A. Kabel NYA
Kabel NYA Merupakan kabel berisolasi PVC dan berinti kawat tunggal. Warna isolasinya ada
beberapa macam yaitu merah, kuning, biru dan hitam. Jenisnya adalah kabel udara (tidak untuk
ditanam dalam tanah). Karena isolasinya hanya satu lapis, maka mudah luka karena gesekan,
gigitan tikus atau gencetan. Dalam pemasangannya, kabel jenis ini harus dimasukkan dalam
suatu konduit kabel.
Berbicara mengenai konduit, pengertiannya adalah suatu selubung pelindung, ada yang berupa
pipa besi, tetapi yang paling umum digunakan adalah pipa PVC (tetapi berbeda dengan pipa
PVC untuk air). Konduit ini selain bertujuan melindungi kabel dari gangguan luar juga untuk
memudahkan dalam hal pekerjaan penggantian atau penambahan kabel, karena hanya tinggal
ditarik atau didorong saja. Bandingkan bila kabel tersebut ditanam dalam tembok tanpa konduit,
tentu akan butuh pekerjaan tambahan berupa pembongkaran tembok.
Kabel jenis NYA ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi rumah
yang sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Yang
berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC Kode warna isolasi ada warna merah,
kuning, biru dan hitam. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika
menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di pasang di dalam pipah atau saluran
penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan pengerat dan tidak kenah air,
juga apabila ada isolasi yang terkelupas (terbuka) tidak bisa tersentuh langsung sama
manusia.
B. Lampu
1. Isolator yang merupakan penyekat merupakan bagian pegangan saat memasang lampu
2. Konduktor yang berupa kawat dan komponen penghantar lainnya pada bagian power
supply
3. Kaca / tabung pemancar electron pada lampu CFL yang berisi gas argon dan uap mercuri,
saat gas argon terionisasi maka akan menimbulkan cahaya yang dipancarkan dari tabung
lampu Hemat Energi atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama LHE adalah jenis lampu
compact dari Lampu Fluorescent, itulah sebabnya lampu ini juga disebut sebagai Compact
Fluorescent Lamp atau CFL.
Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) mengubah energi listrik menjadi cahaya. Lampu ini
sifatnya hemat energi dan menggunakan teknologi yang lebih baik dibandingkan dengan lampu
tabung konvensional . Lampu ini memiliki dua komponen:
1. Sebuah tabung gelas diisi dengan argon dan merkuri uap & dilapisi dengan lapisan bahan
fluorescent.
2. Sebuah sirkuit ballast elektronik
Rangkaian ballast mengambil masukan 220 V dari sumber daya eksternal dan mengirimkan arus
ke dalam tabung fluorescent sebagai output. Ketika power supply diberikan kepada CFL, filamen
yang melekat dengan katoda memanas dan memancarkan elektron dalam tabung. Hal ini
mengionisasi argon dan uap merkuri partikel.
Bagian Utama Lampu CFL (eetimes.com)
C. Fiting Lampu
symbol
D. Sakelar
Sakelar tebuat dari bahan isolator pada bagian luar biasanya dibuat dengan bahan isolator pvc,
ceramic , bakelit , plastic , sedangkan pada bagian dalam terdapan dua lempeng tembaga yang
terpisah namun saat sakelar di tekan bagian yang terpisan akan menyatu sehingga arus
tersambung.
Jenis-Jenis Sakelar Menurut Fungsinya
Jika ditinjau dari fungsinya, sakelar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
sakelar tunggal, sakelar seri, sakelar kutub dua, sakelar tukar, dan sakelar silang.
a) Sakelar Tunggal
Sakelar tunggal adalah suatu sekelar yang difungsikan untuk memutuskan dan
menghubungkan sumber tegangan dengan beban, dimana sakelar ini melayani satu buah mata
lampu atau lebih. Sakelar ini, pada umumnya banyak digunakan pada instalasi rumah, instalasi
bangunan, dan juga pada instalasi di industri.
b) Sakelar Seri
Sakelar seri adalah suatu sakelar yang difungsikan untuk memutuskan dan
menghubungkan dua buah mata lampu secara bersamaan atau secara bergantian. Sakelar ini
biasanya digunakan pada ruangan yang menggunakan lebih dari satu lampu, misalnya ruang
tamu, ruang keluarga, dan sebagainya.
c) Sakelar Kutub Dua
Sakelar kutub dua berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
pada sumber dan pada beban. Sakelar ini biasanya dipakai pada ruangan-ruangan yang
basah/lembab dan juga pada papan hubung bagi (PHB) 1 fasa.
d) Sakelar Tukar
Sakelar ini berfungsi memutuskan dan menghubungkan arus pada sumber
tegangan dengan beban dari dua tempat. Sakelar Tukar digunakan apabila kita menghendaki
untuk melayani satu lampu dari dua tempat, misalnya pada lorong-lorong pada suatu ruangan,
dan tangga pada ruangan yang bertingkat.
e) Sakelar Silang
Sakelar silang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus pada sumber tegangan
dengan beban dari tiga tempat. Sakelar ini dipakai untuk melayani satu buah lampu dari tiga
tempat. Dalam pemasangannya, sakelar silang dipasang diantara dua buah sakelar tukar atau
berada ditengah dua buah sakelar tukar.
Simbol-Simbol Pada Sakelar
Prinsip kerja sakelar : yaitu untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber
tegangan menuju beban.
Fungsi sakelar : sebagai pemutus beban , tombol untuk menghidupkan dan mematikan lampu.
E. Kotak Kontak
Stop kontak adalah kotak tempat sumber tegangan listrik yang siap pakai. Berdasarkan
bentuknya, terdapat beberapa macam yaitu stop kontak biasa, stop kontak dengan hubungan
tanah dan stop kontak tahan air (tetesan air). Berdasarkan pemasangannya, stop kontak terdiri
dari stop kontak yang dapat ditanam dalam dinding dan stop kontak yang harus dipasang di
permukaan dinding atau kayu.Terbuat dari bahan islotor pvc, bakelit maupun keramik dan bahan
konduktor pada dalamnya tempat melekatnya steaker yang merupakan logam tembaga.
Secara prinsip pemasangan stop kontak sederhana, yakni dengan menyisipkan stop
kontak antara peralatan listrik dengan sumber listrik. Kedua kawat baik plus maupun netral
dilewatkan stop kontak sebelum mencapai titik yang dilindungi. Ketika kita mencolokkan steker
ke stop kontak maka terjadi aliran listrik dari stop kontak ke tusuk kontak yang terdapat pada
steker. Maka mengalirlah arus listrik sehingga peralatan listrik bisa digunakan.
Jenis Stop kontak atau macam stop kontak berdasarkan tempat pemasangannya dibedakan
menjadi dua, yaitu :
Stop kontak in bow, stop kontak yang dipasang di dalam tembok.
Stop kontyak out bow, stop kontak yang dipasang diluar tembok atau hanya dilatakan di
permukaan tembok jika berfungsi sebagai stop kontak portable.
Macam Stop kontak atau Jenis Stop Kontak berdasarkan bentuk dan fungsinya dibedakan
menjadi dua sebagai berikut.
Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang yang berfungsi menyalurkan listrik
pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
Stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan dua lubang AC yang dilegkapi dengan
lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.
Stop kontak kecil merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi
untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga
berjenis kecil.
Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi
dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai
ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
F. Pipa PVC
Pipa pvc digunakan sebagai pelindung kabel pada instalasi listrik , pipa ini dibuat dengan bahan
pvc yang dikenal ringan elastis dan tidak menghidupkan bara api sehingga efisien sebagai
pelindung kabel dari kerusakan
Tipe Pipa
Ada tiga tipe pipa yang beredar di pasaran, yakni tipe AW, D, dan C.
Pipa tipe AW merupakan pipa paling tebal yang mampu menahan tekanan hingga 10 kg/cm2.
Pipa jenis ini baik untuk saluran air minum, terutama bagian penghisapan hingga saluran air ke
keran.
Pipa tipe D merupakan pipa dengan ketebalan sedang yang mampu menahan tekanan hingga 5
kg/cm2. Pipa jenis ini cocok untuk saluran pembuangan dan limbah.
Pipa tipe C merupakan pipa paling tipis. Pipa jenis ini kurang baik untuk saluran air dan sering
dipakai sebatas untuk pelindung, seperti pelindung kabel listrik.
Ukuran Pipa
Untuk ukuran, pipa PVC biasanya beredar di pasaran memiliki panjang 4 meter dengan diameter
5/8, , , 1, 1 , 1 , 2, 2 , 3, 4, 5, dan 6 inci.
Bentuk Pipa
Pipa PVC memiliki beberapa bentuk yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, yakni pipa polos,
MOF, fitting, dan talang.
Pipa polos memiliki diameter yang sama. Untung menyambung dua pipa polos memerlukan pipa
penyambung (increaser).
Pipa MOF memiliki ujung berdiameter lebih besar, sehingga untuk menyambung dua pipa tidak
memerlukan increaser.
Pipa fitting digunakan untuk menyambung dua hingga empat pipa. Pipa jenis ini memiliki
beragam bentuk, mulai increaser, bentuk T, L, dan lain-lain.
Pipa talang memiliki bentuk penampang seperti huruf U. Pipa ini biasa dipasang di ujung jurai
atap rumah(di bagian lisplang) untuk mengalirkan air hujan.
G. Klem Pipa
Klem pipa terbuat dari bahan plastic, pvc maupun logam dan di rekatkan ke dinding/kayu dengan
menggunakan paku beton maupun sekrup klem ini terdiri dari dua jenis
1. klem pipa logam memiliki keunggulan daya tahan yang kuat namun kelemahannya dapat
menghantarkan arus listrik yang membahayakan.
2. klem pipa plastic lebih ekonomis dan efisien dan juga isolator namun mudah patah
Klem pipa digunakan sebagai penyangga pipa pada dinding agar tidak jatuh atau untuk
menggantungkan pipa.
H. isolasi
Terbuat dari bahan penyekat / tidak menghantarkan listrik.bahan yang digunakan untuk membuat
isolasi ini adalah pvc.
Isolasi berfungsi sebagai penutup bagian kabel penghamtar yang terbuka, dan untuk menutup
sambungn kabel.
I. Elbow
J. T-dus
K. cross dus
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal)
untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung
singkat.Tersusun dari isolator (bagian luar berupa bakelit atau thermo plastic ) yang tahan panas
dan sukar terbakar , sedankan pada bagian dalm terdapat tembaga dan terminal terminal tmpat
menempelnya kabel.
MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan
menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu
fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban
lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman
termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis
berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.
Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu
menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis
memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan
pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumpa- ran yang dapat menarik sebuah angker
dari besi lunak.
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan un- tuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila
terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5 jenis ciri
yaitu :
Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman rangkaian
semikonduktor dan trafo-trafo yang sen- sitif terhadap tegangan.
Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan alat-alat
rumah tangga.
Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D
yang didefinisikan dalam IEC 60898.
1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5
kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik
trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan domestik.
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10
kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila
digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan
lain sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12
kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang
biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat
seperti, transformator, dan kapasitor.
MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai
pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus
yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus
nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain
sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus
adalah Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya tulis dengan A. Jadi jika MCB dengan arus
nominal 2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A.
M. Tiang Grounding
terbuat dari tembaga dan kawat tembaga type bc atau bare coper
Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding) - Sistim grounding/pentanahan perlu dimiliki
pada suatu instalasi. Dalam pemasangannya, sistim gorunding tersebut terbagi pada beberapa
type tergantung dari kebutuhan dan tingkat keamanan yang dibutuhkan serta regulasi yang
berlaku pada suatu wilayah yang kadang-kadang menetapkan type jenis pentanahan yang hanya
boleh digunakan pada daerah tersebut oleh pejabat berwenang. Ketika akan mendesain suatu
sistim instalasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan type pentanahan apa yang
akan digunakan untuk instalasi tersebut.
Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi
acuan terhadap sistim pentanahan pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)
2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
3. TT (Double Terre)
4. TN-C (Terre Neutral - Combined)
5. IT (Isolated Terre)
Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.
Sebuah sistem TN-C-S, memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber listrik)
terhubung dengan bumi dan pembumian pada jarak tertentu disepanjang saluran netral yang
menuju konsumen, biasanya disebut sebagai Protective Multiple Earthing (PME). Dengan sistim
ini konduktor netral dapat berfungsi untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang
mungkin timbul disisi konsumen (instlasi) kembali kesumber listrik. Pada sistim ini, instalasi
peralatan pada konsumen tinggal menghubungkan pentanahannya pada terminal (saluran) yang
telah disediakan oleh sumber listrik.
TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral
pada sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan koneksi
mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi
tersebut .
prinsip kerja ketika ada loncatan bunga api listrik seperti korsleting maka loncatan tersebut akan
ditangkap kabel grounding dan aliran listrik tersebut di tanahkan.
Fungsi:mencegah kebakaran pada rumah, mencegah korsleting.
N. Kwh meter
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja
menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakan
piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut
Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar
dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH
(watt Jam) ataupun dalam Kwh (kilowatt Hour)
Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter Analog antara lain, sebagai berikut :
1. kumparan tegangan
2. kumparan arus
3. piringan aluminium
4. magnet tetap
5. gear mekanik yang mencatat jumlah perputaranpiringan aluminium
6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan pengujian beban nol pada tegangan
normal.
7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan dengan bendera(8).Posisi lidah
pengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:
Pada beban nol,tegangan norminal piringan berhenti pada saat posisi mereka berdekatan.
Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat berputar > 1 putaran.
KWH Meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari KWH Meter analog. Adapun
kelebihan dari KWH Meter Digital antara lain sebagai berikut :
Display Menu
1. Sisa kWh
2. Sisa Nominal Rupiah
3. Status Tusbung
4. Status Alarm sebelum sisa nominal kWh habis
5. Status Isi Ulang kWh
O.Isolator roll