(Menarik sekali untuk dicatat bahwa seorang lain bernama Elisha Gray juga mengumpulkan
paten penemuan untuk pengokohan mengenai peralatan serupa pada hari yang berbarengan
dengan apa yang diperbuat Bell, hanya selisih beberapa jam saja).
Tak lama sesudah patennya diterima, Bell mempertontonkan telepon di pameran 100 tahun kota
Philadelphia. Penemuannya menarik perhatian besar publik dan mendapat penghargaan atas hasil
karyanya.
Tetapi, The Western Union Telegraph Company yang menawarkan uang sebesar $100.000 buat
penemuan alat itu mengelak membayarnya.
Perkembangan Telepon
Karena itu, Bell dan kawan-kawannya, di bulan Juli 1877, mendirikan perusahaan sendiri, nenek
moyang dari American Telephone and Telegraph Company sekarang. Telepon dengan cepat dan
besar-besaran mencapai sukses secara komersial. Sakarang ini AT & T merupakan perusahaan
bisnis yang terbesar di dunia.
Bell dan istrinya yang di bulan Maret 1879 memegang 15 persen saham dari perusahaan itu
tampaknya tak punya bayangan betapa akan fantastisnya keuntungan yang bakal diterima oleh
perusahaan itu. Dalam tempo cuma tujuh bulan, mereka sudah jual sebagian besar saham mereka
dengan harga rata-rata $250 per saham.
Menjadi Kaya Berkat Telepon
Di bulan November harganya sudah melesat naik jadi $1000 per saham! (Di bulan Maret itu
isterinya-lah yang mendesak buru-buru jual karena dia khawatir harga saham tak akan sampai
setinggi itu lagi!)
Di tahun 1881 dengan gegabah mereka jual lagi sepertiga jumlah sisa saham yang mereka
punyai. Meski begitu, toh dalam tahun 1883 mereka sudah bisa peroleh keuntungan seharga
sekitar sejuta dolar.
Ingin Menolong Orang Tuli
Kendati penemuan telepon sudah mengorbitkan Bell jadi kaya-raya, dia tak pernah berhenti
meneruskan penyelidikannya, dan dia berhasil menemukan lagi pelbagai alat yang berguna
walau tidak sepenting telepon. Minatnya beraneka ragam, tetapi tujuan utamanya adalah
menolong orang tuli.
Istrinya sendiri tadinya gadis tuli yang dilatihnya sendiri. Empat anak, dua lelaki dua perempuan
keluar berkat perkawinan tetapi keempatnya mati muda.
Dalam bografi Alexander Graham Bell, diketahui bahwa Tahun 1882 Bell jadi warga negara
Amerika Serikat dan wafat tahun 1922. Ukuran besar-kecilnya pengaruh Bell terletak pada
penilaian besar kecilnya makna telepon itu sendiri.
Tetapi, ada dua hal yang layak dipertimbangkan. Pertama, meskipun pembicaraan telepon
pribadi bisa saja dilakukan lewat radio, akan teramat sulitlah menggantikan seluruh sistem
telepon kita dengan jaringan radio yang setara.
Kedua, metode pokok menyalurkan kembali suara yang dirancang Bell buat penerimatelepon
belakangan di ambil oper dan digunakan oleh penerima radio, piringan hitam dan pelbagai rupa
peralatan lainnya.
Alexander Graham Bell Bukan Penemu Telepon
Perlu diketahui bahwa Alexander Graham Bell bukanlah penemu asli dari pesawat telepon yang
kita kenal sekarang. Banyak orang yang mengira bahwa ia adalah penemu dari pesawat telepon.
Biografi Baron Karl Von Drais – Penemu Sepeda
Ia bergabung sebagai pejabat kehutanan, bekerja sebagai guru di lembaga kehutanan pribadi
milik pamannya, dan pada tahun 1810 menerima gelar kepala rimbawan, tetapi posisinya belum
ditentukan. Satu tahun kemudian ia diskors dari dinasnya, tapi terus menerima gaji sehingga dia
bisa mencurahkan lebih banyak waktu untuk penemuannya.
Pada tanggal 12 Januari 1818, Drais dianugerahi sebuah penghormatan dengan gelar duke
sebagai imbalan atas penemuannya. Baden tidak memiliki hak paten atas penemuannya pada
waktu itu. Grand Duke Karl Drais kemudian juga ditunjuk sebagai Profesor Mekanika. Ini
hanyalah sebuah gelar kehormatan, tidak berhubungan dengan universitas atau lembaga lain.
Drais pensiun dari layanan sipil dan terus menerima gaji sebagai atas penemuannya.
Bencana mendekati Drais ketika sebuah pembunuhan dan pemenggalan terjadi atas Ludwig
Sand, pada tahun 1820. Ayah Drais sebagai hakim tertinggi Baden, menolak meminta maaf, dan
anaknya kemudian di kepung oleh mahasiswa mahasiswa di jerman. Oleh karena itu, 1822-1827,
Drais kemudian pindah ke Brasil sebagai pengawas tanah di Fazenda milik Georg Heinrich von
Langsdorff, namun kembali ke Mannheim.
Sebab dari penemuannya adalah adanya anomali iklim 1816, Tahun tanpa musim panas di
sebabkan karena letusan maha dahsyat Gunung Tambora di Indonesia menyebabkan transportasi
di Eropa terganggu akibat kegagalan panen dan kelaparan kuda, dan inilah penyebab dari
penemuan Drais ‘dari sepeda beroda tiga tersebut. Drais kemudian meninggal di kota
kelahirannya, Karlsruhe pada tanggal 10 Desember 1851, tanpa uang sepeser pun setelah Prusia
melakukan revolusi di Baden dan menyita uang pensiun drais sepenuhnya untuk membayar biaya
revolusi.