Anda di halaman 1dari 2

Saat ini minat membaca siswa indonesia sangat rendah dibandingkan negara-neg ara lain.

Data bank dunia menunjukkan minat baca siswa indonesia sekitar 51,7 persen, lebih rendah dari
filipina 52,6 persen, thailand 65,1 persen, singapura 74 persen, dan jepang 82,3 persen. kondisi
pelajar kita yang tidak lagi menggandrungi buku bukanah masalah yang bisas-biasa saja.
Permasalahan ini telah lama diapungkan dengan berbagai keresahan banyak pihak yang menilai
remaja malas membaca.
Hal tersebut tidak dapat dipungkiri lagi. Pesatnya perkembangan teknologi membuat
ganerasi muda beralih hobi dengan membaca di internet seperti status, komentar maupun chat dari
berbagai media social seperti facebook, twetter, ask.fm dan medi social lainnya. Dengan
beranggapan bahwa aktif di media social lebih menyenangkan dari pada membaca buku. Bukan
hanya malas membaca tetapi juga membuat mereka malas belajar yang membuat mereka sempit
pengetahuan dan akan membuat kualitas generasi muda kita semakin terpuruk.
Ketika ditanya tentang pelajaran sekolah, jawaban mereka adalah semuanya ada di
internet. Praktisnya menemukan informasi di internet membuat mereka malas membuka buku-
buku yang nyatanya lebih banyak memberikan informasi dan terpercaya. Tanpa mereka sadari
sebenrnya ketika mereka membuka internet waktu mereka lebih terkuras disebabkan adanya
godaan-godaan lain seperti membuaka facebook atau menonton youtube. Selain itu, informasi
yang diberikan di internet kadangkala tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Hal ini tidak bias dibiarkan begitu saja. Kualitas pelajar saat ini menentukan keadaan
bangsa kedepannya. Jika pelajar kita tidak lagi menyukai buku maka akan berdampak pada masa
depan bangsa utamanya akan memberikan dampak negative. Bias jadi bangsa Indonesia nantinya
akan mudah diperalat oleh bangsa lain dikarenakan kurangnya pengetahuan anak bangsa.
Patutlah kita mengembil hikmah dari hal tersebut. Perpustakaan yang kekurangan
pengunjung, toko buku yang kekurangan konsumen, taman baca yang mulai sepi dengan orang-
orang yang memegang buku menunjukkan kurangnya minat baca generasi muda kita khususnya
yang masih memiliki status pelajar. Pastilah kita tidak ingin kualitas generasi muda kita semakin
menurun dan kondisi bangasa Indonesia menjadi semakin terpuruk. Untuk itu, marilah kita
memberikan arahan dan pengawasan kepada pelajar kita agar minat baca mereka lebih terkendali.
Saat ini minat membaca siswa indonesia sangat rendah dibandingkan negara-negara lain.
Data bank dunia menunjukkan minat baca siswa indonesia sekitar 51,7 persen, lebih rendah dari
filipina 52,6 persen, thailand 65,1 persen, singapura 74 persen, dan jepang 82,3 persen.
Hal tersebut tidak dapat dipungkiri lagi. Pesatnya perkembangan teknologi membuat
ganerasi muda beralih hobi dengan membaca status, komentar maupun chat dari berbagai media
social seperti facebook, twetter, ask.fm dan medi social lainnya.
Ketika ditanya tentang pelajaran sekolah, jawaban mereka adalah semuanya ada di internet.
Prktisnya menemukan informasi di internet membuat mereka malas membuka buku-buku yang
nyatanya lebih banyak memberikan informasi dan terpercaya.
Pastilah kita tidak ingin kualitas generasi muda kita semakin menurun dan kondisi bangasa
Indonesia menjadi semakin terpuruk.

Anda mungkin juga menyukai