METODOLOGI PENELITIAN 1
Team Dosen:
1. Dr. Ir.Suzanna Ratih Sari, MM, MA
2. Prof. Dr. Ir. Bambang Setioko, M.Eng
3. Dr. Ir. Edi Purwanto, MT
Oleh:
Laili Dwi Annisa
Nim: 21020117410002
A. Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang
diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti
adanya prosedur yang ditandai dengan keteraturan dan ketuntasan.
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif banyak menutut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori
menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.
b) Membuat Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Hipotesis
merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu
hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Perumusan hipotesis biasanya dibagi menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan
hipotesis penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variabel
yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesis operasional yang terdiri dari
Hipotesis 0 (H0) dan Hipotesis 1 (H1). Ketiga, menentukan hipotesis statistik. H0
bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral.
c) Studi Literatur
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu
mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang
pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk
memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir
ilmiah.
j) Koleksi Data
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya
dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung
sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah
ditetapkan. Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik
sampling yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang akan kita
gunakan dalam mencari data di lapangan. Pada bagian ini, kita akan membahas jenis
data apa saja yang dapat kita pergunakan untuk penelitian kita. Yang pertama ialah
data sekunder dan yang kedua ialah data primer.
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari
sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah
dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan,
organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah
maka data primer harus secara langsung kita ambil dari sumber aslinya, melalui nara
sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden dalam penelitian kita.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian. penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada
sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori.
b) Teknik Sampling
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat ilmiah dan juga sistematis
sebagaimana penelitian kuantitatif, sekalipun dalam pemilihan sampel tidak seketat
dan serumit penelitian kuantitatif. Pertimbangan pertama dalam menentukan sampel
penelitian kualitatif menggunakan teknik non probabilitas, yaitu suatu teknik
pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada rumusan statistik tetapi lebih pada
pertimbangan subyektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan kedalaman
masalah yang ditelitinya. Teknik tersebut meliputi: Teknik kesesuaian (convenience),
teknik penilaian (judgment) dan teknik bola salju (snowball). Pertimbangan kedua
ialah penentuan kualitas responden.
c) Jenis Data
Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Data dapat berupa
gejala-gejala, kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis dalam bentuk
kategori-kategori. Jika dilihat dari jenisnya, maka kita dapat membedakan data
kualitatif sebagai data primer dan data sekunder: Data primer berupa teks hasil
wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang
dijadikan sampel dalam penelitiannya. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti.
Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti
dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari
data primer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya. Termasuk dalam kategori
data tersebut ialah: Data bentuk teks: dokumen, pengumuman, surat-surat, spanduk.
Data bentuk gambar: foto, animasi, billboard. Data bentuk suara: hasil rekaman
kaset. Kombinasi teks, gambar dan suara: film, video, iklan di televisi dll. Pada
pokoknya data kualitatif dapat berupa apa saja termasuk kejadian atau gejala yang
tidak menggambarkan hitungan, angka atau kuantitas.
f) Teknik Analisis
Prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data
yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai
makna. Teknik analisis terdiri dari analisis domain, taksonomi, komponensial, tema
kultural dan komparasi konstan.
h) Menulis Laporan
Setiap hasil penelitian sebaiknya dituangkan dalam bentuk laporan tertulis, hal ini
sesuai dengan konvensi yang berlaku dan untuk menghindari ketidak jelasan bagi
pembaca hasil penelitian tersebut. Banyak sekali format pelaporan hasil penelitian
sekalipun demikian yang terpenting bukan sistematika yang kadang berubah-ubah
dan berbeda satu dengan yang lain. Inti dari laporan dapat dituliskan sbb: Bagian I
Pendahuluan, Bagian II : Kajian Pustaka, Bagian III : Metodologi Penelitian, Bagian
IV : Hasil Penelitian, Bagian V : Analisis Hasil Penelitian, dan Bagian VI :
Kesimpulan dan Saran.
2. Dasar Teori
Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah
adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada
budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang
sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian
antropologi , etnologi, serta aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori-teori ini
bersifat umum dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai sarana
penelitiannya.
Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang
disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan
empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan
fakta-fakta yang nyata.
3. Tujuan
Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan
pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai
grounded theory research.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta,
menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan
meramalkan hasilnya.
4. Desain
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-
ubah/berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan
sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan
terbuka.
Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif,
desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya.
Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian
yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan
menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang
mencakup diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four
group design dll.nya.
5. Data
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-
gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan
catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan.
Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat
kuantitatif/angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data
tersebut berbentuk variabel-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu,
misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
6. Sampel
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif
penekanan pemilihan sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena
itu, ketepatan dalam memilih sampel merupakan salah satu kunci keberhasilan utama
untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sampel teoritis
dan tidak representatif
Sedangkan pada pendekatan kuantitatif, jumlah sampel besar, karena aturan statistik
mengatakan bahwa semakin besar sampel akan semakin merepresentasikan kondisi riil.
Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sampel yang besar, maka
stratafikasi sampel diperlukan. Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam
melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sampel
yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variabel yang akan diteliti, contoh,
penentuan variabel yang mana yang ditentukan sebagai variabel bebas, variabel
tergantung, variabel moderat, variabel antara, dan variabel kontrol. Hal ini dilakukan agar
peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variabel pengganggu.
7. Teknik
Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan akan
menggunakan teknik observasi terlibat langsung atau riset partisipatori, seperti yang
dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat
langsung atau berbaur dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan
review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang
digunakan ialah interview terbuka, terstruktur atau tidak terstruktur dan tertutup terstruktur
atau tidak terstruktur.
Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk
observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen
semu. Dalam mencari data, biasanya peneliti menggunakan kuesioner tertulis atau
dibacakan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan apakah
itu data primer atau sekunder.
9. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang
tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan
suatu teori baru, contoh dari model analisis kualitatif ialah analisis domain, analisis
taksonomi, analisis komponensial, analisis tema kultural, dan analisis komparasi konstan
(grounded theory research).
Analisis dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai
dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana
statistik, seperti korelasi, uji t, analisis varian dan covarian, analisis faktor, regresi linear
dll.nya.
10. Kesimpulan
Kedua pendekatan tersebut masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabiltasnya dipertanyakan, prosedurnya
tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang
berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian dapat terkontaminasi dengan
subyektifitas peneliti.
Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variabel-variabel
lain yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam
proses penentuan sampel, pengambilan data dan penentuan alat analisisnya.