Pola Tanam
Pola tanam kedelai pada lahan kering adalah tiga kali dalam
setahun seperti Tabel 4.
1 Lalat kacang 1 imago per 5 m baris atau 1 imago per Azodrin 14 WSC
(Ophiomyia phaseoli) 50 rumpun tanaman. Larvin 75 WP
Decis 2,5 EC
Petroben 200 EC
Reldan 24 EC
Furadan 3 G
Dursban 20 EC
Rencana Rencana
1997/ 1998 Realisasi 1997/ 1998 1997/ 1998 Realisasi 1998/ 1999
MT. I MT. I I Awal MT. I I I MT. I MT.I I Awal MT. I I I
No Lokasi Pertengaha Oktober s/ d Pertengahan Pertengahan Oktober s/ Pertengah
. Luas Jumlah n Juni 1997 pertengahan s/ d akhir Luas Jumlah Juni 1998 d per- an s/ d akhir
lahan petani Nopember Februari lahan petani tengahan Feb. 1999
(ha) (org) 1997 1998 (ha) (org) Nop. 1998
L.L J.P L.L J.P L.L J.P L.L J.P L.L J.P L.L J.P
(Ha) (org) (Ha) (org) (Ha) (org) (Ha) (org) (Ha) (org) (Ha) (org)
1 Aceh Utara
Kec. Meurah 257 310 90,05 110 194,0 243 - - 269,5 320 - - 206,5 253 * *
Mulia (Desa
Lubuk Kliet)
dan Kec.
Tanah Luas
(Desa Bukit
Makarti)
2 Aceh Timur
Kec. 358 220 174,3 154 358 220 - - 301,5 233 - - 98,0 120 * *
Peureulak (
Desa Lubuk
Pempeng )
Keterangan :
L.L = Luas Lahan - = Tidak tanam karena kering sampai pertengahan April1998
J.P = Jumlah Petani * = Tanam dan panen tetapi tidak terpantau karena kondisi tidak aman
Keuntungan yang diperoleh oleh petani yang menerapkan anjuran paket teknologi
pada setiap lokasi dan setiap musim tanam ternyata lebih besar dari keuntungan petani
biasa, sebagaimana terlihat pada Nilai R/C dan NPKB. Nilai R/C penerap teknologi di
Bukit Makarti, Lubuk Kliet dan Lubuk Pempeng pada MT II 1997 masing-masingnya
adalah 2,78, 3,2, dan 2,99 sedangkan pada teknologi petani berturut-turut 2,34, 3,01,
2,87. Besarnya keuntungan tersebut dibandingkan dengan besar keuntungan yang
diperoleh teknologi petani masing-masing lokasi berturut-turut adalah 236,2%, 191,5%,
dan 185,46%. Demikian juga kegiatan MT. II 1998 di Lubuk Pempeng Peureulak, R/C
pada teknologi petani biasa 1,21, sedangkan paket teknologi 1,27 dan NKBP sebesar
147,7%.
Artinya penambahan keuntungan yang diperoleh petani yang menerapkan paket
teknologi di Bukit Makarti sebanyak 136,2% dan di Lubuk Kliet 91,5% serta di Lubuk
Pempeng sebanyak 85,46% dari keuntungan paket petani biasa. Kemudian di Lubuk
Pempeng pada MT. II 1998 menambah keuntungan sebanyak 47,7% dari keuntungan
paket petani biasa.
DAFTAR PUSTAKA