Anda di halaman 1dari 28

PEMROGRAMAN LINIER INTEGER

KELOMPOK 2:
Andika Ardiansyah 0514104013
Husen Husaeni

0514104017

Irawan Setiadi

0514104030

Mutiara Juniar S

0514104016

Zuleha Nur Alifah

0514104032

PEMROGRAMAN INTEGER

PEMROGRAMAN INTEGER
Program Integer merupakan pengembangan dari program
linier yang menyelesaikan
suatu
persoalan
dengan
persyaratan tambahan bahwa variabel keputusan mengambil
nilai bilangan bulat (integer).
Bentuk program integer ini muncul karena dalam kenyataannya
tidak semua variabel keputusan dapat berupa bilangan
pecahan.
Alasan adanya pemrograman integer karena perusahaantidak
mungkin membuat dan menjual barang dalam bentuk pecahan.

JENIS PEMROGRAMAN INTEGER


Pure (all) integer programming (programa bilangan bulat murni)
Apabila seluruh variabel keputusan dari permasalahan programa
linier harus berupa bilangan bulat (positif atau nol).

Minimize Z = 3 X1 + 5 X2
Subject to: 2X1 + 4X2 4
3X1 + 2X2 5
X1, X2 0; X1, X2 integer

JENIS PEMROGRAMAN INTEGER


Mixed integer programming (programa bilangan bulat campuran)
Apabila hanya terdapat sebagian dari variabel keputusan dari
permasalahan programa linier yang diharuskan berupa bilangan bulat
(positif atau nol).

MaximizeZ = 6 X1 4 X2
Subject to: X1 + X2 2
3X1 2X2 12
X1, X2 0; X2 integer

JENIS PEMROGRAMAN INTEGER


Zero one integer programming (pograma bilangan bulat nol-satu)
Apabila variabel keputusannya diharuskan berharga 0 (nol) atau 1
(satu). Kondisi ini ditemukan dalam kasus di mana persoalan yang
dihadapi merupakan persoalan keputusan ya atau tidak.

Maximize

Z = 40 X1 + 50 X2

Subject to: 2X1 + 3X2 3.000


4X1 + 2X2 2.500
X1, X2 = 0 atau 1

KASUS PEMROGRAMAN INTEGER


Maximize

Z = 7 X1 + 6 X2

Subject to: 2X1 + 3X2 12


6X1 + 5X2 30
X1, X2 0;
di mana:
X1 = lampu
X2 = kipas angin

X1, X2 integer

KASUS PEMROGRAMAN INTEGER


Jika diselesaikan dengan metode grafik
dilakukan dengan menggeser titik
optimal yang masih masuk dalam
daerah fisibel, yakni: titik (4,1) atau
(3,2). Titik (4,1) akan memberikan
solusi sebesar 34, sedangkan titik
(3,2) akan memberikan solusi sebesar
33.
Karena titik (4,1) memberikan solusi
optimal yang lebih maksimal, maka
diperoleh solusi optimal sebesar 34,
dengan X1 = 3 dan X2 = 2
(perusahaan akan mendapatkan profit
sebesar $ 34 dengan memproduksi
lampu sebanyak 3 buah dan kipas
angin sebanyak 2 buah).

KASUS PEMROGRAMAN INTEGER


Metode simpleks memberikan solusi
yang sama dengan metode grafis,
yakni: Z = 35,25; X1 = 3,75; X2 = 1,5.
Dengan
melakukan
pembulatan,
dengan
mudah
kita
akan
mendapatkan harga X1 = 4 dan X2 =
2 dan Z = 40.
Namun, ternyata pembulatan tersebut
tidak layak dilakukan karena titik (4,2)
berada di luar daerah fisibel (lihat
grafik).

ALGORITMA
PEMROGRAMAN INTEGER

LANGKAH PENYELESAIAN
LANGKAH 1:
Longgarkan daerah penyelesaian dari masalah pemrograman integer dengan
menghapus pembatas integer dari semua variabel.
LANGKAH 2:
Selesaikan model LP longgar yang dihasilkan dan indetifikasi titik optimum (kontiyu)
dari LP tersebut.
LANGKAH 3:
Dengan mulai dari titik optimum kontinyu, tambahkan pembatas khusus (metode
Branch and Bound atau metode Cutting Plane) yang akan secara berulang-ulang
memodifikasi daerah solusi LP yang pada akhirnya akan menghasilkan titik optimum
yang memenuhi persyaratan integer.

Metode Branch and Bound


(B&B)

Metode Branch and Bound (B&B)


Metode ini dilakukan dengan mengibaratkan
suatu permasalahan sebagai pohon (tree),
kemudian permasalahan tersebut dibagi
atau dibuat percabangan (branching) ke
dalam subset yang lebih kecil.

Metode Branch and Bound (B&B)


Langkah penyelesaian:
Pilih variabel dengan bagian pecahan yang terbesar untuk percabangan. Ciptakan
dua batasan baru untuk peubah ini yang mencerminkan pembagian nilai integer.
Hasilnya adalah sebuah batasan dan sebuah batasan .
Ciptakan dengan node baru, satu dengan batasan dan satu dengan batasan
Selesaikan model program linear relaxed dengan batasan baru yang ditambahkan
pada tiap node
Solusi simpleks relaxed adalah merupakan batas atas pada tiap node, dan solusi
maksimum integer merupakan batas bawah dari node.
Jika proses ini menghasilkan solusi integer feasibel dengan nilai batas atas terbesar
pada akhir node mana saja, maka solusi integer optimal tercapai. Jika tidak muncul
suatu solusi integer fisibel, lakukan percabangan dari node dengan batas atas
terbesar.
Ulangi langkah pertama

Metode Cutting Plane

Metode Cutting Plane


Metode cutting Plane ini mencari solusi optimal dalam masalah
perencanaan linier integer dengan membuat pembatas yang
memotong daerah penyelesaian layak, sehingga penyelesaian
untuk masalah ini menjadi integer programming.
Penambahan pembatas yang memotong daerah penyelesaian
layak ini tidak menghilangkan salah satu solusi layak, tapi
harus melewati setidaknya satu titik integer layak atau tidak
layak .

CONTOH SOAL

Contoh Soal
Maximize z = 5 x1 + 4 x2
Subject to:
x1+ x2

10 x1+ 6 x2 45
x1, x2 0 dan integer

Penyelesaian
Langkah 1:
Longgarkan daerah
penyelesaian dari
masalah pemrograman
integer dengan
menghapus pembatas
integer dari semua
variabel.

Maximize z = 5 x1 + 4 x2
Subject to:
x1+ x2

10 x1+ 6 x2 45
x1, x2 0

Penyelesaian
Langkah 2:
Selesaikan model LP
longgar yang dihasilkan
dan indetifikasi titik
optimum (kontiyu) dari LP
tersebut.

Optimum : x1 = 3.75, x2 =
1.25, z = 23.75.

Penyelesaian
Langkah 3:
Dengan mulai dari titik optimum kontinyu, tambahkan
pembatas khusus (metode Branch and Bound atau metode
Cutting Plane) yang akan secara berulang-ulang
memodifikasi daerah solusi LP yang pada akhirnya akan
menghasilkan titik optimum yang memenuhi persyaratan
integer.

Metode Branch and Bound


(B&B)

Metode Branch and Bound


(B&B)
Solusi optimum yang dihasilkan:
x1 = 3.75, x2 = 1.25, dan z = 23.75
Variabel dengan pecahan terbesar : X 1 = 3.75
3 < x1 < 4
Maka dibuat batasan baru x1 3 dan x1 4)

Metode Branch and Bound


(B&B)
Iterasi 1:

LP2:

LP3:

Maximize z = 5 x1 + 4 x2

Maximize z = 5 x1 + 4 x2

Subject to:

Subject to:

x1+ x2

x1+ x2

10 x1+ 6 x2 45

10 x1+ 6 x2 45

x1

x1

x1, x2 0

x1, x2 0

Metode Branch and Bound


(B&B)
Iterasi 2:
0 X2 1

LP4:

LP5:

Maximize z = 5 x1 + 4 x2

Maximize z = 5 x1 + 4 x2

Subject to:

Subject to:

x1+ x2

x1+ x2

10 x1+ 6 x2 45

10 x1+ 6 x2 45

x1

x1

x2

x2

x1, x2 0

x1, x2 0

Metode Branch and Bound


(B&B)
Iterasi 3:
4 X1 5
LP6:

LP7:

Maximize z = 5 x1 + 4 x2

Maximize z = 5 x1 + 4 x2

Subject to:

Subject to:

x1+ x2

x1+ x2

10 x1+ 6 x2 45

10 x1+ 6 x2 45

x1

x1

x2

x2

x1

x1

x1, x2 0

x1, x2 0

Metode Branch and Bound


(B&B)
Solusi optimal diperoleh:
X1 = 3
X2 = 2
Max Z = 5 x1 + 4 x2
= 5(3) + 4(2)
= 15 + 8
=23

TERIMAKASIH..
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai