Terakhir, dapat diyakini bahwa kerusakan liver diinduksi obat yang memerlukan
interupsi pengobatan segera sangatlah jarang terjadi dan tidak berhubungan dengan
hasil pengobatan yang buruak pada penelitian ini, dimana hanya mengenai 2% pasien.
Penelitian kami hanyalah dalam skala kecil sehingga angka perkiraan kami mungkin
saja tidak pasti hasilnya. Akan tetapi, angka kejadiannya dapat diperkirakan kecil
angka 13% yang dinayatakan untuk DILI pada dewasa, sehingga mendukung konsep
bahwa dosis yang lebih tinggi dapat digunakan pada anak anak, sebahaimana yang
disarankan dalam guidelines terbaru dari WHO.
Penelitian kami dirancang dan diselesaikan sebelum publikasi dari definisi kasus
secara universal (universal case definition/ UCD) dari TBM duterbitkan dan karena itu
kamu menampilkan hasil penelitian kami sebagaimana awalnya, dengan analisis
sekunder menggunakan klasifikasi ini. UCD berdasarkan pada system skoring non-
linear yang diambil dari pendapat pada ahli, dan telah menunjukkan memberikan
misklasifikasi sebesar 14% dari kasus yang terbukti secara kultur dari kasus TBM pada
anak dalam penelitian di Afrika Selatan. Hal ini menekankan bahayanya menggunakan
tools dari penelitian ini sebagai pembantu dalam mendiagnosis TB, khususnya pada
daerah dengan fasilitas diagnostic mikrobiologi tidak berkembang baik. Terlebih lagi,
masih belum jelas bahwa UCD tersebut mencapai apa yang ditargetkannya untuk
tercapai seperti memungkinkan perbandingan secara cepat dari pasien antar
kelompok penelitian yang berbeda berdasarkan kecenderungan dari definisi yang
dibuat oleh UCD seperti kelompok definite, probable atau possible TBM. Sebagai
contoh, penelitian dari Afrika Selatan menemukn bahwa pasien dengan kategori
possible versus kelompok probable/definite TBM memiliki perbedaan yang
signifikan pada konsentrasi protein dalam LCS dan konsentrasi LCS/glukosa serum.
Perbedaan ini tidak muncul pada anak-anak yang kami teliti, sehingga malah
kemungkinan pasien kami yang dalam kategori possible lebih tepat menderita TB
daripada pasien possible dalam penelitian di Afrika Selatan tersebut. Diperlukan
system klasifikasi yang lebih cepat, dan melihat jumlah dari pasien yang telah
dilibatjkan dalam percobaan intervensi pada 15 tahun belakangan ini maka hal ini
harusnya sudah tersedia.
Kesimpulan
Meningitis tuberkulosa pada anak membawa morbiditas dan mortalitas yang signifikan
di Vietnam. Tantangan khususnya ialah dalam menurunkan waktu yang diperlukan
untuk mengakkan diagnosis, dan pemberian tatalaksana yang efektif. Akan tetapi,
meningkatkan hasil terapijuga memerlukan penemuan regimen pengobatan yang
disesuaikan dengan anak-anak. Melihat hasil yang mengecewakan dari penelitian baru-
baru ini dengan regimen yang ditingkatkan dengan fluorokuinolon pada dewasa dengan
TBM, maka percobaan kontrol acak dengan rifampisin yang ditingkatkan mungkin
merupakan sebuah strategi yang sangat penting untuk dikembangkan.