Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

Eksistensi Penggunaan Aksara Lontara Bugis di Kalangan Remaja


(Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 5 Parepare yang Bersuku Bugis)

Kelompok 4
Miftahuddin
Karina Rizki Novita
Soraya Udin Saputri
Sry Iin Indirwan

SMA NEGERI 5 PAREPARE


Tahun Ajaran 2016/2017
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ..............................................................................
3.2 Sasaran Penelitian..............................................................................
3.3 Rencana Tindakan .............................................................................
3.4 Sumber Data dan Cara Pengambilan Data ........................................
3.5 Analisis Data .....................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................
4.2 Saran ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negeri yang memiliki budaya yang melimpah. Ragam budaya di
Indonesia bukan hanya tentang keanekaragaman suku bangsa dan bahasa, tetapi juga tentang
aksara nusantara. Tidak sedikit pula suku bangsa yang mengembangkan bahasanya sendiri, juga
mengembangkan aksara. Inilah yang dikenal sebagai Aksara Nusantara.
Penggunaan Aksara Nusantara dalam tradisi tulis sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu.
Selama itu, berbagai aksara telah tercipta mengingat setiap etnik dapat mengembangkan tradisi
tulisannya sendiri. Kuatnya tradisi tulisan Nusantara tampak dari berbagai cerita pada tulisan yang
ada. Cerita - cerita tersebut menggambarkan minat masyarakat Nusantara pada kekuatan kata-kata
tertulis. Dari ujung sabang hingga ujung merauke tersebar banyak suku bangsa yang
mengembangkan aksara Nusantara, seperti aksara Lampung, Rancong, Batak karo, Lontara dan
lain sebagainya.
Tulisan merupakan bagian dari identitas bangsa yang membedakan kita dari bangsa lainnya.
Aksara Nusantara merupakan ciri, jati diri, dan menjadi kebanggaan dari masyarakat Nusantara.
Adanya aksara asli Nusantara menggambarkan betapa tingginya budaya asli Nusantara. Dan,
keanekaragaman aksara Nusantara juga menggambarkan betapa tua dan kayanya tradisi tulisan
kita.
Akan tetapi, Aksara-aksara Nusantara tidaklah bersifat statis, tapi tumbuh, berkembang, dan
memungkinkan untuk punah seiring gerak zaman. Banyak aksara Nusantara yang telah punah dan
digantikan dengan yang baru. Kegiatan intelektual dan kemampuan seni artistik masyarakat
Nusantara yang terus hidup dan berkembang menjadi penyebabnya. Bahkan, aksara yang dominan
dipakai bangsa Indonesia saat ini adalah aksara Latin dan Arab . Sehingga, aksara-aksara
Nusantara asli jarang digunakan bahkan tidak dipakai lagi. Jika tidak kita lestarikan, secara
perlahan tapi pasti, aksara aksara Nusantara akan menuju kepunahan.
Salah satu aksara Nusantara yang masih ada hingga saat ini adalah Lontara. Aksara asli dari
suku bugis-makassar yang ada di Sulawesi Selatan. Eksistensi dari penggunaan aksara Lontara ini
sudah sangat jarang ditemui. Sehingga, dengan melihat eksistensi aksara lontara pada masa
sekarang, kita dapat memunculkan suatu ide untuk melakukan suatu studi sosial untuk mengetahui
fakta seberapa besar eksistensi aksara lontara pada masa sekarang dan kiranya dapat membuat
masyarakat suku bugis terutama pada kalangan remaja semakin sadar akan pentingnya
melestarikan aksara yang menjadi ciri khas suku bugis ini.
1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimana pengetahuan mengenai aksara lontara Bugis di kalangan remaja ?


2.Bagaimana eksistensi penggunaan aksara lontara Bugis di kalangan remaja ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat luas tentang
bagaimana eksistensi aksara lontara saat ini. Sehingga kiranya, mampu membantu meningkatkan
kesadaran masyarakat luas terutama pada masyarakat yang bersuku bugis tentang pentingnya
mempertahankan eksistensi Aksara Lontara .

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin penulis sampaikan melalui penulisan ini, yaitu :
1. Kepada pemerintah
Sebagai bahan masukan kepada pemerintah terhadap upayanya dalam mengoptimalkan
pelestarian budaya masyarakat suku bugis, terutama terhadap Aksara Lontara.
2. Kepada masyarakat
Sebagai sumber informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga eksistensi
Aksara Lontara terutama terhadap masyarakat bersuku bugis.
3. Kepada penulis
Sebagai sarana untuk menambah wawasan penulis di dalam menciptakan ide ide dalam
mempertahankan warisan budaya Nusantara terutama terhadap aksara lontara suku bugis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka yang terdapat dalam penelitian ini merupakan landasan teori yang digunakan
dalam melaksanakan penelitian. Landasan teori tersebut dimaksudkan untuk mendukung dan memperjelas
karya ilmiah dalam pengumpulan data, penganalisaan suatu objek yang diteliti, maupun penarikan
kesimpulan. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut ini dikemukakan beberapa teori yang berkaitan
dengan penelitian.

2.1 Aksara Lontara


Aksara Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Bentuk aksara lontara menurut
budayawan Prof Mattulada (alm) berasal dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata wala yang
artinya pemisah/pagar/penjaga dan suji yang berarti putri. Wala Suji adalah sejenis pagar bambu dalam
acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa (empat sisi) adalah bentuk mistis kepercayaan
Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api-air-angin-tanah. Aksara lontara ini pada
umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada daun
lontar menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar (kira-kira sebesar lidi).
2.2 Eksistensi
a) Eksistensi
b) Eksistensi penggunaan aksara Lontara Bugis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian


3.2 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini ditujukan kepada siswa-siswi SMAN 5 Parepare yang bersuku bugis.
3.3 Rancangan Tindakan
Rancangan pelaksaan kegiatan ini yakni pada bulan April.
3.4 Sumber Data dan Cara Pengambilan Data
Informasi yang dikumpulkan berkaitan dengan eksistensi aksara Lontara di kalangan remaja
khususnya siswa-siswi SMA Negeri 5 Parepare yang bersuku bugis. Informasi didapatkan
dari beberapa literatur yang terdapat di internet serta hasil pengumpulan data berupa
wawancara dari sasaran penelitian.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan ialah metode analisis deskriptif yakni dengan
menggambarkan bagaimana eksistensi aksara Lontara di kalangan remaja suku bugis di era
sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai