengan kadar rendah
atau bijih yang sebelumnya tidak masuk kategori layak olah. Terdapat
2 cara in situ leaching, spraying technique yang digunakan pada
tambang terbuka dan injection technique yang digunakan pada
tambang bawah tanah.
2. Heap Leaching
Dalam heap leaching terdapat proses preparasi dan
pengangkutan ke tempat penumpukan setelah diremuk, heap leaching
cocok untuk bijih kadar rendah. Tempat penumpukan untuk heap
leaching adalah pada tanah dengan kemiringan tertentu dan alasnya
dilapisi oleh lapisan permeabel, misalnya aspal, beton, atau plastik.
Stelah material ditumpuk, reagen pelindi disemprotkan dari puncak
tumpukan sehingga larutan kaya dapat terkumpul dalam saluran
saluran di ujung bagian bawah tumpukan.
3. Vat Leaching/Percolation Leaching
Penggunaan vat leaching terbatas pada leaching untuk
material yang tidak biasa yaitu material yang tidak bisa diproses
dengan heap leaching tetapi tidak memerlukan grinding untuk
pemisahan emasnya. Keuntungan dari vat leaching adalah :
a. Konsumsi bahan pelindi minimal.
b. Dapat menghasilkan larutan kadar relatif tinggi.
c. Mengurangi cost karena tidak perlu filter atau thickener.
4. Agitation Leaching
Cocok untuk bijih dengan kadar medium hingga tinggi.
Dilakukan dalam tangki khusus pelindian yang dilengkapi dengan
agitator (pengaduk). Tujuan pengadukan ini ialah untuk meningkatkan
kontak antara logam dalam bijih dengan reagen pelindi dan
meningkatkan laju pelindian
5. Autoclaving
Autoclaving adalh pelindian yang dilakukan pada
temperatur dan tekan tinggi. Biji kadar tinggi yang bersifat refraktori
yaitu sulit dilarutkan pada kondisi normal. Autoclaving dilakukan
dalam suatu alat yang dinamakan autoclave.
Beberapa reagen yang digunakan untuk pelindian emas
adalah thiosulfat (S2O3)2-, Thiourea (NH2.CS.NH2), Sianida (NaCN),
dan lain lain. Dari ketiga reagen tersebut, yang paling banyak
digunakan sampai saat ini adalah sianida.
e) Adsorpsi
Larutan emas hasil ekstraksi diserap atau diadsorpsi oleh
ekstraktan yang berupa karbon aktif atau ion exchange resin sintetic.
Ekstraktan yang memakai karbon aktif, prosesnya disebut Carbon in
Leach.
f) Elution
Elution adalah prose desorbsi, yaitu pelepasan kembali [Au(CN)2]-
dari karbon aktif dengan cara pemutusan ikatan antara keduanya.
g) Electrowining
Electrowinning adalah proses penangkapan logam logam yang
adalah dalam air kaya dengan prinsip elektrolisa. Dalam mempelajari
electrowinning maka yang perlu diketahui adalah prinsip elektrokimia
(redoks). Reduksi adalah menurunkan bilangan oksida (biloks) dari
logam dengan menambahkan elektron. Sedangkan oksidasi adalah proses
sebaliknya meningkatkan biloks dari logam akibat kehilangan elektron.
h) Smelting
Peleburan atau smelting bertujuan untuk mengambil logam dari
cake dengan cara memisahkan logam berharga dengan slagnya pada suhu
tinggi (titik leburnya) dengan bantuan penambahan flux. Fungsi flux
adalah untuk mengikat slag agar terpisah dengan baik dari logam
berharganya, di samping itu juga bisa menurunkan titik lebur.
i) Tailing Treatment
Tailing treatment, atau pengolahan limbah adalah salah satu tugas
utama dalam industri pertambangan dan pengolahan mineral. Pada
awalnya pembuangan tailing dilakukan di sekitar danau dan sungai.
Namun seiring dengan kebutuhan untuk meminimalisir dampak negatif
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, maka metode metode
pengelolaan tailing semakin berkembang. Secara garis besar terdapat 2
metode perusakan zat - zat buangan berbahaya, terutama sianida, yaitu
metode fisika dan metode kimia.
Perusakan zat - zat berbahaya dengan metode fisika biasanya
menggunakan faktor alami. Pembangunan tailing dam menjadi pilihan
utama sebagai tempat pembuangan akhir tailing. Selain itu itu, tailing
dam juga berfungsi sebagai tempat perusakan zat zat berbahaya. Faktor
alami yang digunakan pada metode fisika antara lain pengencera dari air
sekitar, misalnya air hujan, perubahan temperatur, perubahan tingkat
keasaman (pH) larutan, perubahan tekanan, tiupan angin, dll. Sedangkan
proses perusakan sianida dengan metode kimia dilakukan dengan
menambahkan bahan kimia.
BAB IV
IV.1. Kesimpulan
IV.2. Saran