Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental.
Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress
dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental.
Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.
Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena
stress, disebut strain.

Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk
mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila
pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu
kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya
tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu
pelaksanaan kerja mereka

Sikap merupakan salah istilah yang sering digunakan dalam mengkaji atau
membahas tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang ada pada
seseorang akan membawa warna dan corak pada tindakan, baik menerima maupun
menolak dalam menanggapi sesuatu hal yang ada diluar dirinya. Melalui
pengetahuan tentang Sikap akan dapat menduga tindakan yang akan diambil
seseorang terhadap sesuatu yang dihadapinya. Meneliti Sikap akan membantu untuk
mengerti tingkah laku seseorang.

Menurut Ahmadi (2007:151), Sikap adalah kesiapan merespon yang


bersifat positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten. Pendapat ini
memberikan gambaran bahwa Sikap merupakan reaksi mengenai objek atau situasi
yang relatif stagnan yang disertai dengan adanya perasaan tertentu dan memberi
dasar pada orang tersebut untuk membuat respon atau perilaku dengan cara
tertentu yang dipilihnya. Sedangkan menurut Secord dan Backman dalam Azwar
(2005:5) bahwa Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),

1
pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap satu
aspek dilingkungan sekitarnya.

Psikologi kesehatan adalah bagian dari disiplin ilmu psikologi klinis yang
memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri dan
lingkungannya, termasuk penyebab dan berbagai faktor yang terkait dengan
problematika kesehatan individu.

Psikologi Kesehatan (Matarazzo 1980, dalam Ogden: 1996) adalah suatu agregat
dari pendidikan khusus dan kontribusi ilmu professional dari disiplin psikologi,
untuk memajukan atau memelihara kesehatan, termasuk juga didalamnya
penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengannya

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Contoh Kasus Stress?
2. Bagaimana Cara Penanganan Kasus Stres?
3. Apa Contoh Kasus Sikap?
4. Bagaimana Cara Penanganan Kasus Sikap?
5. Apa Contoh Kasus Psikologi Kesehatan?
6. Bagaimana Cara Penanganan Kasus Psikologi Kesehatan?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


1. Tujuan Khusus
Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Contoh dari Kasus Stress
b. Mengetahui Cara Penanganan Kasus Stres
c. Mengetahui Contoh dari Kasus Sikap
d. Mengetahui Cara Penanganan Kasus Sikap
e. Mengetahui Contoh Kasus Psikologi Kesehatan
f. Mengetahui Cara Penanganan Kasus Psikologi Kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KASUS STRESS

Dokumen Foto yang diambil tanggal 24 Feb 2010, terlihat seorang wakil
pembicara dan karyawan yang berkumpul di luar pabrik Foxconn di Shenzhen,
Provinsi Guangdong Cina selatan. Perusahaan hanya mementingkan kepentingan
bisnisnya dengan memeras tenaga karyawan, sementara upah pekerjanya sendiri
masih sangat rendah, ironisnya karyawan tidak berdaya akan kebijakan ini.
Pemogokan di Perusahaan Honda Motor dan serentetan bunuh diri karyawan di
Foxconn Technology (produsen raksasa elektronik untuk industri seperti Apple, Dell
dan Hewlett-Packard) membuat Pemerintah Cina harus melakukan pertemuan
dengan perwakilan Management Perusahaan.

Seorang Insinyur berumur 28 tahun yang bekerja untuk Foxconn (pembuat


iPhone, iPads dan gadget elektronik lainnya termasuk Apple Inc) meninggal dunia
kematiannya mendadak di rumahnya di dekat pabrik Foxconn Shenzhen di
provinsi Guangdong China selatan. Penyebab kematian sedang diselidiki dan kita
sedang mengumpulkan informasi-informasi pendukung penyebab kematian insinyur
ini termasuk keterkaitannya dengan pekerjaan, kata salah satu perwakilan
management perusahaan.

Surat kabar Ming Pao di Hong Kong, melaporkan bahwa salah satu kerabat
dekat Insinyur mengklaim kematian rekan kerjanya itu dikarenakan stres kerja,
setelah bekerja 34 jam tanpa istirahat. Dampak dari laporan surat kabar yang terbit
langsung direspon positif oleh Perusahaan dengan mengumumkan pemberian 30
persen bonus pada karyawannya untuk meningkatkan dan membantu terciptanya
lingkungan kerja yang lebih baik selain itu kerja lembur karyawan akan dikurangi
sehingga bisa lebih banyak waktu untuk beristirahat. Aktivis ketenagakerjaan
menuduh perusahaan memiliki gaya manajemen yang kaku, dan karyawannya
dipaksakan untuk bekerja terlalu keras, namun Foxconn menyangkal tuduhan ini.
Dalam setahun ini di Perusahaan Foxconn Sepuluh pekerjanya telah bunuh diri dan
tiga lainnya melakukan percobaan bunuh diri, rata-rata mereka tewas karena terjun
dari atas bangunan.

3
Perwakilan Foxconn Terry Gou berjanji untuk berusaha mencari jalan keluar
agar kejadian bunuh diri maupun percobaan yang dilakukan karyawan tidak terjadi
lagi kedepannya. Pantes aja di Batam banyak perusahaan yang gulung tikar dan
pindah ke Cina, ternyata ini alasannya. Menekan cost dengan mencari tenaga yang
lebih murah dan itu adanya cuma di Cina.

ULASAN

Kasus ini menerangkan mengenai aksi protes para pekerja Foxconn di China
yang mengatakan bahwasanya pihak perusahaan tidak memikirkan hak para pekerja.
Upah yang diberikan tidak setimpal dengan apa yang dikerjakan. Hal tersebut
terbukti dengan tewasnya salah satu karyawan PT.Foxconn yang mati dirumahnya
akibat stress kerja. Stress yang dialami pekerja tersebut dikarenakan perusahaan
menuntut untuk bekerja keras tanpa istirahat.

Berdasarkan kasus diatas para pekerja telah mengalami dampak psikologis yang
cukup membahayakan karena sampai melakukan bunu diri hanya karena stress
dengan pekerjannya. Stres yang dialami oleh pekerja tersebut ialah sesuai dengan
pengertian menurut Palupi (2003) yang menyatakan bahwa stres kerja merupakan
ketegangan yang dengan mudah muncul akibat kejenuhan yang timbul dari beban
kerja yang berlebihan, tuntutan tugas yang mendukung terjadinya hal tersebut. Selain
itu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor penunujang lainnya seperti halnya
bertembahnya tanggung jawab tanpa adanya penambahan upah. Sehingga membuat
para pekerja tidak dapat memenuhi kebutuhan hierarkinya berdasarkan teori
Masslow. Diataranya mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan psikologis mereka
seperti halnya pangan sandang dan papan. Hal tersebut dikarenakan upah yang
mereka terima tidak setimpal atau tidak mencukupi.

B. PENANGANAN KASUS STRESS

Solusi yang tepat adalah dengan merubah sistem kerja yang ada diperusahaan
agar dapat memebri kenyamanan kepada para pekerjanya. Selain itu juga
menyesuaikan upah setiap pekerja berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan,
dengan begitu akan tumbuh motivasi mereka dalam bekerja. Sehingga para pekerja
dapat bekerja dengan semangat yang nantinya akan berdampak baik bagi

4
perusahaan. Berdasarkan pengertian motivasi yaitu suatu kekuatan potensial yang
ada didalam diri manusia yang dapat dikembangkannya sendiri atau dapat
dikembangkan dari sejumlah kekuatan dari luar yang ada berkisar sekitar imbalan
materi dan non materi yang dapat mempengaruhi hasil kerjanya (Winardi, 2001).

C. KASUS SIKAP DAN PERILAKU

Pergaulan seks bebas di kalangan remaja atau di bawah umur di Balikpapan terus
meningkat. Entah itu sama-sama di bawah umur atau dewasa dengan anak di bawah
umur. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya laporan korban seks bebas ke unit
Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Balikpapan.

Sampai September 2014 ini, Unit PPA mencatat telah menerima 37 laporan
kasus perbuatan cabul atau perkosaan yang masuk kategori seks bebas. Padahal
untuk kasus-kasus serupa di tahun sebelumnya hanya terdapat 9 laporan.

"Kategori kasusnya berbeda-beda. Tapi masalahnya tetap seputar anak di bawah


umur dan seks bebas. Ada yang terpaksa, ada yang dengan modus transaksi bahkan
ada yang memang sama-sama suka karena sudah berpacaran. Tiba-tiba hamil, baru
orang tua melaporkan ke polisi," ungkap Kapolres Balikpapan AKBP Andi Azis
Nizar didampingi Kasatreskrim AKP Damus Asa, Sabtu (25/10/2014).

Sebagian sudah diproses dan dibawa ke persidangan. Namun untuk kasus dengan
tersangka anak, pihak kepolisian mendahulukan proses musyawarah antara keluarga
tersangka dan korban. Sebagaimana diatur dalam undang undang nomor 11 tahun
2012 tentang peradilan anak. Dimana ada batasan-batasan umur anak yang boleh
dibawa dalam persidangan dan tidak bisa dibawa ke persidangan. (*)

Analisis Kasus:

Sebelum kita menganalisis mengapa perilaku seks bebas begitu marak di


kalangan remaja, terlebih dahulu akan saya paparkan apa sebenarnya yang di maksud
dengan seks bebas berdasarkan pandangan dari beberapa tokoh.

Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang


didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika

5
dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem
norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara
mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan
organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak
seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja
belum memiliki pengalaman tentang seksual.

D. PENANGANAN KASUS SIKAP

untuk menghindari sex bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian


nafsa syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

1. Memperdalam keimanan
Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah senantiasa
bersamanya, mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan
yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling dalam.
(QS. Al-Mujaadilah (58): 7)
2. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat
Rasulullah SAW bersabda Tekunilah yang bermanfaat untukmu dan
mintalah pertolongan kepada Allah, jangan sampai kamu lemah (HR.
Muslim). Seorang pemuda bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan
datang kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang
membawa kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual.
3. Teman yang shalih
Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja
berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada
mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan keshalihan. Rasulullah
SAW bersabda Jangan kamu berteman kecuali dengan orang mukmin dan
jangan memakan makananmu kecuali orang yang takwa (HR. At-Turmudzi).
4. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk
Media massa merupakan salah satu faktor yang ikut bertanggung jawab
terhadap menjamurnya seks bebas. Sekarang ini ada pepatah yang
mengatakan tontonan telah menjadi tuntunan, sebaliknya banyak tuntunan
hanya tinggal sebagai tontonan saja Allah SWT berfirman: Dan janganlah

6
kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji, dan suatu jalan yang buruk (QS Al-Israa: 32)
5. Berpuasa
Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu
juga akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat
melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas. Rasulullah SAW
bersabda Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah
mempunyai kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah. Sesungguhnya
pernikahan itu lebih dapat menjaga pandangan mata dan mengekang hawa
nafsu. Bagi siapa yang belum memiliki kemampuan, maka berpuasalah.
Sesungguhnya puasa adalah penawar baginya (HR Bukhari).
6. Menggunakan cara-cara medis
Nabi Muhammad SAW bersabda Hikmah itu adalah barang yang tercecer
milik orang yang beriman, dimana saja ia mendapatkannya ... ia yang lebih
berhak untuk itu (HR. Turmudzi dan Al Askari).

E. KASUS PSIKOLOGI KESEHATAN

Seorang anak yang orang tuanya mengalami perceraian yang menyebabkan


dirinya menjadi merasa sendiri akibat orang tuanya yang sibuk bertengkar. Anak
tersebut merasa dirinya seperti tidak memiliki kasih sayang dari orang tuanya.
Sehingga anak tersebut mengalami gangguan psikologi kesehatan pada dirinya. Dia
merasa ketakutan bila ada yang bertengkar, dia merasa bahwa dirinya lah yang
menjadi penyebab orang tuanya bertengkar.

Memburuknya komunikasi diantara suami istri ini seringkali menjadi pemicu


utama dalam keluarga broken home. Oleh sebab itu sangatlah penting rasa saling
percaya, saling terbuka, dan saling suka diantara kedua pihak agar terjadi
komunikasi yang efektif. Dalam keadaan ini, kematangan kepribadianlah yang
menentukan penerimaan peran dari pasangan komunikasinya. Setiap individu
dilahirkan dengan tipe kepribadian yang berbeda-beda oleh sebab itu saling
pengertian antarpasangan juga sangatlah penting.

Anak yang broken home bukanlah hanya anak yang berasal dari ayah dan ibunya
bercerai, namun anak yang berasal dari keluarga yang tidak utuh, dimana ayah dan
ibunya tidak dapat berperan dan berfungsi sebagai orangtua yang sebenarnya. Tidak

7
dapat dimungkiri kebutuhan ekonomi yang semakin sulit membuat setiap orang
bekerja semakin keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Namun,
orangtua seringkali tidak menyadari kebutuhan psikologis anak yang sama
pentingnya dengan memenuhi kebutuhan hidup. Anak membutuhkan kasih sayang
berupa perhatian, sentuhan, teguran dan arahan dari ayah dan ibunya, bukan hanya
dari pengasuhnya atau pun dari nenek kakeknya.

Karena adanya broken home tersebut psikolog anak menjadi terganggu hal
tersebut memicu anak menjadi memiliki perilaku yang sedikit menyimpang untuk
mencari kesenangannya sendiri.

F. PENANGANAN KASUS PSIKOLOGI KESEHATAN

Anak sangat membutuhkan sentuhan dari orangtuanya, dalam bentuk sentuhan


hati yang berupa empati dan simpati untuk membuat anak menjadi peka terhadap
lingkungannya. Selain itu, belaian, pelukan, ciuman, kecupan, dan senyuman
diperlukan untuk membuat kehangatan jiwa dalam diri anak dan membantu anak
dalam menguasai emosinya.

Arahan dibutuhkan oleh anak untuk memberikan pemahaman bahwa dalam


kehidupan bermasyarakat ada aturan tidak tertulis yang harus ditaati dan disebut
sebagai norma masyarakat. Norma agama, norma sosial, norma adat atau budaya
dan norma hukum sebaiknya diberikan kepada anak sejak masih usia kecil. Dengan
diberikannya pemahaman dalam usia sedini mungkin, diharapkan anak dapat
menjadi warga masyarakat yang baik, khususnya saat anak mulai mengenal
lingkungan selain keluarganya.

Jika anak melanggar norma tersebut, sudah merupakan kewajiban orangtua


sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya untuk memberikan teguran yang
disertai penjelasan logis sesuai dengan perkembangan usianya supaya anak mengerti
dan memahami bagaimana bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan norma-
norma masyarakat.

Dampak dari keegoisan dan kesibukan orangtua serta kurangnya waktu untuk
anak dalam memberikan kebutuhannya menjadikan anak memiliki karakter mudah
emosi (sensitif), kurang konsentrasi belajar, tidak peduli terhadap lingkungan dan

8
sesamanya, tidak tahu sopan santun, tidak tahu etika bermasyarakat, mudah marah
dan cepat tersinggung, senang mencari perhatian orang, ingin menang sendiri, susah
diatur, suka melawan orang tua, tidak memiliki tujuan hidup, dan kurang memiliki
daya juang.

Solusi terbaik untuk anak-anak tersebut bukanlah psikolog, guru dan ulama,
melainkan orangtua yaitu ayah dan ibunya di rumah yang dapat berperan dan
berfungsi selayaknya orang tua. Anak-anak tidak akan berbicara secara verbal
mengenai kebutuhan dan keinginan hati kecilnya, tetapi mereka akan berbicara
dalam bentuk perilaku yang diperlihatkannya dalam keseharian. Alangkah bahagia
dan senangnya anak-anak, jika orangtua dapat mengerti dan memahami fungsi dan
peran orang tua sebagaimana mestinya. Andai saja orangtua dapat mengurangi
keegoisannya dan menyisihkan waktu memenuhi kebutuhan psikologis anak-
anaknya, maka anak akan menjadi generasi yang berintelektual tinggi dan berbudi
pekerti luhur sesuai dengan harapan dan cita-cita orangtuanya.

Perhatian yang diperlukan anak dari orangtuanya adalah disayangi dengan


sepenuh hati dalam bentuk komunikasi verbal secara langsung dengan anak, meski
hanya untuk menanyakan aktivitas sehari-harinya. Menanyakan sekolahnya,
temannya, gurunya, mainannya, kesenangannya, hobinya, cita-cita dan
keinginannya. Ada anak di sekolah yang merasa aneh, jika temannya mendapatkan
perhatian seperti itu dari orangtuanya, karena zaman sekarang hal tersebut menjadi
sangat mahal harganya dan tidak semua anak mendapatkannya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dari kasus kasus diatas, lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan manusia, baik itu kesehatan mental maupun kesehatan fisik. Kesehatan
mental yang terjadi mengakibatkan seseorang mengalami gangguan yang berakibat
pada perilaku yang menyimpang dari norma norma yang ada.
Oleh karena itu, agar kita jauh dari perilaku perilaku yang menyimpang, kita
harus dapat membedakan antara hal yang baik dan yang buruk di lingkungan ataupun
di dunia luar. Dan yang lebih penting yaitu lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini yang membahas tentang sikap bisa lebih
mengontrol sikap yang ada dalam diri kita sendiri dan lebih memahami karakter diri
sendiri untuk menjadi diri yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://triagus3800.wordpress.com/2014/09/25/makalah-psikologi-kesehatan-peran-
psikologi-dalam-dunia-kesehatan/

http://purnamayudhaputra7.blogspot.co.id/2013/11/psikologi-kesehatan-ruang-
lingkup.html

https://tedjho.wordpress.com/2012/04/15/ruang-lingkup-psikologi/

https://triagus3800.wordpress.com/2014/09/25/makalah-psikologi-kesehatan-peran-
psikologi-dalam-dunia-kesehatan/

http://alcmuthya.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-sikap_22.html

11

Anda mungkin juga menyukai