Anda di halaman 1dari 10

BAB I

LATAR BELAKANG

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah bertujuan untuk meningkatkan


keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa ini mencakup
empat komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yakni keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Apabila seseorang menguasai keempat
keterampilan ini maka akan mudah baginya untuk mengemukakan gagasan dan
perasaan secara lisan maupun tertulis, akan semakin berkembang daya inisiatif dan
kreatifitas, selain itu pengetahuan yang dimiliki akan semakin luas. Salah satu cara
untuk meningkatkan kemampuan berbahasa adalah melalui kegiatan menulis.
Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, perasaan, gagasan melalui tulisan.
Keterampilan menulis ini merupakan keterampilan yang kompleks, keterampilan ini
tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dilakukan siswa selama
pembelajaran di sekolah. Keterampilan menulis ini bukanlah sesuatu yang muncul
secara otomatis sejak lahir diwariskan dari orang tua, melainkan diperlukan latihan
secara bertahap. Jadi, siswa perlu melatih keterampilan menulis dengan salah satunya
membuat teks anekdot.

Salah satu kegiatan menulis yang diajarkan di SMA adalah menulis teks anekdot.
Kegiatan menulis teks anekdot ini merupakan salah satu ranah keterampilan menulis
yang harus dilatihkan kepada siswa. Memiliki keterampilan menulis teks anekdot dapat
memberikan peluang kepada siswa menjadi seseorang yang nantinya berkompeten di
dunia jurnalistik, dapat menciptakan tulisan anekdot yang lucu dan mengesankan yang
tentunya dapat memberikan hiburan sekaligus kritik dan amanat yang bermanfaat
sebagai kontrol sosial untuk negeri. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena
lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Berangkat dari itu semua, maka pembelajaran
menulis teks anekdot menjadi penting di dalam kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita lucu karena
menarik dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Wikipedia menyebut bahwa anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu
atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya.
Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar.
Pengertian anekdot menurut ahli (Mega Book Pelajaran SMA/MA IPA Kelas X,
XI, & XII Oleh Tim Guru Eduka), sebuah teks yang berisi pengalaman seseorang
yang tidak biasa, yang disampaikan dengan tujuan menghibur pembaca maupun
pendengar.
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin
menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya (Cuddon, J. A. (1992) Penguin
Dictionary of Literary Terms and Literary Theory Ed. London : Penguin Book_Hal
42).
Pengertian anekdot menurut ahli (Kemendikbud, 2013: 111) Teks anekdot
ialah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya (Kemendikbud, 2013: 111)
Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang
mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untuk
menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang peristiwa
peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang
ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum.
Anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik, yang
mungkin menggambarkan tentang kejadian tertentu atau orang sebenarnya.
Anekdot terkadang bersifat menghibur, namun anekdot bukanlah hanya suatu
lelucon, hal ini karena tujuan utama anekdot adalah tidak hanya membangkitkan
tawa si pembaca, tetapi untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih umum
daripada kisah singkat tersebut. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.

Dari beberapa definisi ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa anekdot adalah cerita
singkat yang bersifat humor sekaligus mengandung kritik / sindiran halus yang
biasanya di tujukan kepada orang-orang penting. Teks ini bentuk lain dari sindiran yang
biasanya menggunakan majas. Hal ini dimaksudkan untuk tidak menyinggung perasaan
orang lain, tapi membuat orang lain mengerti apa maksud kita dalam sisipan lelucon
anekdot.

B. KAIDAH
Kaidah kebahasaan dalam teks Anekdot dari beberapa sumber:
1. Menggunakan kata kata yang menunjukkan masa lampau. Hal ini karena memang
anekdot sendiri memang sebuah cerita yang sudah pernah terjadi. Contoh : seminggu
yang lalu saya menjadi jerapah kelas. Atau Saya menemukannya semalam
2. Menggunakan pertanyaan retoris atau pertanyaan yang tidak perlu dijawab, seperti
: Apakah kamu tahu?
3. Menggunakan konjungsi (terutama kata sambung waktu yang menyatakan urutan
peristiwa), seperti : kemudian, setelah itu, dll.
4. Menggunakan kata kerja
5. Menggunakan kalimat perintah
6. Mengandung unsur lucu
7. Menyindir dengan menggunakan plesetan atau perumpamaan, contoh KUHP
diplesetkan menjadi Kasih Uang Habis Perkara (sogok petugas saat kena tilang).
8. Partisipan. Tokoh-tokoh dalam cerita anekdot.

C. STRUKTUR
Abstraksi. Yaitu bagian awal dari sebuah teks anekdot yang berfungsi sebagai
gambaran tentang isi teks secara umum.
Orientasi. Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi.
Krisis. bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi
pada si penulis atau orang yang diceritakan.
Reaksi. adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan
masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
Koda. bagian akhir dari cerita tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan
tentang kejadian yang dialami orang yang ditulis.
Re-Orientasi. Bagian akhir yang berisikan penutup.
D. CONTOH
1. Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah, seorang guru memberi tahu
kepada murid-muridnya bahwa sekolah mereka akan menjadi sekolah SBI.
Guru : Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan
menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini,
saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk
menyambut ini?
Joni : Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris.
Guru : Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?
Jono : Harus siap uang, Pak.
Guru : Lho kok uang?
Jono : Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih
mahal. Masa sih SBI bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta
iuran untuk ini itu.
Guru : Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional
artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di
luar negeri.
Jono : Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi
Sekolah Bertarif Internasional.
Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas
materi pelajaran.
Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang sudah
dibubarkan oleh MK.

2. Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana, saat tiba sesi
tanya-jawab si Ali bertanya pada pak dosen, apa kepanjangan daripada KUHP pak?.
Lalu pak dosen tidak menjawab sendiri melainkan dilemparkannya pada si Ahmad.
Saudara Ahmad, coba saya dibantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali, pinta pak
dosen. Lalu dengan tegas si Ahmad menjawab, Kasih Uang Habis Perkara pak!!!,
tegasnya. Mahasiswa lain tentu pada ketawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala,
seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, saudara Ahmad, darimana saudara
tahu jawaban itu?!!. Dasar si Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya pula dengan
tegas, peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik pak!!
E. PEMBEDAHAN STRUKTUR TEKS ANEKDOT
(Teks no 1)
Abstraksi => Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah, seorang guru
memberitahukan kepada murid-muridnya bahwa sekolah mereka akan menjadi SBI
(Sekolah Bertaraf Internasional)
Orientasi=> Guru bertanya apa yang harus kita lakukan untuk menyambut kabar baik
itu
Krisis=> Salah seorang murid bernama Jono, menyebut bahwa yang mesti dilakukan
adalah mempersiapkan sejumlah uang. Karena menurutnya SBI bukanlah Sekolah
Bertaraf Internasional namun Sekolah Bertarif Internasional.
Reaksi=> Guru kebingungan untuk membalas kata-kata Jono
Koda=> Akhirnya guru tersebut memberikan materi pelajaran selanjutnya
Re-Orientasi=> SBI sudah dibubarkan oleh MK
(Teks no 2)
Abstraksi=> Seorang dosen di Fakultas Hukum memberikan kuliah Hukum Pidana
Orientasi=> Dosen tersebut melempar pertanyaan kepada Ahmad. Apa itu KUHP?
Krisis=> Ahmad memelesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis Perkara
Reaksi=> mahasiswa lain tertawa, dosen menggeleng-gelengkan kepala
Koda=> Seperti peribahasa Pengalaman adalah guru yang terbaik

F. CARA MENGONVERSI TEKS ANEKDOT KE TEKS LAIN


Ada beberapa bentuk teks anekdot, yakni naratif (monolog), dialog (drama), dan puisi.
Bentuk teks anekdot bisa diubah dari naratif (monolog) menjadi dialog (drama) atau
sebaliknya dari dialog (drama) menjadi teks monolog (naratif). Konversi bisa dilakukan
dengan membubuhkan pronomina, kata hubung, sinonim, dan lainnya.

Teks naratif
Teks naratif adalah teks cerita.Teks naratif anekdot harus memiliki kejelasan tokoh, alur
peristiwa, dan latar.

Drama
Drama adalah cerita sandiwara.Ciri-ciri drama adalah menggunakan dialog dalam
bercerita. Selain itu, ekspresi tokoh juga dilukiskan dalam bentuk mimik dan
pantomimik.
2.5.1 Teks Anekdot naratif menjadi teks drama.
Langkah-langkahnya:
1. Bacalah teks anekdot dengan cermat.
2. Cermatilah tokoh dan apa yang dikatakan oleh tokoh (kalimat langsung).
3. Ciri kalimat tidak langsung adalah sebagai berikut:
a. Tidak menggunakan tanda petik
b. Bentuk kalimat berita
c. Menggunakan kata ganti orang ketiga: ia, -nya, mereka
Contoh: Ia berdoa agar orang yang tak ikhlas memberi bantuan dihanyutkan.

4. Ciri kalimat langsung adalah sebagai berikut:


a. Menggunakan tanda petik.
b. Bentuk kalimat adalah kalimat tanya, perintah, ajakan, seru, maupun larangan.
c. Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua: saya, kamu, kami.
Contoh: Ia berdoa, hanyutkanlah orang yang tak ikhlas memberi bantuan.
CONTOH:
KUHP DALAM ANEKDOT NARATIF
(1) Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum
pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
(2) Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen, Apa kepanjangan KUHP,
Pak? Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad.
Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi, pinta pak dosen. Dengan
tegas Ahmad menjawab, Kasih Uang Habis Perkara, Pak !
(3) Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan
kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, Saudara Ahmad, dari mana
Saudara tahu jawaban itu? Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan
tegas, Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak !
Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu,
mereka tertawa terbahak-bahak.
(4) Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

Mari konversi!
KUHP DALAM ANEKDOT DRAMA
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum
pidana.Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya-jawab tiba.
Ali : (Ali mengacungkan jari telunjuknya) Pak, apa kepanjangan dari KUHP?
Pak Dosen : O, ya. Pertanyaan yang bagus. Siapa yang tahu kepanjangan KUHP?(sambil
melemparkan pandang ke semua mahasiswa).
Terlihat Ahmad sedang sibuk dengan HP barunya.
Pak Dosen : Nah, Ahmad, coba kamu jawab apa kepanjangan dari KUHP?
Ahmad : Apa, Pak? Kepanjangan KUHP, Pak? Ehm..(berpikir sejenak)Kasih Uang
Habis Perkara
Mahasiswa lain tertawa, sedangkan Pak Dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Pak Dosen : Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?
Ahmad : Peribahasa Inggris yang mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik,
Pak
Mahasiswa tercengang, berpandang-pandangan, kemudian tertawa terbahak-bahak

2.5.2 Mengonversi teks anekdot ke dalam sebuah puisi.

Contoh:
Seperti Pejabat
Pagi hari sebelum pelajaran dimulai di Sekolah Menengah Atas Pelita, Ibu Guru Indah
memberikan nasihat kepada seluruh kelas mengenai masa depan. Kalian ini harus
belajar dengan giat ya, biar nanti pas gede bisa jadi kayak pejabat, dokter, insinyur Ya
pokoknya sukses lah! katanya. Amiiin. jawab murid-muridnya serentak.
Satu jam kemudian, Ibu Indah sedang memberi penjelasan mengenai kingdom Plantae
saat ia melihat Doni, salah satu muridnya, yang tertidur lelap di mejanya. Lalu ia
berjalan menghampiri meja Doni yang berada di pojokan kelas dan menanyainya
dengan nada yang tegas dan keras Doni, kenapa kamu tidur?!. Doni pun langsung
terbangun. Lho, bukannya Ibu yang mau kami agar seperti para pejabat? dijawab
olehnya, dengan mata yang masih tersayu-sayu.
Ibu Indah hanya dapat menggelengkan kepala dan tersenyum seraya murid-murid
lainnya tertawa mendengar jawaban Doni. Ia berkata Doni, yang diambil sifat yang
baik-baik saja ya! dan kelas pun kembali belajar biologi dengan suasana kondusif.

Konversi dalam bentuk puisi


Seperti Pejabat
Karya : Yessy Oktaviani K.
Seorang siswa duduk terkantuk-kantuk
Disana, di sudut kelas
Dagu di sangga, siku bertumpu di meja
Matanya merah tubuhnya gerah
Di datangi Ibu Guru dengan wajah geram
Di nasehati masa depan justru tak memperhatikan
Ditanyailah kenapa melengos tak memperhatikan
Ibu ingin kami Seperti Pejabat, bukan? Saya sudah seperti pejabat
Jawabnya dengan mata sayu
Gelak tawa meledak di penjuru ruang
Guru geleng-geleng akan tingkah muridnya
Memangnya Seperti apa para pejabat?
Dulu, mereka disanjung
Namanya di junjung
Banyak rasa hormat karena dipandang hebat
Tapi sayang, itu hanya dulu
Lalu apa yang terjadi kini?
Kini mereka dipuji
Dipuji karena pintar mengelabuhi
Itu pujian atau caci maki ?
Pantatnya duduk empuk
Mendengar sidang bak cerita dongeng penghantar tidur
Terkantuk-kantuk, diatas kursi mahal uang rakyat
Beberapa pejabat memang hebat
Tapi ada pula yang bejat
Itulah para pejabat
2.6 PERBEDAAN
Sering kali kita tidak bisa membedakan antara anekdot dengan cerita humor. Memang
hampir mirip karena sama-sama menggelitik, lucu dan singkat. Tapi secara khusus,
anekdot dan humor itu ada beberapa perbedaan diantaranya seperti tabel di bawah ini.
Anekdot Humor
Struktur: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda, re-orientasi.
Ciri-ciri: Hampir menyerupai cerpen, menceritakan secara realistis,
Lucu dan mengkritik (menyindir)
Biasanya berisi orang-orang penting
Struktur: perkenalan, permasalahan, klimaks, peleraian dan penyelesaian masalah.
Memiliki tujuan tertentu selain menghibur
Ciri-ciri: menggunakan bahasa lucu dan tidak baku atau bahasa gaul
Sekedar lucu
Bebas
Sekedar menghibur
Contoh dari humor:

Orang Kaya Yang Baik Hati

Pada suatu hari seorang yang kaya raya mengendarai mobilnya di suatu pedesaan. Ia
menghentikan mobilnya ketika ia melihat ada seorang ibu sedang memakan rumput. Ia
bertanya pada ibu itu mengapa ia memakan rumput. Ibu itu dengan sedih berkata, Ya
saya sangat miskin, saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan.
Kalau begitu ayo ikut aku ke rumah saya.
Tetapi saya mempunyai tujuh orang anak.
Dimana mereka?
Ibu untuk menunjuk ke suatu tempat. Di situ ia melihat ada tujuh orang anak yang juga
sedang memakan rumput.
Ayo ajak mereka sekalian. Mereka pun masuk ke mobil orang kaya itu. Ibu itu yang
merasa terharu akan kebaikan orang itu bertanya,Pak, apa yang mendorong bapak
begitu baik untuk mengajak kami semua?
Orang itu hanya menjawab, Kebetulan rumput di rumah saya sudah panjang-panjang.
BAB III
KESIMPULAN

Teks anekdot adalah teks yang bersifat humor/ lucu namun lebih dalam
mengandung sebuah kritikan dan sindiran halus yang biasanya dikenakan pada orang-
orang penting. Anekdot memiliki struktur yang terdiri dari abstraksi, orientasi, krisis,
reaksi, koda dan re-orientasi. Anekdot sesungguhnya berbeda dari cerita humor biasa
bila dilihat dari segi struktur, ciri-ciri dan tujuan meskipun sama-sama mengandung
unsur humor di dalamnya. Disamping itu kelebihan teks anekdot ialah dapat
dikonversikan dalam bentuk naratif, naskah drama dan puisi.

Anda mungkin juga menyukai