Anda di halaman 1dari 11

MODUL KE-6 KEWIRAUSAHAAN

Faktor X

Dikompilasi Oleh:
Yaya Sukaya, Dr. Drs., M.Pd.

Universitas Widyatama
2017
Setelah mempelajari bab ni, calon wirausaha diharapkan:

 Menjelaskan pengertian faktor X


 Menemukan dan menggali faktor X
 Menjelaskan sikap-sikap menghadapi faktor X

Pendahuluan

Di ItaIia,ada sebuah desa yang bernama Rocca di Papa. Desa yang sejuk di daerah
perbukitan ini terletak pada jarak 1 jam sebelah selatan Kota Roma. Di tepi danau
yang airnya biru, puluhan jenis burung berkicauan tiada henti.Angin semilir yang
tertiup ke atas ke arah perbukitan membuat pemandangan menjadi semakin
mengesankan.Tak ada yang menyangka pada salah satu bukit itu terdapat sebuah
vila yang dioperasikan seorang perempuan Indonesia asal Pulau Dewata.

Vila itu diberi nama sesuai nama asal pemiliknya: Dewi Francesca. Dewi, pengusaha
mudapun bercerita bagaimana dia membuka usaha di Rocca di Papa dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Ketika media massa di Italia tak henti-
hentinya menyuarakan krisis keuangan global pada akhir tahun 2008,Vila Dewi
Francesca tetap ramai diminati para honey mooners. Pesanan kamar sudah full-book
hingga 2 tahun ke depan. Nuansa Bali yang dipadu dengan interior Italia terlihat
dominan.

Potensi Menemukan Pintu-nya

bagaimana kita menjelaskan seorang gadis desa,anak seorang petani yang selepas
sekolah bekerja berbagai seorang pelayan restoran di sebuah hotel di Bali dapat
menjadi seorang wirausaha yang terhormat di luar negeri? Bagi kebanyakan orang,
hal ni adalah sebuah keniscayaan. Namun, kalau itu dijalani dengan tekun, maka
akhirnya manusia menemukan juga pintu keluarnya Awam sering menyebut
keniscayaan ni sebagai faktorXyang seakan-akan datang begitu saja dan langit.

1
untuk memahami hal ini, saya ngin mengajak pikiran Anda berkelana sejenak ke
tengah-tengahdang pasir di Mesir. Di situ, Anda pasti akan memandang lama
piramid-piramid besar yang.

Dibangun begitu megah pada ribuan tahun silam. Melihat gambarnya saja sudah
indah, apalagi bila Anda berada di hadapannya.PantaslahTuhan bersuara di tanah
berpasir ni dan menyebarkan firman-Nya ke berbagai penjuru dunia. Dan situlah
kita mengenal nabi-nabi besar yang menyampaikan firman Tuhan. Apakah Tuhan
datang begitu saja? Para teotog umumnya memercayai,

semua itu berawal dan keseriusan nenek moyang Bangsa Mesir dalam mencari
Tuhan.Tuhan pundatang karena manusia mengetuk pintu-Nya berkali-kali. ltulah
esensi pencarian sesuatu dalam kehidupan. Manusia menemukan atas apa yang
mereka cari, bukan datang begitu saja, ujug-ujug dari langit.

Malcom Gladwell (2008) yang meneliti tentang kesuksesan manusia menemukan


karya-karya besar yang dilakukan manusia ternyata tidak ditentukan oleh tingginya
skor Q yang dimiliki manusia, latarbelakang keluarga,tanggal lahir,darah biru atau
bukan,melainkan oleh dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dan berbagai labirin
kesulitan. Dia menyebut dedikasi tu sebagai suatu kecerdasanpraktis.

Di dunia ini ada orang yang bodoh dan ada orang yang pintar. Namun,saya
katakan sesungguhnya,juga ada orang yang makin pintar dan ada orang yang
makin bodoh.

(Rhenald Kasali)

Temuan ini sejalan dengan apa yang dikatakan John C. Maxwell dalam bukunya yang
berjudul Talentis Never Enough (2007). Maxwell mengatakan,talenta atau bakat tu
hanyalah sebuah kesempatan,tetapi untuk menjadi sesuatubakat tu harus diasah
agar a mengeluarkan aura cahayanya danmenemukan pintunya. Namun lebih dan
tu, bakat, kesempatan, atau sebuah potensi harus bergerakmenemukan pintunya.

Di Indonesia, ada banyak orang pintar, memiliki jiwa atau spirit entrepreneurship
dan orang orangkreatif. Namun sayang, pemilik otak dan bakat-bakat pintar tu tidak

2
menemukan pintunya. Bakatbakat dan kecerdasan tu terkubur seiring dengan
waktu dan usia para pemiliknya.

Sederhana saja, semua itu terjadi karena cara berpikir pemilik bakat yang kurang
tepat. Ketika orangorang pintar telah merasa dirinya pintar, maka dia pun tamat. Dia
sudah selesai. Padahal di dunia ini,ada banyak orang pintar (juga banyak yang
bodoh). Namun, yang mereka lupakan adalah ada orangyang makin pintar. Namun,
banyakjuga orang yang makin bodoh,jadi pintar saja tidak.

Memancing Keberuntungan

Jawaban itu antara lain ada di Vila Dewi Francesca.Semakin lama Dewi
berbicara,semakin tampakkeluar aura kehidupannya. Secara akademis, Dewi
memang bukan orang yang pintar, tetapi hidupnya

Berkembang dan dalam kehidupan praktis, dia menjadi semakin pintar. Namun, dia
memulai dengan IQ, uang, atau gelar sekolah, melainkan dengan sebuah dedikasi
yang suci.

Buat orang-orang berdedikasi suci tidak ada kelicikan, pikiran-pikiran untuk


menjatuhkan semangat orang lain. Sebagai pelayan di salah satu restoran pada
sebuah hotel di Bali, Dewi melayani tamu-tamu asingnya dengan penuh ketulusan.
Dia mengetuk pintu kehidupan dengan jan-jan ketulusan. Dia mendatangi pintu-
pintu itu dan mengetuknya.

ketulusan itu akhirnya mempertemukan Dewi dengan seorang ibu tua keturunan
Sicilia yang jatuh cinta dengan Bali. Ibu itu, Nyonya Francesca, rupanya juga tertarik
dengan Dewi. Setelah beberapa kali datang ke Bali, dia menawarkan Dewi
berkunjung ke Italia, dan membantunya di sana. Seperti kebanyakan orang
Indonesia, Dewi pun menampik ajakan itu. Namun entah apa yang meyakininya,
suatu ketika dia dan orangtuanya mengatakan permintaan itu dapat ditenima.Dia
pun berangkat dan tinggal di Italia bersama Nyonya Francesca. Ketulusan dan
kejujuran Dewi membuat Nyonya francesca semakin menyayanginya. Selain
merawat bu tua itu, dia juga merawat kebun mawar nyonya Francesca.

3
Di luar dugaan, di tangan Dewi, bunga-bunga mawar itu tumbuh subur dan diam, dia
diamati terus oleh Keluarga Italia yang penuh kasih sayang itu.

watak dan budaya orang-orang Italia Setatan sangat hangat dan berorientasi pada
keluarga. Ibu sagat dominan, dan anak-anak laki-laki selalu taat pada ibunya. Sampai
ketika Nyonya Francesca mengangkat Dewi sebagai anaknya sendiri. Dewi yang
semakin pintar lalu memperbaiki vila itu. Dia ingin agar han tuanya tidak bergantung
pada betas kasihan orang lain.

Dibantu oleh suaminya, Francesco, seorang arsitek, putra sulung Nyonya Francesca,
vila itu dirancang ulang dan dijadikan tempat istirahat para honeymooners, lengkap
dengan arena pesta kebunnya. Berkattangan dinginnya,vila itu menjadi ramai dan
sangat diminati pelanggan.

Suatu kebetulan?

Memang pasti ada tangan Tuhan di sana,tetapi studi-studi tentang kesuksesan dan
kebahagiaan yang dilakukan para ahli beberapa tahun belakangan ini menunjukkan
bahwa hoki atau keberuntungan pun tak akan datang tiba-tiba. Seperti yang banyak
dipelajari dan praktik-praktik penerapan ilmu keberuntungan Cina (fengshui),
keberuntungan harus dipancing agar ia mau datang. demikianlah dalam kehidupan
spiritual kita, Allah Yang Maha Pengasih pun mendengarkan doa manusia yang tulus,
yang terus mengetuk pintu-Nya dan menunjukkan keseniusan dalam berusaha.dan
keberuntungan hanya datang pada orang-orang yang siap,yang sejak awal cocok
menerimanya. itulah yang disebut pintuoleh Maxwell atau kecerdasan praktis oleh
GIadwell,atau dedikasi suci.

BakatMenemukan Pintunya

Setiap orang yang membaca modul ni adalah pribadi yang unik. Anda semua
memiliki bakatAnda masing-masing. Dan kita semua berbeda-beda. Ada di antara
Anda yang mempunyai bakatmemimpin orang, membuat lagu yang indah, menulis
puisi, memijat, menyembuhkan orang,berpidato, memasak, melucu, menyanyi,
memberi semangat, berolahraga, dan sebagainya. Kitasemua berbeda-beda.

4
Kita juga belum tentu mengenali bakat kita masing-masing. Atau kalaupun tampak,
kadang kitatidak menyadarinya atau mengakuinya. Bakat-bakat tu ada yang
tersembul keluar seperti buahyang menggantung di pohon. Namun, sebagian besar
bakat tersimpan jauh di lubuk hati sepertibongkahan emas yang terkubur di perut
bumi. Kecuali manusia menggalinya, maka a tidak dapat Ditemukan.

Demikian pulalah dengan faktor X tu. la melekat pada din Anda masing-masing
dan baru menjadifaktor X kalau a berhasil menemukan pintunya. Celakanya, di
dunia ada ribuan atau bahkan jutaanpintu yang pasangannya
berbeda.Maka,temukan dan ketuklah pintu-pintu itu.

Sikap Anda terhadappintuitu akan tercermin pada apa yang Anda dapatkan.Sikap
itu adalahsebuah pilihan. Pilihannya bermacam-macam.

Ada yang mendiamkan saja. Dia adalah orang yang percaya din denganbakat-nya
danmembiarkan pintu menemukan dirinya. Kalau dia beruntung, bisa saja dia
berhasil. Namunfaktanya, sedikit sekali orang yang berhasil menggunakan cara ini.

Mengirim sinyal positif Orang kedua ni sepertinya diam dan menunggu pintu
mendatanginya, tetapi sesungguhnya a tidak diam. Dia mengirimkan signal agar
pintu itu bergerakmenghampirinya. Dengan kata lain, dia mengetukpintu itu
dengan bahasa tubuhnya. Apakah itu penampilannya yang menarik,suaranya yang
khas,dan sebagainya.

Mencaripintu,mengetukpintu. Orang yang ketiga ni adalah orang yang kurang


beruntung.Mereka sadar bahwa pintutidak akan terbuka, kecuali mereka
mendatangi dan mengetukngetuknya, maka mereka mendatangi sebuah pintu. Pintu
itu mungkin cuma dibuka separuholeh pemlik atau penghuninya. la tidak welcome.
Anda harus pergi mencari pintu lainnya.Terusmencari dan mengetuknya. Namun,
begitu berada di dalam pintu tu, lagi-lagi sikap merekaberbeda-beda:

 Ada yang sudah merasa nyaman dengan berada di ruang tunggu yang membukakan
pintu itu. Dia tidak mengerti bahwa dia hanya welcome di ruang tu saja. Ruang tu
terlalu kecil, tetapi ia sudah merasa betah.

5
 Ada yang segera menyadari bahwa ruang tu sekadar ruang tunggu saja. Kalau
pintuutama tidak dibukakan, dia segera keluar mencari pintu ainnya yang lebih
welcome dandalamnya tersimpan pintu-pintu lain yang boleh dia ketuk dan masuk
ke dalamnya.

Demikianlah, hidup adalah sebuah pilihan. Ada demikian banyak pilihan yang tersedia.
Masalahnya,apakah kita mau mendatangi pilihan-pilihan itu, mengetuknya, dan mengambil
pilihan yang terbaik?

Dalam berwirausaha, seorang pemula dapat diibaratkan sebagai seseorang yang mencari
pintu.Sukses yang dicapainya adalah sebuah keberhasilan menemukan pintu yang sesuai
denganminat dan masa depannya. Namun, untukmenemukan pintu tu, dia harus
mengetuk-ngetuk dan menemukannya. Dia melawan rasa nyaman sampai benar-benar
mendapatkan jawaban yangsetimpal.

X Kecil dan X Besar

Dengan demikian,faktorXtidak fain adafah sesuatu yang harus kita cari dan kita miliki.Ia
akan menemani siapa saja yang ingin berubah, menjadi Iebih baik. Orang yang tidak ingin
berubah juga memiliki faktorXtetapi itu hanyalah X kecil yang berarti sebuah
kenyamanan. Dia sudah nyaman dengan kondisi sekarang dan tentu saja hidupnya tidak
akan mengalami kemajuan.

untuk mengalami kemajuan, seseorang harus berani berselancar pada


gelombangKetidaknyamanan. Entrepreneur adalah orang yang merasa hidupnya kurang
nyaman, terancam,miskin, atau kurang bermakna. Maka dan tu, dia berjuang mengejar
kenyamanan baru. Dia bergerak,berjalan, berpikir, mengetuk pintu, mengambif risiko,
mencari produk, membuat, membangun usaha, mendatangi pelanggan, dan seterusnya.
Kalau dia diam atau menikmati warisan orangtua, ia sudahbisa hidup nyaman. Namun, ia
ingin masa depannya Iebih baik. Daripada hidup susah nanti, Iebih baik sulit sekarang. Dia
tidak memilih hidup nyaman dengan X kecil warisan, melainkan membentukX besar.

6
Lambat laun, Xyang dikejar akan membesar dan melekat pada din Anda, dan seperti
benihtanaman, a dapat tumbuh menjadi keahilan, kepercayaan, magnet, dan tentu saja
rezeki. Karenamelekat, a tidak dapat dirampas dan din Anda.

FaktorXyang melekat pada din Anda tu adalah benda tak berwujud,tetapi dapat
dirasakan.Awalnya, a tidak berada pada din Anda, atau kecil sekali. Namun, kalau Anda
tekun, ia akan terustumbuh karena la hidup. Dan karena la hidup, a pun dapat menjadi
mati. la akan hidup kalau Andamenjaga kepercayaan, menumbuhkan kreativitas dan
keahlian, dan memberi banyak oksigen danlingkungan yang bersih. la akan mati kalau Anda
main-main dengan kepercayaan, berperilakuarogan, menentang pembaharuan, dan
membiarkan terjadi penuaan.

Identifikasikan FaktorX

X besar ada di tangan orang dewasa, yaitu orang-orang yang sudah memiliki kepercayaan
pasar.SedangkanXkecil ada pada din kita masing-masing. BentukX pun macam-macam.
la dapatberasal dan din Anda sendiri, orang lain, lembaga lain, dan sebagainya. Dan mana
pun sumbernya,bisa tumbuh menjadi besar dan sebaliknya.

Xyang berasal dan din sendiri tu adalah bakat (talenta), kenja kenas, kejujuran,
kecendasan,keterampilan, penampilan fisik Anda, kualitas suara, dan pendidikan. Orang-

7
onang yang memilikipotensi dan dalam dininya tidak boleh mengeluh karena semua potensi
itu adalah modal yang jauhlebih bernilai dan sekadar modal uang. Dengan ketekunan,X
kecil itu dapat ditumbuhkan menjadiX besar.

Namun,X kecil itu bisa saja tak menjadi besar kalau ia tidak menemukan pintunya.
Sebaliknya,orang-orang yang tak memiliki potensi yang berasal dan dirinya dapat
menunggang kudayangberasal dan orang lain atau lembaga lain. Orangtua, mertua,
atasan, almamater, kantor tempat Andabekerja, pasangan hidup, sahabat, keanggotaan
pada suatu organisasi. Canilah dan temuilah orangorang itu,jadikan mereka guru dan
mentor Anda.

Syarat untuk menjadi kuda adalah kepercayaan dan penenimaan pasar. Mereka adalah
orang-orang tepercaya yang sudah memiliki Xdari pengalaman, keahlian, dan kepercayaan
yang merekabangun. Dan kepercayaan tu, mereka memiliki sesuatu yang dapat Anda
pelajari. Mereka jugamempunyai jaringan dan kenalan yang setia. Anda bisa
memanfaatkannya. Namun, Anda tidak bisamemindahkan X besar tu dalam sekejap.

Karakteristik faktorX yaitu:

Merupakan penentu keberhasilan,


Merekat pada din manusia,
Tidak diperoleh dalam waktu sekejap,
Namun,ia dapattumbuh dan berkembang menjadiX besar,
Dapat berasal dan din sendiri, tetapi juga dapat berasal dan luar diri,
Sekali tumbuh, a dapat dipakai untuk usaha lainnya.

Tidak Dapat Dirampas

karena melekat pada din Anda sendiri, maka la harus dipelihara. Banyak orang berusaha
merampas itu dengan merampas kuda-kuda tungganganyang dimiliki seseorang.
PadahalX itu merupakan kombinasi dan berbagai hal yang melekat pada seseorang.

banyak orang berpikir dengan memboyong atau membajak tukang masak pada sebuah
restoran, maka dia bisa meraih sukses seperti yang diraih restoran yang mempekerjakan
juru masak itu. pemasaranya, setelah orang tu dibujuk, dia hanya bisa memasak saja, tetapi

8
tidak bisa mendatangkan pembeli . Faktor Xitu bukan ada di tangan tukang masak,
melainkan pemilik restoran.

pada dasarnya, sebuah usaha bukanlah semata-mata bisa membuat atau menghasilkan
sesuatu lebih baik. Sebuah usaha baru berhasil bila Anda berhasil mendatangkan
pelanggan.Jadi,faktorXitu bikan berada di tangan orang lain, melainkan pada usaha Anda
sendiri. Ada hotel yang baru dibuka sudah langsung ramai dikunjungi pelanggan karena
merek dan pelayanannya bagus. Namun setelah mereknya diganti, hotel tu pun sepi.lni
benarti faktonXitu belum berada di tangan pemilik hotel tu, melainkan ada di pemilik
merek yang menguasaijaningan pelanggan.

Ada banyak kasus tenjadi di media massa yang membedol hampin seluruh petugas nedaksi
dan staf alasanannya. Setelah benjalan beberapa waktu, media baru yang membedol
ternyata tidak benhasil menjadi besar, sementara media massa yang karyawannya dibedol
tidak mengalami penurunan penjualan.Dalam kasus ni,faktorXberada bukan pada
nedaksi,melainkan pada pendiridan pernegang merek.

namun hal sebaliknya bisa tenjadi,tennyata faktonXbenhasil Anda deteksi dan dapatkan.

Tugas: Deteksi FaktorX

deteksilah faktorXyang ada pada din Anda, dan buatlah list sebanyak-banyaknya. Ambil
dua saja dan mulailah menumbuhkanXitu agar la menjadi besar.

deteksi juga faktorXyang ada pada onang-orang atau lembaga di sekitar Anda, lalu buatlah
rencana apa yang dapat Anda lakukan untuk menungganginya.

Tips Praktis

Kenalilah din Anda sendiri dan mulailah menimbulkanXpada din Anda.


Carilah pintu yang mampu membuatXAnda tumbuh. Datangi dan ketuklah masing-
masing pintu tu.
Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya terdapat ruang besar bagi Anda
untukberkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu lain yang dapat Anda buka.
Waspadailah hidup yang nyaman karena hidup yang demikian dapat membuat
hidupmu sulit.Berselancarlah pada gelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan

9
berani menembus hal-hal baru yang sulit karena Anda akan mendapatkan
pembelajaran-pembelajaran baru.
Pintu yang tepat adalah pintu yang mel
memberi ruang untuk berkembang.
Carilahkudadi luardiri Anda,tetapijangan sekali-kali berpikir Anda bisa
merampasnya.Ingatlah, faktorXtidak dapat diperoleh dalam tempo sekejap, tetapi
Anda bisa banyak beladan memperoleh kepercayaan dan jaringan dan pengalaman
yang dimiliki orang-orang.

Daftar Pustaka
Gladwell, M.. 2008. Outliers: The Story of Success. New York: Little, Brown and Compa ny.
Maxwell, J. C.. 2007. Talent Is Never Enough: Discover The Choices That Will Take You
Beyond your telent California:Thomas Nelson, Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai