Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Angka Kejadian Depresi dengan Insomnia

pada Lansia di Panti Werdha Dharma Bakti


KM7 palembang

Ima Desliana1, Yuniza2, Swanny3


1. Peserta Program Studi Pendidikan Dokter, FK Unsri
2. Staff Pengajar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya Jl. dr.
Mohammad Ali Komplek RSMH Palembang Km. 3,5, Palembang, 30126, Indonesia
3. Staff Pengajar Bagian Fisologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya Jl. dr. Mohammad Ali
Komplek RSMH Palembang Km. 3,5, Palembang, 30126, Indonesia

E-mail : deslianaima@rocketmail.com

Abstrak
Depresi merupakan penyakit mental yang paling sering dialami oleh lansia namun penyakit ini sulit terdeteksi karena
penyakit ini sering menimbulkan gejala yang tidak spesifik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara
angka kejadian depresi dengan insomnia pada lansia.Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan
desain cross-sectional yang dilakukan pada 28 November 2015 di Panti Werdha Dharma Bakti KM 7 Palembang.
Populasi penelitian adalah semua lansia yang ada di Panti Werdha Dharma Bakti KM 7 Pelambang. Sampel penelitian
adalah semua lansia di Panti Werdha Dharma Bakti KM 7 Pelambang yang memenuhi kriteria inklusi. Responden
diwawancara menggunakan kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS), DSM IV dan Kelompok Studi Psikiatri
Biologi Jakarta- Insomnia Rating Scale (KSPBJ-IRS). Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan Chi-square.
Terdapat 31 orang lansia yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 8 (25,8%) laki-laki dan 23 (74,2%) perempuan
dengan rata-rata usia 71,6 tahun dan rata-rata pendidikan menengah bawah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10
(32,3 %) lansia yang menderita depresi dan 8 (80%) diantaranya mengalami insomnia. Hasil uji Chi-square
menunjukkan bahwa hubungan angka kejadian depresi dengan insomnia adalah (P value 0,021, OR 10.000). Terdapat
hubungan antara angka kejadian depresi dengan insomnia. Orang yang depresi 10 kali lebih tinggi untuk menderita
insomnia dari pada orang normal.

Kata kunci: Depresi, insomnia, Geriatric Depression Scale, lansia.

Abstract
Depression is the most common type of mental dissorder in elderly, but sometimes depression can be diffcult to
detected because depression have unspecipic symptoms. This research wass done to see the relationship between
depression incidence with insomnia in elderly. This research is an analytic observational with cross sectional design,
done on 28 November 2015 in Panti Werdha Dharma Bakti KM 7 Palembang. Population in this research is all elderly
in Panti Werdha Dharma Bakti KM 7 Palembang. Sample in this research is all elderly in Panti Werdha Dharma Bakti
KM 7 Palembang who met in inclusion criteria. Respondents will be interviewed by three questionnaires. Geriatric
Depression Scale (GDS), DSM IV dan Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta- Insomnia Rating Scale (KSPBJ-IRS).
Data will be analyzed by using univariate and bivariate with the Chi-square.
There are 31 elderly who fit in the inclusion criteria, consist of 8 (25,8%) male and 23 (74,2%) female, with an average
age of 71,6 years old and an average eduaction is lower secondary education. The result showed there are 10 (32,3%)
elderly who suffer from depression and 8 (80%) of them suffer from insomnia too. The Chi-square test result of
relationship between depression incidence with insomnia in elderly is (P value 0,021, OR 10.000).There is relationship
between depression incidence with insomnia in elderly which is, an elderly who suffer from depression, 10 times larger
to suffer from insomnia than normal elderly.

Key word: Depression, insomnia, Geriatric Depression Scale, elderly


1. Pendahuluan 2. Metode Penelitian

Depresi adalah suatu keadaan mental mood Penelitian ini merupakan suatu penelitian
yang menurun yang ditandai dengan kesedihan, analitik observasional dengan desain penelitian
perasaan putus asa dan tidak bersemangat. cross-sectinal yang bertujuan untuk mempelajari
Depresi merupakan penyakit mental yang paling dinamika hubungan hubungan atau korelasi
sering dialami oleh pasien yang berumur diatas antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau
60 tahun dan merupakan penyakit yang paling efeknya tanpa melakukan intervensi terhadap
umum dengan gejala yang tidak spesifik1. variabel6.
Gejala depresi pada usia lanjut sering kali Penelitian ini bertujuan untuk mencari
tidak khas namun salah satu gejala yang sering hubungan angka kejadian depresi dengan
muncul adalah gangguan tidur. Gangguan tidur insomnia pada lansia. Pada penelitian semua
sangat sering dikaitkan dengan penyakit pengukuran variabel yang diteliti dilakukan pada
psychiatric salah satu nya adalah insomnia, in waktu yang sama. Penelitian ini menggunakan
(no) dan somnus (sleep), berdasarkan data primer dan skunder dari sampel penelitian.
penelitian yang telah di lakukan sekitar 40-80% Data sekunder yaitu data responden yang diambil
lansia yang menderita depresi juga mengeluhkan dengan cara dilihat dari dokumen yang berisi
gangguan tidur yakni insomnia. Karakteristik biodata lansia yang menjadi responden. Data
penyakit ini adalah tidak bisa tidur atau tidur primer didapatkan dari wawancara langsung
dengan waktu yang sebentar. Menurut Johann dengan kuesioner Geriatric Depression Scale
Heinroth keluhan yang sering dikuluhkan pada (GDS) dan untuk penilaian insomnia pada lansia
insomnia yang terkait penyakit psychosomatic dilakukan dengan wawancara menggunakan 2
adalah ketidakpuasan seseorang terhadap kuesioner yaitu KSPBJ-IRS dab DSM IV.
kuantitas dan kualitas tidur yang dimilikinya2,3. Penelitian ini dilakukan di Panti Werdha Dharma
Keluhan terkait isnomnia yang juga sering Bakti KM7 Palembang pada 28 November 2015.
dijumpai pada lansia berupa kesulitan masuk Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah
tidur kesulitan mempertahankan tidur nyenyak (, riwayat pendidikan, status mental dan kebiasaan
dan bangun terlalu pagi. Gejala dan tanda yang tidur (waktu tertidur, durasi tidur dan waktu
sering mencul berupa kombinasi dari ketiga terbangun).
gangguan tersebut dan dapat muncul sementara
atau kronik. Penelitian yang dilakukan di 3. Hasil dan Pembahasan
labolatorium, seorang lansia mempunyai durasi
yang lebih pendek pada tidur delta (stadium 3 dan Tabel 1. Distribusi angka kejadian depresi pada lansia di
4, durasi yang lebih panjang pada stadium 1 dan Panti Werdha Dharma Bakti KM7
palembang 28 November 2015.
2, dan meningkatnya frekuensi terbangun di
malam hari atau menigkatnya fragmentasi tidur Kejadian depresi n presentase (%)
karena seringnya terbangun4. Normal 21 60,7
Menurut National Sleep Foundation
banyak lansia, juga melaporkan menjadi kurang Depresi 10 32,3
puas dengan tidur dan lebih lelah di siang Jumlah 31 100
hari. Studi pada kebiasaan tidur lansia di Amerika
mengemukakan bahwa prevalensi gangguan tidur
Pada tabel distribusi angka kejadian
cenderung meningkat dengan bertambahnya
depresi pada lansia di Panti Werdha Dharma
usia. Namun penelitian menunjukkan bahwa
Bakti KM7 palembang didapatkan hasil, lansia
sebagian besar gangguan tidur antara orang tua
yang normal sebayak 21 orang (60,7%) lansia dan
dapat dikaitkan dengan penyakit fisik, penyakit
10 orang (32,3%) kemungkinan mengalami
kejiwaan dan obat yang digunakan untuk
depresi
mengobati mereka5.
Tabel 2. Distribusi kejadian insomnia pada lansia di Tabel 5. Distribusi tingkat pendidikan pada lansia di
Panti Werdha Dharma Bakti KM7 panti Werdha Dharma Bakti KM7 Palembang 28
Palembang 28 November 2015. November 2015.

Kejadian insomnia n presentase (%) Tingkat pendidikan n presentase (%)


Menengah bawah 17 54,8
Tidak insomnia 17 54,8
Menengah atas 14 45,2
Insomnia 14 45,2
Jumlah 31 100
Jumlah 31 100

Pada distribusi tingkat pendidikan lansia


Pada tabel distribusi kejadian insomnia
di Panti Werdha Dharma KM7 Palembang
pada lansia di Panti Werdha Dharma Bakti KM7
didapatkan hasil, lansia yang menempuh
Palembang didapatkan hasil yaitu lansia yang
pendidikan menengah bawah sebanyak 23 orang
tidak mengalami insomnia sebanyak 17 (54,8)
(74,2%) dan menengah atas sebanyak 8 orang
lansia dan lanisa yang mengalami insomnia
(25,8).
sebanyak 14 (45,2%) orang.
Tabel 6. Distribusi waktu tertidur pada lansia di panti
Tabel 3.Distribusi umur lansia di panti Werdha Dharma Werdha Dharma Bakti KM7 Palembang
Bakti KM7 Palembang 28 November 2015. pada 28 November 2015.

umur n presentase (%) Waktu Tertidur n presentase (%)


60-74 19 61,3 < Jam 9 malam 24 77,4
75-95 12 38,7
> jam 9 malam 7 22,6
Jumlah 31 100 Jumlah 31 100

Pada tabel distribusi umur lansia di panti


Pada distribusi waktu tertidur lansia di
Werdha Dharma Bakti KM7 Palembang terdapat
Panti Werdha Dharma KM7 Palembang
19 (61,3%) orang lansia yang masuk dalam
didapatkan hasil, lansia yang tidur kurang dari
kriteria lansia muda dan 12 (38,7%) lansia masuk
jam 9 malam sebanyak 24 (77,4%) lansia dan
dalam kriteria lansia tua.
tidur lebih dari jam 9 malam sebanyak 7 (22,6)
lansia.
Tabel 4. Distribusi jenis kelamin lansia di Panti Werdha
Dharma Bakti KM7 Palembang 28 Tabel 7. Distribusi waktu terbangun pada lansia di panti
November 2015 Werdha Dharma Bakti KM7 Palembang 28
November 2015.
Jenis Kelamin n presentase (%)
Laki-laki 8 25,8 Perempuan
Tingkat Pendidikan n presentase (%)
23 74,2
Jumlah 31 100 < jam 5 pagi 9 29
jam 5 pagi 22 71
Pada distribusi jenis kelamin lansia di Jumlah 31 100
Panti Werdha Dharma Bakti KM7 Palembang
didapatkan hasil, lansia yang berjenis kelamin Pada distribusi waktu lansia di Panti
laki-laki sebanyak 8 orang (25,8%) dan lansia Werdha Dharma Bakti KM7 Palembang
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 23 didapatkan hasil, lansia yang bangun kurang dari
(74,2%) lansia jam 5 pagi sebanyak 9 (29%) dan lansia yang
bangun pada jam 5 pagi sebanyak 22 (71%).
Tabel 8 Hubungan Angka Kejadian Depresi dengan insomnia pada lansia
Depresi insomnia
Jumlah P value* OR
Insomnai - insomnia +
N % n % n %
1. normal 15 88,2 6 42,9 21 67,7
2. depresi 2 11,8 8 57,1 10 32,3 0.021 10.000
Total 17 100 14 100 24 100

Depresi adalah suatu keadaan mental didapatkan 22 (71%) orang lansia terbangun
mood yang menurun yang ditandai dengan pada jam 5 pagi dan 9 (29%) lansia bangun
kesedihan, perasaan putus asa dan tidak kurang dari jam 5 pagi. Dan berdasarkan hasil
bersemangat. Depresi merupakan penyakit perhitungan secara keseluruhan pada
mental yang paling sering dialami oleh pasien kebiasaan tidur lansia yang ada di Panti
yang berumur diatas 60 tahun dan merupakan Werdha Dharma Bakti KM7 Palmebang di
penyakit yang paling umum dengan gejala dapatkan sebanyak 14 (45,2%) lansia yang
yang tidak spesifik1. mengalami insomnia atau lansia yang
Menurut Rafknowledge depresi memiliki durasi tidur kurang dari 7 jam.
berkaitan erat dengan insomnia pada sebagian Untuk mengetahui adakah hubungan
besar insomnia inti permasalahannya adalah antara angka kejadian depresi dengan isomnia
emosional. Kegelisahan yang mendalam, maka dilakukan perhitungan secara statistik
kemarahan yang tak terkendali, situasi sosial menggunakan SPSS chi-square dimana pada
yang tidak berpihak termasuk diantaranya penilaian ini di dapatkan hasil hubungan antara
yang memicu sulitnya tidur. Mudah terbangun variabel depresi dengan variabel insomnia
mendatangkan depresi individual. Semua ini adalah nilai (p = 0,021) dan ( OR= 10.000)
bisa meningkat seiring bertambahnya usia7. hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa
Pengambilan data pada penelitian ini terdapat hubungan antara Angka kejadian
dilakukan dengan wawancara menggunakan depresi dengan insomnia pada lansia dengan
kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) perbandingan orang yang mengalami depresi
dan untuk penilaian insomnia pada lansia memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar
dilakukan dengan wawancara menggunakan 2 untuk mengalami insomnia dibandingkan
kuesioner yaitu KSPBJ-IRS digunakan sebagai dengan orang yang normal.
kuesioner utama hal ini dikarenakan pada Penelitian ini juga didukung oleh
kuesioner KSPBJ-IRS terdapat beberapa beberapa teori dan penelitian lain, dimana
pertanyaan mengenai kebiasaan tidur lasnia, Pada penelitian sebelumnya juga menunjukan
dan kuesioner DSM IV digunakan sebagai hasil yang sama, bahwa depresi selalu
kuesioner penunjang. berhubungan dengan insomnia. Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian secara yang dilakukan oleh Prayitno bagian Ilmu
keseluruhan didapatkan jumlah lansia di Panti Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Trisakti
Werdha Dharma Bakti KM7 Palembang yang menunjukan bahwa pasien depresi selalu
diduga mengalami depresi sebanyak 10 mengeluhkan gangguan tidur berupa tidurnya
(33,2%) lansia. Pada penelitian terhadap kurang pulas dan mudah sekali terbangun,
kebiasaan tidur lansia, didapatkan hasil 24 tidur REM lebih cepat datangnya sehingga
(77,4%) lansia tertidur sebelum jam 9 malam biasanya mengalami mimpi-mimpi yang tidak
dan 7 (22,6%) lansia tertidur setelah jam 9 menyenangkan8.
malam, pada penelitian waktu terbangun lansia
Selain Prayitno penelitian lain yang yang signifikan antara faktor
dilakukan oleh Peter L dan Daniel J dari sosiodemographic dengan depresi pada
bagian Psychiatry, University of Pittsburgh lansiayang berada di werdha Dharma Bakti
menyebutkan, 90% dari lansia yang KM 7 Palembang.
mengalami depresi memiliki masalah dalam
kualitas tidur diamana hal yang paling 4. Kesimpulan
dikeluhkan adalah sulit tertidur, sering
terbangun dan terbangun terlalu pagi hari dan Berdasarakan penghitungan secara
ada juga pasien yang mengeluhkan ketiganya9. keseluruhan terdapat hubungan antara depresi
Selain hubungan angka kejadian dengan insomnia, dengan nilai p=0,021dengan
depresi dengan insomnia peneliti juga meneliti nilai OR 10.000. dimana lansia yang
hubungan sosiodemografi lansia (jenis mengalami depresi 10 kali lebih beresiko
kelamin, umur dan tingkat pendidikan terahir) untuk menderita insomnia dibandingkan lansia
dengan depresi yang normal dan tidak terdapat hubungan yang
Hasil penelitian berdasarkan jenis sigifikan antara sosiodemography dengan
kelamin didapatkan bahwa yang paling banyak depresi pada lansia.
menderita depresi di Panti Werdha Dharma
Bakti KM7 Palembang adalah lansia yang 5. Daftar Acuan
berjenis kelamin perempuan perempuan yakni
sebanyak 8 orang dari total 10 lansia yang 1. Soejono, CH. Prabuseno, Nina KS.
depresi. Pernyataan ini juga didukung oleh 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam:
penelitian yang telah dilakukan oleh Frank dkk Depresi pada Pasien Usia Lanjut. Jilid 1
dimana ia mengatakan bahwa perempuan lebih Edisi Kelima, Jakarta, Indonesia. Hal
sering kesulitan untuk tertidur, dan mudah 845
hilang nafsu makan serta lebih sering 2. Ying, CS. 2012. Association Between
mengalami ansietas dan hipochondriasis dari Chronic Insomnia and Depression in
pada laki-laki10. Elderly Adults. Department of
Distribusi umur pada lansia yang Psychiatry Taipei Veterans General
tinggal di Panti Wrdha Dharma Bhakti Hospital, Taipei, Taiwan. Hal 195-196 :
dikelompokkan menjadi 2 kategori yakni Available From: (http:
lansia muda yaitu lansia yang berumur 60-74 www.sciencedirect.com diakses 16
tahun dan lansia tua lansia yang berumur 75- September 2015)
95 tahun, berdasarkan penelitian yang telah 3. Saddichha, S. 2012. Diagnosis and
dilakukan didapatkan hasil dari 10 orang lansia Treatment of Chronic Insomnia.
yang diduga mengalami depresi 7 orang National Institute of Mental Health and
diantaranya berasal dari golongan lansia muda Neurosciences, Bangalore, India. 13(2) :
dan 3 orang berasal dari golongan lansia tua 94-102 Available from: (http:
Faktor sosiodemographic yang terakhir ncbi.nlm.nih.gov diakses 5 Seprember
di teliti pada lansia di panti Werdha Dhama 2015)
Bakti KM7 palembang adalah hubungan status 4. Rahayu, RA. 2009. Buku Ajar Penyakit
pendidikan lansia dengan angka kejadian Dalam: Gangguan Tidur pada Usia
depresi, dimana didapatkan bahwa dari 10 Lanjut. Jilid 1 Edisi Kelima, Jakarta,
orang lansia mengalami depresi 8 orang Indonesia. Hal 802-805
diantaranya berasal dari status pendidikan 5. Vitiello, MV. 2009. Aging and Sleep.
menengah bawah dan 2 orang berasal dari National Sleep Foundation Washington
pendidikan menengah atas. DC.
Berdasarkan perhitungan statistic (Http:Sleepfoundation.org, Diakses 10
didpatkan bahwa tidak terdapat hubungan September 2015)
6. Tjekyan S, 2013 Pengantar 9. Peter L, Daniel J. 2008.Sleep
epidemiologi: Studi Cross Sectional. Disturbances and Depression Risk
Jilid 1 Edisi Kesatu. Palembang. Relationships for Subsequent Depression
Indonesia. Hal 133. and Therapeutic Implications.
7. Rafknowledge, 2004. Insomnia Dan 10. Ahtar R, Danesh,Janet.2007.Relation
Gangguan Tidur Lainya. Jakarta: Between Depression and
Gramedia Sociodemographic Factors. International
8. Prayitno, A. 2002. Gangguan Pola Tidur Journal of Mental Health System.
Pada Kelompok Usia Lanjut Dan Available from :
Penatalaksanaannya. Bagian Ilmu http://ijmhs.biomedcentral.com/articles/1
Kesehatan Jiwa. Jakarta. FKUT. 0.1186/1752-4458-1-4 diakses 8 januari
http://www.univmed.org/wp- 2016
content/uploads/2011/02/Prayitno.pdf
Diakses Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai