Anda di halaman 1dari 4

Materi Acara IV

Judul : Pitot Tube dan Manometer U


Tujuan Praktikum :
a. Memahami dasar teori ventilasi tambang bawah tanah.
b. Mendapatkan nilai HT, HS, HV dengan alat pitot tube dan manometer U
dan menghitung nilai kecepatan, debit, K atau faktor gesekan.
c. Memahami macam-macam shockloss pada jaringan ventilasi.

Prinsip Ventilasi :
a. Udara akan mengalir dari kondisi bertemperatur rendah ke temperatur
panas.
b. Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang
memberikan tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan
yang lebih besar.
c. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan
dalam ventilasi tambang.
Kegunaan Ventilasi :
a. Menyediakan dan mengalirkan udara segar kedalam tambang untuk
keperluan menyediakan udara segar (oksigen) bagi pernapasan para pekerja
dalam tambang dan juga bagi segala proses yang terjadi dalam tambang
yang memerlukan oksigen.
b. Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas-
gas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas
dalam udara tambang yang memenuhi syarat bagi pernapasan.
c. Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah
tanah hingga ambang batas yang diperkenankan.
d. Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah
sehingga dapat diperoleh suasana / lingkungan kerja yang nyaman.

Alat yang digunakan :


a. Meteran untuk mengukur panjang dan lebar dari jaringan ventilasi per
section.
b. Pitot Tube untuk menghubungkan dari jaringan ventilasi ke manometer U.
c. Manometer U untuk mengetahui nilai dari HT, HV, dan HS.

(Pengoperasian Alat)
1. Siapkan alat yang akan digunakan terlebih dahulu.
2. Ukur diamater, panjang, lebar dan tinggi dari jaringan yang sudah tersedia.
3. Nyalakan mesin, sehingga udara akan masuk melalui jaringan, dan atur
kecepatannya sebesar 5.
4 Ukur kecepatan setiap saluran ( lubang yang sudah tersedia pada jaringan )
dengan menggunakan Manomometer U. Untuk rangakain seri, setiap saluran
yang bercabang ditutup , sedangkan untuk rangkain paralel semua
jaringannya dibuka.
5. Setalah 1 menit, lakukan pembacaan Manomometer U yang menunjukkan
angka tertentu (Ht,Hs,Hv).
6. Masukkan data parameter yang diperoleh pada form yang tersedia

Kesimpulan :
Dari hasil pegolahan data dari pengukuran langsung diperoleh perbedaan nilai head
static(Ht), head velocity (Hv), dan juga head total (Ht) pada jaringan yang diukur
langsung menggunakan Pitot Tube dan Manometer U. Perbedaan parameter itu
sendiri dipengaruhi oleh adanya perbedaan luas permukaan jaringan dan juga
panjang dari jaringan itu juga serta pengaruh ditutup atau tidaknya. Sehingga
berpengaruh pada parameter yang akan dicari selanjutnya yaitu mencari nilai Faktor
Gesekan (K) dari suatu jaringan baik itu jaringan seri maupun jaringan paralel. Nilai
faktor gesek pada setiap segmen jaringan akan berbeda hasilnya walaupun pada
awalnya di distribusikan sejumlah udara yang kuantitas dan kualitasya sama.
Jadi pada prinsipnya jaringan ventilasi hampir sama prinsipnya dengan aliran
fluida, sehingga apabila pada suatu jaringan memiliki luas permukan yang kasar
maka akan berpengaruh pada nilai faktor gesek yang akan semakin besar juga,
sehingga akan menghambat kecepatan udara yang mengalir pada suatu jaringan
begitu juga sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai