Materi
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknya petasan, adalah
contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon,
dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang berlangsung sangat lambat.
Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi
(produk).
Pereaksi (reaktan) Hasil reaksi (produk)
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau
bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. Laju reaksi disimbolkan dengan r yang
artinya rate reaction.
[Pereaksi] [Produk]
Laju reaksi = = +
t t
r = r pereaksi = r produk
Dimana :
[Pereaksi] = konsentrasi pereaksi (mol/liter)
[Produk] = konsentrasi produk (mol/liter)
t = perubahan waktu (detik)
r = laju reaksi (M/detik)
(Tanda negatif menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi berkurang, sedangkan tanda positif
menunjukkan bahwa konsentrasi produk bertambah)
12
Misal reaksi zat A menjadi B dapat dituliskan sebagai berikut.
AB
[A]
laju reaksi A : rA =
t
[B]
laju reaksi B : rB = +
t
[A] [B]
Laju reaksi persamaan tersebut dapat dituliskan: r = =+
t t
Hubungan kuantitatif antara perubahan konsentrasi dengan laju reaksi dinyatakan dengan
persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi. Secara eksperimen terbukti bahwa pada suhu tetap laju
reaksi keseluruhan sebanding dengan perkalian molaritas reaktan-reaktan yang bereaksi dengan pangkat
tertentu. Misal, reaksi :
aA + bB cC
Persamaan laju reaksi (r) dapat dituliskan sebagai berikut.
r [A]x [B]y
r = k [A]x [B]y
dengan : k = tetapan laju reaksi
x = orde atau tingkat reaksi terhadap zat A
y = orde atau tingkat reaksi terhadap zat B
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi dengan molaritas
reaktan. Persamaan laju reaksi dikenal sebagai hukum laju reaksi.
Tetapan laju reaksi disimbolkan dengan k. Harga k bergantung pada jenis reaksi dan suhu. Setiap jenis
reaksi mempunyai harga k tertentu. Jika reaksi berlangsung cepat, maka harga k besar. Begitu pula
sebaliknya. Jika reaksi berlangsung lambat, maka harga k kecil.
Selain harga k, pada persamaan laju reaksi juga ada orde reaksi. Orde reaksi adalah pangkat molaritas
pada persamaan laju reaksi. Orde reaksi disebut juga tingkat reaksi. Berarti x merupakan orde reaksi A
dan y merupakan orde reaksi B. Penjumlahan masing-masing reaktan merupakan orde reaksi total, yaitu
x + y.
13
Orde Reaksi
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Orde reaksi
tidak dapat dituliskan dari persamaan reaksi, melainkan harus dari data eksperimen.Pada umumnya,
harga orde reaksi merupakan bilangan bulat sederhana, yaitu 1, 2, atau 3, tetapi kadang-kadang juga
terdapat pereaksi yang mempunyai orde reaksi 0, , atau bahkan negatif.
Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan reaksi kimia beserta maknanya sebagai
berikut:
a) Reaksi orde nol
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi tersebut tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artinya, seberapapun peningkatan konsentrasi pereaksi tidak akan
mempengaruhi besarnya laju reaksi. Secara grafik, reaksi yang mempunyai orde nol dapat digamabarkan
seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Untuk dapat menentukan rumus laju reaksi, tidak dapat hanya dengan melihat reaksi lengkapnya
saja, tetapi harus berdasar percobaan. Yaitu pada saat percobaan dan dilakukan pada suhu yang tetap.
Penentuan rumus laju reaksi dapat dilihat pada contoh berikut.
Persamaan laju dari reaksi aA bB, dapat dituliskan sebagai berikut.
r = k [A]x
Dari eksperimen diperoleh data sebagai berikut
Nomor Molaritas Awal (M) Laju Awal (mol L-1 detik -1)
1 0,05 3 10-4
2 0,1 12 10-4
3 0,2 48 10-4
Tentukan : orde reaksi, tetapan laju reaksi (k), dan persamaan laju reaksi.
Jawab
Orde reaksi; Jika reaksi tersebut memiliki orde reaksi terhadap a = 1, maka laju reaksi sebanding dengan
molaritas [A] , yaitu r = k[A]. Hal ini tidak mungkin, karena pada molaritas awal nomor 2 ketika
molaritas awal dinaikan 2 kali, laju awal 4 kali lebih besar.
Orde reaksi dapat dicari dengan cara membandingkan laju reaksi dari masing-masing eksperimen sebagai
berikut.
r = k [A]x
15
48 104 mol L1 det1 [0,2 mol L1 ]
=
3 104 mol L1 det1 [0,05 mol L1 ]
16 = 4
karena dari 3 perbandingan tersebut nilai x tetap 2, maka dapat disimpulkan bahwa orde reaksi terhadap
A adalah 2.
Harga tetapan reaksi dapat dihitung dengan cara memasukkan nilai orde reaksi yang telah
ditemukan ke dalam salah satu persamaan hasil eksperimen.
r = k[A] x
3 104 mol L1 det 1 = k [0,05 mol L1 ]2
3 104 mol L1 det1
k =
25 104 mol L1 det1
k = 0,12 [mol L1 ]det 1
Karena orde reaksi terhadap A = 2 dan k = 0,12 [mol L1 ]det 1, maka persamaan reaksi aA bB
mempunyai persamaan laju reaksi :
r = 0,12 [A]2
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah r = 0,12 [A]2
16