PENGENDALI OTOMATIS
DI INDUSTRI
9.1 Pendahuluan
Gambar 9-1 menunjukkan diagram blok suatu sistem kendali di industri yang
terdiri dari pengendali otomatis, suatu aktuator, suatu plant, dan suatu sensor untuk
mengukur keluaran yang selanjutnya akan dibandingkan dengan masukan referensi.
Pengendali mendeteksi sinyal galat aktuasi yang biasanya memiliki level daya
rendah, sehingga perlu diperkuat hingga mencapai level daya yang memadai oleh
penguat tegangan/daya. Keluaran dari pengendali otomatis ini selanjutnya diterima oleh
aktuator, misalnya motor atau klep pneumatik, motor hidraulik atau motor listrik.
Aktuator merupakan suatu divais daya yang berfungsi untuk memproduksi sinyal
masukan untuk plant (kendalian) sedemikian rupa sehingga sinyal keluaran akan
mendekati snyal masukan referensi.
Sensor yang diletakkan pada jalur balikan digunakan untuk mengubah variabel
keluaran menjadi variabel lain yang lebih sesuai, seperti perubahan posisi, tekanan, atau
tegangan, yang dapat digunakan untuk perbandingan dengan sinyal masukan referensi.
Set point dari pengendali otomatik harus diubah menjadi masukan referensi yang
memiliki satuan sama dengan sinyal balikan dari elemen sensor.
257
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 258
____________________________________________________________________________
Pengendali Otomatik
Masukan Detektor galat
referensi + Keluaran
Penguat Aktuator Plant
(set point) -
sinyal galat aktuasi
Sensor
Gambar 9-2: Pengendali On-Off tanpa (a) dan dengan differential gap (b).
+ E(s) U(s)
KP
-
R + E T+ + 1 C
Kp
- s(Js f)
E(s) C(s) 1
2
N(s) N(s) Js fs K p
Galat keadaan tunak yang disebabkan oleh torsi gangguan undak dengan besar Tn
diberikan oleh :
e(t) ss lim sE(s)
s 0
s Tn
lim 2
s 0 Js fs K p s
Tn
Kp
Pada keadaan tunak, pengendali proporsional memberikan torsi - Tn, yang sama besar
tetapi berlawanan tanda dengan torsi gangguan Tn. Keluaran keadaan tunak yang
disebabkan oleh torsi gangguan undak adalah
Tn
c(t) ss e(t) ss
Kp
Galat keadaan tunak dapat diperkecil dengan memperbesar harga Kp, tetapi pembesaran
Kp akan menimbulkan tanggapan sistem lebih berosilasi.
Dengan menggunakan program MATLAB, tanggapan undak satuan terhadap
gangguan torsi dapat diperoleh seperti pada Gambar 9-6. Sistem 1 pada Gambar 9-6
adalah untuk J=1, f=0,5 dan Kp=1, dengan keluaran y1 adalah keluaran c(t) untuk
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 262
____________________________________________________________________________
sistem 1. Demikian juga y2 adalah keluaran c(t) untuk sistem 2 yang memiliki J=1,
f=0,5 dan Kp=4.
r + 1 c
Kp
- Js2
C(s) Kp
Fungsi alihnya :
R(s) Js2 Kp
+ E(s) Ki U(s)
- s
s(RCs 2 s) 1
lim
s 0 RCs 2 s KR s
0
Jadi kendali integral pada sistem tinggi permukaan cairan meniadakan galat keadaan
tunak pada tanggapan terhadap masukan undak. Ini merupakan perbaikan yang penting
dari kendali proporsional yang menimbulkan offset.
U(s) 1
K p (1 ) (9-4b)
E(s) Ti s
dengan Ti adalah waktu integral.
Kp dan Ti dapat ditentukan besarnya. Waktu integral mengatur aksi kendali
integral, sedangkan perubahan nilai Kp berakibat pada logika aksi kendali proporsional
maupun integralnya. Kebalikan waktu integral Ti disebut laju reset. Laju reset adalah
bilangan yang menunjukkan berapa kali bagian proporsional dari aksi kendali diulangi
dalam waktu 1 menit..
Aplikasi yang cocok untuk pengendali ini adalah untuk sistem dengan perubahan
beban besar yang tak terlalu cepat (perlu waktu integrasi).
aksi kendali
u(t) PI
e(t)
2
+ E(s) K p (1 Ti s) U(s)
Kp
- Ti s 1
Kp
hanya proporsional
0
t Ti t
a b c
m as ukan fungs i keluaran
undak satuan pengendali
R + E K p (1
1 T + + 1 C
)
Ti s s(Js f)
-
1
E(s) N(s)
3 2
Kp
Js fs Kps
Ti
Kp
Jika sistem kendali ini stabil, maka : Js 3 fs 2 K p s 0 , mempunyai bagian nyata
Ti
negatif, maka galat keadaan tunak dari tanggapan terhadap torsi gangguan undak
dengan besar Tn, diperoleh dengan menggunakan teorema nilai akhir :
e(t) ss lim sE(s)
s 0
s Tn
lim
s 0 Kp s
Js3 fs2 Kps
Ti
0
Jadi galat keadaan tunak akibat gangguan torsi dihilangkan jika pengendalinya adalah
jenis proporsional plus integral.
Dari gambar diatas, dapat ditarik beberapa catatan sbb:
Aksi kendali proporsional cenderung menstabilkan sistem.
Aksi kendali integral cenderung menghilangkan atau memperkecil galatkeadaan
tunak dari tanggapan terhadap berbagai masukan.
1 K p 1 Ti s
berikut ini: Gc ( s) Kp 1 dengan fungsi alih Kompensator fasa
Ti s Ti s
Ts 1
mundur pada Persamaan (8-8) berikut ini: Gc ( s) Kc ; 1 dapatlah
Ts 1
diambil beberapa kesimpulan:
Pengendali PI adalah kompensator fasa mundur, dengan zero s=-1/Ti dan pole
pada s=0 (penguatan pada frekuensi 0)
Pengendali PI memperbaiki karakteristik tanggapan keadaan tunak.
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 267
____________________________________________________________________________
aksi kendali
u(t) PD
e(t) Td
+ E(s) U(s)
K p (1 Td s)
-
hanya
proporsional
0
t t
Magnitude output pengendali sebanding dengan laju perubahan sinyal galat (rate
control).
Aksi pengendalian komponen derivatif menyebabkan pengendali memiliki karakter
anticipatory (tanggapan terhadap perubahan lebih cepat), tetapi sekaligus memiliki
kekurangan dalam hal memperkuat derau. Disamping itu komponen derivatif dapat
menyebabkan efek saturasi pada pengendali, dan tak dapat berdiri sendiri mengingat
komponen ini hanya bekerja hanya selama masa transient/ ada perubahan.
Mode derivatif dapat mengatasi perubahan beban seketika, akibat karakter
anticipatory yang dimilikinya.
Offset galat tak dapat dihilangkan, akibat adanya komponen proporsional.
r + 1 c
K p (1 Td s) Js2
-
Fungsi alihnya :
C(s) K p (1 Td s)
R(s) Js2 K p Td s K p
Tanggapan sistem c(t) terhadap masukan undak satuan adalah seperti berikut.
Kurva tanggapan menunjukkan perbaikan yang cukup besar dari kurva tanggapan asal
pada gambar kurva di atas.
Bila margin fasa dinaikkan, maka magnitude pengendali naik terus untuk
frekuensi tinggi > 1/Td, sehingga memperkuat derau pada frekuensi tinggi.
Kompensator fasa maju dapat menaikkan fasa maju, tetapi kenaikan magnitude
pada frekuensi tinggi sangat kecil dibandingkan dengan pengendali PD.
Pengendali PD tak dapat direalisasikan dengan elemen pasif RLC, harus dengan
Op Am, R dan C.
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 270
____________________________________________________________________________
Pengendali ini praktis dapat digunakan untuk semua kondisi proses. Dengan adanya
komponen integral, maka galatoffset pada mode proporsional dapat dihilangkan. Disisi
lain pengendali ini dapat menekan kecenderungan osilasi.
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 271
____________________________________________________________________________
1 K p Ti Td s 2 Ti s 1
Gc ( s ) K p (1 Td s)
Ti s Ti s
dengan fungsi alih kompensator fasa mundur-maju pada Persamaan (8-12) berikut ini:
1 1
s s
T1 T2
Gc ( s) K c ; 1; 1
1
s s
T1 T2
+
K p(1 1 s Tds) kendalian
- Ti
didapat, maka pendekatan analitik untuk merancang suatu pengendali PID adalah tidak
mungkin. Selanjutnya harus diusahakan pendekatan eksperimental untuk menala
pengendali PID.
Proses pemilihan parameter-parameter pengendali agar memenuhi spesifikasi
yang diberikan disebut penalaan pengendali. Ziegler dan Nichols mengusulkan aturan
untuk menala pengendali PID (berarti menentukan nilai Kp, Ti, dan Td) berdasarkan
pada langkah tanggapan eksperimental atau berdasarkan pada nilai Kp yang dihasilkan
dalam kestabilan marginal bila hanya aksi kendali proporsional yang digunakan. Aturan
Ziegler -Nichols baik untuk digunakan bila model matematik kendalian tidak diketahui.
(Aturan ini juga dapat digunakan untuk merancang sistem yang model matematiknya
diketahui).
Ziegler - Nichols mengusulkan aturan untuk menentukan nilai penguatan proporsional
Kp, waktu integral Ti dan waktu derivatif Td berdasarkan pada karakteristik tanggapan
peralihan dari kendalian yang diberikan. Penalaan pengendali PID dapat dilakukan oleh
para insinyur di tempat secara eksperimen pada kendalian. Ada dua metoda aturan
penalaan Ziegler - Nichols, di mana keduanya diarahkan untuk mendapatkan overshoot
maksimum 25% dengan masukan undak. Lihat Gambar 9-18 berikut.
kendalian
u(t) c(t)
Jika kendalian tidak mengandung integrator atau pole-pole kompleks sekawan dominan,
maka kurva tanggapan undak satuan terlihat seperti kurva berbentuk S (lihat Gambar 9-
20). Jika tanggapan tidak berbentuk kurva S, metoda ini tidak dapat diterapkan. Kurva
tanggapan undak seperti ini dapat dihasilkan secara eksperimen atau dari suatu simulasi
dinamika kendalian.
0
L T t
Tabel 9-1: Aturan Penalaan Ziegler - Nichols berdasarkan pada tanggapan undak
dari kendalian (metoda pertama)
Tipe Kp Ti Td
Pengendali
P T 0
L
PI T L 0
0,9
L 0,3
PID T 2L 0,5L
1,2
L
c(t)
Pcr
0 t
Ziegler - Nichols mengusulkan menentukan nilai parameter Kp, Ti, dan Td yang
memenuhi rumus dalam Tabel 9.2.
Tabel 9-2: Aturan penalaan Ziegler - Nichols berdasarkan pada penguatan kritis Kcr dan
perioda kritis Pcr (metoda kedua).
Tipe Kp Ti Td
Pengendali
P 0,5 Kcr 0
PI 0,45 Kcr 1 0
P
1,2 cr
PID 0,6 Kcr 0,5Pcr 0,125Pcr
Pengendali yang ditata dengan metoda kedua aturan Ziegler - Nichols memberikan
1
G c (s) K p (1 Td s)
Ti s
1
0,6K cr (1 0,125Pcr s) (9-8)
0,5Pcr s
2
4
s
Pcr
0,075K cr Pcr
s
Jadi pengendali PID mempunyai sebuah pole pada titik pusat dan zero ganda pada
4
s .
Pcr
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 276
____________________________________________________________________________
atau s3 (6 K p )s2 (5 5K p )s 6K p 0
1
30 + 29K p 5K 2p
s 0
6 Kp
s0 6K p
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 277
____________________________________________________________________________
Koefisien dalam kolom pertama positif untuk semua nilai Kp postif. Jadi sistem lup
tertutup tidak akan berosilasi terus-menerus, dan nilai penguatan kritis Kcr tidak ada.
Jadi metoda kedua tidak dapat diterapkan.
Contoh
Perhatikan sistem kendali seperti yang terlihat pada Gambar 9-23, di mana suatu
pengendali PID digunakan untuk mengendalikan sistem.
R(s) + 1 C(s)
Gc( s)
- s(s 1)(s 5)
pengendali
PID
Nilai Kp yang membuat sistem stabil marginal sehingga osilasi terus-menerus terjadi
dapat diperoleh dengan menggunakan kriteria kestabilan Routh. Karena persamaan
karakteristik untuk sistem lup tertutup adalah
s3 6s2 5s K p 0
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 278
____________________________________________________________________________
Gambar 9-24: Diagram blok sistem dengan pengendali PID yang dirancang
menggunakan aturan Ziegler-Nichols (metoda kedua).
Selanjutnya menentukan tanggapan undak satuan dari sistem. Fungsi alih lup
C(s) 6,3223s3 18s 12,811
tertutup:
R(s) s4 6s3 11,3223s2 18s 12,811
Tanggapan undak satuan dari sistem ini dapat diperoleh secara mudah dengan
MATLAB.
Gambar 9-25: Kurva tanggapan undak satuan dari sistem pengendali PID yang
dirancang menggunakan aturan penalaan Ziegler - Nichols (metoda kedua).
Dari Gambar 9-25 terlihat bahwa simpangan maksimum yang terjadi terlalu
tinggi, yaitu 62%. Hal ini dapat direduksi dengan penalaan secara halus parameter-
parameter pengendali. Penalaan secara halus dapat dilakukan oleh komputer. Dengan
tetap menjaga Kp =18 dan menggerakkan zeroganda ke s = -0,65, yaitu menggunakan
pengendali PID:
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri 280
____________________________________________________________________________
1 (s 0,65) 2
G c (s) 18(1 0,7692s) 13,848
3,077s s
Overshoot maksimum dalam tanggapan undak satuan dapat direduksi menjadi sekitar
18% sebagaimana terlihat pada Gambar 9-26.
Gambar 9-26: Tanggapan undak satuan sistem pada Gambar 9-23 dengan
pengendali PID mempunyai parameter Kp = 18, Ti =3,077dan Td =0,7692.
Jika penguatan proporsional Kp dinaikkan sampai 39,42, tanpa mengubah lokasi zero
ganda (s = -0,65), yaitu menggunakan pengendali PID
1 (s 0,65) 2
G c (s) 39,42(1 0,7692s) 30,322
3,077s s
Gambar 9-27: Tanggapan undak satuan sistem dalam Gambar 9-23 dengan pengendali
PID mempunyai parameter Kp = 39,42, Ti =3,077dan Td =0,7692.
Karena overshoot maksimum dengan kasus ini cukup dekat ke 25% dan tanggapan lebih
cepat dari sistem dengan Gc(s) yang diberikan persamaan (9-6), Gc(s) yang terakhir ini
dapat diterima. Nilai penalaan menjadi
Menarik untuk diamati bahwa masing-masing nilai kira-kira dua kali nilai yang
diusulkan metoda kedua aturan penalaan Ziegler - Nichols. Hal penting yang perlu
dicatat adalah aturan penalaan Ziegler - Nichols telah ditetapkan pada titik awal untuk
penalaan yang halus.